NO. PERCOBAAN : 09
SHIFT COUNTER
2. DASAR TEORI
Sebuah Register adalah blok logika yang sangat penting pada system
digital. Register digunakan untuk menyimpan informasi biner dan hasil operasi-
operasi aritmatika digital. Register dengan mudah dimodifikasi untuk
membentuk sejumlah counter digital dengan tipe yang berbeda. Tipe yang
paling sederhana dari sebuah register adalah serial shift register.
a. Shift serial register
Suatu register dapat dikonstruksikan dengan menghubungkan
sejumlah FF, jika register digunakan satu FF untuk setiap Bit bilangan.
Selanjutnya FF haruslah dihubungkan dengan beberapa cara sehingga
bilangan biner dapat dimasukkan/digeser keluar. Sejumlah FF yang
dipasang untuk melaksanakan fungsi ini disebut shift register.
b. Johnson Counter
Johnson Counter dapat dikonstruksikan dengan mengumpan
balikkan output yang diinversikan dari FF terakhir ke input FF pertama.
Dengan menggunakan 3 bit dapat dibangun Johnson Counter modulus 6.
Pada jenis Counter ini nilai biner tidak menunjukkan urutan bilangan seperti
pada counter konvensional. Untuk mendapatkan rangkaian Johnson Counter
dapatdilihat pada gambar 4.2.
c. Ring Counter
Pada Ring Counter output pada FF terakhir dihubungkan ke input FF
pertama. Sebelum dijalankan kondisi awal harus diberikan yakni satu output
yang aktif. Untuk membuat modulus yang besar counter ini membutuhkan
flip-flop dua kali lipat dibandingkan Johnson Counter, tetapi tidak
memerlukan decoder, seperti Johnson counter. Rangkaian Ring counter
dapat dilihat pada gambar 4.3
3. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
4. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:
1. Merangkai rangkaian Register Serial In Serial Out (SISO) seperti gambar 4.1,
dengan melihat data-sheet untuk IC yang dipergunakan.
2. Memberikan catu daya sebesar 5 V dan clock, kemudian melengkapi tabel 6.1.
R1 R2 R3
1kΩ 1kΩ 1kΩ
X1 X2 X3
LED LED LED
3. Merangkai rangkaian Johnson counter seperti gambar 4.2, dengan melihat data-
sheet untuk IC yang dipergunakan.
4. Memberikan catu daya sebesar 5 V dan clock, kemudian melengkapi tabel 6.2.
4 U2A 10 U1B 4 U1A
~1PR ~2PR ~1PR
5 1Q 1D 2 9 2Q 2D 12 5 1Q 1D 2
U3
6 ~1Q 1CLK 3 8 ~2Q 2CLK 11 6 ~1Q 1CLK 3
R1 R2 R3
1kΩ 1kΩ 1kΩ
X1 X2 X3
LED LED LED
Gambar 4.2 Register SISO difungsikan sebagai johnson counter menggunakan DFF
5. Merangkai rangkaian Ring Counter seperti gambar 4.3, dengan melihat data-
sheet untuk IC yang dipergunakan.
6. Memberikan catu daya sebesar 5 V dan clock, kemudian melengkapi tabel 6.3.
U3
6 ~1Q 1CLK 3 8 ~2Q 2CLK 11 6 ~1Q 1CLK 3
R1 R2 R3
1kΩ 1kΩ 1kΩ
X1 X2 X3
LED LED LED
7. Merangkai rangkaian Register SISO dan PISO seperti gambar 4.4, dengan
melihat data-sheet untuk IC yang dipergunakan
8. Memberikan catu daya sebesar 5 V dan clock, kemudian melengkapi tabel 6.4.
P2 P1 P0
PL/SHIFT
U7 U8
NAND2 NAND2 U9
NAND2
R1 R2 R3
1kΩ 1kΩ 1kΩ
X1 X2
LED LED X3
LED
U6 U5 U4
NAND2 NAND2 NAND2
U10 U11 U12
INPUT OUTPUT
D CLOCK Q1 Q2 Q3
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
OUTPUT
COUNT
Q2 Q1 Q0
0
1
2
3
4
5
6
7
INPUT OUTPUT
PL /
D P2 P1 P0 Q2 Q1 Q0
SHIFT
0 1
1 0
0 0
0 0
0 0
1 0
1 0
1 0
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN
8. KESIMPULAN
LAMPIRAN
Praktikan
Muhammad Imran