Anda di halaman 1dari 2

VGagal Jantung Kongestif ( congestive heart Failure/ CHF )

( Disusun oleh : Hani Sulistiyo )


Manifestasi Patways
Difinisi Tanda dominan gagal jantung adalah meningkatnya volume intravaskuler. gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontarktilitas jantung (HR: Heart Rate) X
Kongesti jaringan terjadi akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat
Gagal Jantung kongestif (CHF) adalah keadaan
turunnya curah jantung pada kegagalan jantung. Peningkatan tekanan vena pulmonalis - curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal- preload;
patofisiologi berupa kelainan fungsi jantung, sehingga
dapat menyebabkan cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli, akibat terjadi edema CO = HR X SV dimana curah jantung
jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
paru, yang dimanisfestasikan sesak batuk dan nafas pendek. Meningkatnya tekanan (CO: Cardiac output) adalah fungsi frekuensi jantung kontraktilitas
kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya
vena sistemik dapat meningkatkan edema perifer umum dan penambahan berat badan. (HR: Heart Rate) X volume sekuncup (SV : Stroke Volume).
hanya ada kalau disertai peninggian volume distolik
Turunnya curah jantung pada gagal jantung, dimanifestasikan secara luas, karena afterload
secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang
darah tidak dapat mencapai jaringan dan organ ( perkusi rendah ) untuk curah jantung berkurang, system saraf simpatis akan mempercepat (CO: Cardiac output) untuk
sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan
menyampaikan oksigen yang dibutuhkn, beberapa efek yang biasanya timbul akibat mempertahankan CO = HR X SV
sisi kanan (Mansjoer, 2001).
perfusi rendah adalah pusing, konfusi, kelelahan, tidak toleran terhadap pelatihan, maka (HR: Heart Rate) X yang harus menyesuaikan diri untuk mempertahakan CO = HR X
ekstremitas dingin dan haluan urine berkurang. Tekanan perfusi ginjal menurun SV
mengakibatkan pelepasan renin dari ginjal, yang pada gilirannya akan menyebabkan
sekresi aldosteron, retensi natrium dan cairan, serta meningkatnya volume
intravaskuler. kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung
normal masih dapat dipertahankan

Diagnosa Keperawatan
Etiologi Komplikasi Batuk yang berhubungan dengan gagal ventrikel kiri bisa NIC
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita Gagal Jantung Sisi Kiri dan Kanan kering dan tidak produktif, tetapi yang tersering adalah
kelaianan otot jantung, meyebabkan menurunnya Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalamikegagalan secara terpisah. Gagal batuk basah yang menghasilkan sputum yang berbusa Atur periode istirahat untuk
kontraktilitas otot jantung. Kondisi yang mendasari ventrikel kiri paling sering mendahului ventrikel kanan. Gagal ventrikel kiri murni dalam jumlah banyak yang kadang disertai bercak darah. menghindari kelelahan
penyebab fungsi otot mencakup, arteroklerosis koroner, sinonim dengan paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan atau sinkron, maka Mudah lelah, terjadi akibat curah jantung yang kurang Monitor Toleransi Aktivitas
hipertensi aterial dan peyakit otot degenerative atau kegagalan salah satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Tetapi menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen Pasien
inflamasi. manifestasi kongesti dapat berbeda tergantung pada kegagalan vebtrikel mana yang serta menurunnya sisa hasil katabolisme. Juga terjadi Berikan O2 sesuai advis dokter
Arterioklerosis koroner mengakibatkan disfungsi terjadi. akibat peningkatan energi yang digunakan untuk bernafas, Meningkatkan kekuatan dan
miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot Gagal Jantung Kiri dan insomnia yang terjadi distress pernafasan dan batuk. efisiensi kontraksi jantung
jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis akibat penumpukan Kongesti paru menonjol pada ventrikel kiri, tidak mampu memompa darah yang Kegelisahan dan kecemasan, terjadi akibat gangguan denganbahan-bahan
asam laktat. Infark miokardium kematian sel jantung datang dari paru. Peningkatan tekanan pada sirkulasi paru, menyebabkan cairan oksigenasi jaringan, stres akibat kesakitan bernafas dan farmakologis.
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. terdorong ke jaringan paru. Manifestasi klinis yang terjadi meliputi dipsneu batuk, pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik. Mehilangkan penimbunan
Hipertensi sistemik atau pulmonal meningkatkan mudah lelah, denyut jantung cepat, dengan bunyi jantung s3, kecemasan dan Begitu juga kecemasan terjadi juga dipsneu yang pada cairan tubuh berlebihan dengan
beban kerja jantung pada giliranya mengakibatkan kegelisahan. gilirannya memperberat kecemasan, menciptakan terapi diuretik diet dan
hipertropi serabut otot jantung efeknya dapat diangap Gagal jantung kanan lingkaran setan. istirahat.
mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan Bila ventrikel kanan jantung gagal yang menonjol adalah kongesti vesera dan Anoreksia dan mulai terjadi akibat pembesaran vena dan
kontraktilitas jantung. jaringan perifer, hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan stasi vena didalam rongga abdomen.
volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasi semua darah yang Nokturial atau rasa ingin kencing pada malam hari Airway management)
secara normal kembali ke sirkulasi vena. didukung oleh posisi penderita pada saat berbaring. Posisikan pasien untuk
Diuresi terjadi paling sering pada malam hari karen curah memaksimalkan ventilasi
jantung akan membaik dengan istrirahat.
Lemah yang menyertai gagal jantung sisi kanan Energy management
disebabkan karna menurunnya curah jantung, gangguan
sisrkulasi dan pembuangan produk sampah katabolisme Periksa TTV sebelum dan
yang tidak adekuat dari jaringan. setelah aktivitas
gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontarktilitas jantung (HR: Heart Rate) X

- curah jantung lebih rendah dari curah jantung normal- preload;


CO = HR X SV dimana curah jantung
(CO: Cardiac output) adalah fungsi frekuensi jantung kontraktilitas
(HR: Heart Rate) X volume sekuncup (SV : Stroke Volume).
afterload

curah jantung berkurang, system saraf simpatis akan mempercepat (CO: Cardiac output) untuk mempertahankan CO = HR X SV

maka (HR: Heart Rate) X yang harus menyesuaikan diri untuk mempertahakan CO = HR X SV

kerusakan dan kekakuan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah jantung normal masih dapat dipertahankan.

Volume sekuncup kontarksi tergantung pada tiga factor : preload;kontraktilitas; dan afterload

Anda mungkin juga menyukai