Anda di halaman 1dari 14

Nama : Andini Ayu Larasati

Nim : 1720010

Kelas : D3-3B

PRINSIP PRINSIP KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang pengembangan


dan pembangunan semangat kreativitas serta menanggung resiko terhadap
pekerjaan yang dilakukan demi mewujudkan hasil karya tersebut. (Irham Fahmi,
2016)

Terdapat empat ciri yang dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu :

1) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan


nilainya. Penambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata,
tetapi juga oleh konsumen yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

2) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

3) Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam kondisi ini resiko yang
mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial

4) Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah


independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi, sedangkan
reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan
usahanya.

Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau


keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita
harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini
terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak mengenal
tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani mengambil
Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada
tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna
pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut
bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah
yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk
berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan
begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan
usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir
alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan
strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.
Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan
yang tertunda

Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul


Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasar standar etika)
Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip
dalam berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal.
Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian
seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan literatur-literatur
sudah lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air
(praktek berenanga) demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori
kalau tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekalilagi
jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh semangat
Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan
bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.
3. Kreativ dan Inovativ.
Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha
tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam segala hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra dari resiko
yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus
diperhitungkan adalah perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan
sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.
5. Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran dan
keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis.
Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata
optimis nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga
apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita
laksanakan akan sukses.
7. Abisius.
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun
jenis usaha yang akan dilakukannya.
8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun
waktunya.
9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah prinsip mutlak
yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat lokal, regional,
maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun harus di identifikasi dengan
baik, sehingga dapat mengambil peluang pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika.
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik tentang
standar etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri.
Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam
banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan ketergantungan
dari pikak-pikak atau para pemangku kepentingan atas usaha kita.
12. Jujur.
Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana.
Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan dalam
berusaha.
13. Peduli lingkungan.
Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga
haruas turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.
Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun relasi dan
network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses pembelajaran
dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan berkembang. Semakin
banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan peluang-peluang kita dalam
mengembangkan dan mencapai usaha yang baik.usaha yang baik dan maju disini
bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita dapatkan,karena dengan
rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan menurunkan semangat dan
optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.
JENIS-JENIS KEWIRAUSAHAAN

Jenis kewirausahaan di bidang kesehatan bagi perawat

1. Home Care

Home Care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan


komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Selain itu home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit
atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan
dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dan non professional
di bidang kesehatan maupun non kesehatan.

Tipe pasien yang membutuhkan perawat kerumah, antara lain :

a. Pasien pasca melahirkan

Bagi ibu yang baru melahirkan, perawatan pasca melahirkan merupakan


hal penting bagi dirinya maupun sang bayi.

Pada umumnya ibu yang baru melahirkan membutuhkan edukasi dalam


merawat diri serta bayi. Terutama bagi ibu yang melahirkan melalui proses
operasi caesar, membutuhkan bantuan dalam penyembuhan luka operasi. Selain
itu pelayanan kesehatan pasca melahirkan yang banyak dilakukan oleh perawat
bayi adalah pemutusan tali pusat bayi.

b. Pasien pasca operasi

Perawatan pasca operasi dengan penyakit kronis seperti paru kronis, gagal
jantung, fisioterapi pada penyakit stroke, gangguan fungsi kemih hingga luka
berat sangat memerlukan pendampingan tenaga kesehatan yang profesional.

Oleh sebab itu perawat home care sangat berperan untuk membantu proses
penyembuhan pasien dengan melakukan proses pengobatan di rumah. Pasien
dapat lebih tenang dan nyaman selama menjalani proses penyembuhan karena
berada dekat dengan anggota keluarga.

c. Pasien lansia

Pasien lansia pada umumnya memang membutuhkan bantuan dalam


mengurus keperluan pribadinya akibat keterbatasannya. Selain karena faktor usia
yang semakin tua, beberapa pasien lansia sudah memiliki penyakit tertentu seperti
jantung, stroke maupun diabetes. Perawat lansia dapat membantu pasien lansia
dalam menjalani proses pengobatan untuk kesembuhan mereka sambil menikmati
perawatan di rumah.

d. Perawatan luka

Pasien dengan luka berat seperti luka diabetes atau luka kanker harus
mendapatkan pelayanan kesehatan perawat kerumah yang professional supaya
mempercepat proses penyembuhan dan hasil yang maksimal.

1. Konsultan Keperawatan

Adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat ahli


dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan
seseorang yang menjalankan usahahanya sendiri serta berurusan dengan berbagai
klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.

Konseling adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi


tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan
interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang
dimana didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual.
(Mubarak danNurChayatin, 2009).

2. Terapi Komplementer
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang praktisi
komplementer, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter
gigi yang sudah memiliki kompetensi.

b). bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk
sediaan farmasi

c) Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah


mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan
dilakukan pemantauan terus – menerus.

4. Klinik Kesehatan Swasta

Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi


oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset professional seperti:

a Teknik perawatan luka.

b. Terapi modalitas.

5. Dibidang Pendidikan

Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan


dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti:

a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.

b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.

Mengidentifikasi Kompetisi dan Strategi Bersaing

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan
kelemahan dari pesaing. Identifikasi produk yang ditawarkan oleh pesaing perlu
dilakukan untuk melihat peluang pasar dari usaha yang akan kita dirikan
Selanjutnya, dari hasil indetifikasi produk pesaing tersebut, disusunlah suatu
stretegi untuk mengunggulkan usaha.
Adapun identifikasinya dan strategi yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut:

a. Jenis produk yang ditawarkan


b. Strategi promosi dan pemasaran.
c. Pemeriksaan fisik kaki
d. Pemeriksaan pembuluh darah
e. Pemeriksaan saraf kaki
f. Pengobatan luka
g. Pembersihan kulit mati dan menebal
h. Pemotongan kuku
i. Pemakaian pelembab

Strategi promosi dan pemasaran


a. Melalui Brosur
b. Melalui Halaman Facebook
c. Melalui Mitra Media
d. Melalui Mitra Tenaga Kesehatan
ANALISA KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha adalah orang yang pandai dan berbakat mengenali produk baru
yang bermanfaat bagi masyarakat. Menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi (tindakan) untuk pengadaan produk baru. memasarkan, dan mengatur
permodalan operasinya. Singkatnya, wirausaha adalah orang yang secara mandiri
mengelola seluruh hal-hal yang berkaitan dengan produksi dan penjualan suatu
barang yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tipe Wirausaha :

1. Wirausaha Ahli (Craftman). Wirausaha ahli atau seorang penemu memiliki


suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi, dan
sebagainya. Wirausaha ahli ini biasanya seseorang yang bekerja pada sebuah
perusahaan besar kemudian memutuskan untuk keluar sebagai pegawai dan
memulai bisnisnya sendiri.
2. The Promoter. adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar
belakang pekerjaan sebagai sales atau bidang marketing yang kemudian
mengembangkan perusahaan sendiri.
3. General Manager. General manajer adalah seorang individu yang ideal yang
secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan, dia banyak menguasai keahlian
bidang produksi, pemasaran, permodalan dan pengawasan.

Kategori Wirausaha (entrepreneur)


Menurut Ciputra, terdapat empat kategori entrepreneur, yaitu sebagai
berikut:
1. Business Entrepreneur. Terdiri dari Owner entrepreneur adalah para
pencipta dan pemilik bisnis. Dan Professional entrepreneur adalah orang-
orang yang memiliki daya wirausaha namun mempraktikannya
diperusahaan milik orang lain.
2. Government Entrepreneur. Seorang atau kelompok orang yang memimpin
serta mengelola lembaga negara atau instansi pemerintahan dengan jiwa
dan kecakapan wirausaha.
3. Social Entrepreneur. Yaitu para pendiri organisasi-organisasi sosial kelas
dunia yang menghimpun dana masyarakat untuk melaksanakan tugas
sosial yang mereka yakini.
4. Academic Entrepreneur. Ini menggambarkan akademisi yang megajar atau
mengelola lembaga pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil
tetap menjaga tujuan mulia pendidikan.
Profil Wirausaha :

1. Woman Entreprenuer
Banyak wanita yang terjun dalam bidang bisnis dengan alasan mau
menekuni bidang seperti ingin memperlihatkan kemampuan kinerjanya,
membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaannya.

2. Minority Entepreneur
Kaum minoritas terutama di negara kita Indonesia kurang memiliki
kesempatan kerja di bidang pemerintahan. Mereka berusaha menekuni
kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Para perantau dari daerah
tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga
giat mengembangkan bisnis.

3. Immigrant Entepreneur
Kaum pendatang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit memperoleh
pekerjaan formal. Mereka lebih leluasa mencari pekerjaan yang bersifat
non formal yang dimulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang
menjadi perdagangan tingkat menengah.

4. Part Time Entrepreneur


Memulai bisnis dalam mengisi waktu lowong atau part time merupakan
pintu gerbang untuk berkembang menjadi usaha besar. Bekerja part time
tidak mengorbankan pekerjaan di bidang lain misalnya seseorang pegawai
mencoba mengembangkan hobinya untuk berdagang atau
mengembangkan suatu hobi yang menarik. Apabila bisnis ini lebih maju,
pegawai itu berhenti dari pegawai dan beralih profesi kebisnis yang
disenangi yang merupakan hobinya.

5. Home Based Entrepeneur


Banyak ibu-ibu yang memulai kegiatan bisnis rumah tangga, misalnya ibu-
ibu pandai membuat kue atau aneka masakan, mengirim kue-kue ke toko
di sekitar tempat tinggalnya. Usaha tersebut makin lama makin maju. Juga
usaha catering yang dimulai dari rumah tangga yang hobi memasak,
kemudian usaha tersebut berkembang melayani pesanan untuk pesta.

6. Family Owned Business


Suatu bisnis yang melbatkan dua atau lebih angggota keluarga yang
mengendalikan keuangan perusahaan. Sebuah keluarga membuka berbagai
jenis dan cabang usaha. Mungkin usaha keluarga yang telah dirintis oleh
bapaknya, setelah maju dibuka cabang baru yang dikelola oleh ibu. Kedua
perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain yang mungkin
jenis usaha berbeda atau lokasinya berbeda. Usaha ini dikembangkan dan
dikelola oleh anak-anaknya.

7. Corpreneurs
Adalah pasangan kewirausahaan yang bekerja sama sebagai co-pemilik
bisnis mereka, pembagian pekerjaan didasarkan atas keahlian masing-
masing orang sekaligus pertanggungjawaban produk/ divisi.

Model proses kewirausahaan ( oleh bygrave )

1. Innovation ( inovasi )

2. Triggering Event ( pemicu )

3. Implementation ( pelaksanaan )
4. Growt ( pertumbuhan )

3 komponen utama membuka usaha baru

1. The opportunity
2. Management team
3. Needed to start the company and make it grow

Sifat-Sifat Dasar Seorang Wirausaha

1. Dream
2. Decisiveness
3. Doers
4. Determination
5. Dedication
6. Devotion
7. Details
8. Destiny
9. Dollars
10. Distribute
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2016. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Rio Febrian. 2015. Nursepreneurship: Gagasan & Praktik Kewirausahaan dalam


Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai