LANDASAN TEORI
A. Komponen Dasar Peran Pondok Pesantren
1. Pengertian Peran
Menurut Sarlito (2015: 215) teori peran adalah teori yang digunakan dalam dunia
sosiologi, psikologi, antropologi, yang merupakan perpaduan sebagai teori, orientasi,
maupun disiplin ilmu. Teori peran berbicara tentang istilah “peran” yang bisa digunakan
dalam dunia teater, dimana seorang aktor dalam teater harus bermain sebagai tokoh
tertentu dari dalam posisinya sebagai tokoh itu, sehingga seorang aktor tersebut
diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi seorang aktor dalam teater
dianalogikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat, dan keduanya memiliki
kesamaan posisi.
Seorang kyai mempunyai peran penting bagi santrinya. Kyai bukan hanya sebagai
pengajar, pembimbing. Kyai juga merupakan orang tua kedua bagi santrinya. Santri
diharapkan setiap melakukan apapun harus dengan sepersetujuan kyai, karena Kyai
sebagai manajer dalam sektor kehidupan pesantren, sehingga kedudukan kyai bukan
hanya menjadi pengasuh pondok melainkan menjadi pemilik pesantren.
4. Pengelompokkan Santri
Dalam tradisi pesantren dikenal dengan adanya 2 kelompok yaitu: “santri mukim”
dan “santri kalong”. Santri mukim adalah santri yang berasal dari daerah jauh dan
menetap dipesantren pada pondok yang telah disediakan oleh pesantren yang
bersangkutan. Sedangkan, santri kalong adalah murid-murid atau para santri yang berasal
dari desa-desa disekeliling pesantren yang biasanya tidak menetap di pesantren. Untuk
pembelajarannya mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri. (Sindu Galba, 1995: 53-54)
5. Fungsi Pesantren
Fungsi pesantren pada masa Syaikh Maulana Malik Ibrahim yaitu untuk pusat
pendidikan dan penyiaran agama islam. Menurut Mahsum Pesantren memiliki fungsi
mencakup 3 yaitu fungsi religious, fungsi sosial dan fungsi edukatif. Selain 3 itu juga
pesantren merupakan lembaga pendidikan moral dan kultural. (Mujamil Qomar, tth: 22-
23)
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan sebuah prog ram dalam bentuk pendidikan yang bertujuan
memberikan pengarahan di dalam usaha pembaharuan pendidikan. Syamsul Munir Amin
(2010:3) Secara etimologis kata bimbingan merupakan sebuah terjemahan dari bahasa
Inggris “guidance”. Kata “guidance” merupakan bentuk mashdar (kata benda) yang
berasal dari kata kerja “to guide”menunjukkan arti membimbing atau menuntun orang ke
jalan yang benar.
Sedangkan secara terminologi dari beberapa Para Ahli bimbingan merupakan:
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas, bimbingan adalah sebuah layanan bantuan
dari seseorang kepada individu untuk mengenal dirinya, dan masalah yang ada di dalam
dirinya sehingga seorang individu tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada di
dalam dirinya sesuai dengan passion yang dimiliki. Bimbingan yang diberikan dari seorang
pembimbing akan memberikan semangat dan jalan keluar bagi seorang klien dalam
melakukan sebuah tindakan agar klien bisa mengaktualisasikan dirinya.
2. Fungsi Bimbingan
Bentuk layanan bimbingan yang dilakukan seorang konselor baik di sekolah maupun di
Pondok Pesantren di tinjau dari maksud memberikan bimbingan dibedakan berdasarkan
fungsinya, yaitu sebagai berikut:
a) Bimbingan berfungsi preventif yaitu konselor dapat menyajikan sebuah informasi yang di
butuhkan seorang konseli dengan membantu mengarahkan ke program-program relevan
baginya. Konselor juga harus memberikan informasi, referral ke program-program
relevan, dan konseling individual berdasarkan isi dan proses program. (Andi Mapiere,
2010: 26)
b) Bimbingan bersifat kuratif yaitu sebuah bimbingan yang ditunjukkan kepada klien yang
mengalami kesulitan (sudah bermasalah) agar setelah menerima layanan dapat
memecahkan sendiri kesulitannya. Fungsi kuratif ini diperuntukkan untuk klien yang lagi
mengalami permasalahan untuk dipecahkan sebuah permasalahannya dalam bentuk
konseling individu. Bimbingan ini dimaksudkan untuk menjaga atau memelihara keadaan
yang sudah baik agar tidak terulang mengalami masalah lagi, atau tidak kambuh.
Bimbingan bersifat presevatif/ preseveratif merupakan usaha bimbingan yang
ditunjukkan kepada klien yang sudah memecahkan sebuah masalahnya (setelah klien
meneriima layanan kuratif) agar kondisi yang sudah baik tetap dalam kondisi yang baik.
