Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM LAPSUS

agustus, 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

HEPATITIS

Oleh :

RAHYUNI, S. KED.

Pembimbing :
dr. Hj. Ratni Rahim, Sp. PD.

(Dibawakan dalam rangka tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Penyakit


Dalam)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan, bahwa:


Nama : Rahyuni
Judul Laporan Kasus :Hepatitis
Telah menyelesaikan laporan kasus dalam rangka Kepanitraan Klinik di
Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Makassar.

Makassar, Juli 2019


Pembimbing,

dr. Hj. Ratni Rahim, Sp. PD.

i
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala karena atas rahmat, hidayah, kesehatan dan kesempatan-Nya sehingga
laporan kasus dengan judul “Hepatitis” ini dapat terselesaikan. Salam dan shalawat
senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam, sang
pembelajar sejati yang memberikan pedoman hidup yang sesungguhnya.
Pada kesempatan ini, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing dr. Hj. Ratni
Rahim, Sp. PD., yang telah memberikan petunjuk, arahan dan nasehat yang sangat
berharga dalam penyusunan sampai dengan selesainya laporan kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini, baik dari isi maupun
penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis
harapkan demi penyempurnaan laporan kasus ini.
Demikian, semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca secara umum
dan penulis secara khususnya.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................3

Identitas Pasien.................................................................................................... 4

Anamnesis ........................................................................................................... 4

Pemeriksaan Fisik ............................................................................................... 5

Pemeriksaan Penunjang ..................................................................................... 8

Follow up Pasien ................................................................................................. 8

Diagnosis Kerja ................................................................................................... 12

Resume ................................................................................................................ 12

Pengobatan .......................................................................................................... 13

Diskusi ................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19

3
LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. A

Tanggal Lahir : 05 Agustus 1973

Umur : 46 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Sugitangnga

Agama : Islam

Ruangan : Perawatan VII RSUD Syekh Yusuf Gowa

Tanggal MRS : 27 juli 2019

2. Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas + konjungtiva kuning

Riwayat Penyakit Sekarang:

Seorang pasien laki-laki berusia 46 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan

nyeri perut kanan atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu,

Pasien mengatakan keluhan ini sudah sering dialami tetapi tidak terlalu

dihiraukan, setelah 3 hari terahir keluhan ini dirasakan memberat dan akhirnya

pasien memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Selain itu, pasien juga mengeluh kuning pada mata sejak 1 minggu yang lalu.

Perut tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah

dan demam 2 hari sebelum masuk RS. nyeri kepala kadang-kadang, N. Makan

menurun, minum baik, BAB dan BAK dalam batas normal.

4
Riwayat penyakit dahulu:

Pasien mengatakan keluhan ini pernah dialami sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga:

Tidak ada keluarga pasien ataupun dilingkungan sekitar rumah yang

mengalami keluhan serupa dengan pasien. Pasien juga tidak memiliki keluarga

yang terdiagnosis hepatitis.

Pemeriksaan Fisik

a. Status present

Keadaan Umum : Lemah/ Gizi Baik/ Compos Mentis

Berat Badan : 50 kg

Tinggi Badan : 160 cm

Indeks Massa Tubuh : 19,53 kg/m2

b. Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Suhu : 36,7 ºC

Heart Rate : 80x/menit

Respiration Rate : 22x/menit

c. Kepala

Ekspresi : meringis

Simetris Wajah : kanan = kiri

Deformitas : (–)

Rambut : hitam, lurus, pendek

5
Wajah : anemis (-)

Mata :

Eksoftalmus : (-)

Gerakan : ke segala arah

Kelopak mata : dalam batas normal

Konjugtiva : anemis (-) icterus (+)

d. Telinga

Tophi : (-)

Nyeri tekan mastoideus : (-)

Pendengaran : dalam batas normal

e. Hidung

Perdarahan : (-)

Sekret : (-)

f. Mulut

Bibir : Sianosis (-)

Gigi geligi : normal

Gusi : perdarahan (-)

g. Leher

Kelenjar getah bening : pembesaran (-)

Kelenjar tiroid : pembesaran (-)

DVS : R-4

Kaku kuduk : (-)

Tumor : (-)

6
h. Thorax

Inspeksi

- Bentuk : simetris antara kiri dan kanan


- Buah dada : simetris
- Sela iga : dalam batas normal
- Lain- lain : (-)
i. Paru-paru

Palpasi

- Fremitus : vocal fremitus dalam batas normal


- Nyeri tekan : (-)

Perkusi

- Paru : redup dextra sonor sinistra


- Batas paru depan kanan : ICS VI dextra
- Batas paru belakang kanan : vertebra thoracalis IX dex-posterior
- Batas paru belakang kiri : vertebra thorakalis X sin-posterior

Auskultasi

- Bunyi pernapasan : vesikuler kiri=kanan


- Bunyi tambahan : wheezing (-/-), ronchi (-/-)
j. Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak


Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni regular, bising (-)
k. Abdomen

Inspeksi : datar, ikut gerak napas


Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : timpani, asites (-)

7
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
l. Alat kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan

m. Anus rectum : tidak dilakukan pemeriksaan

n. Punggung

Palpasi : nyeri tekan (-), teraba massa (-)


Perkusi : nyeri ketok (-),
Auskultasi : vesikuler , wheezing (-/-), ronchi (-/-)
o. Ekstremitas : akral hangat, edema pretibial (-/-)

3. Pemeriksaan penunjang

Darah rutin (27-07-2019)


 WBC : 22,2 x 103 /uL
 RBC : 5,05 x 103 / uL
 HGB : 15,3 g/dL
 PLT : 228 x 103 /uL
 MTB Not Detected

Usg abdomen:

 Slight hepatomegaly + lesi focal soliter


 Suspek hepatitis
4. Follow up pasien

28-07-2019 S : demam (+), nyeri perut kanan atas P/


(+) mual muntah (-), perut kembung Diet Lunak
(+), nyeri tekan epigastrium (+) icterus IVFD RL 24 tpm
(+), N. Makan menurun (+) Inj Cefoperazone 1gr / 12
O : KU : sedang/ gizi baik jam/iv
TD : 120/80 mmHg Inj dexamethasone /8jam
N : 82 x/menit /iv
P : 20 x/menit Pct /8jam/iv

8
S : 36,7 o C Lanzoprazole 1x1
A : hepatitis v akut Ulsafat 1x1
29-07-2019 S : demam (+), nyeri perut kanan atas P/
(+) mual muntah (-), perut kembung Diet Lunak
(+), nyeri tekan epigastrium (+) icterus IVFD RL 24 tpm
(+), N. Makan menurun (+) Inj Cefoperazone 1gr / 12
O : KU : sedang/ gizi baik jam/iv
TD : 120/80 mmHg Inj dexamethasone /8jam
N : 82 x/menit /iv
P : 20 x/menit Lanzoprazole 1x1
S : 36,7 o C Curcuma 3x1
A : hepatitis v akut
30-07-2019 S : demam (-), nyeri perut kanan atas P/
(+) mual muntah (-), perut kembung Diet Lunak
(+), nyeri tekan epigastrium (+) icterus IVFD RL 24 tpm
(+), N. Makan menurun (+) Inj Cefoperazone 1gr / 12
O : KU : sedang/ gizi baik jam/iv
TD : 110/70 mmHg Inj dexamethasone /8jam
N : 80 x/menit /iv
P : 20 x/menit Lanzoprazole 1x1
S : 36,7 o C Curcuma 3x1
A : hepatitis v akut Liver prime 1x1

31-07-2019 S: P/
demam (-), nyeri perut kanan atas Diet Lunak
berkurang, mual muntah (-), perut IVFD RL 24 tpm
kembung (+), nyeri tekan epigastrium Inj Cefoperazone 1gr / 12
(+) icterus (+), N. Makan menurun (+) jam/iv
O : KU : sedang/ gizi baik Inj dexamethasone /8jam
TD : 110/70 mmHg /iv

9
N : 76 x/menit Lanzoprazole 1x1
P : 20 x/menit Curcuma 3x1
S : 36,7 o C Liver prime 1x1
A : hepatitis v akut

5. Diagnosis hepatitis viral akut

Dasar pertimbangan diagnosis tersebut adalah :

Pada anamnesis terdapat gejala ikterik pada kulit dan mata yang disertai

BAK seperti teh pekat. Keluhan ini didahului oleh demam yang tidak begitu

tinggi, yang kemudian hilang saat ikterik muncul. Terdapat pula keluhan badan

lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan kadang-

kadang muntah.

Pada pemeriksaan fisik, kesadaran kompos mentis dan tanda-tanda vital


normal. Tampak sklera ikterik disertai nyeri tekan regio abdomen.
Pada pemeriksaan penunjang (usg abdomen) di dapatkan Slight
hepatomegaly + lesi focal soliter dan Suspek hepatitis.

6. Resume

laki-laki berusia 46 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut

kanan atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, Pasien mengatakan keluhan

ini sudah sering dialami tetapi tidak terlalu dihiraukan, setelah 3 hari terahir

keluhan ini dirasakan memberat dan akhirnya pasien memutuskan untuk

memeriksakan diri ke dokter.

10
Selain itu, pasien juga mengeluh kuning pada mata sejak 1 minggu yang lalu.

Perut tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah

dan demam 2 hari sebelum masuk RS. nyeri kepala kadang-kadang, N. Makan

menurun, minum baik, BAB dan BAK dalam batas normal.

Pada pemeriksaan fisis didapatkan sakit sedang, gizi baik, kesadaran compos

mentis, keadaan umum lemah, tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 80x/menit,

pernafasan : 20 x/menit, suhu 36,7oC. Mata tampak eksoftalmus (-), konjungtiva

anemis (-), ikterus (-), hasil pemeriksaan darah rutin WBC : : 22,2 x 103 /uL,

RBC : 5,05 x 103 / uL, HGB : 15,3 g/dL, PLT : 228 x 103 /uL

dan pemeriksaan usg abdomen didapatkan slight hepatomegaly. Berdasarkan

anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang maka pasien ini

didiagnosis hepatitis.

Pengobatan :

 Diet Lunak
 IVFD RL 24 tpm
 Inj Cefoperazone 1gr / 12 jam/iv
 Inj dexamethasone /8jam /iv
 Lanzoprazole 1x1
 Curcuma 3x1
 Liver prime 1x1

11
DISKUSI

Hepatitis viral akut adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari 5 jenis
virus yaitu: virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C
(HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).

Semua jenis hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA
kecuali virus hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Gambaran klinis hepatitis
virus sangat bervariasi mulai dari infeksi asimtomatik tanpa kuning sampai yang
sangat berat yaitu hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan kematian hanya
dalam beberapa hari.

Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat di klasifikasikan kedalam


dua grup yaitu hepatitis dengan transmisi secara enteric dan transmisi melalui
darah. Transmisi secara enteric terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan vius
hepatitis E (HEV). Transmisi melalui darah terdiri dari virus hepatitis B (HBV),
virus hepatitis D (HDV), dan virus hepatitis C (HCV).

Pada seseorang yang mengalami hepatitis, gejala klinis dapat berupa


keluhan ikterus pada kulit dan mata, disertai BAK yang pekat seperti teh. pada
beberapa penderita dapat timbul mual, kelelahan, nafsu makan menurun, rasa tidak
nyaman di perut, gejala menyerupai flu, feses yang berwarna pucat, penurunan
berat badan yang tanpa sebab

Pada kasus ini, pasien laki-laki berusia 46 tahun mengeluh nyeri perut kanan
atas yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, dan memberat tiga hari terahir, keluhan
disertai dengan mata yang berwarna kuning sejak satu minggu yang lalu. Perut

12
tampak kembung (+), nyeri tekan epigastrium (+), riwayat mual muntah 2 hari
sebelum masuk RS.

Pasien juga mengeluh nafsu makan berkurang disertai penurunan berat


badan yang merupakan manifestasi klinis dari hepatitis.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan penderita tampak sakit sedang, ikterik


(kuning orange), gizi cukup, kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vital dalam
batas normal. Sklera ikterik, disertai nyeri tekan pada region abdomen.

Pada pemeriksaan darah lengkap ditemukan adanya leukositosis (WBC


22,2 x 103 /uL) hal ini menandakan adanya infeksi. Kadar hemoglobin pada pasien
ini normal (Hb 15,3 g/dL).

Untuk konfirmasi dugaan akan adanya hepatitis ini maka mutlak diperlukan
pemeriksaan usg abdomen. Pada pasien ini pemeriksaan usg abdomen ditemukan
adanya Slight hepatomegaly + lesi focal soliter dan Suspek hepatitis.

Pengobatan:

Infeksi yang sembuh spontan:

1. Rawat jalan, kecuali pasien dengan muntah atau anoreksia berat yang
akan meyebabkan dehidrasi.
2. Mempertahankan asupan kalori dari cairan yang adekuat.
3. Menghentikan aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan.
4. Pembatasan aktivitas sehari-hari, tergantung dari derajat kelelahan dan
malaise.
5. Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A,E,D. pemberian
interferon –alfa pada hepatitis C akut dapat menurunkan resiko kejadian
infeksi kronik.
6. Obat-obat yang tidak perlu harus dihentikan.

13
Gagal hati akut:

1. Perawatan di RS
 Segera setelah diagnosis ditegakkan
 Penanganan terbaik dapat dilakukan pada RS yang
meyediakan program transpalntasi hati.
2. Belum ada terapi yang terbukti efektif.
3. Tujuan
 Sementara menunggu perbaikan infeksi spontan dan
perbaikan fungsi hati dilakukan monitoring kontinu dan
terapi suportif.
 Pengenalan dini dan terapi terhadap komplikasi yang
mengancam nyawa.

Hepatitis kolestasis:

1. Perjalanan penyakit dapat dipersingkat dengan pemberian jangka


pendek prednisone atau asam ursodioksikolat.
2. Pruritus dapat dikontrol dengan kolestiramin.

Hepatitis relaps:

Penanganan serupa dengan hepatitis yang sembuh spontan.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Rumende, C.M. Pemeriksaan Toraks dan Paru. Dalam: Setiati S, Alwi I,


Sudoyo AW, et all. Editor. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi VI. 2015.
Jakarta: InternaPublishing. Hal: 155-159.

2. Incekara FO, Tikici DK, and Nomenoglu H. Pleural Effusions : iMedPub


Journals. February, 2018. 3(1): 1-6.

3. Hadi, Halim. Penyakit-penyakit Pleura. Dalam : Setiati S, Alwi I, Sudoyo


AW, et all. Editor. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi VI. 2015.
Jakarta: InternaPublishing. Hal : 1633-1636.

4. McGrath E. Diagnosis of Pleural Effusion: A Systematic Approach.


American Journal of Critical Care 2011. 20(2): 119-128.

5. American Thoracic Society. Management of malignant pleural effusions.


Am J Respir Crit Care Med 2000. 162: 1987-2001.

15

Anda mungkin juga menyukai