Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Nomor Percobaan : 12
Judul Percobaan : KOMPARATOR

NAMA NIM
1. ADINDA MUTIARA PUTRI 1315030028
2. GRAHA ESTER 1315030047
3. WENI DITA PRANESWARI 1315030018

Kelas : TT-3C
Dosen : Benny Nixon, ST. MT

Jurusan Teknik Elektro


Program studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Jakarta
2016
1
DAFTAR ISI

1. TUJUAN ............................................................................................................ 3
2. DASAR TEORI ................................................................................................. 3
3. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN ............................................................. 8
4. LANGKAH PERCOBAAN .............................................................................. 8
5. DATA HASIL PERCOBAAN .......................................................................... 11
6. ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN ....................................................... 12
7. KESIMPULAN ................................................................................................. 13
8. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

2
PERCOBAAN 12
KOMPARATOR

1. TUJUAN
 Dapat memahami prinsip kerja rangkaian komparator
 Dapat merancang rangkaian komparator
 Dapat menganalisa cara kerja rangkaian Komparator
 Dapat memaham,i prinsip kerja IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)

2. DASAR TEORI
Rangkaian komparator (pembanding) adalah satu jenis penerapan rangkaian
kombinasional yang mempunyai fungsi utama membandingkan dua data
digital dan kemudian menyatakan apakah kedua input tersebut sama, lebih
besar atau lebih kecil, maka rangkaian tersebut dinamakan Magnitude
Comparator. Dari dua data digital yang hanya terdiri dari 1 bit yang
dibandingkan, kemudian dapat diperluas menjadi dua data digital yang
terdiri dari lebih dari 1 bit seperti 2 bit, 3 bit, 4 bit dan seterusnya.
Komparator banyak digunakan misalnya pada mesin penyeleksi surat, baik
ukuran dimensinya, berat surat, kode area (berdasarkan bar-code) dan
sebagainya. Berikut blok diagram sebuah rangkaian Comparator :

Gambar 1.1 Blok Diagram Rangkaian Comparator

1. Fungsi Sama Dengan (=)


Tabel kebanaran untuk fungsi sama dengan (=) ditunjukan pada tabel 2.1

3
.Tabel Kebenaran fungsi sama dengan (A = B)
INPUT OUTPUT
A2 A1 A0 B2 B1 B0 =
0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1

Gerbang yang menunjukan fungsi ini adalah gerbang EX-NOR, karena


gerbang ini akan memberikan output HIGH bila kedua input bernilai sama.
Syarat dari fungsi sama dengan (=) adalah :
A2 = B2, A1 = B1, A0 = B0
Persamaan logika untuk fungsi sama dengan (=) adalah:
(A2 B2) . (A1 B1) . (A0 B0)

Gambar rangkaian untuk fungsi sama dengan (=) ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1 Rangkaian komparator untuk fungsi sama dengan (=)

2. Fungsi Lebih Besar (>)


4
Tabel kebenaran untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tabel Kebenaran fungsi lebih besar (A > B)

INPUT OUTPUT
A2 =
A1 A0 B2 B1 B0
0
0 1 0 0 0 1
0
1 X 0 0 X 1
1
X X 0 X X 1

Gerbang yang menunjukan fungsi tidak sama dengan (lebih besar atau
lebih kecil) adalah gerbang NOT. Kata – kata “atau”yang berarti penjumlahan
(gerbang OR) kata – kata “dan” berarti perkalian (gerbang AND)
Syarat dari fungsi ini adalah :
 A2 > B2 atau
 A2 = B2 dan A1 > B1 atau
 A2 = B2 danA1 = B1 dan A0 > B0

Persamaan logika untuk fungsi lebih besar (>) adalah :


A2 . B̅2 + (A2 + B2 ) A1. B̅1 + (A2 + B ). (A1 +B1 ) A0 . B̅0
Gambar rangkaian untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukan pada gambar 2.

Gambar 2. Rantor rangkaian komparator untuk fungsi lebih besar (>)

3. Fungsi Lebih Kecil (<)


5
Tabel kebenaran untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Tabel Kebenaran fungsi lebih kecil (A < B)

INPUT OUTPUT
A2 =
A1 A0 B2 B1 B0
0
0 0 0 0 1 1
0
0 X 0 0 X 1
0
X X 1 X X 1

Syarat dari fungsi ini adalah :


 A2 < B2 atau
 A2 = B2 dan A1 < B1 atau
 A2 = B2 danA1 = B1 dan A0 < B0
Persamaan logika untuk fungsi lebih besar (<) adalah :
A̅2 . B2 + (A2 B2). A̅1. B1 + (A2 B2) . (A1 B1) . A̅0 . B0

Gambar rangkaian untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 2.3. Rangkaian Komparator untuk fungsi lebih kecil (<)

Prinsip kerja komparator adalah untuk membandingkan dua n-bit binary words (misal A dan
B). Terdapat dua jenis digital comparator, yaitu:

1. Identity/Equality Comparator

6
Sebuah digital comparator yang hanya
memiliki satu terminal output (A = B).
Komparator ini berfungsi untuk mendeteksi apakah dua buah data n-bit nilainya sama atau
tidak. Implementasinya dengan gerbang XNOR untuk setiap bit. Karena gerbang XNOR
akan bernilai ‘1’ apabila kedua input sama.

