Anda di halaman 1dari 6

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu


Tempat pelaksaan praktikum dilakukan di Laboratorium Akuakultur,
Gedung 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Praktikum dilaksanakan pada hari selasa 27 November 2018, pukul 07.30 WIB
s.d.selesai.

3.2. Alat dan Bahan


Dalam pelaksaan praktikum ini, adapun perlengkapan praktikum yang harus
dipersiapkan dan disediakan oleh praktikan ialah sebagai berikut:
3.2.1.Alat Praktikum
Berikut ini adalah alat yang digunakan untuk menunjang praktikum
“Distribusi Panjang dan Bobot Ikan Bawal dan Ikan Nila”

Tabel 1. Alat Praktikum


No. Nama Alat Fungsi
1. Penggaris Sebagai alat untuk mengukur panjang
Sebagai tempat untuk menyusun dan meletakkan
2. Wadah nampan plastik
ikan
3. Timbangan Analitik Untuk menimbang bobot

3.2.2.Bahan Praktikum
Berikut ini adalah bahan yang digunakan untuk menunjang praktikum
“Distribusi Panjang dan Bobot Ikan Bawal dan Ikan Nila”

Tabel 2. Bahan Praktikum


No. Nama Bahan Fungsi
1. Ikan Bawal Sebagai sampel praktikum
2. Ikan Nila Sebagai sampel praktikum

3.3. Prosedur dan Tahapan Praktikum


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pratikum
2. Susun ikan berdasarkan ukuran dari ukuran kecil ke besar diatas wadah
nampan plastik dengan posisi horizontal
3. Ukur panjang total (TL) ikan satu per satu menggunakan penggaris
4. Ukur panjang FL ikan (dari sirip anal dampai pangkal ekor) dengan
penggaris
5. Timbang bobot ikan dengan timbangan analitik satu per satu
6. Catat hasil perhitungan secara berurut agar tidak tertukar baik data panjang
maupun bobot ikan agar tidak tertukar dari ikan satu ke ikan lainnya.

3.4. Analisis data


3.4.1.Distribusi Frekuensi
Teknik analisis data yang digunakan dalam pratikum ini menggunakan
distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas
tertentu (Hasan 2005). Menurut Suharyadi dan Purwanto, distribusi frekuensi
adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukkan
banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan ke
dalam dua atau lebih kategori (2003). Pada tahap penyajian data, data yang sudah
diklasifikasikan, disajikan atau ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik.
3.4.2.Uji Beda Dua Rata-Rata
Pratikum statiska yang dilakukan menggunakan dua sampel sebagai objek
pratikum. Sampel-sampel tersebut dibandingkan untuk melihat ada-tidaknya
perbedaan setelah sampel-sampel tersebut diberi perlakuan berbeda. Untuk
melihat ada-tidaknya perbedaan, dilakukan uji perbedaan dua rata-rata. Uji
hipotesis dua rata-rata digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan (kesamaan) rata antara dua buah data. Salah satu teknik analisis
statistik untuk menguji hipotesis dua rata-rata. Pengujian ini merupakan uji
statistik parametrik yang tentu saja harrus memenuhi asumsi.
A. Data berdistribusi normal
Data yang diplih secara acak dan data yang digunakan merupakan data
numerik (skala & interval). Hipotesis yang digunakan dalam Pengujian Perbedaan
Ratar-rata Dua sampel saling bebas ada 3 hampir sama dengan yang lainnya yaitu:
1. Hipotesis dua arah yaitu rata-rata antar kelompok sama
2. Hipotesis satu arah menganggap kelompok 1 lebih tinggi rata-ratanya
dibandingkan kelompok
3. Hipotesis satu arah yang menganggap kelompok 1 lebih kecil rata-ratanya
dibandingkan kelompok
Dalam Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua sampel saling bebas
(Independent two sample ) ada 4 jenis mencari statistik uji dari Pengujian
Perbedaan Rata-rata Dua sampel saling bebas (Independent two sample):
Varians populasi diketahui:
Cara ini dapat digunakan apabila kita mengetahui nilai varians populasi itu
sendiri.sehingga cara ini mungkin jarang digunakan karena untuk mengetahui
nilai populasi. berikut cara mencari z-hitung:

Apabila kita tidak mengetahui nilai populasi khususnya simpangan baku


maka kita bisa menggunakan uji-t. dalam uji t ini dibagi menjadi tiga bagian.
Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel sama dan Varians diasumsikan
sama. Cara ini dapat digunakan jika ukuran sampel (n) sama dan juga varians
homogen/sama. ini kadang diasumsikan untuk memecahkan masalah penelitian.
berikut uji t yang digunakan:

Sx1x2 disebut juga pool standar deviasi yang merupakan penggabungan dua
standar deviasi. pada t-hitung ini menggunakan degree of freedomdengan rumus
2n-2. Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel berbeda dan varians
diasumsikan sama, walaupun varians homogen tapi ukuran sampel yang
digunakan berbeda maka rumus di atas tidak dapat digunakan. sehingga perlu
menggunakan t-hitung yang baru sebagai berikut:

dimana

Selain itu degree of freedom pun berubah. degree of freedom untuk kasus ini
yaitu n1+n2-2. Varians populasi tidak diketahui, Ukuran sampel sama/berbeda,
Varians diasumsikan berbeda, tes ini juga disebut dengan welch's test dan hanya
digunakan apabila varians diasumsikan berbeda (baik ukuran sampel sama atau
berbeda). berikut cara menghitung t statistik:

Dimana:

Untuk menentukan degree of freedom menggunakan rumus sebagai berikut:

persamaan ini juga dikenal dengan Persamaan welch satterthwaite


3.4.3.Korelasi
Uji korelasi tunggal atau persamaan regresi linier sederhana digunakan
untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Teknik korelasi sederhana yang
digunakan adalah korelasi Pearson. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan antara variabel-variabel bebas dengan terikatnya.
Rumus Korelasi Pearson product Moment adalah:
Dimana:
R hitung = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
X = Skor variabel bebas
Y = Skor variabel terikat
Untuk menguji apakah korelasi signifikan atau tidak, diuji dengan
menggunakan uji t dengan rumus:

Menurut Agus Irianto (2009) Kemudian dilanjutkan dengan menghitung


persamaan regresinya untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen
bila nilai variabel independen dimanipulasi.
a. Ho : = 0, artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Y
b. Ha : ≠ 0, artinya X1 dan ecara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh
signifikan terhadap
Y
Kaidah pengambilan keputusan:
a. Jika Sig thitung> Sig ttabel maka Ho ditolak
b. Jika Sig thitung< Sig ttabel maka Ho diterima
3.4.4.Regresi
Pengujian tingkat keberartian regresi yang didapat, dilakukan dengan uji t
untuk persamaan regresi linier sederhana dan uji F untuk persamaan regresi
ganda. Hipotesis yang diajukan dalam uji ini adalah:
H0: Persamaan regresi tidak signifikan
H1 : Persamaan regresi signifikan
Kriteria uji yang digunakan untuk uji t pada taraf signifikan 0,05 adalah
tolak H0 jika nilai thitung> ttabel, dan dalam hal lain H0diterima, menurut
Purwanto (2003). Sedangkan untuk uji F pada taraf signifikan 0,05 adalah tolak
H0 jika nilai Fhitung> Ftabel, dalam hal lain H0 diterima.

Anda mungkin juga menyukai