PRAKTIKUM VI
(HEMATOLOGI)
DENPASAR
2019
PRAKTIKUM VI
HEMATOLOGI
A. Tujuan Praktikum
1. Pemeriksaan Hemoglobin
Mahasiswa mampu melakukan penetapan nilai Hb dengan menggunakan metode
hemiglobinsianida
2. Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)
Mahasiswa mampu menetapkan nilai LED (Laju Endap Darah)
3. Pemeriksaan Hematokrit (HCT)
Mahasiswa mampu melakukan penetapan nilai hematocrit dengan menggunakan
metode mikrohematokrit.
B. Prinsip Praktikum
1. Pemeriksaan Hemoglobin
Hemoglobin merupakan pigmen merah yang ada didalam eritrosit. Hemoglobin
terdiri dari beberapa rantai molekul yang mengandung besi. Satuan SI untuk Hb adalah
milimol/liter (mmol/L). Satuan ini sebenarnya digunakan untuk struktur kimia spesifik
pada Hb. Jika satuan ini yang digunakan, maka lebih tepat menggunakan istilah Hb
(Fe) dibandingkan dengan Hb saja (Dwicandra dkk, 2017).
Pada darah yang diencerkan dengan larutan pengencer Drabklin, akan terjadi
hemolisis eritrosit dan konversi Hb menjadi hemoglobinsianida (sianmet Hb). Larutan
yang terbentuk selanjutnya akan diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer
(atau colorimeter) yang absorbansinya sebanding dengan kadar Hb didalam darah.
Metode fotometrik hemoglobinsianida merupakan metode estimasi kadar Hb yang
paling akurat. Kalau fasilitas tersedia, metode ini yang sebaiknya digunakan
(Dwicandra, 2017).
2. Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah)
Darah ditampung didalam tabung-tabung panjang berskala (dengan antikoagulan)
yang diposisikan tegak. Eritrosit akan mengendap didasar tabung, dan terpisah dengan
lapisan plasma diatasnya. Tinggi kolom plasma yang diukur 1 jam sesudahnya, akan
menunjukkan laju pengendapan eritrosit atau laju pengendapan darah (LED)
(Dwicandra, 2017).
3. Pemeriksaan Hematokrit (HCT)
Apabila darah dicentrifuge, sel – sel yang lebih berat (Eritrosit) akan turun kedasar
tabung, sedangkan sel – sel yang lebih ringan (Leukosit dan Trombosit) berada diatas
sel – sel yang berat tadi.
C. DASAR TEORI
Darah adalah suatu jaringan ikat khusus dengan materi ektrasel cair yang disebut
plasma. Sekitar lima liter didorong oleh kontraksi ritmis jantung pada gerakan rata-rata
orang dewasa dalam satu arah di dalam system sirkulasi tertutup. Unsur berbentuk yang
beredar dalam plasma adalah erittrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan
trombosit (Mescher, 2010).
Terdapat dua kelas sel yang tersebar di seluruh plasma darah, yaitu sel darah merah
yang mengangkut oksigen, dan sel darah putih yang berfungsi dalam pertahanan tubuh.
Meskipun sel darah merah berukuran sangat kecil, sel itu mengandung sekitar 250 juta
molekul hemoglobin, sejenis protein pengikat dan pembawa oksigen yang mengandung
besi. Baru-baru ini para penelitian telah menemukan bahwa hemoglobin juga berikatan
dengan molekul gas nitrat oksida (NO) selain dengan O2. Ketika sel darah merah lewat
melalui hamparan kapiler paru-paru, insang, atau organ respirasi lainnya, oksigen akan
berdifusi ke dalam eritrosit dan hemoglobin akan berikatan dengan O2 dan NO.
hemoglobin akan membongkar muatannya dalam kapiler sirkuit sistemik. Di sana O2 akan
berdifusi ke dalam sel-sel tubuh. NO akan merelaksasikan dinding kapiler, sehingga dapat
mengembang.hal tersebut mungkin berperan dalam membantu mengirimkan O2 ke sel
(Campbell, 2004).
1. Hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein utama tubuh manusia yang berfungsi sebagai
pen-gangkut oksigen ke jaringan dan media trans-port karbondioksida dari jaringan
tubuh keparu-paru, pengangkutan oksigen berdasarkan atas interaksi kimia antara
molekul oksigen dan heme, suatu cincin tetrapirol porfirin yang mengandung besi
(ferro), kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat da-rah
berwarna merah. Hemoglobin mengikat 2 proton untuk setiap 4 molekul oksigen
yang dilepaskan sehingga hemoglobin merupakan bufer utama dalam darah
(Tarwoto, 2008).
Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena
kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. Hasil pemeriksaan kadar
hemoglobin juga dapat dipengaruhi oleh peralatan pemeriksaan yang dipergunakan.
Antara cara sahli yang sederhana dengan cara yang lebih modern dengan alat
fotometer tentu akan ada perbedaan hasil yang ditampilkan. Namun demikian WHO
telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis
kelamin (WHO dalam Arisman, 2002).
Tabel 1. Batas kadar hemoglobin
Larutan sampel yang sudah dibuat kemudian akan di vortex selama 1 menit, lalu
didiamkan selama 5 menit
Diambil larutan NaCl 85% sampai tanda batas 150 nm dengan menggunakan tabung
westergren lalu memasukkan kedalam tabung reaksi
Diambil sampel darah sampai tanda batas 200 nm menggunakan tabung westergren
lalu masukkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi larutan NaCl 85% dan diaduk
hingga homogen