Anda di halaman 1dari 7

Kemiringan Sudut Baling – Baling Turbin Angin dan Kecepatan Angin terhadap Performa Turbin

119
JTM.Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 119 - 124

KEMIRINGAN SUDUT BALING – BALING TURBIN ANGIN SUMBU HORISONTAL DAN


KECEPATAN ANGIN TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN SUMBU HORISONTAL

Sutra Angga Wijendra


S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : sutraangga@gmail.com

Aris Ansori
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-mail: aris_ansori30@yahoo.com

Abstrak

Krisis energi yang terjadi berdampak pada kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada
umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk. Banyak sekali energi alternatif dari alam di
Indonesia yang dimanfaatkan salah satunya sumber pembangkit listrik tenaga angin. Turbin angin adalah
mesin konversi energi dengan cara memanfaatkan energi angin yang terwujud dalam energi listrik. Sudu
merupakan wadah penampung suatu bentuk aliran udara yang dibuat untuk menghasilkan gaya angkat
dan gaya untuk menggerakan generator. Tujuan dalam penyusunan Skripsi ini adalah untuk mengetahui
kemiringan sudut baling – baling turbin angin terbaik dan pengaruh kecepatan angin terhadap performa
turbin angin sumbu horisontal. Metode yang dilakukan yaitu studi literatur, dokumentasi dan pembuatan
sudu serta pengujian. Turbin angin yang dibuat dengan sudu sudut 0°, 15° dan 30° dengan variasi
kecepatan angin yang diujikan 2,9 m/s, 3,05 m/s, 3,1 m/s, 3,2 m/s, 3,3 m/s, 3,4 m/s, 3,6 m/s, 4 m/s, 4,5
m/s, 4,9 m/s, 5 m/s, 5,2 m/s dan 5,5 m/s. Dari ketiga variabel sudu berdasarkan pengujian beda kecepatan
angin, sudu terbaik yang menghasilkan Pin, Pout, dan effisiensi tertinggi pada penelitian ini yaitu sudu
sudut 15° dengan kecepatan angin yang paling tinggi 5,49 m/s menghasilkan Pin sebesar 122,03 watt,
Pout sebesar 9,76 watt dan effisiensi sebesar 8%, kemudian sudu sudut 30° menghasilkan Pin sebesar
118,72 watt, Pout sebesar 8,62 watt, dan effisiensi sebesar 7,26%. Sedangkan turbin dengan sudut 0°
hanya menghasilkan Pin sebesar 122,70 watt, Pout sebesar 7,62 dan effisiensi sebesar 6,21%.

Kata kunci : Turbin angin, kecepatan angin, sudu, daya turbin dan effisiensi

Abstract

The energy crisis that occurred impact on energy requirements in Indonesia in particular and the world in
general continues to increase because of population growth.Lots of alternative energy from nature in
Indonesia that used one source of wind power.The wind turbine is a machine energy conversion by
utilizing wind energy embodied in electrical energy.Sudu is a container vessel a form of air flow created
to produce lift and force to drive the generator.Interest in the preparation of this final project was to
determine the tilt angle of the propeller - the best wind turbine blades in creating turbine power and
efficiency of the system of each of the blade. The method used is the study of literature, documentation
and manufacturing of the blade as well as testing. The wind turbine blades are made with angles of 0 °, 15
° and 30 ° to the wind speed variation of the tested 2.9 m / s, 3.05 m / s, 3.1 m / s, 3.2 m / s, 3 , 3 m / s, 3.4
m / s, 3.6 m / s, 4 m / s, 4.5 m / s, 4.9 m / s, 5 m / s, 5,2 m/s and 5.5 m / s , Of the three variables based on
testing different blade wind speed that produces the best designs turbine and power generator of this
research that is owned by the design of the blade angle of 15 ° with the highest wind speed of 5.49 m / s
generating Pin 122,03 watts, Pout 9,76 watts, and efficiency of 8%, whereas the blade angle of 30 ° to
produce Pin of 118,72 watt, Pout of 8,62 watt, and efficiency of 7,26%. While blade angle of 0 ° only
produce Pin of 122,70 watt, Pout of 7,62 watt, and efficiency of 6,21%. f 10.86%.

Keywords: wind turbines, wind speed, blade, turbine power and efficiency

PENDAHULUAN
Dewasa ini, kebutuhan energi di Indonesia khususnya
dan di dunia pada umumnya terus meningkat
dikarenakan pertambahan penduduk, pertumbuhan
Kemiringan Sudut Baling – Baling Turbin Angin dan Kecepatan Angin terhadap Performa Turbin

ekonomi, dan pola konsumsi energi itu sendiri. Hal ini turbin angin diuji untuk mengetahui daya dan effisiensi
diperparah dengan tingginya kebutuhan bahan bakar maksimum dari sudu sudut turbin yang telah
minyak yang tidak diiringi oleh kenaikkan kapasitas ditentukan.
produksi. Menurut blue print pengolahan energi Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
nasional yang dikeluarkan Departemen Energi dan bagaimana pengaruh kemiringan sudu sudut turbin
Sumber Daya Mineral (DESDM), cadangan minyak angin terhadap turbin angin sumbu horisontal dan
bumi di indonesia akan habis dalam kurun waktu 18 bagaimana pengaruh perbedaan kecepatan angin
tahun lagi, sedangkan gas diperkirakan akan habis 60 terhadap kinerja turbin angin sumbu horisontal.
tahun lagi dan batubara 147 tahun terhitung dari tahun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
2006. Langkah-langkah untuk mencari sumber energi mengetahui pengaruh kemiringan sudu sudut turbin
baru dan terbarukan menjadi pillihan yang harus segera angin terhadap kinerja turbin angin sumbu horisontal
dilakukan untuk mengatasi permasalahan kebutuhan dan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kecepatan
energi tersebut. Salah satu pillihan dari sekian banyak angin terhadap kinerja turbin angin sumbu horisontal.
sumber-sumber energi terbarukan yang tersedia adalah Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini
energi angin dan energi matahari. Potensi kedua energi bagi mahasiswa adalah turut andil dalam kemajuan
terbarukan ini di Indonesia masih sangat besar. teknologi yang ramah lingkungan, bagi S1 Tenik
Salah satu pemanfaatan energi angin adalah Mesin, penelitian ini bisa menjadi rujukan untuk
sebagai pembangkit listrik, penggerak layar kapal, penelitian yang lebih lanjut dan dapat membantu
olahraga angin dan udara, permainan dan hiburan, masyarakat pedesaan yang belum terjangkau oleh
menentukan arah, penggunaan prinsip aerodinamika, listrik.
perkembangan tumbuhan, sebagai ventilasi,
METODE
mengeringkan pakaian serta sebagai pendingin mesin.
Rancangan Penelitian
Berbagai macam penemuan turbin angin sebagai
pembangkit energi alternatif sudah ditemukan sejak
lama dengan berbagai macam bentuk desain. Turbin
angin bersudu banyak dengan poros horisontal adalah
salah satu macam turbin angin yang ditemukan sebagai
pemanfaatan energi angin yang bekerja dengan
memanfaatkan kecepatan angin. Bentuk sudu dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan gaya
dorong yang akan memutar rotor. Besarnya putaran
rotor yang dihasilkan berbanding lurus dengan
besarnya kecepatan angin.
Berdasarkan data blue print energi nasional,
Departemen ESDM RI, dapat dilihat bahwa potensi
PLTAngin di Indonesia sangat menarik untuk
dikembangkan karena dari potensi sebesar 9,29 GW,
baru sekitar 0,5 GW yang dikembangkan, yang berarti
baru sekitar 5,38 %. Secara implisit, hal ini
menyiratkan bahwa jumlah peneliti yang tertarik
mengembangkan teknologi ini masih sangat sedikit.
Prospek pengembangan teknologi ini masih sangat
tinggi. Beberapa daerah di Indonesia yang memiliki
potensi pengembangan PLTAngin antara lain NTB,
NTT, Maluku, dan wilayah-wilayah Indonesia bagian
timur lainnya. Sebagian besar daerah di Indonesia
mempunyai kecepatan angin rata-rata sekitar 4m/s,
kecuali di daerah-daerah yang disebutkan diatas.
Lembaga penerbangan dan antariksa Nasioanal
mengukur kecepatan angin di Indonesia Timur dan
menyimpulkan daerah dengan kecepatan angin tinggi
adalah nusa tenggara barat dan timur serta Sulawesi. Gambar 1. Rancangan Penelitian
Kupang merupakan lokasi dengan potensi paling besar
karena memiliki kecepatan angin sebesar 5,5 m/s.
Pada penelitian ini, turbin angin sumbu horisontal
menggunakan 3 sudu dari bahan aluminium dengan
ketebalan 3mm, tinggi tiang turbin 3 m dan generator
yang digunakan adalah generator DC. Untuk variabel Waktu dan tempat penelitian ini dilakukan di:
yang akan diteliti adalah variasi kemiringan sudu turbin  Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan mei 2016
angin dengan sudut 0°, 15° dan 30°. Selanjutnya sudu – april 2017.

