A. KESIMPULAN
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti
kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut maka pemberdayaan
dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian daya/ kekuatan/
kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum
berdaya.
Pengertian “proses” menunjukan pada serangkaian tindakan atau langkah-
langkah yang dilakukan secara kronologis sitematis yang mencerminkan pertahapan
upaya mengubah masyarakat yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan.
Proses akan merujuk pada suatu tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap
untuk mengubah kondisi masyarakat yang lemah, baik knowledge, attitude, maupun
practice (KAP) menuju pada penguasaan pengetahuan, sikap-perilaku sadar dan
kecakapan-keterampilan yang baik.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk
individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi
kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu
masyarakat yang mandiri.
Manfaat yang Diharapkan dari Program Pemberdayaan Masyarakat
biasanya dikaji dari sudut pandang ekonomi belaka. Hal ini memang penting, tetapi
manfaat ekonomi hanya akan bisa berkelanjutan jika masyarakat sendiri memiliki dan
mengelola kegiatan. Pendekatan pemberdayaan pada awalnya terpusat pada
perubahan sosial dan organisasi yang dibutuhkan bagi masyarakat agar mampu
memegang kendali. Ini akan mendukung:
1. Peningkatan kesejahtaraan jangka waktu panjang yang berkelanjutan
2. Peningkatan penghasilan dan perbaikan penghidupan di masyarakat dan
kelompok dengan penghasilan kecil
3. Peningkatan penggunaan sumber-sumber pengembangan secara efektif dan
efisien
4. Program pengembangan dan pemberian pelayanan yang lebih efektif, efisien
dan terfokus pelanggan
5. Proses pengembangan yang lebih demokratis
Adapun model pemberdayaan dalam masyarakat yaitu :
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
2. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Langkah-Langkah Pemberdayaan :
B. SARAN
Pemberdayaan masyarakat merupakan bentuk dari pembangunan yang
berpusat pada manusia. Pemberdayaan masyarakat juga merupakan bentuk
pembangunan yang direncanakan, sesuai dengan potensi, masalah dan kebutuhan
masyarakat. Pemberdayaan ditujukan agar masyarakat mampu berdaya, memiliki
daya saing, menuju kemandirian.
Masyarakat tidak dapat diberi “hasil”, melainkan “proses”, karena apabila
mindset mereka berorientasi kepada hasil didalam diri mereka sudah tertanam, maka
akan menjadikan masyrakat bergantung kepada sesuatu yang dipikirkannya itu, tetapi
kalau dengan proses, mereka dapat berpikir, berinovasi, kreatif dan semakin
berkembang dalam mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya. Karena
sesungguhnya manusia berbeda dengan binatang yang tidak diberikan akal untuk
berfikir.
Oleh karena itu dalam pemberdayaan masyarakat harus benar-benar
memperhatikan dan membedakan antara sesuatu yang dikerjakan itu apakah sudah baik
ataukah sudah benar, karena, apabila sesuatu itu baik, belum tentu itu benar, tetapi,
kalau sesuatu itu benar, sudah pasti sesuatu itu baik.
1. RANGKUMAN
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti
kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut maka pemberdayaan
dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh
daya/ kekuatan/ kemampuan, dan atau proses pemberian daya/ kekuatan/
kemampuan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum
berdaya.
Pengertian “proses” menunjukan pada serangkaian tindakan atau langkah-
langkah yang dilakukan secara kronologis sitematis yang mencerminkan pertahapan
upaya mengubah masyarakat yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan.
Proses akan merujuk pada suatu tindakan nyata yang dilakukan secara bertahap
untuk mengubah kondisi masyarakat yang lemah, baik knowledge, attitude, maupun
practice (KAP) menuju pada penguasaan pengetahuan, sikap-perilaku sadar dan
kecakapan-keterampilan yang baik.
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk
individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi
kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan
tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu
masyarakat yang mandiri.
Manfaat yang Diharapkan dari Program Pemberdayaan Masyarakat
biasanya dikaji dari sudut pandang ekonomi belaka. Hal ini memang penting, tetapi
manfaat ekonomi hanya akan bisa berkelanjutan jika masyarakat sendiri memiliki dan
mengelola kegiatan. Pendekatan pemberdayaan pada awalnya terpusat pada
perubahan sosial dan organisasi yang dibutuhkan bagi masyarakat agar mampu
memegang kendali. Ini akan mendukung:
6. Peningkatan kesejahtaraan jangka waktu panjang yang berkelanjutan
7. Peningkatan penghasilan dan perbaikan penghidupan di masyarakat dan
kelompok dengan penghasilan kecil
8. Peningkatan penggunaan sumber-sumber pengembangan secara efektif dan
efisien
9. Program pengembangan dan pemberian pelayanan yang lebih efektif, efisien
dan terfokus pelanggan
10. Proses pengembangan yang lebih demokratis
Adapun model pemberdayaan dalam masyarakat yaitu :
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
2. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Langkah-Langkah Pemberdayaan :
DAFTAR PUSTAKA
Sriharini, 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, dalam Misbahul Ulum dkk. Yogyakarta :
Pelangi Aksara
Anonim. http://www.academia.edu/12374395/Konsep_Pemberdayaan_dan_Partisi
asi_Masyarakat. Diakses pada tanggal 12 September 2017 pukul
21.24 WITA
Muhammad.https://www.academia.edu/10467972/makalah_Pemberdayaan_
Masyarakat. Diakses pada tanggal 12 September 2017 pukul 21.24 WITA