Anda di halaman 1dari 5

EPIDEMI

Wabah atau epidemik adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit
pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang
menyebar tersebut. Dalam epidemiologi, epidemic berasal dari bahasa Yunani yaitu “epi”
berarti pada dan “demos” berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemic adalah wabah yang
terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu
populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit).

Secara singkat epidemic dapat diartikan berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang
di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu, dan sumber diluar keadaan yang biasa.

Contoh kasus:

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit infeksi menahun (kronis) yang disebabkan
oleh cacing mikrofilaria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang menyerang
saluran dan kelenjar getah bening yang dapat menimbulkan cacat menetap (seumur hidup)
berupa pembesaran kaki, lengan dan alatkelamin, sehingga dapat menimbulkan stigma sosial.

Di Indonesia kurang lebih 10 juta penduduk sudah terinfeksi penyakit ini dengan jumlah
penderita kronis (elephantiasis) kurang lebih 6.500 orang. Di Kabupaten Sambas jumlah
penderita kronis filariasis berdasarkan laporan terdapat 82 kasus yang tersebar di 16
kecamatan. Penderita terbanyak di Kecamatan Sejangkung sebanyak 24 orang, Tekarang
sebanyak 15 orang dan Sebawi sebanyak 17 orang.

PANDEMI

Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya
penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa
Yunani “pan” yang artinya semua dan “demos” yang artinya rakyat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga
syarat berikut telah terpenuhi :

• Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan,

• Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,

• Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemic hanya karena
menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker
menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena
tidak ditularkan.

Contoh kasus:

Fenomena pandemi flu babi telah menyita perhatian warga dunia setelah menyerang sejumlah
warga Meksiko.Berdasarkan laporan Associated Press (AP), hingga 27 April telah meninggal
dunia sebanyak 103 orang dari 1.614 orang di Meksiko. Laporan AP juga menyebutkan
suspect flu babi telah menyebar pada sedikitnya delapan negara, diantaranya Kanada,
Amerika Serikat, Prancis, dan Selandia Baru. Pemerintah Kanada telah mendapatkan kasus
flu babi pertama pada 27 April lalu, sedang Amerika Serikat, Prancis dan Selandia Baru telah
melaporkan kasus serupa beberapa hari sebelumnya. Di AS, dari sekitar 100 pelajar di
sekolah swasta Saint Francis di wilayah Queen, 11 kasus diantaranya positif flu babi.
Dari laporan pemerintah Meksiko, virus flu babi telah menyerang sedikitnya 1.300 orang.
Sementara empat daerah pada Negara tersebut dinyatakan rawan flu babi, termasuk Meksiko
City. Fenomena flu babi yang menyebar secara cepat ke berbagai negara dapat menyebabkan
terjadinya pandemi yakni penyebaran virus flu babi secara global.Organisasi kesehatan dunia
(WHO) pun menggelar pertemuan dengan ahli kesehatan guna membahas kasus flu babi yang
telah menjadi ancaman baru kesehatan masyarakat dunia.

ENDEMIK

Endemik ialah adanya penyakit-penyakit atau factor penyebab penyakit yang selalu terdapat
dalam suatu daerah tertentu atau dikatakan sebagai prevalensi penyakt tertentu yang selalu
terdapat di suatu daerah, sebaliknya epidemic berarti terjadinya insidensi penyakit dalam
suatu daerah yang melebihi kejadian normal yang diharapkan (Beneson, 1980).

Contoh kasus:

Direktur Pengendalian Penyakit Menular, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, M Subuh mengatakan, Indonesia
merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B.
“Hal itu berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 yang
menunjukan, prevalensi penyakit Hepatitis B sebesar 9,4 persen. Hal ini menunjukkan,
Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B,” kata Subuh.
Menurutnya, sekitar satu setengah juta orang di Indonesia meninggal pertahunnya akibat
penyakit Hepatitis B dan C. Sehingga Kementerian Kesehatan RI, terus melakukan
penanggulangan dengan tindak pencegahan.

B. Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga
kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal
dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada
beberapa yang intinya sama yaitu:
1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani
dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan
atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan
bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
4. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan
melindungi kesehatan.
5. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor
yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun
melalui masyarakat.
6. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)
7. 1. Ruang lingkup sanitasi dan hygiene di tempat kerja meliputi :
8. - Hygiene perorangan
9. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan dan pengelolaan
makanan adalah hygiene perorangan dalam hal ini petugas atau karyawan yang
berhubungan langsung dengan bahan-bahan makanan, baik sebelum, sedang dan
sesudah bahan makanan diolah, sehingga makanan yang dihasilkanpun adalah
makanan yang aman, bebas dari pencemaran dan bakteri atau lainnya yang mungkin
bisa timbul dari rangkaian kegiatan tersebut.
10. Hygiene perorangan mencakup semua segi kebersihan dari pribadi karyawan
(penjamah makanan) tersebut. Menjaga hygiene perorangan berarti menjaga
kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh yang meliputi :
11. o Mandi dengan teratur, bersih dan sehat sebelum memasuki ruangan dapur
12. o Mencuci tangan sebelum dan sesudah menjamah makanan
13. o Kuku dipotong pendek dan tidak di cat(kutex),
14. o Rambut pendek dan bersih (selalu memakai karpus (topi khusus juru masak atau
penutup kepala lainnya.
15. o Wajah; tidak menggunakan kosmetik secara berlebihan
16. o Hidung; tidak meraba-raba hidung sambil bekerja dan tidak menyeka wajah
dengan menggunakan tangan tetapi menggunakan sapu tangan,
17. o Mulut; menjaga kebersihan mulut dan gigi, tidak merokok saat mengolah
makanan, jangan batuk menghadap makanan, tidak mencicipi makanan langsung dari
alat memasak
18. o Kaki; mempergunakan sepatu dengan ukuran yang sesuai, kaos kaki diganti
setiap hari, kuku jari harus dipotong pendek.
19. - Hygiene makanan
20. Bahan makanan yang dipergunakan dalam pengelolaan makanan sebagian besar
berupa bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur,
buah. Sedang bahan hewani berasal dari binatang seperti daging, unggas, ikan dan
lain-lain. Bahan makanan hewani lebih mudah busuk/rusak jika dibandingkan dengan
bahan makanan nabati. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak
ditemukan teknik pengawetan bahan makanan sehingga dapat mempertahankan dan
memperpannjang masa penyimpanan bahan makanan tersebut. Penyimpanan bahan
makanan dikelompokkan berdasarkan :
21.  Bahan tahan lama (Groceries)
22. Bahan tahan lama; beras, gula, bumbu kering, minyak goreng, dan makanan dalam
kaleng atau botol
23.  Bahan mudah rusak (Perishables)
24. Bahan ini sebagian besar terdiri dari bahan makanan segar dan mudah rusak seperti :
sayuran dan buah segar, telur , susu segar, daging dan unggas, ikan dan hasil laut
lainnya.

C. Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:

1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan
agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga,
atau binatang lainnya.
3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or
controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
5. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan
yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada
usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara
orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.
Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan
penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa
kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat,
yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang
menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik,
kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku.
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang
membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain
rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antra perkantoran
dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga
dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita
tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kegiatan sanitasi di hotel meliputi
aspek sebagai berikut:

1. Penyediaan air bersih/ air minum (water supply) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas
- Pemanfaatan air
- Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui air
- Cara pengolahan
- Cara pemeliharaan.
2. Pengolahan sampah (refuse disposal) Meliputi hal-hal berikut :
Cara/system pembuangan
Peralatan pembuangan dan cara penggunaannya serta cara pemeliharaannya
3. Pengolahan makanan dan minuman (food sanitation) Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- pengadaan bahan makanan/bahan baku
- Penyimpanan bahan makanan/bahan baku
- Pengolahan makanan
- Pengangkutan makanan
- Penyimpanan makanan
- Penyajian makanan
4. Pengawasan/pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent control)
Meliputi cara pengendalian vector
5. Kesehatan dan keselamatan kerja, Meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Tempat/ruang kerja
- Pekerjaan
- Cara kerja
- Tenaga kerja/pekerja

Anda mungkin juga menyukai