Anda di halaman 1dari 9

FOTOSINTESIS

(PHOTOSYNTHESIS)
ASEP ALDI (230110170090)
Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran
Jln Rasa Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang (45363), Jawa Barat
www.fpik.ac.id
email : asepaldi33@gmail.com

ABSTRAK

Photosynthesis is the synthesis process of carbohydrate from inorganic materials (CO2 dan
H2O) in plants with pigments using light energy. There are 2 phases of photosynthesis, i.e. phase I
that occurs in grana and results in ATP dan NADPH2 and phase II that occurs in stroma and results in
carbohydrate. The water molecule was not split apart in the primitive photosynthesis and after
evolution the water molecule was oxidized via 2 photosystems, so that O2 was released to the
atmosphere. Photosynthesis developed biochemically to be more complex until photosynthesis and
its regulation was separated from respiration. The evolution of photosynthesis types, such as C4 and
CAM, was resulted from the decrease of ratio CO2/O2 and the intensive radiation in the atmosphere.

PENDAHULUAN diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis.


Atom O pada karbohidrat berasal dari CO2
Masa depan manusia sedikit banyak dan atom H pada karbohidrat berasal dari
ditentukan oleh produksi bahan makanan,
H2O (Sasmitamihardja dan Siregar, 1996).
bahan bakar dan serat melalui proses Energi cahaya diubah menjadi energi kimia
fotosintesis. Proses sintesis karbohidrat dari oleh pigmen fotosintesis yang terdapat pada
bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada membran interna atau tilakoid. Pigmen
tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi
fotosintesis yang utama ialah klorofil dan
cahaya matahari disebut fotosintesis dengan karotenoid. Klorofil a dan b menunjukkan
persamaan reaksi kimia berikut ini. cahaya absorpsi yang sangat kuat untuk panjang
matahari 6 CO2 + 6 H2O gelombang biru dan ungu, jingga dan merah
C6H12O6 + 6 O2 pigmen fotosintesis (lembayung) dan menunjukkan absorpsi yang
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 sangat kurang untuk panjang gelombang
dan H2O merupakan substrat dalam reaksi
fotosintesis dan dengan bantuan cahaya hijau dan kuning hijau (500-600 nm)
matahari dan pigmen fotosintesis (berupa (Sasmitamihardja dan Siregar, 1996). Klorofil
klorofil dan pigemen-pigmen lainnya) akan merupakan komponen kloroplas yang utama
dan kandungan klorofil relatif berkorelasi
menghasilkan karbohidrat dan
positif dengan laju fotosintesis (Li et al., 2006).
melepaskan oksigen. Cahaya matahari Klorofil disintesis di daun dan berperan untuk
meliputi semua warna dari spektrum tampak menangkap cahaya matahari yang jumlahnya
dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua berbeda untuk tiap spesies. Sintesis klorofil
panjang gelombang dari spektrum tampak
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti terdiri atas 2 fase (Sasmitamihardja dan
cahaya, gula atau karbohidrat, air, Siregar, 1996; Wirahadikusumah, 1985), yaitu:
temperatur, faktor genetik, unsur-unsur hara a. Fase I: reaksi fotokimia, reaksi fotolisis,
seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu, Zn, S dan O reaksi Hill, reaksi fotofosforilasi, reaksi terang
