(AGDA)
BAB I
PENDAHULUAN
mengambil O2 dari udara luar dan mengeluarkan CO2 dari badan ke udara luar.
Bilamana paru berfungsi secara normal, tekanan parsial O2 dan CO2 di dalam
paru. Pemeriksaan analisis gas darah penting baik untuk menegakkan diagnosis,
mendapat terapi. Sama halnya dengan pemeriksaan EKG pada penderita jantung
dan pemeriksaan gula darah penderita diabetes millitus. Dengan majunya ilmu
pengetahuan, terutama setelah ditemukan alat astrup, tekanan parsial O 2 dan CO2
darah dikenal juga pemeriksaan ASTRUP yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang
dilakukan melalui darah arteri. Gas darah arteri memungkinkan untuk pengukuran
gas darah arteri dan pH sudah secara luas digunakan sebagai pegangan dalam
tindakan penunjang yang dilakukan, tetapi kita tidak dapat menegakkan suatu
1
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
diagnosa hanya dari penelitian analisa gas darah dan keseimbangan asam-basa
saja, kita harus menghubungkan dengan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan
normalnya 45% maka akan terjadi semakin haemodilusi (pengenceran), dan jika
punksi kapiler)
2. Pemantauan non invasive (pulse oximetry,monitor
BAB II
2
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
PEMBAHASAN
A. Pengertian AGDA
arteri.3
Komponen dasar AGDA mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan
3
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
oksigen (terapi pernapasan). Selain itu, komponen asam-basa dari uji tes
4
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
a. Penyakit pernafasan
b. Pemberian oksigen
c. Kadar oksigenasi dalam darah
d. Kadar CO2
e. Keseimbangan asam-basa
f. Ventilasi
diinginkan
4. Komplikasi yang timbul >>daripada hasil AGDA yang diharapkan
C. Pengambilan Sample dan Analisa Pemeriksaan AGDA
dilakukan pada arteri radialis, arteri tibialis posterior, arteri dorsalis pedis,
jika masih ada alternatif lain, karena tidak mempunyai sirkulasi kolateral
adanya risiko emboli. Korelasi nilai sampel darah arteri dan kapiler
5
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
darah:
Gelembung udara
Tekanan
tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan
meningkat.
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal
tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum
venipunctur.6
Pengumpulan Sampel Darah
tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum
venipuncture.6
6
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi
dalam lipatan siku).Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup
median.6,7
Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual
dan cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik
(vacutainer).6
7
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
hematoma
c. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga
darah merah.7
2. Penusukan
a. Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan
hematoma.
b. Tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena
penusukan.8
adalah :
8
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Arteri radialis yaitu arteri yang berada di pergelangan tangan pada posisi
ibu jari.7
untuk ABG.
c. Bila tidak ditemukan sirkulasi korateral, RA tidak boleh digunakan.
d. Hematoma pada RA jarang terjadi karena adanya tekanan diatas
9
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Arteri branchialis
Arteri femoralis
Yaitu arteri yang paling besar untuk ABG. Berada pada permukaan
rendah.
b. FA hanya digunakan dalam kondisi gawat darurat atau sulit mendapat
arteri lain.
c. Kesulitan :
- Sirkulasi koleteral sedikit sehingga mudah terjadi infeksi pada
tempat pengambilan
- Sulit untuk aseptis
- Pada orang tua, gangguan dinding arteri sebelah dalam
- Letaknya dekat dengan vena paha.
PH normal 7,35-7,45
Pa CO2 normal 35-45 mmHg
Pa O2 normal 80-100 mmHg
Total CO2 dalam plasma normal 24-31 mEq/l
HCO3 normal 21-30 mEq/l
Base Ekses normal -2,4 s.d +2,3
Saturasi O2 lebih dari 90%.
10
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
“ASTRUP”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah
Femoralis”.6
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil analisa gas darah meliputi :
i. Suhu, pada suhu 370 c selama 10 menit PH akan berubah, 0,10 ; PaCO21
mmhg dan PO2 0,7 mmhg, sedangkan pada suhu 40 dalam 10 menit PH
berubah 0,01 ; PaCO2 0,01 mmhg dan PaO2,07 mmhg. Sebaiknya darah
penuruna ion H+ akan mempengaruhi stabilitas dari PH cairan tubuh. Bila ion H+
PaCO2 adalah tekanan partial yang ditimbulkan oleh CO2 yang terlarut.PaCO2
11
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
rendah konsentrasi ion H+ akan rendah dan PH meningkat, sedangkan bila terjadi
PaO2 adalah tekanan yang ditimbulkan oleh oksigen yang terlarut dalam
darah. PaO2 akan memberikan petunjuk cukup tidaknya oksigenisasi darah arteri
Total CO2 yang terdapat dalam plasma, yang meliputi asam karbonat,
12
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Gelembung udara
Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel
sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat.4
Antikoagulan
heparin.5
Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup,
Suhu
Nilai
Nilai pH darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai
PCO2 yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan
antara tekanan dan saturasi oksigen merupakan faktor yang penting pada nilai
oksigenasi darah.5
13
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Analisa gas darah dilakukan pada darah dari arteri. Ini meruapakan
tetapi hanya sejumlah kecil oksigen ini benar-benar dapat larut dalam
asam karbonat. Ketika hadir dalam jumlah normal, rasio asam karbonat
membantu menjaga pH pada tingkat di mana fungsi sel tubuh yang paling
14
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
o Syring
o Kapas Alkohol 70%
o Torniquet
o Plester
o Tabung
o Jarum
o Kapas alkohol 70%
o Tali pembendung (turniket)
o Plester
o Tabung vakum.
o Lanset
o Kapas Alkohol 70%
o Povidone iodium 10%
o Tabung
o Torniquet
o Kapas Alkohol 70%
o Spuit
o Tabung
o Handscoon
B. Persiapan Pasien :
15
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
F. Prosedur Kerja
merupakan cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan
tempat-tempat pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston
sederhana yang terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum.
Berbagai ukuran jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran terbesar
sampai dengan terkecil adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G.7
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia
lanjut dan pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).
Prosedur :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan : Untuk pemilihan syring, pilihlah
ukuran jarum yang sesuai, dan pastikan jarum terpasang dengan erat.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
aktifitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
16
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa
kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan
dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika
jarum telah masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam
kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik
berupa tabung reaksi yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik.
dalam tabung dan berhenti mengalir ketika sejumlah volume tertentu telah
tercapai.6
17
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
untuk menusuk vena dan jarum pada sisi posterior ditancapkan pada
untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan memudahkan pada saat
sesuai dengan jenis tes yang diperlukan. Untuk keperluan tes biakan
kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah pasien langsung dapat
mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan kuman. Jadi,
bayi, atau jika vena tidak bisa diandalkan (kecil, rapuh), atau jika pasien
gemuk. Untuk mengatasi hal ini mungkin bisa digunakan jarum bersayap
(winged needle).
buah sayap plastik pada pangkal jarum anterior dan selang yang
18
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Prosedur :
Persiapkan alat-alat yang diperlukan
Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah; usahakan pasien
senyaman mungkin.
Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
aktifitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (turniket) kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa
kecil, elastis dan memiliki dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan
dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas.
beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti dengan
darah yang diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang
19
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Letakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan
kapas beberapa sat lalu plester selama kira-kira 15 menit. Jangan menarik
I. Tabung tutup merah : Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah
pemusingan, serum akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di
pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di
darah.
20
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
VII. Tabung tutup biru gelap : Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam,
pemeriksaan imunohematologi.
XI. Tabung tutup putih : potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan
jamur
dalam tabung vakum dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung,
terpenuhi.
Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara
21
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
kedua - tes koagulasi (tabung tutup biru), ketiga - tabung non additive
(tutup merah), keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
biarkan kering.
- Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya
basah oleh alkohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan oleh
alkohol, tetapi darah juga melebar di atas kulit sehingga susah ditampung
dalam wadah.
- Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
sampling.
-
Pilih bagian arteri radialis
-
Pasang tali pembendung (tourniquet) jika diperlukan.
-
Lakukan palpasi (perabaan) dengan jari tangan untuk memastikan letak arteri.
22
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
-
Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan
jarum di samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak atau agak
segera letakkan kapas pada tempat tusukan lalu tekan kapas kuat-kuat
selama ±2 menit. Pasang plester pada bagian ini selama ±15 menit.7
gangguan asam basa sederhana, PaCO2 dan HCO3 selalu berubah dalam
arah yang sama; penyimpangan dari HCO3 dan PaCO2 dalam arah yang
23
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
terjadi (hal ini dilakukan dengan melihat nilai selain gangguan primer, jika
berjalan).
d) Buat penafsiran tahap akhir (gangguan asam basa sederhana, gangguan
a Rasa takut
b.Infeksi dan pembentukan trombus
c. Hematoma
d.Arteriospasm (respon refleks kontriksi dari otot arteri)
Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan dalam pengambilan darah ini
meliputi :
aneurism
- Jangan menusukkan jarum lebih dari 0,5 cm
- Harus mengetahui anatomi untuk mencegah terjadinya penusukan pada saraf
- Lakukan palpasi sebelum di lakukan penusukan
- Bila perlu pengulangan pemeriksaan analisa gas darah dokter akan memasang
“arteri line”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
24
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
Analisa gas darah (AGDA) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya dilakukan
oksigenasi dalam darah, Kadar karbondioksida dalam darah yang disebabkan oleh
Tujuan
7. Memperoleh darah arterial untuk analisa gas darah atau test diagnostik yang
Lain.8
DAFTAR PUSTAKA
25
KKS Bagian Ilmu Paru
Analisa Gas Darah (AGDA)
1992
7. http://labkesehatan.blogspot.com/
8. Karyadi Wiryoatmojo. Beberapa masalah dasar dalam keseimbangan asam
26
KKS Bagian Ilmu Paru