[Ca 2 ][CO32 ]
K
[CaCO3 ]
Zn(NH3)2+
+
NH3
Hidrolisa :
Reaksi berikut digunakan untuk menggambarkan pembentukan
hydroxocomplexes untuk ion logam trivalen (hanya jika mononuclear
complexes terbentuk) : (Me metal logam)
Kation logam adalah asam lemah yg disebut cation acids (asam-2 logam),
pembentukan hydroxocomplexes logam dianggap sebagai ionisasi asam-
2 logam tsb. Untuk ion logam trivalen (hanya jika mononuclear complexes
terbentuk) reaksinya sbb :
1. Me(H2O)63+ Me(H2O)5(OH)2+ + H+
atau
Me3+ Me(OH)2+ + H+
• Reaksi ionisasi tipe ini terjadi jika garam mengandung ion logam yang
larut dalam air, & karena dihasilkan ion H+, akan menyebabkan larutan
bersifat asidik, menyebabkan kelarutan naik.
• Konstanta pembentukan kompleks tabel
• Diagram log [spesies] vs pH dpt digunakan utk menggambarkan efek
pembentukan hydroxocomplex logam thd kelarutan. Diagram dibentuk
dengan pemplot persamaan-2 ;
K Al ( OH ) H
2
Al 3
B. Penurunan logam-2
- Kebanyakan logam-2 dapat diendapkan sebagai
karbonat dan hidroksida beberapa dlm bentuk sulfida
- Perlu diperhatikan kondisi proses, khususnya pH untuk
mendapatkan kelarutan minimum
- Beberapa logam bersifat amfoter, contoh ; Cr dan Zn
• Pada pH < 7
H+ 3+
Cr(OH)3(s) + 3H2O Cr(H2O)6 (aq)
• Pada pH > 8
3+
Cr(OH)3(s) + 3H2O Cr(H2O)6 (aq)
2+ -
5Ca +7OH + 3H2PO4 Ca5OH(PO4)3+6H20
hydroxyapatite
2. C.
Ca(HCO 3)2 +kesadahan
Penurunan Ca(OH)2 2CaCO3(s) + 2H2O Ca-C
Reaksi presipitasi dengan
3. Mg(HCO
kapur –3)soda
2 + Ca(OH)
abu : 2 CaCO3(s) + MgCO3 + H2O Mg-C
MgCO3 + Ca(OH)2 Mg(OH)2(s) + CaCO3(s)
Ca – karbonat 1x -
Ca – non karbonat - 1x
Mg – karbonat 2x -
Mg – non karbonat 1x 1x
• Variasi proses kapur – soda ;
b. Split treatment
Sebagian air baku diolah dg proses
excess-lime dan menetralisi kelebihan kapur dg
bagian air baku tersisa
CO2 = 22 mg/l
Ca2+ = 40 mg/l
Mg2+ = 24 mg/l
HCO3- = 122 mg/l
SO42- = 96 mg/l
Cl- = 35,5 mg/l