HIV/AIDS
OLEH
KEPERAWATAN B
KELOMPOK 2 :
Rulyanis
Sri Muliyana
Sri Hartina HM
Sri Mahardika
Salmiah
Vilda Amaliah
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Huriati,.S.Kep,.M.Kes
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-
baiknya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita yakni nabi
besar, nabi Muhammad S.A.W, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak & Remaja Dengan HIV/AIDS”.
Makalah yang kami susun ini berisi mengenai konsep dan asuhan keperawatan
pada anak dan remaja dengan HIV/AIDS, yang berasal dari berbagai literatur yang
telah kami kumpulkan. Kami menyadarai bahwa kami membutuhkan saran dari
pembaca mengenai isi makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….
C. Manfaat Penulisan………………………………………………………
1) Devinisi HIV/AIDS……………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang hidup dengan HIV pada tahun 2012 sebanyak 35,3 juta orang. Pada tahun
yang sama angka kematian AIDS sebesar 1,6 juta orang dan sebanyak 2,3 juta
Gay, biseksual, dan lelaki yang melakukan kegiatan senggama dengan lelaki,
negara miskin, berkembang, dan negara maju berdasarkan penelitian tahun 2016
untuk mencoba, stigma sosial, dan persoalan ketaatan pengobatan). Infeksi alami
Ghaffarzadegan, 2017).
Kemudian Dampak dari pergaulan bebas dikalangan remaja yang terkait
yang pada kelompok usia remaja faktor perilaku seks bebas merupakan faktor
Penyakit (Ditjen P2P) jumlah kasus baru HIV positif hingga 2015 yaitu 21.511
kasus pada tahun 2012, 29.037 kasus pada tahun 2013, 32.711 kasus pada tahun
2014, dan 30.935 kasus pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2016)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Anak
a. Pengertian Anak
bahwa, anak adalah siapa saja yang belum berusia 18 tahun dan termasuk
(Damayanti,2008)
pangan atau gizi, perawatan kesehatan dasar, tempat tinggal yang layak,
sanitasi, sandang, kesegaran jasmani atau rekreasi. Kebutuhan emosi atau
erat, mesra dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak
2. Konsep Remaja
a. Pengertian remaja
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19
tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia,
dan sering disebut masa pupertas. Masa remaja adalah periode peralihan
manusia setelah masa anak-anak dan sebelum masa dewasa dalam rentang
usia 10-19 tahun. Berbeda dengan pendapat Efendi dan Makhfudli (2009)
(tidak mandiri), namun usianya sudah bukan lagi remaja maka tetap
perkembangannya, yaitu:
1) Pra-pubertas (12-15 tahun)
anak ke masa pubertas. Seorang anak, pada masa ini telah tumbuh atau
lebih dominan. Seorang anak tidak lagi reaktif namun juga sudah
lainnya.
1) Faktor perkembangan.
2) Faktor luar
selain faktor pola asuh orang tua. Faktor sekolah ini luas, mencakup
3) Faktor masyarakat
1. Devinisi HIV/AIDS
hasil akhir dari infeksi oleh HIV (Sylvia & Wilson, 2005).
kekebalan tubuh manusia sebuah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV.
jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan pirus tertentu yang bersipat
(Djuanda, 2007).
syndrom atau kumpulan tanda dan gejala yang terjadi akibat penurunan dan
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui
dua tipe yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian besar
1 jauh lebih mudah ditularkan dan masa inkubasi sejak mulai infeksi sampai
HIV yang dahulu disebut virus limpotrofik sel T manusia atau virus
sering pada jenis kelamin laki-laki dari pada perempuan. Sering terjadi pada
(Martono, 2006).
Ada tiga proses penularan yang dapat terjadi pada anak & remaja :
sejenis. Hal yang dapat menambah bahaya penularan penyakit ini adalah
ini.hal ini dibuktikan tingginya kasus AIDS yang terjadi dikalangan para
tindik telinga atau lain yang tidak disterilkan terlebih dahulu. (Nadiah
Thayyarah, 2014)
pada anak). Penularan dari ibu ke anak terjadi karena wanita yang
sehingga terdapat risiko penularan infeksi yang bisa terjadi saat kehamilan
dari ibu ke bayi adalah 0,01% sampai 0,7%. Bila ibu baru terinfeksi HIV
dan belum ada gejala AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20%
SAMPAI 35%, sedangkan jika sudah ada gejala pada ibu kemungkinan
transfusi fetomaternal atau kontak antara kulit atau membran mucosa bayi
dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan . semakin lama proses
terjadi selama periode postpartum melalui ASI, risiko bayi tertular melaui
ASI dari ibu yang positif sekitar 10% (Nurs dan Kurniawan, 2013).
sistem kekebalan tubuh, tergantung ada tidaknya kuman yang harus di lawan.
(Murni S, 2009)
HIV yang masuk ketubuh menularkan sel ini, ‘membajak’ sel tersebut,
Ketika proses tersebut selesai, tiruan HIV itu meninggalkan sel dan masuk ke
sel CD4 yang lain. Sel yang ditinggalkan menjadi rusak atau mati. Jika sel-sel
ini hancur, maka sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk
melindungi tubuh kita dari serangan penyakit. Keadaan ini membuat kita
3. Dispneu (serangan)
2. Bunyi nafas
5. Gejala cemas
c. Pemeriksaan Fisik
1. Pengukuran TTV
2. Pengkajian Kardiovaskuler
HIV.
4. Pengkajian Respiratori
perkembangan.
8. Pengkajian Gastrointestinal
pembesaran limfa.
limfadenopati, hepatosplenomegali
paru).
5. Diare kronis
neurologis abnormal
integument
Mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV tidak
2) Limfopenia.
3) Anemia, trombositopenia.
Bayi yang lahir dari ibu HIV positif yang berusia kurang dari 18 bulan
maka dia dapat dikatakan “terinfeksi HIV”. Bayi yang lahir dari ibu HIV-
positif, berusia kurang dari 18 bulan, dan tidak positif terhadap ketiga uji
tersebut dikatakan “terpajan pada masa perinatal”. Bayi yang lahir dari ibu
terinfeksi HIV yang ternyata antibodi HIV negatif dan tidak ada bukti
Prinsip pemberian ART pada anak hampir sama dengan dewasa, tetapi
berkembang selama beberapa tahun pertama. Efek obat pada bayi dan
anak juga akan berbeda dengan orang dewasa (Nurs dan Kurniawan,
berbeda dengan anak yang sehat, hanya saja asupan kalori dan
makanan yang risiko alerginya rendah dan dimasak dengan baik untuk
perubahan mencakup :
perasaan keluarga,
PENUTUP
A. Kesimpulan
atau kasih saying (Asih) dan Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah).
perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19
HIV.
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui
dua tipe yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian besar
Ada tiga proses penularan yang dapat terjadi pada anak & remaja :
B. Saran
dan bagaimana cara penularannya yang benar. Agar tidak ada stigma dan
Mahasiswa
2018.
Beyrer, et al, 2016. The global response to HIV in men who have sex with
men. www.thelancet.com Vol 388 July 9, 2016. Diakses tanggal 26 Mei 2018.
Djuanda Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta
EGC.
Jakarta : EGC
Oportunistik di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Periode Juli 2013
sampai Juni 2014. E-Jurnal Medika,Vol 6 No 3, Maret 2017. Diakses pada tanggal
26 Mei 2018.
Mei 2018.