(Hendriyani dan Setiari, 2009). Karotenoid Reaksi ini berlangsung di grana dan
menunjukkan absorpsi kuat untuk panjang membutuhkan cahaya. Energi matahari
gelombang biru dan ungu; memantulkan dan ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan
mentransmisikan panjang gelombang hijau, diubah menjadi bentuk energi kimia, yaitu
kuning, lembayung, merah (kombinasi warna- ATP dan senyawa pereduksi, yaitu NADPH.
warna tersebut tampak kuning) Atom hidrogen dari molekul H2O dipakai
(Sasmitamihardja dan Siregar, 1996). untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH dan
Kompleks protein-klorofil merupakan O2 dilepaskan sebagai hasil sampingan reaksi
komponen fotosintesis yang penting (van der fotosintesis. Reaksi juga dirangkaikan dengan
Mescht et al. 1999). Radiasi cahaya yang reaksi pembentukan ATP dari ADP dan Pi. Fase
diterima oleh tanaman dalam fotosintesis ini dapat ditulis sebagai persamaan reaksi:
diabsorbsi oleh klorofil dan pigmen tambahan energi matahari H2O + NADP+ + ADP + Pi
yang merupakan kompleks protein-klorofil. O2 + H+ + NADPH + ATP Pembentukan ATP
Selanjutnya energi radiasi akan ditransfer ke dari ADP dan Pi merupakan mekanisme
pusat reaksi fotosistem I dan II yang penyimpanan energi matahari yang diserap
merupakan tempat terjadinya perubahan dan kemudian diubah menjadi energi kimia,
energi cahaya menjadi energi kimia (Li et al., sehingga fase ini disebut fotofosforilasi. Fase I
2006). Dua mekanisme yang terlibat dalam ini melibatkan 2 tipe kelompok pigmen
pembentukan kompleks protein-klorofil fotosintesis, yaitu 1) Pigmen utama (pigmen
adalah distribusi klorofil yang baru disintesis primer, pusat reaksi): bentuk-bentuk klorofil
dan redistribusi klorofil yang sudah ada. a, seperti klorofil a 680 (P680) dan klorofil a
Klorofil b adalah hasil biosintesis dari klorofil a 700 (P700), 2) Pigmen tambahan/pigmen
dan berperan penting dalam reorganisasi antena (accessory pigment): berperan
fotosistem selama adaptasi terhadap kualitas meneruskan energi cahaya ke pigmen utama,
dan intensitas cahaya. Oleh sebab itu seperti klorofil a lainnya, klorofil b (λ 455-640
hilangnya klorofil a dan b berpengaruh negatif nm), karotenoid (λ 430-490 nm) b. Fase II:
terhadap efisiensi fotosintesis (van der reaksi termokimia, reaksi fiksasi/reduksi CO2,
Mescht et al., 1999). Fotosintesis mengalami reaksi gelap Reaksi ini berlangsung di stroma
evolusi sehingga dikenal adanya tumbuhan dan sering kali disebut reaksi gelap, karena
C3, C4 dan CAM yang dapat diamati sebagai reaksi ini dapat berlangsung tanpa adanya
variasi dalam fotosintesis fase II atau reaksi cahaya, walaupun tidak harus berlangsung
fiksasi CO2. Tulisan ini akan menguraikan dalam keadaan gelap. Hal ini disebabkan
penggolongan tumbuhan C3, C4 dan CAM, karena enzim-enzim stroma kloroplas tidak
proses evolusi fotosintesis yang berkaitan membutuhkan cahaya untuk aktivitasnya,
dengan perubahan kondisi atmosfir bumi tetapi membutuhkan ATP dan NADPH2. Fase
berserta faktor-faktor lingkungan yang II fotosintesis ini berlangsung pada stroma
menguntungkan bagi keberadaan tumbuhan dan menghasilkan karbohidrat. Dalam reaksi
dengan tipe-tipe fotosintesis tersebut. ini senyawa kimia

TUMBUHAN C3, C4 DAN CAM berenergi tinggi yang dihasilkan pada


Fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi fase I, yaitu NADPH dan ATP dipakai untuk
reaksi reduksi CO2 yang menghasilkan glukosa permukaan terhadap volume rendah, laju
dengan persamaan reaksi: CO2 + NADP + H+ transpirasi rendah, sel-sel daun mempunyai
+ ATP glukosa + NADP+ + ADP + Pi vakuola relatif besar dan lapisan sitoplasma
Ada 4 macam reaksi fiksasi CO2 yang tipis. Fiksasi yang menghasilkan asam
(Sasmitamihardja dan Siregar, 1996), yaitu: 1) malat terjadi pada malam hari pada saat
Daur C3 (daur Calvin) Daur reaksi ini disebut stomata terbuka dan daur Calvin yang
daur C3 karena senyawa yang pertama kali menghasilkan glukosa terjadi pada siang hari
dihasilkan adalah senyawa dengan 3 atom pada saat stomata tertutup. Jadi fiksasi CO2
karbon yaitu asam fosfogliserat dari CO2; pada tumbuhan CAM mirip dengan tumbuhan
ribulosa-1,5-bifosfat dan H2O. Tumbuhan C4, perbedaannya pada tumbuhan C4 terjadi
yang melaksanakan daur tersebut disebut pemisahan tempat sedangkan pada
tumbuhan C3. Dalam daur ini satu molekul tumbuhan CAM terjadi pemisahan waktu.
fosfogliseraldehida (PGAL) dibentuk dari Kemampuan tumbuhan melaksanakan daur
fiksasi 3 molekul CO2. Reaksi keseluruhan CAM ditentukan secara genetis, tetapi
adalah sebagai berikut: 3 CO2 + 9 ATP + 6 kemampuan ini juga dikontrol oleh
NADPH2 → PGAL + 9 ADP + 8 iP + 6 lingkungan. Umumnya CAM berlangsung lebih
NADP Selanjutnya PGAL akan diubah menjadi cepat pada siang hari yang panas dengan
glukosa. Daur ini terjadi pada gandum, padi tingkat cahaya yang tinggi dan malam hari
dan bambu. 2) Daur C4 (daur Hatch dan Slack) yang dingin dan tanah yang kering seperti di
Daur reaksi ini disebut daur C4 karena gurun. Fiksasi CO2 pada beberapa tumbuhan
sebagian besar senyawa yang pertama kali CAM dapat beralih ke daur C3 setelah hujan
dihasilkan adalah senyawa dengan 4 atom atau suhu malam hari yang lebih tinggi
karbon yaitu asam malat dan asam aspartat daripada biasanya karena stomata terbuka
dan tumbuhan yang melaksanakan daur lebih lama pada pagi hari (Campbell et al.,
tersebut disebut tumbuhan C4. Yang 2006). Penggolongan tumbuhan menjadi
termasuk tumbuhan C4 adalah beberapa tumbuhan C3 dan C4 adalah didasarkan pada
spesies Gramineae di daerah tropis termasuk senyawa yang diubah dari CO2 pada fase II
jagung, tebu, sorghum. Anatomi daun dari fotosintesis (reaksi fiksasi atau reduksi
tumbuhan C4 unik yang dikenal dengan CO2). Pada tumbuhan C3, CO2 diubah
anatomi Kranz, yaitu terdapat sel-sel menjadi senyawa C3 yaitu asam 3fosfogliserat
seludang parenkim yang mengelilingi ikatan yang selanjutnya akan diubah menjadi
pembuluh dan memisahkannya dengan sel-sel glukosa. CO2 + H2O Ribulosa-1,5-bifosfat
mesofil. Pada tumbuhan C4 terdapat ---------------------> Enzim rubisco 3-
pembagian kerja antara selsel mesofil dan sel- fosfogliserat + 3-fosfogliserat
sel seludang parenkim, yaitu pembentukan
asam malat dan aspartat dari CO2 terjadi di Sedangkan pada tumbuhan C4, CO2
diubah menjadi senyawa C4 yaitu asam
sel-sel mesofil, sedangkan daur Calvin
berlangsung di sel-sel seludang parenkim. 3) oksaloasetat yang selanjutnya diubah menjadi
Daur CAM (Crassulacean Acid Metabolism) asam malat dan asam aspartat. CO2 + H2O
Daur CAM merupakan fiksasi CO2 pada Fosfoenol piruvat -------------------->
spesies sukulen anggota famili Crassulaceae fosfoenolpiruvat karboksilase
(misalnya kaktus, nenas) asam oksaloasetat

yang hidup di daerah kering,


mempunyai daun tebal dengan rasio
NADPH2 NAD+ oksaloasetat --- tanaman air pada saat disimpan di bawah
---------------> malat NADPH2 NAD++CO2 sinar matahari, botol kaca bening sebagai
malat dehidrogenase ------------------> tempat penyimpanan tanaman air pada saat
piruvat malat dehidrogenase disimpan di bawah sinar matahari, kantong
plastik berwarna sebagai penutup botol
piruvat dikinase
yang ketiga, DO meter digunakan untuk
oksaloasetat ------------------> aspartat
(dioksidasi menghasilkan CO2 untuk daur mengukur DO awal dan DO akhir.
C3) 4) Daur C2 (daur glikolat atau
fotorespirasi) Selain bereaksi dengan CO2,
enzim ribulosa bifosfat karboksilase yang Bahan
mengkatalisis pembentukan fosfogliserat Bahan yang digunakan pada
dalam daur C3, juga dapat bereaksi dengan praktikum ini adalah green rotala (tanaman
O2, sehingga pada kondisi demikian enzim ini air) sebagai sampel yang digunakan dalam
disebut ribulosa bisfosfat oksigenase. Aktivitas proses fotosintesis (penghasil oksigen),
ribulosa bifosfat oksigenase adalah mengubah mikroalga air tawar sebagai sampel yang
satu molekul ribulosa bifosfat menjadi satu digunakan dalam proses fotosintesis
molekul asam fosfoglikolat dan satu molekul (penghasil oksigen), aquades sebagai
asam fosfogliserat, bukan menjadi dua media yang digunakan untuk proses
molekul asam fosfogliserat jika CO2 yang fotosintesis.
difiksasi. Dengan demikian digunakan nama
enzim rubisco (ribulosa bifosfat karboksilase Prosedur Kerja
oksigenase) untuk menyatakan keterlibatan Prosedur kerja yang pertama
enzim tersebut dalam fiksasi CO2 dan O2. Ada dilakukan adalah penentuan kadar oksigen
4 hal penting yang perlu diperhatikan dalam awal. Setiap kelompok menyiapkan 3
jalur glikolat, yaitu: a) Jalur glikolat terjadi botol yang akan digunakan yang terdiri
pada 3 tempat, yaitu kloroplas, peroksisom dari botol gelap, botol bening, botol yang
dan mitokondria. b) Reaksi oksidasi ini dibungkus kantong plastik, kemudian botol
membentuk glikolat dan produk sampingan diisi dengan air yang telah disaring, lalu
H2O2 dan oksidan kuat yang beracun ini dipotong tanaman air sepanjang 10 cm dan
diuraikan oleh katalase dalam peroksisom. c) disaring mikroalga dengan plankton net.
Asam amino glisin dan serin dihasilkan. d) Setelah itu, dimasukan tanaman air atau
Satu molekul CO2 dihasilkan dan satu molekul mikroalga kedalam ketiga botol yang telah
O2 diserap untuk tiap dua molekul glikolat diisi air. Untuk kelompok kontrol tidak
yang dioksidasi. Oleh sebab itu daur glikolat perlu memasukan apapun ke dalam botol.
disebut juga fotorespirasi karena terjadi Seluruh botol ditutup dan dibolak-balikan
pengambilan O2 dan pembentukan CO2 oleh untuk menghomogenkan air. Diukur kadar
jaringan yang berfotosintesis pada saat ada oksigen awal (KOawal) dengan
cahaya (Sasmitamihardja dan Siregar, 1996). menggunakan DO meter dan dicatat waktu
Metodologi
peletakan ketiga botol. Dikencangkan
tutup botol dan diletakan dibawah sinar
Alat matahari selama 1 jam. Dicatat waktu
Alat yang digunakan pada peletakan botol.
praktikum ini antara lain: botol kaca gelap Prosedur kerja yang kedua yaitu
berfungsi sebagai alat tempat menyimpan Penentuan Kadar Oksigen Akhir. Setelah
satu jam (dicatat waktu akhir pengamatan), KOakhir-KOawal. Untuk control juga
diukur kembali kadar oksigen akhir dilakukan hal yang sama, nilainya adalah
(KOakhir) dengan menggunakan DO Delta KOkontrol. Kemudian untuk nilai
meter dan dicatat dalam tabel pengamatan. yang didapat dikoreksi dengan
Dihitung perubahan nilai kadar oksigen menggunakan nilai Delta KOkontrol
(Delta KO) dengan cara mengurangi (Delta KO – Deltakontrol)

Hasil dan pembahasan


Hasil

Data hasi kelas A


Tabel . 1

Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO


Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir

Terang 7 5.5 -1.5


1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 8.22 8.33 7 6.9 0.1
Kresek 7.2 6.9 -0.3
Terang 5.8 6 0.2
2 Cabomba 10 Menit Gelap 11.78 4.53 _ 8.41 8.51 6.4 6.7 0.3
Kresek 6.6 6.8 0.2
Terang 9.8 6.7 -3.1
3 Hydrilla 10 Menit Gelap 15.4 3.49 0.3 9.08 9.18 7 6.6 -0.4
Kresek 7.2 8.1 0.9
Terang 6.5 6.5 0
4 Amazon 20 Menit Gelap 376.86 37.19 _ 8.44 9.04 6.5 6.7 0.2
Kresek 6.5 6.6 -0.2
Terang 7.3 8 0.7
5 Kombinasi 20 Menit Gelap _ _ _ 9.00 9.20 7 7.8 0.8
Kresek 7 7.7 0.7
Terang 7 7.1 0.1
6 Kontrol 20 Menit Gelap _ _ _ 8.51 8.51 6.1 6.2 0.1
Kresek 7.1 6.6 -0.5
Terang 6 8.7 1.3
7 Cabomba 30 Menit Gelap 17.8 6.03 _ 8.50 9.20 6.2 8 1.8
Kresek 8.5 7.5 -0.8
Terang 7 7.3 0.3
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 17.82 18.3 119 9.01 9.31 7 7.4 0.4
Kresek 7 7.2 0.2
Terang 5.8 7.6 1.8
9 Amazon 30 Menit Gelap 177.68 20.22 11 8.55 9.24 6.8 8.1 1.3
Kresek 6.7 6.8 0.1
Terang 6.5 7.8 1.3
10 Kombinasi 30 Menit Gelap _ _ _ 8.57 9.27 6.8 8.2 1.4
Kresek 6.8 6.8 0

Data hasil kelas B


Tabel. 2
Waktu Waktu DO DO
Lama Pengukuran Daun (mm) ΔDO
Kelompok Tanaman Botol Awal Akhir Awal Akhir
Penjemuran
Panjang Lebar Tinggi
Terang 7.4 6.9 -0.1
1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 15.45 15.55 7.4 7.3 -0.1
Kresek 7.4 6.5 -0.9
Terang 6.6 6.8 0.2
2 Cabomba 10 Menit Gelap 12.25 0.45 0.02 15.35 15.54 7.3 6.9 -0.4
Kresek 5.6 7 1.4
Terang 7.7 7.1 -0.6
3 Hydrilla 10 Menit Gelap _ _ _ 15.40 16.01 7.5 7.2 -0.3
Kresek 7.4 7.1 -0.3
Terang 7.3 6.7 -0.6
4 Amazon 20 Menit Gelap 111.38 21.82 10.39 15.34 16.00 6.8 6.9 0.1
Kresek 7.2 6.7 -0.5
Terang 7.3 6.7 -0.6
5 Kombinasi 20 Menit Gelap _ _ _ 15.45 16.05 6.8 6.9 0.1
Kresek 7.2 6.7 -0.5
Terang 7 6.7 -0.3
6 Kontrol 20 Menit Gelap _ _ _ 15.22 16.28 7.1 6.7 -0.4
Kresek 72 6.7 -0.5
Terang 7.3 6.6 -0.7
7 Cabomba 30 Menit Gelap _ _ _ 15.36 16.6 7.5 7.2 -0.3
Kresek 7.2 6.9 -0.3
Terang 7.4 7.3 -0.1
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 19.67 4.65 0.06 15.26 16.03 7.4 7.1 -0.3
Kresek 7.4 7 -0.4
Terang 7.3 6.6 -0.7
9 Amazon 30 Menit Gelap _ _ _ 15.28 16.19 7.3 6.7 -0.6
Kresek 7.1 6.8 -0.3
Terang 7.1 6.8 -0.3
10 Kombinasi 30 Menit Gelap _ _ _ 15.32 16.02 7 7.5 0.5
Kresek 7 6.1 -0.9

Data hasil kelas C


Tabel. 3
Lama Pengukuran Daun (mm) Waktu Waktu DO DO
Kelompok Tanaman Botol ΔDO
Penjemuran Panjang Lebar Tinggi Awal Akhir Awal Akhir