121
JTM.Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 119 - 124

 Proses pembuatan turbin angin sumbu horisontal Instrumen Penelitian


dilakukan di Laboratorium Chasis Jurusan Teknik Instrumen dan alat penelitian merupakan peralatan uji
Mesin Universitas Negeri Surabaya. yang digunakan untuk memperoleh data penulisan,
 Pengujian turbin angin sumbu horisontal dilakukan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
di lantai 4 gedung A8 FT Universitas Negeri
Surabaya.
Peralatan, Bahan, dan Instrumen Penelitian
 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
- Tachometer - Inverter
- Anemometer - Beban (lampu)
- Voltmeter
- Amperemeter
- Controller
- Baterai
 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
- Aluminium plat tebal 3 mm
- Besi plat tebal 4 mm Gambar 2. Instrumen Penelitian Turbin Angin Sumbu
- Besi plat tebal 5 mm Horisontal
- Besi plat tebal 10 mm Keterangan :
- Pipa besi diameter 5 cm 1 = Tachometer
 Instrumen Penelitian 2 = Anemometer
Instrumen penelitian dalam penelitian ini 3 = Voltmeter
adalah sebagai berikut: 4 = Amperemeter
Teknik Pengumpulan Data 5 = Controller
- Metode Eksperimen 6 = Baterai
Metode eksperimen digunakan dalam penelitian ini 7 = Inverter
karena dapat memberikan data yang valid dan dapat 8 = Beban (Lampu)
dipertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini
dilakukan eksperimen turbin angin sumbu Prosedur Penelitian
horisontal dengan variasi sudu sudut turbin yang  Tahap Persiapan
berbeda. - Mendesain model turbin angin sumbu
- Metode Literatur horisontal dengan membuat variasi sudu
Metode Literatur merupakan suatu acuan atau dengan sudut yang berbeda 0°, 15° dan 30°.
pedoman dalam melaksanakan kegiatan penelitian - Survei dan belanja perlengkapan dan alat –
agar penelitian dapat sesuai dengan dasar ilmu yang alat yang akan digunakan.
melatar belakanginya dan tidak menyimpang dari - Menyiapkan instrumen dan alat ukur.
azaz-azaz yang telah ada. Dalam metode literatur  Tahap Assembly
ini dilakukan pengumpulan data berupa teori, - Perakitan turbin angin pada rangka
gambar dan tabel yang diperoleh dari buku-buku - Memasang sudu pada turbin angina
yang berkaitan dengan penelitian ini. - Memasang sistem kelistrikan
 Tahap Percobaan
Variabel Penelitian - Pastikan rangkaian turbin angin sumbu
- Variabel bebas horisontal berjalan lancar.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh - Kemudian aturlah sudu dengan sudut yang
kemiringan sudut baling – baling turbin angin (0°, akan di teliti yakni sudut kemiringan 0 º, 15°
15°, dan 30°) dan kecepatan angin. dan 30°.
- Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah Proses - Pengambilan data dilakukan setiap 15 menit
pengujian turbin angin dilakukan selama 7 jam, sekali.
mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB dan pukul 12.00 – - Mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB.
15.00 WIB. - Ukur kecepatan angin menggunakan
- Variabel terikat anemometer.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah - Ukur putaran turbin menggunakan tachometer.
tegangan dan arus yang dihasilkan oleh generator - Ukur arus dan voltase menggunakan
dan effisiensi turbin angin. amperemeter dan voltmeter.
Kemiringan Sudut Baling – Baling Turbin Angin dan Kecepatan Angin terhadap Performa Turbin

- Catatlah hasil dari semua pengukuran yang di dalam bentuk grafik seperti ditampilkan pada gambar
lakukan dari setiap 15 menit 3, 4, dan 5.

Analisis Data
Setelah data pengujian turbin angin sumbu horisontal
diperoleh selanjutnya adalah menganalisa data dengan
menggunakan metode statistika deskriptif.
 Daya Angin (Pin)
Pin = ½ ρ A v³............................................(1)

 Daya Turbin (Pout)


Daya elektrik = Daya turbin x Effisiensi
generator

Daya turbin ..............(2)


Gambar 3. Hubungan Pin terhadap kecepatan
angin dengan sudut yang berbeda.
 Koefisien Daya (Cp)
Berdasarkan grafik pada gambar 3, nilai Pin
Cp = 100%...........................................(3) yang diperoleh dibandingkan terhadap kecepatan angin
dengan sudut yang berbeda. Nilai Pin tebesar
dihasilkan oleh sudut 0° yaitu sebesar 122,70 watt
 Tip speed ratio dengan kecepatan angin sebesar 5,5 m/s, kemudian
turbin dengan sudut 15° yaitu sebesar 122,03 watt pada
tsr = .....................................................(4) kecepatan angin 5,49 m/s dan turbin dengan sudut 0°
menghasilkan Pin terendah yaitu sebesar 118,72 watt
untuk kecepatan angin sebesar 5,44 m/s. Hal yang
HASIL DAN PEMBAHASAN sama juga terjadi pada kecepatan angin lainnya. Jika
dilihat dari ukuran sudu turbin, panjang dan lebar
Pengaruh kemiringan sudut baling – baling dan turbin sama tetapi kemiringan sudutnya yang berbeda.
kecepatan angin terhadap performa turbin angin Turbin sudut 0° memiliki sudut paling kecil
sumbu horisontal. dibandingkan turbin lainnya, yaitu sudut 15 dan 30.
Tabel 1. Data hasil pengujian turbin angin dari ketiga Dari gambar 4.16, dapat diketahui bahwa penyebab
variasi sudu sudut 0°, 15°, dan 30°. dari perbedaan Pin yang dihasilkan turbin dipengaruhi
oleh kecepatan angin, karena setiap bertambahnya
kecepatan angin nilai Pin juga ikut bertambah besar.
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Pin
berbanding lurus dengan kecepatan angin dari ketiga
sudut yang berbeda. Hal ini dibuktikan dengan tabel 1
dan grafik pada gambar 3.

Gambar 4. Hubungan Pout terhadap kecepatan


angin dengan sudut yang berbeda.

Berdasarkan grafik pada gambar 4, nilai Pout


Dengan hasil pengujian turbin angin ketiga variasi sudu yang diperoleh dibandingkan terhadap kecepatan angin
turbin sudut 0°, 15°, dan 30° yang diperoleh seperti dengan sudut yang berbeda. Nilai Pout tebesar
pada tabel 1. Selanjutnya data diolah dan ditampilkan dihasilkan oleh sudut 15° yaitu sebesar 9,76 watt

123
JTM.Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 119 - 124

dengan kecepatan angin sebesar 5,49 m/s, kemudian Turbin sudut 0° memiliki sudut paling kecil
turbin dengan sudut 30° yaitu sebesar 8,62 watt pada dibandingkan turbin lainnya, yaitu sudut 15 dan 30.
kecepatan angin 5,44 m/s dan turbin dengan sudut 0° Dari gambar 4.16, dapat diketahui bahwa penyebab
menghasilkan Pout terendah yaitu sebesar 8,14 watt dari perbedaan effisiensi yang dihasilkan turbin
untuk kecepatan angin sebesar 5,5 m/s. Hal yang sama dipengaruhi oleh nilai Pin dan Pout, sedangkan besar
juga terjadi pada kecepatan angin lainnya. Jika dilihat kecilnya nilai Pin dan Pout dipengaruhi kemiringan
dari ukuran sudu turbin, panjang dan lebar turbin sama sudut baling – baling turbin, karena setiap
tetapi kemiringan sudutnya yang berbeda. bertambahnya sudut turbin maka effisiensi yang
Turbin sudut 0° memiliki sudut paling kecil dihasilkan turbin juga ikut bertambah besar. Sementara
dibandingkan turbin lainnya, yaitu sudut 15 dan 30. kemiringan baling – baling dipengaruhi oleh dua faktor
Dari gambar 4, dapat diketahui bahwa penyebab dari yaitu gaya angkat dan gaya hambat, semakin besar
perbedaan Pout yang dihasilkan turbin dipengaruhi gaya angkat semakin besar pula effisiensi yang
oleh sudut turbin, karena setiap sudut memiliki kinerja dihasilkan oleh turbin angin. Gaya angkat dan gaya
yang berbeda. Secara umum kinerja turbin memiliki 2 drag terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara
karakteristik yaitu gaya angkat (lift) dan gaya hambat permukaan sudu bagian atas dan permukaan sudu
(drag), gaya tersebut terjadi disebabkan oleh perbedaan bagian bawah, perbedaan ini yang menyebabkan gaya
tekanan, pada turbin angin sumbu horisontal memiliki angkat tercipta, karena aliran udara yang melalui sisi
tipe gaya angkat (lift), turbin sudut 15º paling banyak bagian atas lebih cepat dari pada sisi bagian bawah
mengalami gaya angkat jika dibandingkan dengan sehingga tekanan dibawah lebih besar dari pada
sudut lainnya yaitu 0º dan 30º, karena aliran udara yang tekanan diatas.
melalui permukaan bagian atas sudu lebih cepat dari Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
permukaan bagian bawah turbin, sehingga tekanan di kemiringan sudut baling – baling dan kecepatan angin
bagian atas lebih kecil dan di bagian bawah menjadi berpengaruh terhadap performa turbin angin sumbu
besar, sehingga gaya angkat yang terjadi semakin besar. horisontal. Hal ini dibuktikan dengan tabel 4.4 dan
Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa besar grafik pada gambar 4.18.
kecilnya sudut turbin dan kecepatan angin
mempengaruhi nilai Pout yang dihasilkan turbin angin. PENUTUP
Hal ini dibuktikan dengan tabel 1 dan grafik pada Simpulan
gambar 4. Berdasarkan dari hasil pengujian pada turbin angin
sumbu horisontal dan pengolahan data serta
pembahasan pengaruh kemiringan sudut baling- baling
turbin angin dan kecepatan angin terhadap performa
turbin angin sumbu horisonntal, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
 Kemiringan sudut baling - baling turbin angin
sangat mempengaruhi nilai Pin, Pout dan
efisiensi yang dihasilkan turbin angin sumbu
horisontal dimana setiap penambahan besar
sudut baling – baling, nilai Pin, Pout dan
efisiensi yang dihasilkan cendrung naik, pada
sudut 0° untuk kecepatan angin 5,5 m/s
menghasilkan Pin sebesar 122,70 watt, Pout
sebesar 8,14 watt dan effisiensi sebesar 6,64%,
Gambar 5. Hubungan effisiensi terhadap kemudian turbin dengan sudut 15°
kecepatan angin dengan sudut yang berbeda. menghasilkan Pin sebesar 122,03 watt, Pout
sebesar 9,76 watt dan effisiensi sebesar 8%
Berdasarkan grafik pada gambar 4.18, effisiensi pada kecepatan angin 5,49 m/s, dan turbin
yang diperoleh dibandingkan terhadap kecepatan angin dengan sudut 30° pada kecepatan angin 5,44
dengan sudut yang berbeda, effisiensi didapat dengan m/s menghasilkan Pin sebesar 118,72 watt,
rumus ɳ= pin/pot x 100%. Effisiensi tebesar Pout sebesar 8,62 watt dan effisiensi sebesar
dihasilkan oleh sudut 15° yaitu sebesar 8,50% dengan 7,26%. Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kecepatan angin sebesar 5,49 m/s, kemudian turbin dari ketiga variasi sudut antara 0°,15° dan 30°,
dengan sudut 30° yaitu sebesar 7,26% pada kecepatan turbin angin dengan kemiringan sudut 15°
angin sebesar 5,44 m/s, dan turbin dengan sudut 0° adalah variasi paling baik dibandingkan dengan
menghasilkan effisiensi terendah yaitu sebesar 6,64% sudut lainnya.
untuk kecepatan angin sebesar 5,5 m/s. Hal yang sama  Kecepatan angin juga sangat berpengaruh
juga terjadi pada kecepatan angin lainnya. Jika dilihat terhadap kinerja atau performa turbin angin
dari ukuran sudu turbin, panjang dan lebar turbin sama sumbu horisontal, dimana setiap penambahan
tetapi kemiringan sudutnya yang berbeda. kecepatan angin nilai Pin, Pout dan efisiensi
yang dihasilkan cendrung naik, pada kecepatan
Kemiringan Sudut Baling – Baling Turbin Angin dan Kecepatan Angin terhadap Performa Turbin

angin 3,06 m/s dengan sudut 15° nilai Pin Sudu Persedi Panjang”. Institut Teknologi
yang dihasilkan sebesar 21,13 watt, Pout Bandung.
sebesar 0,67 watt dan effisiensi sebesar 3,19%,
kemudian pada kecepatan angin 4,5 m/s Markus Nanda dkk, 2007, “Kincir Angin Sumbu
dengan sudut yang sama nilai Pin yang Horizontal bersudu Banyak”. Universitas
dihasilkan sebesar 64,11 watt, Pout sebesar Sanata Dharma.
4,12 watt dan effisiensi sebesar 6,43% dan
pada kecepatan angin 5,49 m/s dengan sudut Sathyajith Mathew wind energy Fundamentals,
yang sama menghasilkan Pin sebesar 122,03 Resource Analysis and Economics
watt, Pout sebesar 9,76 watt dan effisiensi
sebesar 8%. Hal yang sama juga terjadi pada Serah Indah. 2009. “Perancangan, Pembuatan, dan
kemiringan sudut lainnya, yaitu 0° dan 30°. Pengujian Turbin Angin Sumbu Horizontal 3
Sudu Berdiameter 2 meter dengan Modifikasi”.
Saran Institut Teknologi Bandung.
Saran yang diberikan oleh peneliti sehubungan
dengan penelitian pengaruh kemiringan sudut Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta:
baling – baling turbin angin dan kecepatan angin Bandung.
terhadap performa turbin angin sumbu horisontal
yaitu : Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
mengenai kemiringan sudut baling – baling
turbin angin sumbu horisontal, dengan Sulistyono. 2013.” Kinerja Turbin Angin Darrieus Tipe
mendesain bilah turbin dengan gaya hambat Sudu-J Dengan Variasi Radius Bagian Depan
(drag) rendah sehingga meningkatkan rpm, Sudu”. Universitas Brawijaya.
lebih bersifat aerodinamis dan merancang
sistem transmisi dengan dinamo sehingga
output tegangan lebih besar
 Dalam melakukan pengambilan data yang
berhubungan dengan turbin angin hendaknya
memilih tempat yang dapat menangkap angin
dari berbagai arah, karena angin datang dari
berbagai arah.
 Untuk mendapatkan hasil yang optimal,
hendaknya menggunakan generator magnet
permanen dari pada generator sinkron.

DAFTAR PUSTAKA
Aryo Bambang N. 2011.“Perancangan, Pembuatan, dan
Pengujian Turbin Angin Sumbu Horizontal
Enam Sudu Berdiameter 2,07 meter”.Institut
Teknologi Bandung.

Bhirangga Erlang G. W. H.“Pengaruh Variasi Panjang


Sudu Terhadap Kinerja Turbin Angin Darrieus
Tipe Sudu J”.Universitas Brawijaya.

Desya Andhika A. 2011. “Perancangan, Pembuatan,


dan Pengujian Turbin Angin Sumbu Horisonta
Enam Sudu Diameter Satu Setengah Meter”.
Institut Teknologi Bandung.

Erich Hau, Wind Turbines Fundamentals,


Technologies, Application, Economics, 2005,
2nd Edition, terjemahan Horst von Renuard,
Springer, Germany.

Firdaus Rengga. 2011. “Perancangan, Pembuatan dan


Pengujian Turbin Angin Sumbu Horizontal Tiga
Sudu Berdiameter 2,2 meter dengan Geometri

125

Anda mungkin juga menyukai