12
KOMPARATOR
1. Tujuan Percobaan.........................................................................................................................3
2. Dasar Teori....................................................................................................................................3
3. Alat-alat yang Dipergunakan.......................................................................................................6
4. Langkah-langkah Percobaan........................................................................................................6
5. Data Hasil Percobaan....................................................................................................................8
6. Analisa dan Pembahasan..............................................................................................................9
7. Pertanyaan dan Jawaban..............................................................................................................9
8. Kesimpulan..................................................................................................................................11
9. Daftar Pustaka.............................................................................................................................11
10. Lampiran Gambar......................................................................................................................12
ii
1. Tujuan Percobaan
Dapat Memahami prinsip kerja rangkaian Komparator.
Dapat merancang rangkaian Komparator.
Dapat menganalisa cara kerja rangkaian Komparator.
Dapat memahami prinsip kerja IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator).
2. Dasar Teori
Komparator adalah rangkaian kombinatorial yang dapat membandingkan dua input
bilangan (misal: bilangan A dan bilangan B) apakah bernilai lebih kecil, sama dengan,
atau lebih besar (<, =, >).
INPUT OUTPUT
Gerbang yang menunjukkan fungsi ini adalah gerbang EX-NOR, karena
gerbang ini akan memberikan output HIGH bila kedua input bernilai sama.
Syarat dari fungsi sama dengan (=) adalah :
A2 = B2 dan A1 = B1 dan A0 = B0
persamaannya logika untuk fungsi sama dengan (=) adalah :
(A2B2) . (A1B1) . (A0B0)
Gambar rangkaian untuk fungsi sama dengan (=) ditunjukkan pada gambar 2.1.
3
2.2. Fungsi Lebih Besar (>)
Tabel kebenaran untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukkan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tabel Kebenaran fungsi lebih besar (A > B)
Gerbang yang menunjukkan fungsi tidak sama dengan (lebih besar atau lebih
kecil) adalah gerbang NOT. Kata-kata “atau” berarti penjumlahan (gerbang
OR), kata-kata “dan” berarti perkalian (gerbang AND).
Syarat dari fungsi ini adalah :
A2 > B2 atau
A2 = B2 dan A1 > B1 atau
A2 = B2 dan A1 = B1 dan A0 > B0
persamaannya logika untuk fungsi lebih besar (>) adalah:
Gambar rangkaian untuk fungsi lebih besar (>) ditunjukkan pada gambar 2.2.
4
A2 = B2 dan A1 < B1 atau
A2 = B2 dan A1 = B1 dan A0 < B0
persamaannya logika untuk fungsi lebih kecil (<) adalah:
Gambar rangkaian untuk fungsi lebih kecil (<) ditunjukkan pada gambar 2.3.
5
3. Alat-alat yang Dipergunakan
4. Langkah-langkah Percobaan
Langkah – langkah dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
4.1. Rangkaian komparator untuk fungsi sama dengan (=)
1) Lihat data sheet untuk masing – masing IC yang digunakan, catat kaki – kaki input,
output serta kaki Vcc dan Ground.
2) Atur tegangan power supply sebesar 5 volt.
3) Buat rangkaian seperti gambar 4.1.
6
4.2. Rangkaian komparator untuk fungsi lebih besar (>)
5) Buat rangkaian seperti gambar 42.
6) Berikan logik 0 danatau logik 1 pada masing – masing input A(A2A1A0) dan input
B (B2B1B0) sesuai tabel 6.1 amati LED dan catat hasilnya pada tabel 6.1.
7
5. Data Hasil Percobaan
Tabel 6.1. Komparator 3 bit
INPUT OUTPUT
A2 A1 A0 B2 B1 B0 < = >
0 0 0 0 0 1 1 0 0
0 0 1 0 1 0 1 0 0
0 1 0 0 1 0 0 1 0
0 1 1 0 1 1 0 1 0
1 0 0 1 1 0 1 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1
8
Tabel 6.2. IC 7485 (4-Bit Magnitude Comparator)
9
3. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
Jawab :
1.
´ D + B́CD
L = Á C+ AB
´
G = A Ć + AB D́ + BCD
´ + Á B Ć D+ A B́C D́ + ABCD
E = ABCD
L=AB
G=AB
E=A=B
2. 74F85 adalah besarnya 4-bit pembanding yang dapat diperluas untuk hampir setiap
panjang. Ia membandingkan dua biner 4-bit, BCD, atau lainnya kode monoton dan
menyajikan tiga hasil besar kemungkinan pada output. Masukan 4-bit berbobot
(A0-A3) dan (B0-B3) mana A3 dan B3 adalah bit paling signifikan. Pengoperasian
74F85 dijelaskan dalam Tabel Fungsi, menunjukkan semua logika mungkin
kondisi. Bagian atas meja menggambarkan normal operasi dalam semua kondisi
yang akan terjadi dalam satu perangkat atau dalam skema seri ekspansi. Pada
bagian atas meja tiga output yang saling eksklusif. Dibagian bawah tabel, keluaran
mencerminkan kondisi umpan-maju yang ada di paralel skema ekspansi. Masukan
ekspansi IA> B, dan IA = B dan IA B, A = B dan A IA sesuai B, IA = B dan B =
rendah, IA = B = Tinggi, dan IA B <= Rendah.
10
3. Rangkaian Comparator adalah satu jenis penerapan rangkaian kombinasional yang
mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital. Hasil pembandingan
itu adalah, sama, lebih kecil atau lebih besar. Dari dua data digital yang hanya
terdiri dari 1 bit yang dibandingkan, kemudian dapat diperluas menjadi dua data
digital yang terdiri dari lebih dari 1 bit seperti dua bit, tiga bit, dst. Dikarenakan
fungsi komparator sebagai pembanding sehingga hal tersebut berarti harus ada 2
input. Misalkan saja input A dab B yang masing-masing terdiri dari 2 dan 3 bit
output. Kemudian, untuk menunjukkan hasil perbandingan tersebut ialah : A>B,
AB akan bernilai „1‟ apabila nilai A lebih besar dari B. Demikian juga halnya
dengan output A.
8. Kesimpulan
Rangkaian Comparator adalah satu jenis penerapan rangkaian kombinasional
yang mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital. Hasil pembandingan
itu adalah, sama, lebih kecil atau lebih besar. Dari dua data digital yang hanya terdiri
dari 1 bit yang dibandingkan, kemudian dapat diperluas menjadi dua data digital yang
terdiri dari lebih dari 1 bit seperti dua bit, tiga bit, dst. Dikarenakan fungsi komparator
sebagai pembanding sehingga hal tersebut berarti harus ada 2 input. Misalkan saja
input A dab B yang masing-masing terdiri dari 2 dan 3 bit output. Kemudian, untuk
menunjukkan hasil perbandingan tersebut ialah : A>B, AB akan bernilai „1‟ apabila
nilai A lebih besar dari B. Demikian juga halnya dengan output A
9. Daftar Pustaka
11
10. Lampiran Gambar
12
13