Terang 7 5.5 -1.5


1 Kontrol 10 Menit Gelap _ _ _ 8.22 8.33 7 6.9 0.1
Kresek 7.2 6.9 -0.3
Terang 5.8 6 0.2
2 Cabomba 10 Menit Gelap 11.78 4.53 _ 8.41 8.51 6.4 6.7 0.3
Kresek 6.6 6.8 0.2
Terang 9.8 6.7 -3.1
3 Hydrilla 10 Menit Gelap 15.4 3.49 0.3 9.08 9.18 7 6.6 -0.4
Kresek 7.2 8.1 0.9
Terang 6.5 6.5 0
4 Amazon 20 Menit Gelap 376.86 37.19 _ 8.44 9.04 6.5 6.7 0.2
Kresek 6.5 6.6 -0.2
Terang 7.3 8 0.7
5 Kombinasi 20 Menit Gelap _ _ _ 9.00 9.20 7 7.8 0.8
Kresek 7 7.7 0.7
Terang 7 7.1 0.1
6 Kontrol 20 Menit Gelap _ _ _ 8.51 8.51 6.1 6.2 0.1
Kresek 7.1 6.6 -0.5
Terang 6 8.7 1.3
7 Cabomba 30 Menit Gelap 17.8 6.03 _ 8.50 9.20 6.2 8 1.8
Kresek 8.5 7.5 -0.8
Terang 7 7.3 0.3
8 Hydrilla 30 Menit Gelap 17.82 18.3 119 9.01 9.31 7 7.4 0.4
Kresek 7 7.2 0.2
Terang 5.8 7.6 1.8
9 Amazon 30 Menit Gelap 177.68 20.22 11 8.55 9.24 6.8 8.1 1.3
Kresek 6.7 6.8 0.1
Terang 6.5 7.8 1.3
10 Kombinasi 30 Menit Gelap _ _ _ 8.57 9.27 6.8 8.2 1.4
Kresek 6.8 6.8 0

Pembahasan Proses fotosintesis dipengaruhi


Pada praktikum ini mengenai laju oleh beberapa faktor, yaitu ketersediaan
proses fotosintesis dan kadar oksigen yang air, CO2, intensitas cahaya, suhu, unsur
dihasilkan proses fotosintesis. Fotosintesis hara, klorofil, dan faktor genetik tanaman
merupakan proses penyusunan karbohidrat yang berfotosintesis. Kekurangan air
dari air (H2O) dan gas karbon dioksida menyebabkan pertumbuhan tanaman
(CO2) dengan bantuan energi cahaya. menjadi terhambat dan luas daun tidak
Proses fotosintesis hanya bisa berlangsung optimal. Selain itu stomata pun akan
pada tumbuhan yang memiliki zat hijau menutup untuk mengurangi penguapan air.
daun (klorofil).
Sehingga proses fotosintesis tidak akan yang lebih tinggi di bandingkan dengan botol-
berjalan dengan lancar. botol yang lainnya. Selain itu pada botol yang
terang lebih besar di bandingkan dengan
botol gelap. Hal tersebut disebabkan karena
Kesimpulan gelombang cahaya yang diterima oleh
Pada praktikum ini mengenai laju tanaman hydrilla untuk melakukan
proses fotosintesis dan kadar oksigen yang fotosintesis berbeda-beda.
dihasilkan proses fotosintesis. Fotosintesis
merupakan proses penyusunan karbohidrat
dari air (H2O) dan gas karbon dioksida (CO2) DAFTAR PUSTAKA
dengan bantuan energi cahaya. Proses
Campbell, N.A., J.B. Reece & L.G.
fotosintesis hanya bisa berlangsung pada
Mitchell. 2006. Biology. Concepts &
tumbuhan yang memiliki zat hijau daun
Connections. 5th Ed. Addison Wesley
(klorofil). Dari hasil perhitungan dari ketiga
Longman Inc. pp 118.
sampel botol memiliki perbedaan kadar
oksigen yang dihasilkan. Pada botol terang Lambers, H., T.L. Pons & F.S. Chapin
dihasilkan kadar oksigen akhir 5,9 mg/l. Pada III. 2008. Plant Physiological Ecology. 2nd Ed.
botol gelap dihasilkan kadar oksigen akhir Springer Science + Bussiness Media LLC. New
sebanyak 5,8 mg/l dan botol yang terbungkus York. USA. pp 7375.
plastik dihasilkan kadar oksigen akhir
sebanyak 6,0 mg/l. Hal tersebut membuktikan Lawlor
bahwa media fotosintesis juga berpengaruh
Ngili,Yohanis.2010. Biokimia
terhadap laju kecepatan fotosintesis. Pada
Dasar. Bandung:Rekayasa Sains
botol yang terbungkus memiliki kadar oksigen

LAMPIRAN

Gambar 1. Sampel sebelum dijemur Gambar 2. Penjemuran sampel

(Sumber: Dokumentasi Pribadi) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Gambar 3. Pengukuran DO sampel
menggunakan DO meter

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai