Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DIGITAL
Teorema Boolean dan DeMorgan

Kelompok 4
Ahnaf Zufarza Suhardiyan Putra
4.31.19.0.01
TE-1A

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
A. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan teori Boolean dan DeMorgan pada rangkaian
logika

2. Mahasiswa dapat mengukur dan membuktikan teori Boolean dan DeMorgan melalui
percobaan pada rangakaian logika

B. DASAR TEORI

Dua teori penting dalam teknik digital yang berkaitan dengan rangkaian logika adalah
teorema Aljabar Boolean atau disebut Boolean dan DeMorgan. Kedua teorema ini sangat
bermanfaat dalam merancang dan melakukan penyederhanaan suatu persamaan logika yang
kompleks menjadi lebih sederhana.

Teorema Boolean dipakai untuk membantu menganalisa sebuah rangkaian logika dan
ekspresi logika ke dalam operasi secara matematika. Beberapa aturan dalam Aljabar Boolean
adalah sebagai berikut:

1. X.0 = 0
2. X.1 = X
3. X.X = X
4. X. X́ = 0
5. X+0=X
6. X+1=1
7. X+X=X
8. X + X́ = 1
9. X+Y=Y+X ; hukum komutatif
10. X.Y = Y.X ; hukum komutatif
11. X + (Y+Z) = (X+Y) + Z = X+Y+Z ; hukum asosiatif
12. X(YZ) = (XY)Z = XYZ ; hukum asosiatif
13. a. X(Y+Z) = XY + XZ ; hukum distributif
b. (W+X)(Y+Z) = WY+XY+WZ+XZ ; hukum distributif
14. X + XY = X
15. X + X́ Y = X + Y
Teorema DeMorgan digunakan untuk menyederhanakan dari persamaan logika berupa
product atau sum dari variabel-variabel yang dibalik (Inverted). Kedua teorema dari DeMorgan
adalah sebagai berikut:

´ ) = X́ .Ý
16. ( X +Y
17. ( X ´. Y ) = X́ + Ý
Gambar 1. Simbol logika teorema DeMorgan (16)

Gambar 2. Simbol logika teorema DeMorgan (17)

C. ALAT/BAHAN

Power Supply +5 Volt : 1 unit


Protoboard : 1 buah
Volt Meter : 1 unit
Kabel penghubung (jumper)
IC TTL 74LS00 : 1 buah
IC TTL 74LS08 : 1 buah
IC TTL 74LS04 : 1 buah
IC TTL 74LS32 : 1 buah
IC TTL 74LS02 : 1 buah

D. LANGKAH PERCOBAAN

1. Persiapkan peralatan praktek seperti dalam daftar peralatan dan bahan


2. Atur tegangan power supply pad nilai +5 Volt dan ukurlah tegangan keluaran power supply
menggunakan Volt meter
´ B)(A+B) seperti rangkaian pada
3. Lakukan persamaan dengan persamaan logika X = ( A+
gambar 2.2
4. Berikan tegangan sebesar +5 Volt (logik 1) dan 0 Volt (logik 0) pada masukan gerbang logika
seperti tabel 2.1
Gambar 2.2 Percobaan Pengukuran Rangkaian Boolean
5. Ukurlah keluaran di titik-titik 1.2 dan 3 menggunakan volt meter dan catat hasil pengukuran
ke dalam tabel 1. Buktikan dengan teorema Aljabar Boolean bahwa persamaan logika X = ( Á+¿
B) (A+B) = B; apakah hasilnya sama dengan tabel 2.1?

( Á +B)
A B Á +B A+B B
(A+B)
0 0 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 1 0
1 1 1 1 1

6. Buatlah rangkaian pengujian untuk persamaan di bawah ini dan lakukan pengukuran pada
keluarannya menggunakan Volt meter.

´B
a. A+

b. Á . B́

c. A´. B

d. Á + B́

7. Catatlah hasil pengukuran pada langkah f.1, f.2, f.3, dan f.4 ke dalam tabel 2.2

Tabel 2.2 Pengukuran Rangkaian Persamaan DeMorgan


A B ´
A+B Á . B́ A´. B Á+ B́

0 0 … … … …

0 1 … … … …

1 0 … … … …
1 1 … … … …

8. Dari hasil pengujian dan pengukuran pada langkah g; apakah hasil dari:

´ B= Á . B́ ? mengapa, jelaskan.
a. A+

b. A´. B= Á+ B́ ? mengapa, jelaskan.

E. Hasil Percobaan
Tabel 2.1 Pengukuran pada Rangkaian Boolean

A B Á+ B A+B ( Á+ B ) ( A+ B) B


0 0 3,83 0,15 0,17 0,23
0 1 3,67 4,14 3,94 4,52
1 0 0,23 3,77 0,17 0,23
1 1 3,72 3,94 3,96 4,52

Tabel 2.2 Pengukuran Rangkaian Persamaan DeMorgan


A B ´B
A+ Á . B́ A´. B Á+ B́

0 0 4,53 3,8 3,84 3,76


0 1 0,06 0,16 3,89 3,74
1 0 0,05 0,10 3,87 3,55
1 0 0,41 0,43 0,10 0,16

F. Tugas
Tabel 2.3 Uji Aljabar Boolean

Masukan Keluaran
A B C X
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1

1. Carilah persamaan dari setiap keluaran tabel.


2. Sederhanakan dengan teori Aljabar Boolean
3. Buatlah rangkaiannya
4. Berikan penjelasan dari rangkaian yang telah dibuat

JAWAB :
1. X = ABC + ABĆ + A B́ Ć + Á BC + A B́C
2. X = ABC + ABĆ + A B́ Ć + Á BC + A B́C
X = ABC + BC (A+A) + AB (C+C)
X = ABĆ + BC + A B́
X = B (AĆ +C) + A B́
X = B (A+C) + A B́
X = BA + BC + A B́
X = A (B+ B́) + BC
X = A + BC

3.
4. Persamaan X = ABC + ABĆ + A B́ Ć + Á BC + A B́C dengan menggunakan teori Aljabar Boolen
disederhanakan & didapatkan persamaan A + BC dimana outputnya pasti bernilai logic 1 bila
input A bernilai 1 & akan bernilai 0 bila input A = 0 serta input B atau C bernilai 1 atau 0

G. Pembahasan
Dari Tabel 1 dan 2 hasil percobaan dapat diketahui bahwa :

Table 1
 𝐴̅+B hasil dari persamaan tersebut inputan dan outputnya terdapat di table
dibawah ini

A B 𝐴̅+B

0 0 1

0 1 1

1 0 0
1 1 1

 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 0 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,83 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,67 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,23 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,72 V.

 A+B hasil dari persamaan tersebut inputan dan outputnya terdapat di table
dibawah ini

A B 𝐴+B

0 0 0

0 1 0

1 0 0
1 1 1

 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,15 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 1 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 4,14 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,77 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,94 V.

 (𝐴̅+B)( A+B) hasil dari persamaan tersebut inputan dan outputnya terdapat di table
dibawah ini

A B (𝐴̅+B)( A+B)

0 0 0
0 1 1

1 0 0
1 1 1

 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,17 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,94 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,17 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,96 V.

Table 2

 A+ B= A . B

A B A+ B= A . B

0 0 1

0 1 0

1 0 0
1 1 0

Kedua persamaan ini adalah gerbang NOR & AND yang mana digerbang AND dinotkan disetiap
inputannya lau didapatkan bahwa rangkaian NOR gate ekuivalen dengan rangkaian AND gate
yang menggunakan NOT gate pada setiap input-inputnya dan hasil input dan outputnya dapat
dilihat ditable diatas
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 0 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 4,53 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 1 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,06 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 0 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,05 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 1 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,41 V.

 A . B = A+ B
A B A . B = A+ B

0 0 1

0 1 1

1 0 1
1 1 0

Kedua persamaan ini adalah gerbang NAND & OR yang mana digerbang OR dinotkan disetiap
inputannya lau didapatkan bahwa rangkaian NOR gate ekuivalen dengan rangkaian AND gate
yang menggunakan NOT gate pada setiap input-inputnya dan hasil input dan outputnya dapat
dilihat ditable diatas
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 0 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,84V.
 Dari teori diketahui bahwa input 0 dan 1 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,89 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 0 maka output bernilai 1 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 3,87 V.
 Dari teori diketahui bahwa input 1 dan 1 maka output bernilai 0 dan dari hasil
pengukuran percobaan didapatkan nilai 0,10 V.

H. Kesimpulan

Setiap rangkaian logika, bagaimanapun kompleksnya, dapat diuraikan secara lengkap dengan
menggunakan operasi-operasi Boolean yang telah didifinisikan sebelumnya, karena rangkaian OR gate,
AND gate, dan NOT gate merupakan blok-blok bangun dasar dari system-sistem digital. Teorema
DeMorgan digunakan untuk menyederhanakan dari persamaan logika berupa product atau sum
dari variabel-variabel yang dibalik (Inverted). Kedua teorema dari DeMorgan adalah sebagai
berikut:

´ ) = X́ .Ý
( X +Y

( X ´. Y ) = X́ + Ý
Jadi intinya Kedua teorema ini sangat bermanfaat dalam merancang dan melakukan
penyederhanaan suatu persamaan logika yang kompleks menjadi lebih sederhana.

Anda mungkin juga menyukai