Semester 5
Kelas B
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Penyusunan makalah ini diajukan sebagai salah satu
tugas pada mata kuliah PALIATIF dengan judul “TINJAUAN SOSIAL
BUDAYA TENTANG TERAPI KOMPLEMENTER. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan pembelajaran.
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu
kritik dan saran dari teman-teman maupun Dosen sangat kami harapkan agar
penulisan makalah selanjutnya bias lebih baik lagi.
Demikianlah makalah ini kami buat, apa bila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya kami mengucapkan banyak
terima kasih.
Contents
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 4
BAB II................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
A. KEPERAWATAN PALIATIF ............................................................................... 5
B. TINJAUAN SOSIAL BUDAYA PERAWATAN PALIATIF ............................... 8
BAB III ............................................................................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif
pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang
dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang
disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta
melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008).
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit
yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta
masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual. (World Health
Organization (WHO) 2016).
Sosial budaya merupakan segala hal yang diciptakan oleh manusia dengan
pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Andreas Eppink, sosial budaya atau kebudayaan adalah segala
sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam sebuah masyarakat yang menjadi ciri
khas dari masyarakat tersebut. Sedangkan menurut Burnett, kebudayaan adalah
keseluruhan berupa kesenian, moral, adat istiadat, hukum, pengetahuan,
kepercayaan, dan kemampuan olah pikir dalam bentuk lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks. Dari
kedua pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa social budaya memang
mengacu pada kehidupan bermasyarakat yang menekankan pada aspek adat
istiadat dan kebiasaan masyarakat itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEPERAWATAN PALIATIF
1. Definisi Paliatif
Defenisi perawatan paliatif Ungkapan palliative berasal dari bahasa latin
yaitu “ pallium” yang artinya adalah menutupi atau menyembuhkan. Perawatan
paliatif ditujukan untuk menutupi atau menyembunyikan keluhan pasien dan
memberikan kenyamanan ketika tujuan penatalaksanaan tidak mungkin
disembuhkan (Muckaden, 2011). Perawatan paliatif merupakan pendekatan untuk
meningkatkan kulitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam jiwa,dengan cara meringankan penderitaan terhadap rasa sakit dan
memberikan dukungan fisik, psikososial dan spiritual yang dimulai sejak
ditegakkannya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien (World Health
Organization, 2016). Perawatan paliatif adalah filosofi dan organisasi perawatan,
sistem yang terstruktur dalam memberikan perawatan pada individu dan keluarga.
Tujuan perawatan paliatif adalah melindungi atau mengatasi keluhan dan
memaksimalkan kualitas hidup individu dan dukungan pada anggota keluarganya
( Coyle & Fereel, 2010). Perawatan paliatif merupakan perawatan yang dicapai
dengan efektif dengan mengelola rasa sakit dan hal lainnya yang membuat tidak
nyaman seperti kelelahan, dyspnea, mual, muntah, gelisah, sembelit, anoreksia,
depresi, kebingungan, serta psikologis dan perawatan spiritual dari awal di
diagnosis. Universitas Sumatera Utara
Perawatan paliatif tidak berfokus untuk menunda kematian tetapi berusaha
untuk membuat keputusn yang dapat memaksimalkan kualitas hidup mereka
(Palliative Care Australia, 2014). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa perawatan paliatif adalah suatu pendekatan aktif yang diberikan untuk
mengatasi keluhan baik secara fisik, emosi maupun spiritual sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit
yang mengancam jiwa.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan pasien dan keuarganya dalam menghadapi masalah masalah
yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, dengan mencegah dan
meringankan penderitaan melalui identifikasi awal serta terapi dan masalah lain,
fisik, psikososial dan spirittual.
Perilaku manusia dalam menghadapi masalah kesehatan merupakan suatu
tingkah laku yang selektif, terencana, dan tanda dalam suatu sistem kesehatan
yang merupakan bagian dari budaya masyarakat yang bersangkutan. Perilaku
tersebut terpola dalam kehidupan nilai sosial budaya yang ditujukan bagi
masyarakat tersebut. Perilaku merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan
seseorang dan sekelompok orang untuk kepentingan atau pemenuhan kebutuhan
tertentu berdasarkan pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma kelompok yang
bersangkutan. Kebudayaan kesehatan masyarakat membentuk, mengatur, dan
mempengaruhi tindakan atau kegiatan individu-individu suatu kelompok sosial
dalam memenuhi berbagai kebutuhan kesehatan baik yang berupa upaya
mencegah penyakit maupun menyembuhkan diri dari penyakit.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan pelayanan perawatan
pasien paliatif dalam tinjauan sosial budaya. Sebagai petugas kesehatan perlu
mengetahui pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Dengan mengetahui
pengetahuan masyarakat, maka petugas kesehatan akan mengetahui mana yang
perlu ditingkatkan, diubah dan pengetahuan mana yang perlu dilestarikan dalam
memperbaiki status kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA