Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM PENGEMBANGAN

KREATIVITAS DI TK KARTIKA XVII-03 PONTIANAK UTARA

Eka Fitriani, Marmawi, Lukmanulhakim


Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DiniFKIP Untan Pontianak
Email : Eka_Fitriani33@yahoo.co.id

Abstract
This research was motivated by the fact that despite already using task giving
method, but in preparing the instrument and materials which will be used, not all
teachers can develop the children’s creativity. The general purpose of this research
is to describe the use of task giving method in developing the creativity of children
ages 5 to 6 in TK Kartika XVII-03 North Pontianak. The data sources consist of 1
teacher and 15 students from class B2. The conclusion of this research is that the
teacher had used the task giving method effectively by preparing the instrument and
materials which would be used and by guiding the children well. The learning
results were also satisfying because after the fifth meeting, there was no question
raised by the children. For the teacher, it is hoped that the children are paid
attention to more so that they do not play on their own. In addition, it would be
better if the media used were more varied so that the children would not be bored.
Lastly, it is necessary to add more educational toys to boost the children’s learning
and creativity.

Keywords: Creativity, Task Giving Method,

PENDAHULUAN
Salah satu tugas guru dalam kepada anak TK yang harus dilaksanakan
pembelajaran adalah mengembangkan dengan baik. Tugas itu diberikan kepada
kreativitas anak. Kreativitas merupakan anak TK untuk memberikan kesempatan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu kepada mereka untuk menyelesaikan tugas
yang baru atau suatu kombinasi baru yang didasarkan pada petunjuk langsung
berdasarkan unsur-unsur yang telah ada dari guru yang sudah dipersiapkan sehingga
sebelumnya menjadi sesuatu yang anak dapat menjalani secara nyata dan
bermakna atau bermanfaat (Novan dan melaksanakan dari awal sampai tuntas.
Barnawi, 2014:99). Tugas yang diberikan kepada anak dapat
Untuk mengembangkan kreativitas diberikan secara perseorangan atau
anak guru perlu memilih metode kelompok. Tugas yang diberikan kepada
pembelajaran yang tepat. Salah satu metode anak harus dapat membangkitkan minat
pembelajaran yang dapat mengembangkan anak untuk mengembangkan tugas itu
kreativitas adalah metode pemberian tugas. secara kreatif. Pemberian tugas kepada
Sebab dengan metode pemberian tugas anak hendaknya memperhatikan
dapat membangkitkan minat anak untuk pengembangan aspek-aspek pribadi anak.
mengembangkan tugas secara kreatif. Metode pemberian tugas juga
Menurut Moeslichatoen (2004:181), dikemukakan Musrid (2015:40) yang
Metode pemberian tugas merupakan tugas menyatakan “Metode pemberian tugas ini
atau pekerjaan yang sengaja diberikan diberikan kepada anak semata-mata untuk

1
melatih persepsi pendengaran, menentukan tema dan tujuan, menyeting
meningkatkan kemampuan bahasa reseptif lingkungan, menyiapkan alat dan bahan
anak, memusatkan perhatian dan sudah digunakan namun, dalam
membangun motivasi anak, bukan untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan
melihat hasilnya”. Metode pemberian tugas digunakan tidak semua dapat
adalah tugas yang sengaja diberikan kepada mengembangkan kreativitas anak. Adapun
anak untuk melatih persepsi pendengaran, tugas yang diberikan yang dapat
mengingkatkan kemampuan bahasa mengembangkan kreativitas dalam
reseptif, memusatkan perhatian, pelaksanaannya guru sering tidak
membangun motivasi anak dan dapat membimbing anak.
membangkitkan minat anak Peneliti melihat ketika guru
mengembangkan tugas secara kreatif. memberikan tugas kepada anak menempel
Kreativitas sebagai kemampuan umum atau mozaik beberapa anak tidak bisa
untuk menciptakan sesuatu yang baru, mengerjakan tugas tetapi guru tidak
sebagai kemampuan untuk memberikan membimbingnya, dan kegiatan
gagasan-gagasan baru yang dapat pembelajaran yang dilakukan guru dalam
diterapkan dalam pemecahan masalah, atau mengembangkan kreativitas dengan cara
sebagai kemampuan untuk melihat memberikan kebebasan pada anak untuk
hubungan-hubungan baru antara unsur- mengembangkan contoh yang sudah ada,
unsur yang sudah ada sebelumnya anak mengikuti dan anak tidak berusaha
(Munandar, 2009:25). melakukan atau menciptakan sesuatu yang
Munandar (2009:37), mengemukakan berbeda tetapi anak lebih fokus pada contoh
ciri-ciri pribadi anak yang kreatif yaitu: “(1) yang diberikan. Misalnya, anak memilih
memiliki inisiatif; (2) berani menyatakan potongan kertas yang digunakan ketika
pendapat dan keyakinannya; (3) selalu ingin anak mengikuti kegiatan menempel atau
tahu; (4) percaya diri”. Sedangkan menurut mozaik, anak hanya memilih potongan
Sund dalam Ahmad Susanto (2011: 119) warna yang sesuai apa yang dicontohkan
menyatakan bahwa individu dengan potensi guru.
kreatif dapat dikenal melalui pengamatan Begitu juga ketika guru memberikan
ciri-ciri sebagai berikut: (a) hasrat tugas menempel bangunan geometri
keingintahuan yang cukup besar, (b) menjadi bentuk rumah lengkap dengan
bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, pintu dan jendela. Namun, kejadian yang
(c) panjang akal, (d) keinginan untuk sama juga dialami oleh anak yaitu anak
menemukan dan meneliti, (e) cenderung hanya mengikuti apa yang diberikan guru
lebih menyukai tugas berat dan sulit, (f) anak-anak mengikuti contoh yang sudah
cenderung mencari jawaban yang luas dan ada, dengan menempelkan pintu dan
menemukan, (g) memiliki dedikasi jendala disetiap sudut yang dicontohkan
bergairah serta aktif dalam melaksanakan oleh guru tanpa anak mempunyai inisiatif
tugas, (h) menggapai pertanyaan yang sendiri.
diajukan serta cenderung memberi jawaban Akan tetapi, kreativitas tersebut tidak
lebih banyak, (i) kemampuan membuat muncul pada anak di TK Kartika XVII-03
analisis dan sintesis, (j) memiliki semangat khususnya kelas kelompok B2. Peneliti
bertanya serta meneliti, (k) memiliki daya tertarik tentang cara guru dalam
abstaksi yang cukup baik, dan (l) memiliki memberikan atau melaksanakan proses
latar belakag membaca yang cukup jelas. pembelajaran. Sehingga peneliti tertarik
Berdasarkan pengamatan yang untuk meneliti tentang “Pengguanan
dilakukan peneliti, peneliti tertarik pada Metode Pemberian Tugas dalam
proses pembelajaran yang terjadi di TK Pengembangan Kreativitas Anak Usia 5-6
Kartika XVII-03 dalam penggunaan metode Tahun di TK Kartika XVII-03 Pontianak
pemberian tugas, persiapan guru Utara”.

2
Tujuan penelitian 1) Secara umum dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengumpulan dan analisis data yang relevan
“Penggunaan Metode Pemberian Tugas yang diperoleh dari situasi yang alamiah
dalam Pengembangan Kreativitas Anak (Satori dan Komariah, 2013:25).
usia 5-6 Tahun di TK Kartika XVII-03 Penelitian kualitatif adalah suatu
Pontianak Utara.” 2) Secara Khusus pendekatan penelitian yang
penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan situasi sosial tertentu
mendeskripsikan: a) Persiapan dengan mendeskripsikan secara benar,
pembelajaran dengan metode pemberian dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
tugas dalam pengembangan kreativitas anak pengumpulan dan analisis data yang relevan
kelompok B usia 5-6 tahun di TK Kartika yang diperoleh dari situasi yang alamiah
XVII-03 Pontianak Utara. b) Pelaksanaan (Satori dan Komariah, 2013:25).
pembelajaran dengan metode pemberian Pada penelitian ini yang menjadi
tugas dalam pengembangan kreativitas anak instrumen utama adalah penelitian sendiri
kelompok B usia 5-6 tahun di TK Kartika dan dibantu dengan lembar observasi,
XVII-03 Pontianak Utara. c) Penilaian pada lembar wawancara, arsip dan dokumentasi.
kegiatan pemberian tugas yang dilakukan Menurut Sugiyono (2016:224) bahwa,
guru pada anak kelompok B usia 5-6 Tahun teknik mengumpulkan data merupakan
di TK Kartika XVII-03 Pontianak Utara. langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari
METODE PENELITIAN penelitian adalah mendapatkan data.
Dalam setiap penelitian memerlukan Apabila peneliti tidak mengetahui dengan
metode untuk mencapai suatu tujuan yang benar teknik pengumpulan data, maka
ingin dicapai. Penelitian memerlukan peneliti tidak akan bisa mendapatkan data
metode untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan bahkan tidak sah (tidak
sebaliknya tanpa adanya metode yang jelas, valid).
penelitian itu tidak akan sejalan Analisis data adalah proses mencari
sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti, dan menyusun secara sistematis data yang
metode yang relevan digunakan dalam diperoleh dari hasil wawancara, observasi
penelitian ini adalah metode penelitian dan dokumentasi dengan cara
kualitatif. mengorganisasikan data ke dalam kategori,
Alasan peneliti menggunakan metode menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan
penelitian kualitatif, agar peneliti dapat sintesa, menyusun kedalam pola, memilih
menganalisa data dengan cara mana yang penting dan yang akan dipelajari
mendeskripsikan data mengenai metode dan membuat kesimpulan sehingga mudah
pemberian tugas dalam pengembangkan dipahami oleh penulis maupu orang lain.
kreativitas anak kelompok B usia 5-6 tahun Menurut Sugiyono (2014:336)
di TK Kartika XVII-03 Pontianak Utara menyatakan, “Analisis data dalam
yang telah terkumpul apa adanya. Metode penelitian kualitatif dilakukan sejak
penelitian kualitatif, digunakan untuk sebelum memasuki lapangan, selama di
meneliti pada tempat yang alamiah dan lapangan dan setelah di lapangan”. Dalam
peneliti tidak membuat perlakuan, karena penelitian kualitatif, data yang diperoleh
peneliti mengumpulkan data bersifat emic, dari berbagai sumber, dengan menggunakan
yaitu berdasarkan pandangan dari sumber teknik pengumpulan data yang bermacam-
data, bukan pandangan peneliti (Sugiyono, macam, dan dilakukan terus menerus
2014:12). sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2014:33).
Penelitian kualitatif adalah suatu Dalam penelitian ini, peneliti
pendekatan penelitian yang menggunakan teknik analisis data kualitatif
mengungkapkan situasi sosial tertentu model Miles dam Huberman. Menurut
dengan mendeskripsikan secara benar, Miles dan Huberman dalam Sugiyono

3
(2014:337) “Aktivitas dalam analisis data HASIL PENELITIAN DAN
kualitatif dilakukan secara interaktif dan PEMBAHASAN
berlangsung secara terus menerus sampai Hasil Penelitian
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Sebelum melaksanakan kegiatan
Menurut Miles dan Huberman (1992:15-20) penelitian ini yang dilakukan peneliti
hal-hal yang terdapat dalam analisis data adalah menyusun panduan wawancara dan
kualitatif adalah pengumpulan data, reduksi membuat daftar observasi. Peneliti dating
data, penyajian data, dan menarik langsung ke lokasi dan mengikuti proses
kesimpulan/verifikasi. belajar mengajar dari awal sampai akhir
Dalam penelitian ini, penguji pembelajaran, untuk melihat penggunaan
keabsahan data menggunakan teknik metode pemberian tugas dalam
trianggulasi. Menurut Nusa Putra (2011: pengembangan kreativitas anak usia 5-6
189) dalam teknik pengumpulan data tahun di TK Kartika XVII-03 Pontianak
“Triangulasi dikenal dengan istilah cek dan Utara.
ricek, yaitu pengecekan data menggunakan Peneliti melakukan wawancara dengan
beragam sumber, tehnik dan waktu untuk satu orang guru yaitu Gieny Inda Susanti
memastikan apakah data benar atau tidak. untuk mendapatkan informasi secara
menurut Satori dan Komariah (2013: langsung. Peneliti melakukan observasi
170) “Triangulasi adalah pengecekan data dibantu oleh pedoman observasi, peneliti
dari berbagai sumber dengan berbagai cara, juga membuat catatan lapangan. Pada
dan berbagai waktu”. Selanjutnya menurut bagian ini akan dipaparkan seluruh data
Sugiyono (2014: 125) “Triangulasi ada tiga yang telah didapatkan oleh peneliti dengan
jenis yaitu triangulasi sumber, triangulasi memaparkan data wawancara dan observasi
teknik, dan triangulasi waktu”.Dalam selama penelitian berlangsung.
kegiatan penelitian triangulasi sangat Berdasarkan apa yang dipaparkan guru
penting dilakukan untuk mendapatkan data Ibu Gieny Inda Susanti dapat dikatakan
yang akurat. Karena dalam penelitian sering guru telah mempersiapkan kegiatan
kali dijumpai ketidakabsahan data yang pemberian tugas dalam pengembangan
diperoleh antara sumber yang satu dengan kreativitas yaitu guru membuat RPPH, guru
yang lain. Kegiatan triangulasi dalam menentukan tujuan dan tema yang akan
penelitian ini dilakukan dengan digunakan dalam rencana pelaksanaan
menggabungkan hasil data dari wawancara, pembelajaran yang dapat mengembangkan
pengamatan, dan analisis dokumentasi. kreativitas anak, dalam mempersiapkan
Dengan menggabungkan ketiga hal tersebut kegiatan pembelajaran guru membuat alat
dapat disimpulkan agar nanti hasilnya bisa dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan
mendapat hasil penelitian yang lebih baik anak, yang dapat mengembangkan berbagai
dan datanya dapat dipercaya. aspek perkembangan anak secara optimal
Triangulasi sumber untuk menguji dan dapat mengembangkan kreativitas
kredibilitas data dilakukan dengan cara anak, sebelum melaksanakan kegiatan
mengecek data yang telah diperoleh melalui pembelajaran guru juga mempersiapakan
beberapa sumber (Sugiyono, 2014: 127). lingkungan belajar yang baik agar anak
Untuk menguji keabsahan data tentang aman, merasa nyaman, tidak bosan dalam
penggunaan metode pemberian tugas dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan kreativitas anak kelompok mengembangkan kreativitasnya dengan
B di TK Kartika XVII-03 Pontianak Utara, optimal.
maka pengumpulan data dilakukan kepada Guru telah melaksanakan kegiatan
satu orang guru yang mengajar di kelompok pembelajaran guru memberikan penjelasan
B dan 15 orang anak di kelompok B TK kepada anak dalam menyelesaikan kegiatan
Kartika XVII-03 Pontianak Utara. dengan melakukan tanya jawab dengan
anak, bercerita yang sesuai dengan tema

4
pembelajaran, memberikan kesempatan membagi tiga kelompok sesuai dengan
pada anak untuk berkomentar dan langkah warna meja, guru membagikan tugas yang
langkah penyelesaian tugas, hal ini berbeda disetiap kelompok dan anak harus
dilakukan guru agar kreativitas anak dapat menyelesaikan tiga kegiatan tersebut, dan
berkembang dengan baik. ketika anak mengerjakan tugas yang
Dalam satu hari terdapat tiga kegiatan diberikan guru tetap membimbing anak
yang disiapkan oleh guru, dan pemilihan dalam menyelesaikan tugas tersebut agar
media disesuaikan dengan kegiatan dalam anak dapat menyelesaikan tugas dengan
RPPH. Apabila media (alat dan bahan) teliti, anak dibimbing dalam mengerjakan
pembelajaran yang dibutuhkan tidak tugasnya sehingga anak mengerti dan
tersedia dikelas guru harus menyiapkan dan memahami apa yang dikerjakannya, namun
membuat sendiri media tersebut. Hal ini guru melihat lagi kemampuan anak-anak
dikarenakan tidak semua media tersebut, apabila kemampuan anak kurang
pembelajaran tersedia lengkap di kelas, dari tujuan yang akan dicapai, maka guru
terutama saat melakukan kegiatan yang membimbingnya terlebih dahulu dalam
dapat mengembangkan kreativitas anak. mengerjakan tugasnya. Tugas yang
Setelah guru memberikan penjelasan diberikan kepada anak yaitu tugas untuk
kepada anak, guru meminta anak untuk pengembangan kreativitasnya yaitu anak
mengambil media pembelajaran yang telah mewarnai gambar, menarik anak panah,
disiapkan di dalam lemari, hal ini dilakukan membuat bentuk dari balok, puzzle,
guru agar anak dapat mandiri tidak menempel atau mozaik, menggambar bebas
bergantung kepada oranglain. Media yang dan memberi membuat berbagai bentuk dari
diberikan kepada anak adalah media yang platisin.
dapat mengembangkan kreativitas anak, Penilaian pada kegiatan pemberian
membuat bentuk dari puzzle, balok, tugas guru membuat kriteria rancangan
mewarnai. Ketika anak menyelesaikan penilain mengacu pada tujuan kegiatan
tugas guru mendatangi satu persatu anak pembelajaran yang telah dibuat RPPH dan
melihat bagaimana cara anak mengerjakan perolehan hasil belajar setiap anak berbeda-
tugas tersebut, apabila ada anak yang belum beda, Perolehan hasil belajar anak dapat
bisa mengerjakan dengan baik, guru akan dilihat dari kegembiraan anak karena anak
membimbing anak agar anak dapat mengerjakan tugas-tugas tersebut tanpa
menyelesaikan kegiatan dengan baik dan adanya paksaan. Dengan kegiatan
rapi. pemberian tugas, anak juga lebih mudah
Berdasarkan data observasi pada hari mengerjakannya karena dalam pemberian
Senin tanggal 10 September 2018 sampai tugas anak mencontoh apa yang telah guru
dengan hari Jumat tanggal 14 September jelaskan dan contohkan. Penilaian yang
2018 di TK Kartika XVII-03 Pontianak guru berikan kepada anak berupa tanda
Utara. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan bintang dan guru memiliki catatan sendiri
pembelajaran di TK Kartika XVII-03 untuk mengetahui perkembangan anak pada
Pontianak Utara sebelum memulai kegiatan saat pemberian tugas.
pembelajaran terebih dahulu guru Hasil data observasi yang peneliti
memberikan penjelasan atau memberikan lakukan terhadap informan hari Senin
contoh kepada anak cara menyelesaikan tanggal 10 September 2018 sampai dengan
tugas yang akan dikerjakan, di TK ini guru hari Jumat tanggal 14 September 2018 di
membuat tiga kegiatan pembelajaran yang TK Kartika XVII-03 Pontianak Utara.
harus anak kerjakan dan guru menjelaskan Bahwa untuk penilaian kreativitas anak
ketiga kegiatan tersebut secara berturut- pada kegiatan pemberian tugas, sebelum
turut, setelah memberikan penjelasan atau melakukan penilaian keberhasilan kegiatan
contoh cara menyelesaikan tugas, guru pembelajaran yang diberikan guru kepada
membagikan tugas kepada anak dengan anak, guru terlebih dahulu merumuskan

5
tujuan kegiatan pembelajaran yang harus informasi dari wawancara langsung antara
dicapai anak dalam menyelesaikan peneliti dan guru kelas. Hal ini dilakukan
kegiatan, membuat indikator yang sesuai peneliti untuk mendukung memperoleh
dengan program kegiatan pengembangan informasi dalam penelitian ini.
kegiatan pembelajaran. Penilaian anak Penelitian ini dilaksanakan pada
dalam kegiatan pemberian tugas untuk tanggal 10 September 2018 – 14 September
pengembangan kreativitas selalu berubah- 2018 di TK Kartika XVII-03 Pontianak
ubah. Utara. Pada bagian ini akan dibahas hasil
Pertemuan pertama anak yang penelitian melalui wawancara dan observasi
bertanya lagi setelah dijelaskan dan langsung di TK Kartika XVII-03 Pontianak
dibagikan tugasnya sebanyak lima anak, Utara tentang penggunaan metode
pertemuan kedua menurun sebanyak tiga pemberian tugas dalam pengembangan
anak, namun, pertemuan ketiga sebanyak kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK
empat orang anak, pertemuan keempat dua Kartika XVII-03 Pontianak Utara.
orang anak, dan pertemuan kelima tidak Kegiatan pemberian tugas dalam
terdapat lagi anak yang bertanya setelah pengembangan kreativitas anak di TK
dijelaskan dan dibagikan tugas-tugasnya. Kartika XVII-03 Pontianak Utara dimulai
Pada kegiatan pembelajaran terlihat hampir dari persiapan merumuskan tema dan
semua dapat menyelesaikan tugas, namun tujuan, memilih bahan dan alat yang akan
yang sangat bisa dan bagus dalam digunakan, persiapan langkah-langkah
keseluruhan ada empat anak yaitu nizam, kegiatan dan merancang penilaian.
fatin, kayla dan ulfa. Namun ada tiga orang Moeslichatoen (2004:194)
anak yang belum bisa atau belum menjelaskan bahwa, dalam membahas
berkembang yaitu hafiz, triba dan kenzio. rancangan kegiatan pemberian tugas
Dalam penelitian ini, bahwa guru telah berturut-turut akan dibahas rancangan
menggunakan metode pemberian tugas persiapan guru, rancangan pelaksanaan
dalam pengembangan kreativitas pada anak kegiatan pemberian tugas dan rancangan
dengan efektif terlihat cara guru penilaian kegiatan pemberian tugas. Secara
mempersiapkan kegiatan pemberian tugas, umum persiapan guru untuk merancang
cara guru melaksanakan kegiatan kegiatan pemberian tugas adalah sebagai
pemberian tugas dan perolehan hasil belajar berikut: Menetapkan tujuan dan tema yang
dalam kegiatan pemberian tugas yang dapat dipilih, menetapkan rancangan bahan dan
mengembangkan kreativitas anak. alat yang diperlukan untuk kegiatan ,
mpemberian tugas, dan menetapkan
Pembahasan Penelitian rancangan langkah-langkah kegiatan
Sebelum melaksanakan kegiatan pemberian tugas.
penelitian ini, yang dilakukan peneliti Tema-tema pemberian tugas dalam
adalah menyusun panduan wawancara dan kaitan mengembangkan kreativitas anak.
membuat daftar pedoman observasi. Menurut Haskell (Moeslichatoen,
Peneliti datang langsung ke lokasi dan 2004:191) bahwa, seni memberikan kita
mengikuti proses belajar mengajar dari cara pandang dan ekspresi diri dalam
awal sampai akhir pembelajaran, untuk bentuk lain. Seni juga merupakan cara
melihat bagaimana penggunaan metode untuk mengekspresikan perasaan bila
pemberian tugas dalam pengembangan dengan bahasa berbeda tidak mencukupi.
kreativitas anak usia 5-6 tahun di TK Seni dapat berfungsi sebagai kekuatan
Kartika XVII-03 Pontianak Utara. Alat terpadu yang membantu anak untuk
yang digunakan peneliti untuk melihat menggabungkan pengalaman-pengalaman
penggunaan metode pemberian tugas yang diperoleh. Oleh karena itu, tema-tema
berupa pedoman observasi dan media yang sesuai dengan hal ini antara lain:
pembelajaran tersebut di dokumentasikan, pengetahuan alam, pengetahuan sosial,
selain itu peneliti juga memperoleh

6
kesehatan, berhitung, kesusasteraan, anak satu persatu agar anak lebih teliti
menggambar, memahat, dan membuat seni danpaham dalam mengerjakan tugasnya.
kolase. Tugas-tugas yang diberikan kepada
Tema yang diterapkan di TK Kartika anakyaitu berupa menggambar, mewarnai,
XVII-03 Pontianak Utara ini dari semester menyusun balok membentuksesuatu,
satu sampai semester dua yaitu Diriku, membuat berbagai bentuk dari platisin,
Keluargaku, Lingkunganku, Binatang, mencari jejak, dan menempelsesuai dengan
Tanaman, Kendaraan, Alam Semesta, dan tema yang digunakan.
Negaraku. Tema-tema tersebut merupakan Menurut Moeslichatoen (2004)
tema untuk pembelajaran tahunan. Tema- menyatakan bahwa dalam menetapkan
tema untuk pembelajaran mingguan yaitu rancangan pemberian tugas ada beberapa
Identitasku, Tubuhku, Kesukaanku, langkah yang harus dilakukan guru, yaitu
Anggota Keluargaku, Profesi Anggota sebagai berikut: 1) Langkah pertama,
Keluarga, Rumahku, Sekolahku, Binatang rancangan mengkomunikasikan tujuan dan
di Air, Binatang di Darat, Binatang tema pemberian tugas. 2)Langkah kedua,
Bersayap, Binatang Hutan, Tanaman Buah, membagikan buku tugas/ kegiatan yang
Tanaman Sayur, Tanaman Hias, Tanaman akan dilaksanakan kepada masing-masing
Obat, Kendaraan di darat, Kendaraan di anak untuk mengerjakan tugas tersebut. 3)
Air, Kendaraan di Udara, Benda-benda Langkah ketiga, menjelaskan cara
Alam, Benda-benda Langit, Gejala Alam, mengerjakan tugas tersebut. 4) Langkah
Tanah Airku, dan Desa Kota Penggunungan keempat, membimbing anak dalam
Pesisir. Setelah adanya tema tahunan dan mengerjakan tugas lebih teliti, bekerja lebih
mingguan, tema harian dapat dibuat. Tema- baik, dan lebih rapi.
tema yang diambil mengacu pada Menurut Sund dalam Ahmad Susanto
kurikulum 2013 dan tujuan dari (2011: 119) menyatakan bahwa individu
pembelajarannya mengacu pada Peraturan dengan potensi kreatif dapat dikenal
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 58 melalui pengamatan ciri-ciri sebagai
Tahun 2009. berikut: (a) hasrat keingintahuan yang
Dari hasil wawancara dalam cukup besar, (b) bersikap terbuka terhadap
mempersiapkan kegiatan pembelajaran pengalaman baru, (c) panjang akal, (d)
berupa, menentukan tujuan dan tema, keinginan untuk menemukan dan meneliti,
memilih alat dan bahan, menyeting (e) cenderung lebih menyukai tugas berat
lingkungan sudah baik/cukup karena hasil dan sulit, (f) cenderung mencari jawaban
penelitian guru dalam kegiatan pemberian yang luas dan menemukan, (g) memiliki
tugas untuk pengembangan kreativitas anak dedikasi bergairah serta aktif dalam
dalam penelitian ini, yaitu guru menentukan melaksanakan tugas, (h) menggapai
tema terlebih dahulu, guru menyiapkan alat pertanyaan yang diajukan serta cenderung
dan bahan, dan guru menata lingkungan memberi jawaban lebih banyak, (i)
kelas agar anak merasa aman,nyaman dan kemampuan membuat analisis dan sintesis,
tidak membosankan. Alat dan bahan yang (j) memiliki semangat bertanya serta
disiapkan berkaitan dengan pengembangan meneliti, (k) memiliki daya abstaksi yang
kreativitas, yaitu media balok, platisin, cukup baik, dan (l) memiliki latar belakag
media gambar, puzle,dan mozaik. membaca yang cukup jelas.
Pelaksanaan yang dilakukan guru Dari hasil observasi dan wawancara
dalam kegiatan pemberian tugas untuk yang peneliti lakukan, pelaksanaan
pengembangan kreativitas adalah dengan kegiatan pemberian tugas untuk
menjelaskan terlebih dahulu tentang pengembangan pengembangan kreativitas
tugasyang akan diberikan. Kemudian guru anak dalam penelitian ini adalah guru
membagikan tugas-tugas yang akan menjelaskan atau menceritakan terlebih
anakkerjakan dan guru membimbingan dahulu tugas apa yang akan diberikan

7
kepada anak, membagikan tugas tersebut,
dan membimbing anak dalam mengerjakan KESIMPULAN DAN SARAN
tugasnya agar anak mengerti dan paham. Kesimpulan
Kegiatan pemberian tugas yang diberikan Berdasarkan hasil penelitian dan
kepada anak dalam penelitian ini adalah pembahasan yang dilakukan oleh peneliti,
tugas secara individu dan secara kelompok. maka dapat disimpulkan secara umum
Tugas-tugas yang diberikan kepada anak mengenai penggunaan metode pemberian
yang terkait dengan pengembangan tugas dalam pengembangan kreativitas anak
kreativitas, yaitu berupa menggambar, usia 5-6 tahun di TK Kartika XVII-03
mewarnai, melukis, menyusun balok Pontianak Utara bahwa guru telah
membentuk sesuatu membuat berbagai meggunakan metode pemberian tugas
bentuk dari platisin, mencari jejak, dan dengan efektif. Selanjutnya dari kesimpulan
menempel. umum tersebut dapat disimpulkan secara
Menurut Moeslichatoen(2004:197) khusus sebagai berikut:(1) Guru
menyatakan bahwa, “Kualitas keberhasilan mempersiapkan kegiatan pemberian tugas
dalam pemberian tugas dipengaruhi oleh dalam pengembangan kreativitas anak
rancangan pelaksanaan pemberian tugas kelompok B usia 5-6 tahun di TK Kartika
yang telah ditetapkan. Sesuai dengan tujuan XVII-03 Pontianak Utara yaitu guru
dan tema/topik yang dipilih, maka dapat menetapkan tema dan tujuan pembelajaran
dirancang penilaian kegiatan pemberian dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
tugas dengan mengacu pada frekuensi Pembelajaran Harian (RPPH), memilih
bertanya anak selama melaksanakan bahan dan alat yang akan digunakan
kegiatan pemberian tugas”. kegiatan dan menyeting lingkungan kelas
penilaian dalam kegiatan pemberian agar anak merasa aman, nyaman dan tidak
tugas untuk pengembangan kreativitas anak bosan. (2) Guru melaksanakan kegiatan
dalam penelitian ini sangat lancar, terlihat pemberian tugas dalam pengembangan
pada setiap pertemuan penilaian setiap anak kreativitas anak kelompok B usia 5-6 tahun
berubah ubah, hanya sedikit anak yang di TK Kartika XVII-03 Pontianak Utara
bertanya setelah dijelaskan dan dibagikan yaitu guru menjelaskan terlebih dahulu
tugasnya, bahkan pertemuan terakhir tugas yang akan dikerjakan, membagikan
penelitian tidak terdapat anak yang bertanya tugas kepada masing-masing anak dan
kembali. Hal ini karena anak sudah paham membimbing anak dalam menyelesaikan
dan sudah mengerti dalam menyelesaikan kegiatan pemberian tugas. (3) Penilaian
kegiatan pemberian tugas, dan pada kegiatan pemberian tugas yang
perkembangan kreativitas anak berkembang dilakukan guru pada anak kelompok B usia
dengan baik terlihat anak mengerjakan 5-6 Tahun di TK Kartika XVII-03
tugas dengan baik, rapi dan anak memiliki Pontianak Utara sangat lancar, dilihat pada
inisiatif sendiri dalam mengembangkan setiap pertemuan hanya sedikit anak yang
kreativitasnya. Terlihat juga anak yang bertanya setelah dijelaskan dan dibagikan
kreativitas berkembang baik hampir semua tugasnya, bahkan pertemuan terakhir
anak kecuali tiga anak dari lima belas anak penelitian tidak terdapat anak yang
yang masih belum berkembang, yaitu hafiz, bertanya.
triba dan kenzio. Awalnya lima anak yang
belum berkembang, setelah diterapkannya Saran
metode pemberian tugas dengan Berdasarkan hasil penelitian tentang
memberikan tugas-tugas yang berkaitan penggunaan metode pemberian tugas dalam
dengan pengembangan kreativitas dua anak pengembangan kreativitas anak usia 5-6
tersebut mulai berkembang. tahun di TK Kartika XVII-03 Pontianak
Utara maka peneliti bermaksud
memberikan saran yang mudah-mudahan
dapat bermanfat bagi peneliti yang

8
selanjutnya dan bagi guru taman tugas dalam pengembangan kreativitas anak
kanak-kanak sebagai berikut: (1) Peneliti agar penelitiannya dapat lebih baik dan
selanjutnya disarankan untuk mengkaji lebih lengkap lagi. (3) Dalam kegiatan
secara mendalam tentang metode pemberian tugas seharusnya guru lebih
pemberian tugas dan media yang digunakan memperhatikan anak agar anak tidak main
dalam perkembangan kreativitas anak baik sendiri, media yang digunakan hendaknya
dari aspek persiapan guru, pelaksanaan lebih bervariasi lagi agar anak tidak merasa
kegiatan dan penilaian kegiatan. (2) Peneliti bosan, menambah alat main yang dapat
selanjutnya diharapkan memperbanyak mendukung pembelajaran dan kreativitas
sumber maupun referensi yang terkait anak.
dengan penggunaan metode pemberian

DAFTAR RUJUKAN
Komariah. 2013. Metodologi Penelitian Musrid. 2015. Belajar dan Pembelajaran
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. PAUD. Bandung: PT Remaja
Miles, B M. 1992. Analisis Data Kualitatif Rosdakarya Offset.
Buku Sumber Tentang Metode- Novan, A.B. dan Barnawi. 2014.
metode Baru. Jakarta: Penerbit FormatPAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Universitas Indonesia. Media.
Putra, N. 2011. Penelitian Kualitatif
:Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Indeks.
di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Rineka Cipta. Kuantatif, Kualitatif, dan R&D.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Bandung: Alfabeta.
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Rineka Cipta. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Kecana Prenada
Media Group.

Anda mungkin juga menyukai