Farmasi
Farmasi
NIM : 161810301008
Kelas : A
Struktur maltosa terlihat dari gugus –o- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 ɑ-D-glukosa dengan C 4 β-D-gulukosa. Konfigurasi
ikatan glikosida pada maltos selalu ɑ karena maltosa terhidrolisis oleh ɑ-
glukosidase. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul
glukosa.
Laktosa
- Manfaat
Manfaat laktosa dapat dibedakan menajdi sebagai penyerapan energi,
sebagai penyedia energi dan menjaga kesehatan usus. Laktosa sebagai
penyerapan energi yang dapat diserap oleh tubuh tanpa adanya karbohidrat
dengan kadar yang rendah sekalipun akan bak untuk kesehatan tubuh.
Laktosa sebagai penyedia energi akan masuk kedalam tanpa terserap
sempurna melainkan perangsang mineral. Mineral akan dipertahannkan
dalam tubuh, seperti mahnesium, zinc, mangan dan kalsium. Mineral yang
dibutuhkan dalam tubuh dapat menjaga kondisi kesehatan dan fungsi
perkembangan yang maksimal. Laktosa dapat menjaga kesehatan usus agar
sistem pencernaan lancar dan kesehtan pun otomatis terjaga dengan baik.
laktosa dapat berperan besar dalam menaikkan perkembangan dan
pertumbuhan bakteri usus baik yang sangat dibutuhkan oleh pencernaan
tubuh kita. Laktosa dapat diandalkan untuk membasmi bakteri patogen
dalam tubuh, sehingga bayi dan anak-anak dalam pertumbuhan sangat
dianjurkan untuk memperoleh laktosa dalam jumlah yang sesuai sehingga
ketebalan tubuh dapat meningkat dan terhindar kondisi infeksi usus.
- Sifat Fisikokimia
Laktosa berbentuk kristal padat, larut dalam air, mempunyai titik leleh
223oC dan putaran optic 90oC. Sebagai gula pereduksi, dapat mereduksi
pereaksi benedict melalui gugus aldehid bebas pada unit glukosanya. Gugus
aldehid bebasnya dapat dioksidasi dengan air brom membentuk asam
Laktobionat. Reaksi fermentasi terjadi daat molekul laktosa dipecah oleh
enzim. Bakteri asam laktat seperti lactobacillus yaitu asam laktat yang
menyebabkan susu jadi asam kemudian mengalami koagulasi.
- Reaksi yang terjadi:
Laktosa adalah suatu komponen utama yang terdapat pada air susu sapi.
Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan ɑ-D-galaktosa yag
dihubungkan oleh ikatan 1,4’-β.
3. Oligosakarida
- Manfaat
1. Meningkatkan populasi bifidobacteria dan dapat menurunkan jumlah
bakteri yang merugikan.
2. Oligosakarida berfungsi dalam menurunkan pembentukan metabolik
toksin dan enzim yang dapat merugikan.
3. Oligosakarida dapat mencegah pertumbuhan bakteria patogen.
Penurunan metabolik toksin oleh oligosakarida atau probiotik yang
akan meringankan beban bahan toksik dalam hati.
4. Oligosakarida meurunkan kadar kolesterol dalam darah dan tekanan
darah dan mempunyai kesan anti kanker.
- Sifat Fisikokimia
1. Mudah larut di dalam air dan pelarut polar lainnya
2. Karbohidrat kompleks berukuran kecil
3. Sebuah oligosakarida terdiri dari 2-6, jarang 10 residu monosakarida
4. Oligosakarida merupakan komponen struktural membran sel
5. Mempunyai tingkat kemanisan yang cukup tinggi dibandingkan
polisakarida
6. Kemampuan dalam menjaga kelembaban tanpa meningkatkan
kandungan airnya
7. Terdapat senyawa oligosakarida yang bersifat reduktif contohnya
laktosa, Maltosa, Selobiosa dan terdapat juga yang tidak dapat
direduksi misalnya sukrosa stakiosa,dan Rafinosa.
8. Kelompok karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia.
Sebab tidak dapat dihidrolisis dan diserap usus halus, karena
mokusa mamalia tidak memiliki enzim pencernaan untuk
oligosakarida (α-galaktosidase), tetapi bakteri seperti bifidobakteria
dan laktobasili memiliki enzim pencernaan untuk mencerna
oligosakarida menjadi komponen volatil seperti gas hidrogen dan
metana.
9. Oligosakarida yang dihidrolisis oleh suatu senyawa seperti asam
akan menghasilkan monomer-monomer penyusunnya
10. Beberapa oligosakarida dapat mereduksi suatu senyawa seperti
maltose ,membentuk osazon, dan menunjukkan peristiwa m
utarotasi, namun terdapat juga olgosakarida yang tidak dapat
membentuk osazon seperti rafinosa
- Reaksi yang dialami:
Memiliki kemampuan hidrolisis menjadi dua atau lebih monosakarida
yang berlainan. Misalnya untuk Rafinosa, rafinosa akan menghasilkan
galaktosa, glukosa dan fruktosa. Pada kondisi tertentu hidrolisis rafinosa
akan memberikan hasil-hasil tertentu pula. Hidrolisis dengan asam lemah
atau pada konsentrasi H+ rendah, akan menghasilkan melibiosa dan
fruktosa. Hasil yang sama seperti ini juga dapat diperoleh melalui
hidrolisis dengan bantuan enzim sukrase. Hidrolisis dengan bantuan enzim
maltase akan memberikan hasil galaktosa dan sukrosa.
Enzim maltase
+
Rafinosa
Hasil hidrolisis sempurna juga dapat diperoleh apabila dalam reaksi ini
digunakan dua jenis enzim, yaitu sukrase dan melibiase. Melibiase akan
menguraikan melibiosa menjadi galaktosa dan glukosa. Pada
kenyataanya, rafinosa tidak memiliki sifat mereduksi. Hal ini
disebabkan karena dalam molekul rafinosa tidak terdapat gugus OH–
glikosidik.