Bimbingan ini dimaksudkan untuk menjaga dan memelihara keadaan yang sudah baik
agar tidak terulang mengalami masalah lagi, atau tidak kambuh. Contohnya: seorang
yang frustasi karena di tinggal pacarnya, seorang klien dapat mengatasi masalahnya
dengan cara mengikuti berbagai macam organisasi. (Elfi Muawanah & Rifa Hidayah,
2012: 71-74)
c) Bimbingan berfungsi developmental merupakan suatu proses berkelanjutan yang
dijalankan dalam seluruh jangka kehidupan individu. Tipe konseling ini di fokuskan pada
membantu individu mencapai pertumbuhan pribadi yang positif dalam berbagai tahap
kehidupan mereka. (Andi Mapiere, 2010: 26)
d) Bimbingan bersifat adjustif adalah fungsi bimbingan dalam hal membantu klien agar
dapat menyesuaikan diri secara tepat dalam lingkungannya, baik lingkungan sekolah,
pondok, keluarga ataupun lingkungan masyarakat. (Elfi Muawanah & Rifa Hidayah,
2012: 71-74)
1. Bimbingan Karir
Menurut Hartono (2016: 7) Bimbingan karier (career guidance) merupakan salah
satu bentuk khusus bimbingan yang semula lazim disebut dengan bimbingan jabatan
(vocational guidance). Disamping bimbingan karier, pada setting pendidikan bimbingan
juga ada beberapa macam seperti bimbingan pribadi, bimbingan belajar, bimbingan sosial
dan lain sebagainya. Bimbingan karier adalah sebuah bimbingan yang membantu klien
dalam memecahkan masalah-masalah karier atau pekerjaan untuk memperoleh
penyesuaian diri sebaik-baiknya dengan masa depan kalian.
Memilih sebuah karier bukan hanya sekedar melakukan hal apa yang ditentukan
seseorang untuk mencari nafkah saja melainkan sesuai dengan minat dan bakatnya agar
menjadikan seorang yang memilih karier itu sesuai dengan bahagia menjalani karier
tersebut. Pemilihan karier sangat unik di dalam masing-masing individu. Hal ini akan
dipengaruhi beberapa faktor misalnya gaya kepribadian, tahap perkembangan, peran
kehidupan, kebetulan dan takdir, latar belakang keluarga, jenis kelamin, bakat, usia juga
dapat mempengaruhi pemilihan karier. (Samuel T. Galding, 2015: 402)
a) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan dengan cara penyusunan dalam suatu paket
tertentu
b) Kegiatan bimbingan karir dilaksanakan secara intruksional
c) Bimbingan karier dilaksanakan dengan bentuk pengajaran unit
d) Kegiatan bimbingan karier dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang disebut “hari
karier” atau career day.
e) Karyawisata karier yang diprogramkan oleh lembaga. (Bimo Walgito, 2010: 205-
206)
seorang Pengasuh Pondok bukan hanya dalam penyelenggaraan, namun pengasuh
juga harus melihat faktor penghambat santri dalam pemilihan karier. Sehingga santri
mengalami kesulitan dalam membuat keputusan karier. Kesulitan ini berhubungan
dengan tiga faktor yang ada baik sebelum maupun selama proses pengambilan keputusan.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1) Kurangnya kesiapan
2) Kurangnya informasi
3) Informasi yang tidak konsisten
Gambar 2.1 Kesulitan Dalam Pengambilan Keputusan Karier
B. Self Direction
Self Direction adalah sebagai model design intruksional dengan sebuah partisipasi
learner dalam pengambilan sebuah keputusan. Seorang siswa/ santri yang menjalani
sebuah pendidikan baik formal maupun informal juga harus memiliki Self Direction yang
baik, karena seorang santri juga diharapkan bisa memiliki sebuah arahan diri mengenai
jenjang karir apa yang santri itu akan ditempuh. Seorang santri yang sudah memiliki
arahan diri terhadap masa depannya maka mereka dari jauh hari bisa mempersiapkan
untuk menggapai semua cita-cita yang ingin santri wujudkan dengan bantuan para
pembimbing pengasuh pondok di wilayah ponpes. Teori Self Directon menurut Though
adalah sebuah pembelajaran yang diperluas dan terjadi sebagai bagian dari kehidupan
orang dewasa setiap hari, dan secara sistematis tidak bergantung pada seorang instruktur.
(Dwi Istiyani, 2009: 134)
Seorang santri yang memiliki self direction yang baik tentunya secara simultan
akan memiliki sebuah kemampuan mengarahkan kehidupannya, dan tanggung jawab
yang penuh terhadap konsekuensi dari perbuatan yang dia lakukan. Dengan kata lain bila
seorang santri memiliki sebuah pengarahan diri dari apa yang ingin dia capai, sehingga
jalan kehidupannya akan berjalan secara alamiah dan mampu mengembangkan
perilakunya yang konsisten.
Dalam islam individu yang memiliki sebuah self direction yang baik berarti
memiliki keistiqomahan (kemauan yang kuat untuk tidak menceburkan diri kedalam
perbuatan buruk). Firman Allah yang menerangkan ummatnya untuk tetap istiqomah
dalam melakukan sesuatu kebaikan:
Menurut Syamsu Yusuf (Rifda El Fiah, 2017 : 76) terdapat 3 perilaku penting yang
terkait dengan self direction yaitu self confidance (percaya diri), self reliance
(kemandirian), dan self control (pengendalian diri). Seorang santri juga dalam melakukan
pendidikan nonformal di pondok pesantren juga memiliki beberapa tugas perkembangan
yang harus dicapai dan senantiasa dituntut untuk :
a. Memiliki kemampuan pengembangan diri secara optimal dengan memanfatkan
kelebihan diri serta memperbaiki kekurangan.
b. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku dan
tindakannya.
c. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengambil
sebuah keputusan.
d. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
e. Memiliki kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah yang kompleks.
f. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.
g. Menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
proses belajar efektif.
Seorang santri yang memiliki sebuah kecakapan dalam pengarahan diri, akan
memiliki kepekaan dalam melihat peluang, kekuatan untuk menghindari hambatan,
kejelian dalam menghadapi tantangan, ketepatan, serta konsistensi dalam melakukan
bentuk tindakan. (Rifda Elfiah, 2017: 76)
1. Ragam Karir
Ragam karir di definisikan berbagai macam/ jenis karir yang di elaborasikan dari
career choice : workbook, a self exploration process yang terdiri dari 16 bidang
(Hartono, 2016: 143- 149) yaitu:
Tabel 1.1 Ragam Karir
No. Bidang Karir Jenis Karir
1. Industri keluarga a. Perancang pakaian
b. Ahli membuat kue
c. Hotel dan industry
catering
d. Manajer penghidangan
makanan
e. Penjahit
f. Kos-kosan
g. Guru
2. Pengentikan, penerjemahan, dan perkantoran a. Juru ketik
b. Recepsionis
c. Sekretaris Exsekutif
d. Guru
e. Sekretaris Pribadi
f. Penerjemah
3. Ekonomi bisnis dan studi bisnis a. Akuntan Publik
b. Akuntan Manajemen
c. Juru taksir dan Penaksir
d. Ahli ekonomi
e. Guru
f. Hotel dan industry
katering.
4. Akuntansi a. Akuntan
b. Pemegang buku
c. Sekretaris yang
dikontrak
d. Konsultan
e. Akuntan yang di
kontrak
f. Pengawas kredit
g. Pengaudit
h. Ahli ekonomi
i. Guru
5. Biologi a. Insinyur pertanian
b. Ahli biologis
c. Tukang pijet tulang
d. Teknisi EEG
e. Konservasi karir, dll.
6. Ilmu Pengetahuan fisik a. Ahli pertanian
b. Ahli Biokimia
c. Pilot
d. Ahli radiografi
e. Juru gambar, dll.
7. Bahasa a. Advokat
b. Pengacara
c. Pemandu wisatawan
d. Penulis
e. Hakim, dll.
8. Seni dan music a. Actor
b. Perancang pakaian
c. Perancang grafis
d. Editor dan kritikus
e. Fotografer
f. Penari, dll.
9. Studi Komputer a. Penghitung asuransi
b. Operator computer
c. Navigator
d. Ahli statistic
e. Programmer computer,
dll.
10 Sejarah a. Ahli arsip
b. Jurnalis
c. Penyiar radio
d. Diplomat
e. Ilmuwan bidang politik
f. Dosen, dll.
11. Ekonomi a. Akuntan
b. Manajer keuangan
c. Kantor administrasi
public
d. Ahli ekonomi bisnis
e. Sales, dll.
12. Teknisi dan mekanik a. Tukang listrik mobil
b. Teknisi elektronik
c. Mekanik mesin
d. Teknisi radio
e. Industry mebel, dll.
13. Geografi a. Pengontrol lalu lintas
udara
b. Ahli lingkungan
c. Pensurve peta bumi
d. Arsitek
e. Navigator, dll.
2. Informasi Karir
Informasi karier secara umum dalam memberikan informasi kepada klien, yaitu:
Tabel 1.2 Klasifikasi Ragam Informasi Karir Konseli
No. Jenis Informasi Spesifikasi Sumber
Karier
1. Pendidikan Berbagai informasi tentang Situs sekolah/ perguruan
Formal macam-macam sekolah/ jurusan/ tinggi dalam negeri dan
program studi yang dimiliki oleh luar negeri.
perguruan tinggi dalam negeri
ataupun luar negeri.
a. Kompetensi lulusan
b. SKS dan lama studi
c. Kurikulum
d. System pembelajaran
e. Laboratorium
f. Perpustakaan
g. Fasilitas dan pembelajaran
h. Kebebasan akademik
i. Biaya dan lain-lain.
2. Pendidikan non Berbagai informasi tentang Situs lembaga-lembaga
formal macam-macam program pendidikan non formal.
pendidikan dan pelatihan kerja.
a. Kompetensi lulusan
b. Kurikulum
c. Lama pendidikan dan
pelatihan
d. System pendidikan dan
pelatihan.
e. Fasilitas.
f. Biaya, dan lain-lain.
3. Pekerjaan/ Profesi Berbagai informasi tentang Dalam negeri situs
macam-macam pekerjaan/ Depnaker RI
profesi dan kondisinya.
a. Persyaratan rekutmen
b. Kondisi kerja:
- Person oriented
- Non person oriented
c. Status (PNS, TNI, Non-
PNS)
d. Sistem gaji
e. Tunjangan PROFESI
f. Jaminan pension/ hari tua
g. Jaminan kesehatan
h. system promosi jabatan,
dan lain-lain. (Hartono,
2016: 130-131)
I Could Be www.icouldbe.org
Job Bank USA www.jobbankusa.com
job profiles www.jobprofiles.com
Mapping Your Future www.mapping-your-future.org
Monster.com www.monster.com
Monstertrak www.monstertrak.monster.com
Princeton Review Career Quiz www.review.com/career
1. Bakat
Bakat merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap
manusia, berupa kemampuan dasar yang masih terpendam. Bakat merupakan bibit atau
bahan yang akan berkembang apabila di dukung oleh lingkungan. Tuhan
menganugerahkan bakat kepada seseorang dilengkapi minat.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat yaitu:
a. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya musik, bakat melukis, dll.
b. Bakat khusus yang di butuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
khusus, misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi
kemampuan dibidang arsitek.
3. Career Plan
Rencanakan karir kita mulai dari sekarang, mulailah dengan menuliskan target
yang hendak anda raih. Misalnya, anda baru lulus SMU tahun 2010 dan berencana
ingi menjadi seorang akuntan, perencanaannya seperti berikut.
Tabel 1.3 Career Plan
Tahun Usia Target Keterangan Penghasilan Investasi
yang yang
diharapkan dimiliki
2010 18 Lulus SMU Melanjutkan kuliah S1 Manajemen.
jurusan IPS
2014 22 Kuliah S1 Aktif di Himpunan Mahasiswa Akuntansi dan kerja
Akuntansi. part time.
2016 24 Staf di kantor Excutive 1 Rp. Bisa
konsultan 2.600.000 mencicil
akuntan motor
public. sendiri dan
ambil
jurusan
profesi
akuntan.
2019 27 Promosi ke Executive 2/ Midlle Rp. KPR untuk
level kerja Manager 3.000.000 beli rumah
yang lebih (first
tinggi property).
2022 28 Bikin kantor President of my own Rp. Ikut asuransi
akuntan corporation 2.500.000 dan nikah
sendiri jika sudah
ada jodoh.
2025 31 Punya Rp. Mencicil
karyawan 4.000.000 mobil kelas
lebih banyak. city car
2030 36 Buka Rp. Ganti rumah
Cabang. 7.000.000 tipe yang
lebih besar
2035 41 Menyerahkan Aktif sebagai Rp. Ganti mobil
sepenuhnya pembicara, dosen, 15.000.000 yang lebih
operasional dan memberi kuliah baik.
usaha pada umum.
staf
terpercaya.
Hubungan antara bakat minat dan karier itu saling berkaitan karena jika minat dan
bakat yang sering kita asah dengan kegigihan maka akan menjadi sebuah karier yang
cemerlang, apabila sebuah karir sudah di planning dari sekarang. (Mastur & Triyono,
2014: 50)
1. Faktor keterampilan pengambilan keputusan
Faktor yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan karir seseorang terdiri dari 4
tahap yang saling berkaitan yang disebut pyramid domain-domain pengelolaan informasi
dalam proses pengambilan keputusan karir (piramid of information processing domains in
career decision making).
Cognition Domain
Domain
Knowledge Domain
Perincian beberapa faktor tersebut adalah: a. faktor pengetahuan diri (self knowledge)
yang mencakup pemahaman tentang minat, abilitas kepribadian, niali-nilai dan sikap; b.
Faktor pengetahuan pekerjaan (occupational knowledge) yang mencakup pemahaman
tentang peluang, prospek, dan kondisi kerja; c. faktor keterampilan-keterampilan dalam
mengelola informasi yang bersifat umum. (generic information processing skills).
(Hartono, 2016: 64-67)