2. Magnitude Comparator

Sebuah digital comparator yang memiliki tiga terminal output, yaitu A < B, A = B, dan A >
B. Komparator ini tidak hanya mengecek apakah dua buah data n-bit nilainya sama atau
tidak, komparator ini bisa mendeteksi data mana yang lebih besar maupun yang lebih
kecil.
Komparator banyak digunakan misalnya pada mesin penyeleksi surat, baik ukuran
dimensinya, berat surat, kode area (berdasarkan bar-code), dan sebagainya.

7
3. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN

No. Alat-alat dan komponen Jumlah


IC 7404 (Hex Inverter)
IC 7408 (Quad 2 Input AND Gate)
IC 7411 (Tri 3 Input AND Gate)
1 1
IC 7432 (Quad 2 Input OR Gate)
IC 7486 (Quad 2 Input EX-OR Gate)
IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)
2 Power Supply DC 1
3 Multimeter Analog (HIOKI 3030-10 HiTESTER) 1
4 Multimeter Digital 1
5 Resistor 220 Ω 1
6. LED 1
7. Logic Probe 1
8. Protoboard 1
9. Kabel-kabel penghubung Secukupnya

4. LANGKAH – LANGKAH PERCOBAAN

Langkah-langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut:

4.1. Rangkaian Komparator untuk fungsi sama dengan (=)


1. Melihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, catat kaki-kaki
input, output serta pin Vcc dan Ground.
2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5volt dengan cara menghubungkan
terminal-terminal pada power supply dengan terminal yang ada pada
multimeter.
8
3. Membuat rangkaian seperti gambar 4.1

Gambar 2.1 Rangkaian komparator untuk fungsi sama dengan (=)

4. Bemberikan 3 contoh data yang menunujukan data A (A 2A1A0) = data B


(B2B1B0) pada masing – masing input, amati LED dan mencatat hasailnya pada
tabel 6.1

4.2. Rangkaian komparator untuk fungsi lebih besar (>)


5. Membuat rangkaian seperti gambar 4.2.
6. Memberikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing – masing input
A (A2A1A0) dan input B (B2B1B0) sesuai tabel 6.1, mengamati LED dan
mencatat hasilnya pada tabel 6.1.

Gambar 2.2. Rantor rangkaian komparator untuk fungsi lebih besar (>)

9
4.3. Rangkaian komparator untuk fungsi lebih kecil (<)
7. Membuat rangkaian seperti gambar 4.3.
8. Memberikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing – masing input
A (A2A1A0) dan input B (B2B1B0) sesuai tabel 6.1, mengamati LED dan
mencatat hasilnya pada tabel 6.1.

Gambar 2.3. Rangkaian Komparator untuk fungsi lebih kecil (<)

4.4. IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)


9. Membuat rangkaian seperti gambar 4.4.
10. Memberikan logik 0 dan/atau logik 1 pada masing – masing input
A (A3A2A1A0) dan input B (B3B2B1B0) sesuai tabel 6.2, mengamati LED dan
mencatat hasilnya pada tabel 6.2.

Gambar 4.4. IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)

10
5. DATA HASIL PERCOBAAN

No. Percobaan : 12 Pelaksanaan Praktikum : 17 – 24 Okt. 2016


Judul : KOMPARATOR
Penyerahan Laporan : 29 Oktober 2016
Mata Kuliah : Laboratorium Digital Nama Praktikan : Weni Dita Praneswari
Kelas / Kelompok : TT-3C Nama Rekan Kerja : 1. Adinda Mutiara Putri
Tahun Akademik : 2016 2. Graha Ester

Tabel 6.1. Komparator 3 bit


INPUT OUTPUT
A2 A1 A0 B2 B1 B0 < = >
0 0 0 0 1 1 1 0 0
0 0 1 0 1 0 1 0 0
0 1 0 0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 1 0 1 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1

Tabel 6.2. IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)

CASCADING
INPUT OUTPUT
INPUT
A3 B3 A2 B2 A1 B1 A0 B0 A>B A<B A=B < = >
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

