Anda di halaman 1dari 17

I.

Tujuan dan Objek Percobaan


Tujuan dari praktikum ini adalah agar dapat menggunakan tensimeter
digital tipe lengan atas dengan baik dan benar untuk mengukur tekanan darah
sistolik, distolik, dan jumlah denyut jantung. Tujuan berikutnya yaitu untuk
menjelaskan hubungan antara ke-dua tekanan, beda tekanan dan denyut jantung
serta hasil kali beda tekanan dengan jumlah denyut jantung serta untuk
mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
Objek dari percobaan ini adalah denyut jantung dari beberapa anggota
kelompok 5 (lima)

II. Dasar Teori


Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika
vertikal kiri melakukan sistol kemudian diastole. Pengukurannya menggunakan
sfignomanometer. Tekanan darah sistol adalah tekanan darah yang direkam
selama kontraksi ventrikuler. Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang
direkam selama relaksasi verticular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg.
Tekanan denyutan adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik.
Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang memberikan informasi
tentang kondisi arteri (Soewolo, 2005).
Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap
satuan luas dinding pembuluh. Tekanan darah dinyatakan dalam satuan milimeter
air raksa (mm Hg). Secara umum tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung
dan tahanan perifer total. Tekanan darah (TD) = Curah Jantung (CJ) x Tahanan
Perifer Total (TPT) (Guyton, 2007). Curah jantung merupakan volume darah yang
dipompakan oleh tiap-tiap ventrikel per-menit. Kecepatan denyut jantung
ditentukan oleh adanya perangsangan sistem saraf otonom simpatis dan
parasimpatis. Volume sekuncup adalah volume darah yang dipompa per denyut
jantung yang didapatkan dari pengurangan volume diastolik akhir (EDV) dengan
volume sistolik akhir (ESV).

Resistensi perifer merupakan tahanan pembuluh darah terhadap aliran


darah. Resistensi ini dipengaruhi oleh jari-jari pembuluh darah dan viskositas

1
darah. Secara biofisika tekanan darah, curah jantung dan resistensi perifer masing-
masing dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tekanan darah = cardiac output x tahanan perifer (SVR)

Curah jantung = kecepatan denyut jantung × volume sekuncup


8𝑛𝐿
R = 𝜋r4

Keterangan :
R = resistensi perifer
L = panjang pembuluh
r = jari-jari pembuluh
n = viskositas darah ( Tim Laboratorium Biofisika, 2019).

Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung


seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi.
Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan
struktur dengan ujung-ujung jari. Sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi,
apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang
diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya pengukuran denyut nadi dapat dilakukan
pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis,
arteri formalis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri
apical, arteri tibialis posterior (Saladin, 2003).
Pada dasarnya pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Pengukuran tekanan darah secara langsung dapat
dilakukan dengan memasukkan kanul atau jarum steril intra arteri kemudian
dilihat perubahan tekanan pada manometer air raksa. Hal ini tidak mungkin
dilakukan oleh karena berbahaya, dapat terjadi pendarahan, infeksi, dan
komplikasi lain. Di lain pihak pemeriksaannya tidak mudah dan memerlukan
keterampilan tersendiri dan hanya mungkin dilakukan di meja operasi dengan
segala perlengkapan dan persyaratannya (Ibnu, 1996).
Mengukur tekanan darah secara tidak langsung dapat dilakukan
menggunakan metode palpasi atau auskultasi menggunakan sfigmomanometer.
Metode ini dapat mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik. Secara

2
auskultasi, manset dipasang pada lengan atas dengan jarak sekitar 3 cm dari tepi
bawah manset ke fossa cubiti, setelah itu raba arteri brachialis dan letakkan
stetoskop diatasnya. Selanjutnya karet dipompakan udara ke dalam manset yang
diikuti oleh kenaikan air raksa pada tabung manometer sampai dengan angka
tertentu sehingga menyebabkan arteri
terkompresi sehingga darah tidak mengalir
sedemikian rupa. Jika udara didalam
manset dikeluarkan perlahan, aliran
udara keluar, dan disaat bersamaan terlihat
penurunan air raksa dalam tabungnya. Suatu
saaat akan terdengar suara letupan halus
semakin mengeras dan jelas didengar.
Desakan tersebut menimbulkan getaran pada dinding pembuluh darah dan
gelombang fibrasinya terdengar di stetoskop. Suara letupan mengeras mulai
melemah dan akhirnya menghilang sama sekali disebabkan darah mengalir tanpa
hambatan sehingga hampir tidak menimbulkan suara fibrasi dinding pembuluh
darah. Manifestasi terdengarnya letupan suara yang pertama kali terdengar
merupakan tekanan darah sistolik dan menghilangnya suara letupan
merupakan tekanan darah diastolik (Berg, 2006).

III. Peralatan dan Bahan yang Digunakan


3.1. Peralatan dan Bahan
1. Tensimeter digital tipe lengan atas
2. Air mineral

3.2. Prosedur Percobaan


1. Manset dikenakan pas melingkar pada bagian lengan kiri atas
2. Letak manset diatur hingga 1-2 cm dari siku lengan
3. Manset direkatkan hingga pas di lengan. Selang diusahakan
berada tepat pada bagian tengan siku sebelah dalam

3
4. Duduk dengan posisi badan tegak lurus, tangan diletakkan pada
meja dengan telapak tangan menghadap ke atas, posisi manset
diusahakan sejajar dengan jantung, saat pemeriksaan dilakukan
tubuh dihindarkan dari pergerakan, pada tensimeter digital
dipencet tombol oleh anda, untuk mendapatkan hasil yang
maksimal ada baiknya pengukuran dilakukan 3 kali.
5. Percobaan dilakukan dalam keadaan biasa, setelah melakukan
aktivitas fisik berupa lari naik turun tangga dan setelah minum air

IV. Hasil Percobaan


4.1.Data Hasil Pengamatan
1. Dalam Keadaan Biasa
Distolik Jumlah Denyut
Sistolik (mmHg)
No Sampel (mmHg) Jantung (/mnt)
I II III I II III I II III
1 Intan 113 105 121 91 72 63 100 98 105
2 Alfie 130 119 114 87 84 77 86 86 86
3 Stefanny 122 107 110 73 70 67 89 93 89
4 Mirah 90 96 98 58 59 56 73 73 77

Distolik Jumlah Denyut


Sistolik (mmHg)
No Sampel (mmHg) Jantung (/mnt)
I II III I II III I II III
1 Intan 142 147 105 86 85 65 143 127 118

4
2 Alfie
2. S 155 112 128 93 76 76 140 120 118
3 e
Stefanny 150 135 88 67 65 65 140 132 127
4 t
Mirah 102 103 94 59 49 52 134 120 116
e
lah Olahraga/Aktivitas Fisik Ringan

3. Setelah Minum Air

Distolik Jumlah Denyut


Sistolik (mmHg)
No Sampel (mmHg) Jantung (/mnt)
I II III I II III I II III
1 Intan 106 105 101 70 69 64 120 114 112
2 Alfie 141 122 110 113 81 78 93 97 108
3 Stefanny 131 111 122 73 66 57 124 112 103
4 Mirah 98 95 86 69 57 59 100 97 98

V. Analisa Data dan Pembahasan


5.1. Analisa Data

5
1. Ralat Nisbi
a. keadaan normal {sistolik (mmHg)}

No Sampel S’avg Nisbi (%) Kebeneran (%)


1 Intan 113 4.087435534 95.91256447
2 Alfie 121 3.905632749 96.09436725
3 Stefanny 113 4.055376721 95.94462328
4 Mirah 94.6667 2.5391 97.4609

b. keadaan normal {diastolik (mmHg)}


No Sampel D’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 75.3333 10.9552 89.0448
2 Alfie 82.6667 3.5839 96.4161
3 Stefanny 70 2.4744 97.5256
4 Mirah 57.6667 1.5293 98.4707

c. keadaan normal {denyut jantung/menit}

No Sampel X’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 101 2.0611 97.9389
2 Alfie 86 0.0000 100.0000
3 Stefanny 90.3333 1.4760 98.5240
4 Mirah 74.3333 1.7937 98.2063

d. keadaan setelah olahraga {sistolik(mmHg)}

No Nama S’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 131.3333 10.0854 89.9146
2 Alfie 131.6667 9.5299 90.4701
3 Stefanny 124.3333 15.0206 84.9794
4 Mirah 99.6667 2.8575 97.1425

