Lapsus Hepatitid
Lapsus Hepatitid
agustus, 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
HEPATITIS
Oleh :
RAHYUNI, S. KED.
Pembimbing :
dr. Hj. Ratni Rahim, Sp. PD.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
Identitas Pasien.................................................................................................... 4
Anamnesis ........................................................................................................... 4
Resume ................................................................................................................ 12
Pengobatan .......................................................................................................... 13
Diskusi ................................................................................................................ 14
3
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 46 Tahun
Alamat : Sugitangnga
Agama : Islam
2. Anamnesis
Seorang pasien laki-laki berusia 46 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
nyeri perut kanan atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu,
Pasien mengatakan keluhan ini sudah sering dialami tetapi tidak terlalu
dihiraukan, setelah 3 hari terahir keluhan ini dirasakan memberat dan akhirnya
Selain itu, pasien juga mengeluh kuning pada mata sejak 1 minggu yang lalu.
Perut tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah
dan demam 2 hari sebelum masuk RS. nyeri kepala kadang-kadang, N. Makan
4
Riwayat penyakit dahulu:
mengalami keluhan serupa dengan pasien. Pasien juga tidak memiliki keluarga
Pemeriksaan Fisik
a. Status present
Berat Badan : 50 kg
b. Tanda Vital
Suhu : 36,7 ºC
c. Kepala
Ekspresi : meringis
Deformitas : (–)
5
Wajah : anemis (-)
Mata :
Eksoftalmus : (-)
d. Telinga
Tophi : (-)
e. Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
f. Mulut
g. Leher
DVS : R-4
Tumor : (-)
6
h. Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
7
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
l. Alat kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan
n. Punggung
3. Pemeriksaan penunjang
Usg abdomen:
8
S : 36,7 o C Lanzoprazole 1x1
A : hepatitis v akut Ulsafat 1x1
29-07-2019 S : demam (+), nyeri perut kanan atas P/
(+) mual muntah (-), perut kembung Diet Lunak
(+), nyeri tekan epigastrium (+) icterus IVFD RL 24 tpm
(+), N. Makan menurun (+) Inj Cefoperazone 1gr / 12
O : KU : sedang/ gizi baik jam/iv
TD : 120/80 mmHg Inj dexamethasone /8jam
N : 82 x/menit /iv
P : 20 x/menit Lanzoprazole 1x1
S : 36,7 o C Curcuma 3x1
A : hepatitis v akut
30-07-2019 S : demam (-), nyeri perut kanan atas P/
(+) mual muntah (-), perut kembung Diet Lunak
(+), nyeri tekan epigastrium (+) icterus IVFD RL 24 tpm
(+), N. Makan menurun (+) Inj Cefoperazone 1gr / 12
O : KU : sedang/ gizi baik jam/iv
TD : 110/70 mmHg Inj dexamethasone /8jam
N : 80 x/menit /iv
P : 20 x/menit Lanzoprazole 1x1
S : 36,7 o C Curcuma 3x1
A : hepatitis v akut Liver prime 1x1
31-07-2019 S: P/
demam (-), nyeri perut kanan atas Diet Lunak
berkurang, mual muntah (-), perut IVFD RL 24 tpm
kembung (+), nyeri tekan epigastrium Inj Cefoperazone 1gr / 12
(+) icterus (+), N. Makan menurun (+) jam/iv
O : KU : sedang/ gizi baik Inj dexamethasone /8jam
TD : 110/70 mmHg /iv
9
N : 76 x/menit Lanzoprazole 1x1
P : 20 x/menit Curcuma 3x1
S : 36,7 o C Liver prime 1x1
A : hepatitis v akut
Pada anamnesis terdapat gejala ikterik pada kulit dan mata yang disertai
BAK seperti teh pekat. Keluhan ini didahului oleh demam yang tidak begitu
tinggi, yang kemudian hilang saat ikterik muncul. Terdapat pula keluhan badan
lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan kadang-
kadang muntah.
6. Resume
laki-laki berusia 46 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut
kanan atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, Pasien mengatakan keluhan
ini sudah sering dialami tetapi tidak terlalu dihiraukan, setelah 3 hari terahir
10
Selain itu, pasien juga mengeluh kuning pada mata sejak 1 minggu yang lalu.
Perut tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah
dan demam 2 hari sebelum masuk RS. nyeri kepala kadang-kadang, N. Makan
Pada pemeriksaan fisis didapatkan sakit sedang, gizi baik, kesadaran compos
mentis, keadaan umum lemah, tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit,
anemis (-), ikterus (-), hasil pemeriksaan darah rutin WBC : : 22,2 x 103 /uL,
RBC : 5,05 x 103 / uL, HGB : 15,3 g/dL, PLT : 228 x 103 /uL
didiagnosis hepatitis.
Pengobatan :
Diet Lunak
IVFD RL 24 tpm
Inj Cefoperazone 1gr / 12 jam/iv
Inj dexamethasone /8jam /iv
Lanzoprazole 1x1
Curcuma 3x1
Liver prime 1x1
11
DISKUSI
Hepatitis viral akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari 5 jenis
virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C
(HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).
Semua jenis hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA
kecuali virus hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Gambaran klinis hepatitis
virus sangat bervariasi mulai dari infeksi asimtomatik tanpa kuning sampai yang
sangat berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian hanya
dalam beberapa hari.
Pada kasus ini, pasien laki-laki berusia 46 tahun mengeluh nyeri perut kanan
atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan memberat tiga hari terahir, keluhan
disertai dengan mata yang berwarna kuning sejak satu minggu yang lalu. Perut
12
tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah 2 hari
sebelum masuk RS.
Untuk konfirmasi dugaan akan adanya hepatitis ini maka mutlak diperlukan
pemeriksaan usg abdomen. Pada pasien ini pemeriksaan usg abdomen ditemukan
adanya Slight hepatomegaly + lesi focal soliter dan Suspek hepatitis.
Pengobatan:
1. Rawat jalan, kecuali pasien dengan muntah atau anoreksia berat yang
akan meyebabkan dehidrasi.
2. Mempertahankan asupan kalori dari cairan yang adekuat.
3. Menghentikan aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan.
4. Pembatasan aktivitas sehari-hari, tergantung dari derajat kelelahan dan
malaise.
5. Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A,E,D. pemberian
interferon –alfa pada hepatitis C akut dapat menurunkan resiko kejadian
infeksi kronik.
6. Obat-obat yang tidak perlu harus dihentikan.
13
Gagal hati akut:
1. Perawatan di RS
Segera setelah diagnosis ditegakkan
Penanganan terbaik dapat dilakukan pada RS yang
meyediakan program transpalntasi hati.
2. Belum ada terapi yang terbukti efektif.
3. Tujuan
Sementara menunggu perbaikan infeksi spontan dan
perbaikan fungsi hati dilakukan monitoring kontinu dan
terapi suportif.
Pengenalan dini dan terapi terhadap komplikasi yang
mengancam nyawa.
Hepatitis kolestasis:
Hepatitis relaps:
14
DAFTAR PUSTAKA
15