11
1 1 X X X X X X X X X 0 1 1
0 0 X X X X X X X X X 1 0 0
A3= B3 1 0 X X X X X X X 0 0 1
A3= B3 0 1 X X X X X X X 1 0 0
A3= B3 A2= B2 1 0 X X X X X 0 0 1
A3= B3 A2= B2 0 1 X X X X X 1 0 0
A3= B3 A2= B2 A1= B1 1 0 X X X 0 0 1
A3= B3 A2= B2 A1= B1 0 1 X X X 1 0 0

6. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum ini menggunakan decoder dan gerbang-gerbang logika NOT dan OR
sementara itu gerbang NAND digunakan untuk menghemat pemakaian gerbang logika not
dan OR. Pada rangkaian komparator untuk fungsi lebih besar gt jika input AAA lebih besar
dari input BBB maka keluaran outputnya akan high dan sebaliknya pada rangkaian
komparator untuk fungsi lebih kecil jika input AAA lebih kecil dari input BBB maka
keluaran outputnya akan high karena kedua fungsi ini menunjukkan gerbang NOT yang di
schimit triger dan keluaran dari sensor counter pengisi benda kedalam dihubungkan ke
input dari gerbang NAND dua masukan. Pada rangkaian komparator untuk fungsi sama
dengan jika input AAA dan BBB sama maka keluaran outputnya akan high karena gerbang
menunjukkan fungsi ini adalah gerbang EXNOR.

Berdasarkan rangkaian pembanding IC 7485 sebagai masukan MSB (most significant byte)
dan tiga terminal masukan tambahan harus dibuat sedemikian hingga terminal A>B bernilai
0, terminal A=B bernilai 1, dan terminal A<B bernilai 0. Hal itu didasarkan pada suatu
konsekuensi logis bahwa membandingkan dua bilangan lebih efisien apabila lebih dahulu
membandingkan MSB-nya. Jika MSB bilangan A lebih besar dari pada MSB bilangan B,
dengan sendirinya A > B dan tidak perlu lagi untuk membandingkan LSB dari kedua
bilangan. Pembandingan LSB dilakukan hanya apabila MSB kedua bilangan yang
dibandingkan berharga sama.

12
7. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
Gerbang logika merupakan bagian utama dari sebuah komparator digital. Untuk
mendapatkan komparator digital dengan menggunakan komponen sesedikit mungkin,
diperlukan penyederhanaan fungsi. Selain itu penghematan komponen dapat diperoleh
dengan mengamati fungsi boolean yang memiliki bentuk kanonik yang sama, sehingga
tidak ada komponen ganda yang sebenarnya memiliki fungsi yang sama dalam satu
rangkaian. Komparator yang sama tetapi dengan 4 bit biasa disebut 4-Bit Magnitude
Comparator dengan IC dengan seri 74LS85 dengan pin 16 buah dengan mengubah input
dari input A dan B yang berupa bilangan desimal menjadi bilangan 4 bit (A0, A1, A2, A3)
dan (B0, B1, B2, B3) untuk kemudian dibandingkan agar mengetahui hasil output
perbandingan yang berupa A<B, A=B, atau A>B. Pada rangkaian komparator atau
pembanding ini memiliki cara kerja dengan membandingkan input A dan B untuk
mengetahuinya dapat dihubungkan LED pada keluarannya. Untuk perbandingan input
(A<B) maka output yang menyala adalah LED pada kaki nomor (A<B), perbandingan
input (A>B) maka output yang menyala adalah LED pada kaki nomor (A>B), dan
perbandingan input (A=B) maka output yang menyala adalah LED pada kaki nomor
(A=B) sesuai dengan datasheet posisi pin IC 74LS85.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nixon,Benny.2008.Diktat Laboratorium Digita;1.Jakarta:Politeknik Negeri Jakarta

http://elektronikadigital26.blogspot.co.id/2014/11/ic-7485.html?m=1 (diakses pada 28 Oktober

2016)

http://nurullaizer78.blogspot.com/2013/05/yang-di-maksud-dengan-rangkaian-digital.html?m=1

(diakses pada 28 Oktober 2016)

https://hamdi88.wordpress.com/2009/07/12/comparator-digital/ (diakses pada 28 Oktober 2016)

http://idecoder.blogspot.co.id/?m=1 (diakses pada 28 Oktober 2016)

http://www.learnabout-electronics.org/Digital/dig43.php (diakses pada 28 Oktober 2016)

http://www.electronics-tutorials.ws/combination/comb_8.html (diakses pada 28 Oktober 2016)

http://www.exploreroots.com/dc18.html (diakses pada 28 Oktober 2016)

http://www.ijesi.org/papers/Vol(2)1%20(version%202)/C211324.pdf (diakses pada 28 Oktober

2016)

http://nainysari.lecture.ub.ac.id/files/2013/09/Rangkaian-Kombinasional-Komparator.pptx (diakses

pada 28 Oktober 2016)

LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai