-
BASIC OPERATION MANUAL
Heat Exchanger
Module 10
KATA PENGANTAR
Heat exchanger sesuai dengan namanya, adalah alat penukar panas dari satu bahan ke
bahan.yang lain. Panas dalam heat exchanger berpindah secara konduksi dan konveksi.
Ada beberapa jenis heat exchanger berdasarkan konstruksinya antara lain double pipe,
shell and tube, hair pin dan plate heat exchanger.
Dalam modul ini dibahas tentang pengertian dasar panas, tipe aliran, arah aliran, jenis-
jenis heat exchanger berdasarkan konstruksinya, jenis heat exchanger berdasarkan
Demikianlah pengantar singkat ini, rnudah-rnudahan modul ini dapat berrranfaat bagi
kita semua dan penyrsun akan menghargai saran dan lffitik yang membangun demi
perbaikan modul di masa yang akan datang.
.
Hormat kami,
Penyusun
JUDUL MODUL : HEAT EXCHANGER
.l Sasaran Modul
perpindahan panas dengan heat exchanger, tipe dan arah aliran, jenis-jenis heat
exchanger berdasarkan konstruksi dan fungsinya, operasional dan trouble shooting.
aa Sub Bahasan ,: :
Dijelaskan tentang beberapa pengertian dasar, tipe aliran, ?rrah aliran, jenis-jenis
heat exchanger berdasarkan konstruksinya, jenis heat exchanger berdasarkan
lp shooting,
fungsinya, trouble ahnnfinc start
cfqrf rrn
up rlqn chrrf rlnrvn
dan shut down.
MODUL HEAT EXCHANGER
DAFTAR ISI
Hal.
Sasaran Modul i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii
HEAT EXCHANGER
1. Pendahuluan I
2. Beberapa Pengertian Dasar 2
1*
2.1 Panas Sensibel dan Panas Laten 2
TiP" Aliran 6
5.2.6 U Tube t9
5.3 Hair Pin 20
5.4 Plate 21
MODUL HEAT EXCHANGER
6.1 Kondensor 27
6.2 Cooler 27
6.3 Chiller 27
6.4 Evaporator 28
6.5.2 Thermoslphon 3t
6.5.3 Kettletypereboiler -....... 32
6.6 Heater 33
34
-, Tr-ouble Shooting 35
7.1 Fouling 35
7.2 Korosi 39
8.1 Start Up 44
8.3 Pernbersihan/Flushing HE 45
MODUL HEAT EXCHANGER
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Aliran Paralel 7
Gambar 6
7
Gambar 7 Profil Temperatur Paralel Flow
8
Gambar 8 Aliran Lawan Arah (counter current)
9
Gambar 9 Profil Temperatur Counter Flow
9
Gambar 10 Cross Flow Heat Exchanger
11
Gambar 12 Shell and Tube Heat Exchanger
11
lambar 13 Tube dengan Fin
Tube Sheet ..... l2
-:rnbar 14
13
lambar 15 Double Tube Sheet
;ambar 16 Konfigurasi Tube (pitch) l4
"fJ" Tube 20
;.mbar 25
Multi Tube Hair Pin 70
:-r:nOaf 26
Plate Heat Exchanger LengkaP 22
:xnbar 27
Plate 22
;::nbar-28
Plate Bergelombang 23
-:.nbar 29
MODUL HEAT EXCHANGER
Gambar 31 Gasket 25
Gambar 32 Chiller 27
MODUL 10
TIEAT EXCHANGER
I. PENDAIIULUAN
Kegunaan heat exchanger sesuai dengan namanya, rnemindahkan panas dari satu
bahan ke bahan yang lain.
Panas adalah bentuk dari energi. Panas dapat dipindahkan ke bentuk yang lain
seperti energi mekanik, cahaya dan listrik.
Heat exchanger adalah alat yang dapat mentransfer panas dari satu fluida ke fluida
yang lain.
Tujuan pentransferan panas dalam kaitannya dengan proses, antara lain:
1. Untuk r3emanaskan fluida dingin menjadi lebih panas
2. Untuk menurunkan temperatur fluidapanas marjadi lebih dingin
3. Untuk mengikondensasi gas menjadi cairan yang lebih dingin
4. Untuk menguapkan liquid
5. Untuk mengkondensasi gas dan sekaligus menguapkan liquid dalarn waktu
yang bersamaan
Terlepas dari fungsi heat exchanger, untuk dapat mentransfer panas fluida harus
mengalami kontak dan berbeda temperafurnya. Panas mengalir dari fluida panas
ke fluida dingin. Panas ditransfer dari fluida panas ke metal yang memisahkan
kedua fluida, dan kernudian rnengalir ke fluida yang lebih dingin.
HEAT EXCHANGER Technical & Training Department
Panas Laten
Air .\H = rn -r: i
1000c
Panas Sensibel
JH = m.r Cp.r lT \
Steam
100"c
Air, 25oC
Jumlah panas yang dikandung suatu bahan tergantung pada temperatur dan
massanya. Jika ada dua kontainer liquid yang sama, berada pada tetlperatur
yang sama, maka keduanya akan rnengandung panas yang jurnlahnya sama.
Namun jika salah satu kontainer liquid, rnemiliki'temperatur lebih tinggi,
maka akan rtengandung panas yang lebih banyak daripada liquid yang
temperaturnya lebih rendah. Atau jika kedua kontainer liquid rnemiliki
temperatur yang sama, tetapi kontainer yang satu mengandung liquid yang
jumlahnya lebih banyak, maka kontainer yang lnengandung lebih banyak
liquid akan mengandung panas yang lebih besar. Contoh: 5 pound air pada
oF,
150 akan mengandung lebih banyak panas daripada 5 pound air pada 100
oF.
Atau l0 pound air pada 100 oF, akan mengandung lebih banyak panas
daripada 5 pour-rd air pada 100 "F"
Jika padatan seperti es, mendapat cukup panas rnaka es itu akan mencair.
Peristiwa pencairan ini disebut peleburan.
Jumlah panas laten yang dibutuhkan untuk rneleburkan bahan diketahui
sebagai panas peleburan.
Ingat, panas pelebpran menyebabkan perubahan bentuk dari padatan ke cairan.
Membutuhkan 79.73 kcal panas laten untuk merubah I gram es rnenjadi air.
1. Konduksi
Adalah proses perpindahan panas dimana panas tersebut dipindahkan oleh
rnolekul yang bergerak dalam suatu objek dari area yang panas ke area
yang lebiir dingin. Laju konduksi ditentukan oleh: perbedaan temperatur
fluida yang akan dipind4hkan (AT), konduktivitas termal rnaterial (k), luas
pennukaan perpindahan panas (A), dan panjang lintasan panas / ketebalan
rnaterial (Ax). Semakin besar AT, rnakin besar thermal conductivity, dan
makin luas permukaan perpin<iahan panas, maka semakin besar iaju
konduksi-nya. Namun bila makin tebal rnaterial, maka laju konduksinya
akan mengecii. Hal ini diberikan pada hukum Fourier:
AT
q:-M-
'Ax
Dimana: q: Iaju perpindahan panas
k: konduktivitas tennal rnaterial
A= luas permrikaan
AT: per-bedaan temperatur
Ax: ketebalan material
IIEAT EXCHANGER Technical & Trainiug Department
i t' ll
&
!^r
t:
9T,
O
F
K-Ax -N
A.r
Distance. x (nt)
(a) (b)
Gantbar 2. Konduksi
2. Konveksi
Adalah perpindahan panas dimana ada pergerakan dari seluruh rnassa zat
yang panas dari satu tempat ke tempat yang lain, da,'i area yang panas ke
area yarrg lebih dingin. Misalnya perpindahan panas pada udara panas ke
udara dingin dalam suatu ruangan ber-AC.
Dinding
Metal
Ti
To
fluida dingin mengalir pada pipa bagian luar. Kedua aliran fluida berada
dalam kondisi turbulen. Perubahan temperatur dengan jarak terlihat
sebagai garis patah Tr -T2-T3-Ta-Ts-To.
Profil temperatur ini terdiri dari tiga bagian terpisah, yaitu (1) yang melalui
fluida panas Tr-Tz-Tr, (2) yang melalui fluida dingin Ta-T5-T6, dan (3)
melalui dinding logarn Tr-Ta. Perbedaan temperatur sangat besar di sub
lapisan, ditandai dengan curamnya kurva Tt'h dan Tc-Ts, perbedaan
temperatur kecil didalarn inti tur-bulen Tr dan To dan berubah dengan cepat
di zonabuffer T2 dan T5.
Pada dinding terjadi konduksi, terlihat dari garis lurus yang dibentuk T;-
Ta. Makin turbulen suatu fluida, maka makin cepat perpindahan panas
akan terjadi.
Pada konveksi alamiah/bebas, perpindahan panas terladi karena fluida
yang, karena proses pemanasan, berubah densitasnya (kerapatannya) dan
bergerak naik. Contohnya rnendidihkan air dengan kompor, mendinginkan
kopi dengan mengontakkan kopi begitu saja dengan udara bebas.
HEAT EXCHan*GER Technical & Training Departrnent
-[IPE ALIRAN
-1.
Tipe aliran fluida rnelalui tube akan berpengaruh pada kecepatan -p erpindahan
panas. Ada dua tipe aliran fluida yang rnelalui tube, yaitu aliran laminer dan aliran
turbulen.
-..riran laminer adalah aliran yang halus dengan turbulensi yang sangat kecil. Pada
..r:an turbulen terdapat perlakuan pengadukan yang besar pada aliran. Aliran
::;.ak mengalir dengan halus di sisi pipa, tetapi berpindah dari satu sisi ke sisi yang
..:n selama rnengalir di dalam pipa. Molekul-molekul fluida pada aliranJurbulen
:e:calnpur dengan lebih cepat. Pada aliran turbulen, perpindahan panasnya ke
-:ran lebih rnerata karena arus aliran fluidanya lebih tercampur, seolah-olah
,::erti fluida tersebut mengalami pengadukan.
-'=:nbar 5 memperlihatkan aliran di dekat dinding tube. Fluida yang mengalir
:.iing dekat dengan tube tidak turbulen. Hal ini disebabkan karena gesekan fluida
-:rgan dinding tube.
-';sekan fluida ini menyebabkan fluida mengalir lebih larnbat. Aliran fluida yang
--r.D&t ini berlaku sebagai staticfilm yang melapisi dinding tube.
:::c .filtn berlaku sebagai insulator, dan membatasi perpindahan panas dari
:.-ling tube ke fluida di pusat aliran. Sernakin tebal static film-nya maka
,::i-,akin lama waktu perpindahan panasnya.
;.::ebalan static film tergantung pada furbulensi" Semakin besar turbulensi, rraka
::;c film-nya akan seniakin tipis. Ini karena lebih banyak lagi molekul fluida
.::g. berkontak dengan static film.
' .:::ndahan panas akan berlangsung lebih baik dengan aliran turbulen
- :,::dingkan dengan aliran larniner.
I]EAT EXCHANGER Technical & Training
]. .{RAH ALIRAN
heat
Salah satu karakteristik yalg dapat digunakan untuk rnengkategorikan
yang lain' Ketiga
exchanger adalah arah aliran antara satu fluida terhadap fluida
dan aliran
kategori itu adalah aliran paralel, aliran lawan atah (couttter flow)
srlang {cross /low)-
PO NT
POlf{T
POINT B
A FLUIDA PANAS
-B
C
i
n, C'
D ;
FLUIDA.DINGIN
A,
POINT B POINT C
POINT A
a
HEAT EXCIIAI{GER Technical & Training Department
,{ FLU]DA PANAS
t- o
I IJ
I
I t
t-
TEMPERATURE A,
-t
I
t
.C 'j
.\r
b ;
I
_t
:
C'
FLUIDA DINGIN
Shell
Side
Tube
Side
.:..i'aian). baik untuk fluida daiam tube maupun dalam shell. Pengaturan ini
:inqan cara pemasangan sekat di dalam shell atau di ujung shell (head) - (lihat
:. ragian 5.2.2 Singlepass danmultipass).
IIEAT EXCHANGER Technical & Training Department
Tubes
Baffles
Tube Slrcet
'.\\t
'\\\i
il
SHELL
TUBESHEET
SPACE
DOUBLE TUBESHEET
: l: r .l.,te
.q* '' l:
'.---j
i,
, \/..; \
j,\
,
.../..\,..
//-.\
; z:r"l\ ) I
, \/L'
.,-.\'r'\r
| -;
\ ;'yi
-' '.. .' !-.-''.- "..
{.
i i I.)\.--_.,/
I
-.) ,
..
;. .(
,".s
+ 'r'?" \
Diornond Sguarc Pifch
r:-E luD!
+ ,1:c,
t
-.J
/--i.
- -l
" '')t' .)' l;.;.''1t-z ,',,,',
(,.."1'--,' i Vli'--, (:t, - -l
/
a'.\ r _,jf_1 \_, -r_:
r)''j" a-,'r*lr,-\
l-n
;,rli tr
?
H
i
L: LrgJmpnl
\.J .\_/ .
{}w
\-,',..,
Tube Bundle
Kornbinasi arfiara tubes dengan tubesheetnya disebut tube bundle.
Tube bundle dibuat dengan mengikatkan bagian ujung tube ke
dalarn bagian yang terbukapadatube sheet-
'old\
oFo
oIo o
\\t "6.s
1.." r\ ,
TUBE BUNDLE
. Baffle
Seperti yang dijelaskan pada aliran turbulen dan laminer, kecepatan
dan keturbulenan fluida di kedua sisi heat exchanger merupakan
faktor penting, karena nantinya akan menentukan koefisien
perpindahan pallas. Baffle dipasang untuk rneningkatkan turbulensi
dan menaikkan kecepatan rata-rata fluida di sisi shell. Baffle
terbuat dari lembaran logam berbentuk piripg bundar yang satu
sisinya dipotong. Dalarn prakteknya, biasanya seglnen itu dipotong
paaa iinggi seperempat diarneter shell. Baffle demikian disebut 25
TI[.{T EXCHANGER Technical & Training Departnrent
HORIZONTAL
:
2.
SI.IELL SIDE OUTLET
V/ARl'l \'.JATET(
Multi pass
\
Fixed tube sheet
I-UBE SHEET r
FLOATING I.IEAD
COVER
E.
E. - Jn
\T EXCHANGER Technical & Training Department
Desain ini juga banyak digunakan dalam multi pass heat exchanger.
Multi pass heat exchanger memiliki aliran dalam tube yang bolak-balik
arahnya. Arah bolak-balik itu bisa didapatkan dengan menggunakan
satu atau lebih lengkungan ("U" bend). "IJ" bend mengijinkan fluida
mengalir balik dan melewati heat exchanger.
-r::::jn heat exchanger dibentuk dan dibuat sesuai kode ASME (American
:.::\ Mechanical Engineer). Ada dua jenis hairpin yaitu double pipe dan
- .. :ube.
-:.e pipe sudah dibahas pada section 5.1. Untuk rnultitube dapat dilihat
: - -. :::rbar 26. Standar tekanan didesain sampai 5000 psig (340 barg) di tube
: , ,r psig (34 barg) di shell, dan desain khusus dapat dibuat untuk tekanan
- ::rh tinggi.
Keuntungan:
. Penggunaan dari iongitudinal finned tube akar-r menghasilkan perpindahan
panas yang baik.
. Penggunaan aliran countercument pada hairpin memperkecil luas
permukaan perpindahan panas dibandingkan dengan bila alirannya
.cocurrent.
. Konstruksi sederhana, sehingga mudah untuk dibersihkan, diinspeksi dan
mudah untuk rnelakukan penggantian tube.
. Desain rnodular mengizinkan kita untuk menambah bagian di waktu
operasi atau menyusun kembali bagian untuk operasi baru.
Kerugian:
. Hairpin yang didesain khusus umumnya tidak dibuat untuk kebutuhan
industri, selain daripada kode ASME.
. Multiple hairpin tidak selalu ekonomis dibandingkan dengan heat
exchanger shell and tube tunggal.
. Desain bagian akhirnya (end) memerlukan gasket khusus.
5.t Ptate
Dalam proses heat transfer, luas permukaan perpindahan panas menentukan
Xaju perpindahan panasnya, selain dari koefisien perpindahan panas. Plate
merniliki luas pennukaan yang sangat besar, bila dibandingkan dengan total
I'.s pennukaan tube. Oleh karena itu, heat exchanger jenis plate akan
nrernindahkan lebih banyak panas bila dibandingkan dengan shell and tube
heat exchanger dangan ukuran yang sama.
K,uena efisiensi perpindahan panas di plate tingg, heat exchanger jenis plate
[riavnya berukuran sangat kecil bila dibandingkan dengan heat exchanger
pnis shell and tube untuk kapasitas perpindahan panas yang sama.
Pi.ae Heat Exchanger eHd) terdiri dari plate-plate yang mernisahkan antara
fruida panas dan dingin. Fluida panas dan dingin mengalir diantara setiap
pflfie-
Cmbar 27 adalah gambar plate heat exchanger dan bagian-bagiannya.
iIEAT EXCHANGER Technical & Trainiltg Department
Su pport
:Cl un )n
Frame Plate
Kelemahan plate heat exchanger adalah mudah terjadi kebocoran antara gasket
:engan plate. Gasket berfungsi sebagai seal antara fluida panas dan dingin.
:,:rena hal inilah, plate heat exchanger hanya sedikit digunakan, misalnya
r:ca penggunaan tekanan rendah seperti oil cooler untuk mesin.
.-a
'.1,:edal konstruksi plate yang sering digunakan antara lain: stainless stell,
-':,:iurn, nickel alloy, alumunium brass, cooper alloy. Pernilihan material
. .:.srruksi plate tergantung dari sifat fluida yang akan ditukar panasnya,
- - . r.nva sifat korosivitasnya.
o Gasket
Gasket nrerupakan bagian yang penting dari plate heat exchanger. Gasket
merupakan penyekat yang mencegah pencampuran antara fluida panas
dan fluida dingin pada setiap platenya. Materiai gasket diantaranya:
styrene, neoprene, nitni, resin butyl, ethylene dan fibre. Pen-rilihan gasket
ditentukan oleh:
+ Lirnitasi temperatur bahan gasket. Ditentukan oleh gasket operating
temperature.
' .-.t1garL
Plate Heat Exchanger
:::-nukaan perpindahan panasnya lebih luas dibanding heat
-:anger shell and tube untuk kondisi operasi yang sama, sehingga
::: transfemya lebih efisien. Untuk kondisi operasi yang sama, juga
'i -.- r-ingan, lebih efisien serta lebih kecil ukurannya.
I Flow-nya terbatas
tta
:\CHANGER Technical & Training DePartment
.eboiler/Vap oflzcr
i,,"'ndensor
:.3r exchanger yang mengembunkan uap rnenjadi cairan disebut kondensor'
:.:rdensor mengembunkan steam yang dihasilkan dad pabrik. Steam yang
_.:nbunkan kembali disebut kondensat. Kondensat dikernbaiikan ke sistem
. -:densat untuk banyak kegunaan, misalnya: "lTtake up" air ke cooling
I s:em. Gambar steam condenser dapat dilihat di garnbar 10.
) "-,,.oler
:..:hanger yang mendinginkan produk sering disebut dengan cooler' Contoh
_ :o1 "oo1", e-ru02. urrrr*nyu,. dua exchanger bekerja dan exchanger
ketiga digunakan sebagai cadangan. cooler bisa berupa double pipe
-3
..,lbu, It;, rt "tt and tube (gambar 12) dan plate heat exchanger
:.-:.:ar 30)'
- . .,lcr
.:.::nginkan suatu fluida pada suhu yang lebih rendah tetnperatumya
_ -.-.:iigkan bila didinginkil dengan air. Di sini digunakan
refrigerant,
:-:::i amonia atau fi'eon. Contoh chiller Polypet'
tl-t Evaporator
Exchanger yang dapat rnenguapkan cairan umumnya disebut evaporator'
vertikal
-Ienis evaporator yang paling banyak digunakan adalah evaporator
dengan tube panjang, terdiri dari 3 jenis aliran:
. Aliran naik (climbing-film evaporator)
. Aliran turun (falling-fihn evaporator)
. Sirkulasi paksa (forced-circulation evaporator)
Evaporator terdiri dari bagian-bagian utama yaitu:
. Sebuah heat exchanger dengan steam pada bagian shell'
t Zat cair yangdipekatkan mengalir lewat tube'
. Sebuah pemisah (separator) untuk memisahkan cairan yang terikut dalam
uap.
UaD hasll
keluar
<--
Separator
+ Ventilasl
Umpan .
masuk
-+ Kondensat
Y
Konsentrat
kel ua r
Bila alat ini dioperasikan sebagai unit sirkulasi, maka antara bottom
separator dengan heat exchanger dihubungkan dengan- pipa
untuk
mengembalikan zat cair dari separator ke bagian bawah heat
Disini zat cair dan uap mengalir ke atas di dalam tube
pendidihan. Diameter separator biasanya dibuat lebih besar
"*"h*ung"r.
karena
1: 1,T EXCHANGER Tecl.rnical & Training Department
Uap hasil
kelua r
t
f--,fi
/\,-, t
lit
Ir- L
\r
J :
I*
[h *\".".,
Konsentrat
k"r,,".
=_t_
Umpan masuk
a
Gambar 35. Forced circulation evaporator
riffiy.,,r*,,ni"' i aFOri:er
-; : ..s ', ang sering digiinakan yaifu:
; :::i:irculation
- *-;.. fluida dipompakan rnelalui exchanger dan uap yang
:--:.:.:.r.: dipisahkan di bagian dasar dari kolora. Jika digunakan
':"::.::I vaporizer, maka perlu dipasang "flashdrum".
-:::::d circulation reboiler" khususnya sesuai untuk fluida-fluida
r-; i:en'ial dan kotor. Di sini laju sirkulasi dan kecepatan alliran bisa
.*i.-- -lenis ini juga cocok untuk operasi pada tekanan vakum dan
":--r: ,aiu penguapan kecil. Kenrgian tipe ini yaitu: rnenggunakan
:, -.:: sehingga biaya operasinya rnakin tinggr.
m-T EXCHAI.GER Technical & Training Department
6.5.2 Thennosyphon
Thennosyphon biasanya merupakan alat penguap yang paling
ekonomis untuk operasi distilasi dan evaporasi. Zat cair dari
evaporator atau kolorn rnemasuki bagian bawah unit, dan sebagian
diuapkan didalam tube yang dipanaskan. Karena densitasnya lebih
rendah, campuran uap dan zat cair itu naik dan rnenarik 1ebih banyak
lagi zat cair umpan. zat cair dan uap keruar melalui puncak tube
dengan kecepatan tinggi, keduanya dipisahkan satu sama I ain dan zat
caimya di recycle kembali.
Thermosyphon reboiler paling ekonomis untuk kebanyakan
pernakaian, tetapi cocok untuk fluida yang kekentalannya tinggi atau
untuk operasi pada tekanan vakum tinggi (tidak bisa untuk tekanan
dibawah 0,3 bar). Kerugian lain dari thermosyphon reboiler ini yaitu:
dasar kolom harus tinggi untuk rnendapatkan tekanan hidrostatik
yang dibufuhkan untuk "thermosyphon effect,'.
Seperti juga pada sirkulasi paksa (forced circulation), diperlukan
"flashdrum" jugajikatipe ini dipakai sebagian vaponzer.
TBERTJO-5TI"HON
REOOItEfi
STE/rH
B0TTOtrlS
Vapor Out
+
Shell i
,a\ : ft 1''iJ
r
,.r:-:::::'.'trlrrra))d,LUl.t:
[rl ;r
.:ri-!:\
Tube Sheet
Additional
Nozzles
Tube support
: :.:erikan panas sensibel pada suatu cairan atau gas dengan cara
*"--::rnbunkan uap air atau "dowtherm". Heater biasanya berbentuk shell
re seperti gambar 12.
CONVECTIOI{
SFCTION
RADIANT SECTION
&9 Exchanger
Memberikan fungsi ganda, yaitu memanaskan suatu fluida dingin dengan
menggunakan auiaa panas yang mau didingrnkan. Di sini tidak ada
kehilangan panas. Bentuk umumnya shell and tube seperti garnbar 12.
Corrtoh: preheater udara di furnace polypet.
:-\CHANGER Technical & Training Department
)L'BLE SHOOTING
--. 1ni akan dibahas mengenai trouble shooting masalah-masalah ulrlulI]
- .:nng dijumpai pada operasional heat exchanger. Trouble shooting ini
'.. umum, untuk yang lebih detail dapat mer-rgacu pada nranual book dari
' :rlittg
-.rng,, atau pen),umbatan adalah bentuk endapan didalarn sebuah
. - .,,g".. Endapan ini dapat terjadi karena beberapa sebab sebagai benkut :
, .:dirnentasi adalah salah satu jenis fouling. Sedirnentasi rnenghasilkan
.:,dapan-endapan berupa kotoran, debu, dan sebagainya'
. Tumbuhan organik sepefti algae yang turnbuh di dalam sistem juga dapat
r:-ren1'ebabkan foui i,g.
l
i
'.., r:- :. -:ling: mengurangi laju perpindahan panas di dalam heat exchanger.
-.:-:
' r- - ,:,_: ,iapat menaikkan ketebalan dinding tube dan berlaku sebagai
-:.::. Hal ini rnengakibatkan meningkatnya waktu dalam proses
::'': :.:-an panas yang rnelalui dinding tube dan rnengurangi efisiensi
' - -,! iapat rnengurangi flow rate fluida yang melalui exchanger.
r;'":-'": sama dengan diatas, akan menambah panJang waktu
: ':--: -'. :::- jll panas.
: '. : ---.::gef .
f,& glmbar 43, gas mengalir melalui tube dan cooling water mengalir di
g Unnrk mem-backflush shell side exchanger, lakukan langkah-langkatr
dhrrh mr:
0" Ha drain valve pada inlet line (valve 1).
It T*'p inlet line (valve 2), alirkan air melalui outlet line (valve 3) dan
hil lewat drain. Hal ini akan mengeluarkan bahan-bahan penyebab
ffing
n f4ilr, tidak ada lagi bahan fouling yang keluar dari drain, buka inlet
h 2 dm tuhry drain valve 1.
E ile
*-
44 di baw4h, gas mengalir melalui shell dan cooling water
.t l dalui tube exchanger-
m m-'tackflush" tube side exchanger, lakukan langkahJangkah
-.
) Korosi
' Produk korosi dapat berraku sebagai fouling dan
mengrrarnbat/
rnemperkecil laju alir fluida.
':ccgaltatt Kot-osi
:: Il l/!
:r -:t exchanger terladi kebocoran, ad,a berbagai
cara untuk
- - .'. :' tergantung dari apa yang dirakukan
te.hadap
= -:'ia didalarnnfa. Beberapa "*"hurrg".
p"*"riksaan kebJcoran dapat
"uiu
...agr exchanger bekerja. Sebagai contoh, kita rnernerlukan
: benkut:
- .'.-. sample flujda yang mengalir melalui
exchanger yang
" r ':bih tinggi, dan merihat jika ada kontarninasi
dengan fluida
- r-:nsallr di sisi satunya. Jika kedua baha, sangat
,"r.Ipu, maka
_. _.:an tes kimia.
' _ 3sr. menggunakan air bertekanan.
trCHANGER Technical & Training Department
Oil in
Water ou(
OI dlet
E|P 6a.hanger pada garnb ar 46 adalah oil cooler dengan oil mengarir
ffi de dan co.o-tir1s water mengalir di shell. cooler ini dapat dipeiksa
hya selagr bekerja.
ilH @reriksa kebocoran pada cooler, bila tekanan oil lebih tinggi dari
hn&, maka ambil sampel dari outlet cooling water dan lihat apakah
air
oil.
cooling water le.bih tinggi daripada oil, buka outlet oil dan
lihat
mengandung air.
h rrakfir membuka valve pengarnbilan oil. Jika varve membuka
bGf,r, dapat penurunan tekanan oil akan besar dan dapat terjadi
Shell side
Gas inlet bleed
mbe side Water outlet
I
Water bleed
:::a sambar 47, suatu exchanger mengalirkan gas pad,abagian tube dan
- .-:.:ng water pada bagian shell.
j-:ebila tekanan gas lebih
tinggi daripada tekanan air, kebocoran dapat
::elksa sementara exchanger sedang bekerja dengan cara membuka
bleeder
:- :.:Eian atas exchanger valve 1, atau bleeder di cooling water
outlet line,
,1-.s ). Jika kebocoran cukup besar, kita dapat rnelihalnya
dari gas yang
r,r:-.1r dari bleeder tercampur air. Jika kebocoiannya sangat
kecil, u5.* uli
u,:-:k dan di-drain (tekanan dinaikkan ru.npui rnele[ihi tekanan gas)
r{ if;':coftm dapat dideteksi dari
breeder varve 2 ([ambar 47).
lar:r ,ain untuk mengetahui kebocoran tube adalah: dengan menambahkan
sruuuce dalarn tube dan mengalirkannya keluar rnelarui ujung tube.
Dengan
mun**i rubesheet, bisa diketahui fube yang mungkin bocor. Kebocoran
ini
onur-ar iengan mudah diketahui pada permukaan tube sheet.
l.i:Erxirn 1'ang dipakai untuk hydrostatic test ini biasanya 1.5 kali desain
E[mmr op,erasi.
IVARM V'ATER
210 PSIG
OlL ENTERlI.IG AT 665.F
WARTI WATER
2OO PSIG
oil ENTER]I'JG AT 665JF
UPPER
a.{.A}18ER
:rr[-.3{ir6 AT 665,F
:98 6IG
sekarang sebagian fluida yang masuk rnengalir juga melalui baffle yang
pecah/rusak dan langsung menuju ke discharge exchanger. Tekarrun y*g
masuk mengalarni penurunan dai, 2lo psig menjadi 200 psig. Sekarang ap
1ag melewati exchanger hanya 2 psig. Jika hal ini terjadi, exchanger iidak
iryat memindahkan panas sebagairrana mestinya. Kita dapat mengecek Ap
lmg melalui exchanger untuk memutuskan apakah channel baffle
mcayebabkan masalah. Tekanan yang lebih rendah dari tekanan nomral
',mprgindikasikan kemungkinan baffle bocor, rusak atau retak.
WARM IVATER
LIL Buka outlet valve fluida panas, valve 2, dan heat exchanger siap running
kembali.