2. Hedonisme
Untuk konsep yang satu ini, pada dasarnya dikatakan jika secara kodrati, manusia itu
hanya mencari kesenangan dan berusaha atau berupaya untuk menghindari ketidaksenangan
di dalam hidup. Secara logis, perilaku dan tindakan manusia begitu banyak didorong oleh
kesenangannya saja.
Standar moral dan etika akan baik jika seseorang merasa senang dengan adanya kondisi
tersebut, dan sebaliknya, dikatakan etika atau moral yang tak sejalan jika kondisi yang ada
malah menghadirkan ketidaksenangan bagi dirinya.
Dalam konteks ini, maka tepat apabila manusia dikatakan sebagai hedonisme, karena
memiliki kaitan yang cukup erat dengan egoisme.
3. Utilitarianisme
Teori ini mampu mengungkap jika suatu tindakan yang dianggap baik jika mampu
memberikan manfaat untuk sebanyak mungkin anggota kelompok yang ada.
Dengan demikian, maka teori yang satu ini memiliki prinsip jika tindakan harus dinilai
dengan benar atau salah, hanya dari konsekuensi atau akibat yang terjadi dari suatu tindakan
tersebut.
Untuk teori ini sendiri dianggap jauh lebih relevan dengan norma-norma kebersamaan
yang berlaku di masyarakat, karena memiliki ragam kepentingan, dibandingkan hanya
dengan egoisme dan hedonisme.
Perbedaan dari paham utilitarianisme dengan paham egoisme etis tersebut terletak pada
siapa yang mendapatkan manfaatnya. Egoisme etis melihat dari sudut pandang kepentingan
individu, sementara untuk utilitarianisme melihat dari sudut kepentingan banyak orang
(kepentingan masyarakat atau kepentingan bersama).
4. Deontologi
Teori ini sendiri mewajibkan untuk setiap orang berbuat kebaikan. Berbeda halnya
dengan utilitarianisme, maka untuk deontologi ini justru menjadi tindakan etis yang sama
sekali tak memiliki hubungan dengan tujuan atau konsekuensi atau akibat dari suatu
tindakan.
Pada intinya ialah, etis tidaknya suatu perbuatan lebih didasari terhadap maksud atau
niat dari si pelaku perbuatan itu sendiri.
Suatu perbuatan tak pernah menjadi baik karena memang hasilnya baik. Hasil baik tak
pernah dijadikan suatu alasan untuk membenarkan suatu tindakan, melainkan hanya di kisah
terkenal Robinhood yang merampok kekayaan orang-orang kaya dan hasil yang didapat
tersebut diberikan atau dibagikan kepada orang-orang miskin.
5. Hak
Dalam pemikiran moral yang terjadi dewasa ini, barangkali teori hak menjadi
pendekatan yang cukup banyak dipergunakan untuk melakukan evaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku. Sebenarnya, teori hak menjadi aspek dari teori deontologi,
karena memiliki kaitan dengan kewajiban.
Malah, bisa dikatakan jika hak dan kewajiban bagai 2 sisi dari uang logam yang sama.
Dalam teori etika dulu diberikan terkanan terbesar pada kewajiban. Akan tetapi, untuk
sekarang, kita malah mengalami situasi atau keadaan yang berbalik, karena sekarang, hak
paling banyak ditonjolkan.
Walaupun teori hak ini sebetulnya memang berakar dari deontologi, namun untuk
sekarang bisa mendapati suatu identitas tersendiri dan karena itu juga pantas dibahas
tersendiri atau terpisah. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia
yang sama. Karena itu, teori hak sangat cocok dengan kondisi pemikiran yang demokratis.
Teori hak sekarang ini sudah begitu populer, karena dinilai cukup cocok dengan
penghargaan terhadap seseorang atau individu yang mempunyai harkatnya sendiri. Karena
itu, manusia individual siapapun tak boleh dikorbankan untuk mencapai tujuan yang lain.
6. Keutamaan
Dalam teori-teori yang sudah dibahas di atas, baik buruk perilaku manusia memang
benar dipastikan berdasar dari suatu prinsip atau norma yang berlaku.
Teori keutamaan adalah teori yang memandang akan sikap atau akhlak seseorang.
Dalam etika dewasa ini, terdapat minat khusus dalam teori keutamaan sebagai bentuk reaksi
atas teori etika yang sebelumnya terlalu berat sebelah dalam mengukur perbuatan dengan
menggunakan prinsip atau norma.
Walaupun demikian, dalam sejarah etika, teori keutamaan bukanlah teori yang baru.
Sebaliknya, teori ini malah memiliki suatu tradisi lama yang sudah dimulai pada waktu
filsafat Yunani kuno.
7. Teonom
Untuk teori yang terakhir ini, perilaku etis memiliki kaitan dengan aspek religi.
Diungkap jika karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian dengan
kehendak dari Tuhan dan perilaku manusia yang dianggap tak baik (jahat) apabila tak
mengikuti perintah dan menjauhi larangan Tuhan.
Kasus : Pembuangan Limbah Laundry oleh PT. Millenium Laundry
Penggambaran Grafis
1. Paradigma Positif : Air Kali Bekasi harus terbebas dari unsur-unsur bahaya
yang terdapat pada limbah laundry agar dapat digunakan untuk kegiatan sehari-
hari warga.
2. Paradigma Negatif :Limbah laundry telah mencemari Kali Bekasi.
PN PP
Air Kali Bekasi harus terbebas dari
Limbah laundry telah mencemari Kali
unsur-unsur bahaya yang terdapat
Bekasi.
pada limbah laundry agar dapat
digunakan untuk kegiatan sehari-hari
warga.
Hipotesa
1. Bertambah banyaknya usaha jasa cuci pakaian menghasilkan peningkatan kuantitas
limbah cair hasil pencucian pakaian yang memiliki resiko mencemari lingkungan
apabila tidak mendapatkan pengolahan yang tepat.
2. Salah satu teknik pengolahan limbah cair adalah melalui pemberian koagulan
kedalam limbah. agar proses koagulasi-flokulasi berlangsung efektif,diperlukan
pengetahuan tentang dosis optimum koagulan tepung cangkang keong sawah untuk
menurunkan fosfat,turbidity dan COD pada air limbah laundry.
3. Penggunaan limbah cair hasil kegiatan laundry sesuai dengan dosis biokoagulan
yang diberikan.
4. Dampak limbah laundry terhadap lingkungan adalah menimbulkan permasalahan
busa pada badan air sehingga mengganggu metabolism mikroorganisme setempat.
5. Aktivitas mikroorganisme akan menurun jika konsentrasi LAS melebihi 0,1 mg/L
LAS juga akan mengganggu nitrifikasi pada tanah,dimana 50% terjadi beban
cemaran 500mg LAS/kg dan 10% terjadi pada 100 mg LAS/kg.
6. Deterjen berpotensi membahayakan lingkungan karena kemampuannya melarutkan
bahan dan memiliki sifat karsinogen.
7. Salah satu bahan utama dalam indsutri laundry adalah deterjen,yaitu senyawa
sintetis zat aktif muka yang bersifat sebagai pendispersi,pencucian dan
pengelmusian.penyusun utama deterjen adalah dodecyl benzene sulfonat (DBS)
yang memiliki kemampuan menghasilkan busa.
8. Penggunaan kitosan cangkang keong sawah berfungsi sebagai biokoagulan alami
dalam air limbah.
9. Pada umumnya usaha laundry tidak pernah menggunakan pengolahan khusus dari
limbah yang dihasilkan untuk mengurangi tingkat pencemar yang ada.
10. Perubahan ukuran biokoagulan menjadi ukuran nano dapat meningkatkan efisiensi
penurunan fosfat,turbidity dan COD.
Grafis
PN PP
5 4 6 7 9 1 3 2 10 8
Diagram Alur
Iya
Iya
Iya