6
e. keadaan setelah olahraga {diastolik(mmHg)}

No Nama D’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 78.6667 8.6942 91.3058
2 Alfie 81.6667 6.9388 93.0612
3 Stefanny 65.6667 1.0152 98.9848
4 Mirah 53.3333 5.5551 94.4449

f. keadaan setelah olahraga (jumlah denyut/menit)

No Nama X’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 129.3333 5.6525 94.3475
2 Alfie 126 5.5744 94.4256
3 Stefanny 133 2.8466 97.1534
4 Mirah 123.3333 4.4245 95.5755

g. keadaan setelah minum air {sistolik(mmHg)}

No Nama S’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 104 1.4688 98.5312
2 Alfie 124.3333 7.2584 92.7416
3 Stefanny 121.3333 4.7663 95.2337
4 Mirah 93 3.8769 96.1231

h. keadaan setelah minum air {diastolik9mmHg)}

No Nama D’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 67.6667 2.7427 97.2573
2 Alfie 90.6667 12.3532 87.6468
3 Stefanny 65.3333 7.0880 92.9120
4 Mirah 61.6667 6.0192 93.9808

7
i. keadaan setelah minum air (jumlah denyut/menit)

No Nama X’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)


1 Intan 115.3333 2.0841 97.9159
2 Alfie 99.3333 4.5146 95.4854
3 Stefanny 113 5.3830 94.6170
4 Mirah 98.3333 0.8969 99.1031

2. Grafik

140

120

100
sistolik avg (mmHg)
80

60 diastolik avg (mmHg)

40 jumlah denyut jantung


avg (/mnt)
20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.1 histogram tekanan darah dan jumlah denyut jantung dalam
keadaan biasa

8
140

120

100
sistolik avg (mmHg)
80

60 diastolik avg (mmHg)

40 jumlah denyut jantung


avg (/mnt)
20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.2 histogram tekanan darah dan jumlah denyut jantung setelah
olahraga ringan

140

120

100
sistolik avg (mmHg)
80

60 diastolik avg (mmHg)

40 jumlah denyut jantung


avg (/mnt)
20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.3 histogram tekanan darah dan jumlah denyut jantung setelah
minum air

3. Perhitungan
Beda tekanan = sistolik – diastolic
= 113-91
= 22
Beda tekanan x jumlah denyut jantung = 22 x 100
= 2200

9
tabel 5.3.1 pengukuran dalam keadaan biasa

tabel 5.3.2 pengukuran setelah olahraga ringan

No Sampel beda Jumlah beda tekanan x


tekanan Denyut jumlah denyut
Jantung jantung
I II III I II III I II III
1 Intan 56 62 40 143 127 118 8008 7874 4720
2 Alfie 62 36 52 140 120 118 8680 4320 6136
3 Stefanny 83 70 23 140 132 127 11620 9240 2921
4 Mirah 43 54 42 134 120 116 5762 6480 4872

tabel 5.3.3 pengukuran setelah minum air

No Sampel beda Jumlah beda tekanan x


tekanan Denyut jumlah denyut
Jantung jantung
I II III I II III I II III
1 Intan 36 36 37 120 114 112 4320 4104 4144
2 Alfie 28 41 32 93 97 108 2604 3977 3456
No Sampel
3 beda 58
Stefanny tekanan
45 65 124Jumlah
112 Denyut beda
103 7192 5040tekanan
6695 x
4 Mirah 29 38 27 100Jantung
97 98 jumlah
2900 denyut
3686 2646
jantung
I II III I II III I II III
1 Intan 22 33 58 100 98 105 2200 3234 6090
2 Alfie 43 35 37 86 86 86 3698 3010 3182
3 Stefanny 49 37 43 89 93 89 4361 3441 3827
4 Mirah 32 37 42 73 73 77 2336 2701 3234

10
Ralat nisbi

a. beda tekanan dalam keadaan normal


No Nama Y’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 37.6667 28.2771 71.7229
2 Alfie 38.3333 6.2705 93.7295
3 Stefanny 43 8.0561 91.9439
4 Mirah 37 7.8020 92.1980

b. beda tekanan setelah aktivitas ringan


No Nama Y’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 52.6667 12.4669 87.5331
2 Alfie 50 15.1438 84.8562
3 Stefanny 58.6667 31.0635 68.9365
4 Mirah 46.3333 8.2968 91.7032

c. beda tekanan setelah minum air


No Nama Y’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 36.3333 0.9174 99.0826
2 Alfie 33.6667 11.4184 88.5816
3 Stefanny 56 10.4633 89.5367
4 Mirah 31.3333 10.7967 89.2033

d. hasil kali beda tekanan dan jumlah denyut nadi dalam keadaan normal
No Nama Z’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 3841.3333 30.2833 69.7167
2 Alfie 3296.6667 6.2705 93.7295
3 Stefanny 3876.3333 6.8808 93.1192
4 Mirah 2757 9.4573 90.5427

e. hasil kali beda tekanan dan jumlah denyut nadi setelah aktivitas ringan
No Nama Z’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 6867.3333 15.6445 84.3555

11
2 Alfie 6387.6667 19.7823 80.2177
3 Stefanny 7927 32.7436 67.2564
4 Mirah 5704.6667 8.1525 91.8475

f. hasil kali beda tekanan dan jumlah denyut nadi setelah minum air
No Nama Z’avg Nisbi (%) Kebenaran (%)
1 Intan 4189.3333 1.5837 98.4163
2 Alfie 3345.6667 11.9609 88.0391
3 Stefanny 6309 10.3110 89.6890
4 Mirah 3077.3333 10.1725 89.8275
GRAFIK HISTOGRAM II

120

100

80
beda tekanan
60

40 jumlah denyut jantung


avg (/mnt)
20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.4 histogram beda tekanan dan denyut jantung dalam keadaan
biasa

12
140

120

100

80 beda tekanan

60
jumlah denyut jantung
40 avg (/mnt)

20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.5 histogram beda tekanan dan denyut jantung setelah olahraga
ringan

120

100

80
beda tekanan
60

40 jumlah denyut jantung


avg (/mnt)
20

0
Intan Alfie Stefanny Mirah
1 2 3 4

Gambar 5.6 histogram beda tekanan dan denyut jantung setelah minum air

4. Kesalahan
Terdapat beberapa kesalahan pada hasil ralat nisbi dan
kebenaran, hal ini dikarenakan beberapa faktor karena faktor alat,
metode dan manusia itu sendiri. Pada alat tensimeter digital
sempat beberapa kali mengalami kerusakan seperti saat
pengukuran terjadi hasil yang didapatkan tensimeter tidak

13
mengeluarkan angka yang seharusnya diiukur sehingga perlu
dilakukan pengulangan pengukuran selama beberapa kali.
Selanjutnya adalah kekeliruan metode seperti pada letak tangan
diatas meja saat mengggunakan tensimeter . Dan manusia itu
sendiri, dalam mengukur tidak langsung diukur dari keadaan
normal kemudia lari dan minum air, tetapi dijeda beberapa sampel
hingga hasil yang di ukur tidak semaksimal yang seharusnya.

5.2. Pembahasan

Praktikum ini dilakukan untuk mengukur aliran darah dan


denyut jantung pada manusia. Pada praktik ini digunakan 4 sampel
penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia.
Tekanan darah yang diukur pada praktikum ini adalah tiga aktivitas
fisik sebagai perbandingan yaitu aktivitas normal, aktivitas berupa
olah raga ringan dengan menaiki turun tangga dan kemudia minum
air.

Pengukuran tekanan darah dan jumlah denyut jantung pada


keadaan biasa didapatkan rata-rata sistolik, diastolik dan jumlah
denyut jantung sebagai berikut, sampel intan 113 mmHg; 75,333
mmHg; 101 denyut/menit. Sampel Alfie 121 mmHg; 82,6667 mmHg
dan 86 denyut/menit. Sampel Stefanny 113 mmHg; 70 mmHg dan
90,3333 denyut/menit. Sampel Mirah 94,6667 mmHg; 57,6667
mmHg dan 74,3333 denyut/menit.

Pengukuran tekanan darah dan jumlah denyut jantung pada


keadaan setelah olahraga ringan didapatkan rata-rata sistolik,
diastolik dan jumlah denyut jantung berturut-tururt sebagai berikut,

14
sampel Intan 131,3333 mmHg; 78,6667 mmHg dan 129,3333
denyut/menit. Sampel Alfie 131,6667 mmHg; 81,6667 mmHg dan
126 denyut/menit. Sampel Stefanny 124,3333 mmHg; 65,6667 mmHg
dan 133 denyut/menit. Sampel Mirah 99,6667 mmHg; 53,3333 mmHg
dan 123,3333 denyut/menit.

Pengukuran tekanan darah dan jumlah denyut jantung pada


keadaan setelah minum air didapatkan rata-rata sistolik, diastolik dan
jumlah denyut jantung berturut-turut sebagai berikut, sampel Intan
104 mmHg; 66,6667 mmHg dan 115,3333 denyut/menit. Sampel
Alfie 124,3333 mmHg; 90,6667 mmHg dan 99,3333 denyut/menit.
Sampel Stefanny 121,3333 mmHg; 65,3333 mmHg dan 113
denyut/menit. Sampel Mirah 93 mmHg; 61,6667 mmHg dan 98,3333
denyut/menit.

Jantung secara bergantian berkontraksi dan berelaksasi dalam


siklus berirama. Ketika berkontraksi, jantung memompa darah; ketika
berelaksasi, bilik-bilik akan terisi dengan darah. Satu urutan lengkap
pemompaan dan pengisian disebut siklus jantung (cardiac cycle). Fase
kontraksi siklus disebut sistol, dan fase relaksasi disebut diastol.

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah


pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke
seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan
mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80
mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh
arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor
bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara
pemompaan, dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik
untuk mengukur tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam
keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara
alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah
yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga

15
dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat
melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan
darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari
dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Tekanan darah dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan
jantung memompa darah dan untuk mengetahui kondisi kesehatan
seseorang. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang. Tekanan darah
dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Pada orang
dewasa sehat, umumnya sistol sebesar 120 mmHg dan diastole sebesar
80 mmHg atau dapat juga ditulis sebagai tekana arteri = 120/80
(sistol/diastol).
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah pada prinsipnya
adalah apabila denyut jantung dan stroke volume naik, maka tekanan darah
juga akan naik, demikian pula sebaliknya. Pada waktu inspirasi akan
terjadi sedikit kenaikan darah, hal ini disebabkan pada waktu inspirasi
tekanan inspirasi lebih negative, dengan demikia darah akan lebih banyak
masuk ke jantung.
Denyut nadi yang cepat dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga;
anemia; mengonsumsi obat-obatan, stimulan (seperti kafein, amfetamin,
pil diet, rokok), dan alkohol; menderita demam atau beberapa jenis
penyakit jantung; serta kelenjar tiroid yang terlalu aktif, dan stres.
Sedangkan denyut nadi rendah saat istirahat bisa dikarenakan oleh
penyakit jantung, mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati penyakit
jantung, tingkat kebugaran yang baik, kelenjar tiroid kurang aktif
(hipotiroidisme). Dan denyut nadi lemah bisa diakibatkan adanya bekuan
darah di lengan atau kaki, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung, dan
gagal jantung.
Denyut nadi normal pada anak-anak cenderung lebih tinggi
daripada orang dewasa. Suhu juga mempengaruhi. Ketika suhu dan
kelembapan udara tinggi, jantung memompa lebih banyak darah.
Akibatnya, denyut nadi juga akan meningkat sekitar 5-10 kali per menit.
Denyut nadi ketika kita sedang tiduran, duduk, atau berdiri, sama saja.

16
Terkadang ketika sedang duduk/berbaring kemudian berdiri, denyut nadi
dapat naik sedikit selama 15-20 detik. Namun, setelah beberapa menit,
denyut nadi akan tetap. Emosi dapat meningkatkan denyut nadi, terutama
jika sedang stres, cemas, luar biasa senang, atau sedih. Selain itu juga
ukuran tubuh dapat mempengaruhi denyut jantung. Penderita obesitas
kemungkinan memiliki denyut nadi yang lebih tinggi, tetapi biasanya tidak
lebih dari 100. Adapun penggunaan obat-obatan yang memblokir hormon
adrenalin cenderung memperlambat denyut nadi. Sedangkan terlalu
banyak mengonsumsi obat tiroid akan menaikkan denyut nadi.

VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada
seluruh permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian
dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari
aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang
mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh.
b. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang
mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan
jantung.
c. Secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg
(sistolik/diastolik).

17

Anda mungkin juga menyukai