Anda di halaman 1dari 73

TEKNIK DIGITAL

SEQUENCE & PROTEKSI


EXPERTISE I&C PEMBANGKIT

BY SUPRIONO M
Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajan ini, peserta diharapkan
 Memahami dasar-dasar logic diagram
 Memahami sequence pengoperasian PLTU
 Memahami proteksi dan interlock PLTU

25/05/2023
POKOK PEMBAHASAN

1 Pendahuluan

2 Logic Diagram

3 Sequence

4 Ptoteksi & Interlock

3
POKOK PEMBAHASAN

1 Pendahuluan

2 Logic Diagram

3 Sequence

4 Ptoteksi & Interlock

4
1) Logic menurut bahasa adalah sesuatu yang dapat diterima oleh akal. Namun logic
yang dimaksudkan disini adalah logic yang lazim digunakan dalam dunia
keteknikan. Selanjutnya logic tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk
simbol yang dikenal dengan simbol gerbang logic (logic gate). Simbol-simbol
tersebut tidak menjelaskan bagaimana bentuk alat itu, melainkan hanya
menyatakan fungsinya.

2) Sequence menurut pengertiannya adalah urut-urutan, dalam hal ini urut- urutan
menjalankan atau memberhentikan suatu peralatan pada suatu proses di dalam
power plant/industri. Menjalankan (start-up) maupun memberhentikan (shut-
down) suatu peralatanyang diatur sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap peralatan
telah disesuaikan dengan syarat-syarat yang telah dipenuhi.

3) Pengendalian sejumlah peralatan tersebut pada berbagai macam proses dapat


dikenal melalui sistem logic dan sekuensial yang mengendalikan urutan saat start-
up maupun saat shut-down, dan sekaligus di dalam sistem tersebut juga
mengandung fungsi pengamanan saat sedang operasi. Didalam ruang lingkup
instalasi peralatan-peralatan power plant dikenal dua istilah diagram atau gambar
rangkaian operasional.
POKOK PEMBAHASAN

1 Pendahuluan

2 Logic Diagram

3 Sequence

4 Ptoteksi & Interlock

6
Pengertian
Gerbang Logika merupakan suatu entitas dalam elektronika
dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa
masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.
Bentuk data biner 1 atau 0

Macam Gerbang Logika


1. AND GATE
2. OR GATE
3. NOT GATE

7
Gerbang Logika
 Gerbang merupakan rangkaian dengan satu atau lebih sinyal
masukan, tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran.
 Gerbang dinyatakan dengan dua keadaan :
Tegangan tinggi / logika tinggi / high logic / logika 1
Tegangan rendah / logika rendah / low logic / logika 0
 Rangkaian digital dirancang dengan menggunakan Aljabar
Boole, penemunya George Boole.
AND Gate

Simbol Gerbang Logika AND

Operasi AND
• Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH
• Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW, maka output X akan
LOW

Tabel Kebenaran
Gerbang logika AND – 2 Input
AND Gate
OR Gate

Simbol Gerbang Logika OR

Operasi OR
• Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan HIGH
• Jika Input A dan B keduanya LOW, maka output X akan LOW

Tabel Kebenaran
Gerbang logika OR – 2 Input
OR Gate
NOT/INVERTER Gate

Simbol Gerbang Logika NOT

Operasi NOT
• Jika Input A HIGH, maka output X akan LOW
• Jika Input A LOW, maka output X akan HIGH

Tabel Kebenaran
Gerbang logika NOT/INVERTER
NOT/INVERTER Gate

14
Kontruksi Gates (Transistor)

AND GATE OR GATE NOT GATE


Rangkuman Gerbang Logika Dasar
EX – OR Gate

Simbol Gerbang Ex-OR


Operasi Ex - OR
• Ex-OR adalah kependekan dari Exclusive OR
• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka
output X akan HIGH
• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka
output X akan LOW
Tabel Kebenaran Gerbang Ex-OR
Persamaan Logikan Ex – OR

Berdasarkan Tabel Kebenaran di atas (yang bernilai output = 1),


Ex-OR dapat disusun dari gerbang dasar : AND, OR dan NOT
Persamaan EX-OR (dari AND, OR dan NOT) :

Gerbang Ex-OR dari AND, OR, NOT Simbol logika Ex-OR


EX – NOR Gate

Simbol Gerbang Ex-NOR


Operassi Ex - NOR
• Ex-NOR merupakan kebalikan dari Ex-OR
• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka
output X akan LOW
• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka output X
akan HIGH
Tabel Kebenaran Gerbang Ex-NOR
Persamaan Logikan Ex – NOR

Berdasarkan Tabel Kebenaran di atas (yang bernilai output = 1),


Ex-NOR dapat disusun dari gerbang dasar : AND, OR dan NOT
Persamaan EX-NOR (dari AND, OR dan NOT) :

Gerbang Ex-OR dari AND, OR, NOT Simbol logika Ex-NOR


Ringkasan Jenis Gerbang Logika
Ringkasan Jenis Gerbang Logika (2)
Gerbang Logika Lainnya
Gerbang Logika Lainnya (2)
Menurunkan Tabel Kebenaran
Contoh 1
A A
A Y = A (B+C)
Y=A+B B
C B+C
B

A B A Y A B C B+C Y
0 0 1 1 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 1 1 0
1 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 0 1 0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
A B C D Y
0 0 0 0 0
Contoh 2 0 0 0 1 0
.
A AB 0 0 1 0 0
B
0 0 1 1 1
Y = AB + CD
C 0 1 0 0 0
D CD 0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
Y = 1, jika AB = 1 atau CD = 1
• AB = 1, jika A = 1 dan B = 1 0 1 1 1 1
• CD = 1, jika C = 1 dan D = 1 1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
Aljabar Boolean
Hukum – hukum Aljabar Boolean
1. Komutatif : A + B = B + A
A.B=B.A

2. Asosiatif : A+(B+C) = (A+B)+C


A(BC)=(AB)C

3. Distributif : A(B+C) = AB + AC
A+(BC) = (A+B).(A+C)
Aturan – aturan Aljabar Boolean :
Keterangan :
AND Penjabaran aturan 10 :

1. 0

OR
2. =1
Penjabaran aturan 11 :
3. =A
Teorema De Morgan
1. A . B = A + B

A A A
B
Y = Y = B
Y
B

2. A+B=A.B
A A A
B
Y = Y = B
Y
B

Coba anda buktikan kedua teorema di atas dengan cara


menurunkan tabel kebenaran
Teknik Bubble Pushing
 Adalah suatu metode membentuk rangkaian - rangkaian
ekivalen berdasarkan Teorema De Morgan.
 Cara merubah rangkaian ekivalen :
1. Merubah gerbang logika  gerbang AND menjadi OR dan
gerbang OR menjadi AND
2. Tambahkan bubble jika pada gerbang logika asli tidak
terdapat bubble (baik pada input maupun output).
Sebaliknya jika pada gerbang logika yang asli terdapat
bubble maka pada rangkaian logika ekivalennya bubble
dihilangkan.
Contoh
A A
Y Y
B B

A A
Y Y
B B

A A
Y Y
B B

A A
Y Y
B B

Gambar a. Gambar b.
Rangkaian Logika Asli Rangkaian Logika Ekivalen
Gerbang Universal (NAND dan NOR)
 Terkadang perlu modifikasi rangkaian ke dalam gerbang
NAND dan NOR
 Modifikasi dari gerbang logika dasar ke gerbang logika
NAND atau NOR, dapat dipakai 2 metode :
1. Modifikasi dari persamaan logika
2. Modifikasi dari diagram gerbang logika
Contoh 1
1. Gambar gerbang NAND 4 input menggunakan gerbang AND 2
input dan 1 inverter
2. Gambar gerbang NAND 3 input menggunakan gerbang NAND 2
input
Contoh 2
1. Rangkaian NOT menggunakan 2 input gerbang NAND
2. Rangkaian NOT menggunakan 2 input gerbang NOR
3. Rangkaian NOT menggunakan 2 input XOR
Pengertian
• TIMER
Adalah alat elektronik yang berfungsi untuk menunda sebuah
output

• Macam timer
1. Time On Delay
2. Time Off Delay

35
Timer On Delay

Timer On Delay yaitu timer yang outputnya akan 1 saat nilai


inputnya bernilai 1 selama sekian waktu sesuai dengan setting
timer tersebut.

36
Timer Off Delay

Timer Off Delay, yaitu timer yang outputnya akan 0 saat nilai
inputnya bernilai 1 selama sekian waktu sesuai dengan
setting timer tersebut.

37
SR Latch

INPUT OUTPUT
SET RESET Y
0 0 0
0 1 0
1 0 1
1 1 0
POKOK PEMBAHASAN

1 Pendahuluan

2 Logic Diagram

3 Sequence

4 Ptoteksi & Interlock

39
Pengertian Sequence
1) Sequence menurut pengertiannya adalah urut-urutan, dalam hal
ini urut-urutan menjalankan atau memberhentikan suatu
peralatan pada suatu proses di dalam power plant/industri.

2) Saat menjalankan (start-up) maupun memberhentikan (shut-


down) suatu peralatan yang diatur sedemikian rupa sehingga tiap-
tiap item atau grup item telah disesuaikan dengan kriteria operasi
yang aman.

3) Rangkaian sekuensial adalah adalah rangkaian logika yang kondisi


keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran
sebelumnya atau dapat dikatakan rangkaian yang bekerja
berdasarkan urutan waktu. Ciri rangkaian logika sekuensial yang
utama adalah adanya jalur umpan balik (feedback) di dalam
rangkaiannya.
40
SEQUENCE START UNIT
Energize power supply

Sistem pendingin

Instrument air

Sistem pelumas

Boiler

Turbine

Generator
SEQUENCE START BOILER

ID Fan

FD Fan

Fuel oil sytem

PA Fan

Fuel coal system


Contoh Sequence Start Turbine
Contoh Sequence Start Generator
TURBIN
GT PROTECTION
ROLLING 3000 ETS RESET
RESET
RPM

SELECT FIELD BREAKER


EXCITATION ON
BREAKER CLOSE

ENGAGE
AUTO/MANUAL
SYNCHRONE LOAD UP
Sequence Signal Ketika House Load
BOILER MASTER DEMAND
T
LOAD (MW)
Σ
S3=0.21
FAST CUT BACK

TOTAL FUEL FLOW

TRACKING TO
T T BOILER MASTER
DEMAND
LOAD SET (MW)
Σ
S3=0.21

SIGNAL
HOUSE LOAD

Ketika terjadi penurunan frequecy jaring sampai mencapai nilai setting


house load maka signal tersebut akan men triger T (dalam lingkaran
merah) sehingga nilai boiler master yang semula sebesar beban normal
akan ditracking menjadi nilai baru seuai setting load set saat house load
pada tanda lingkaran biru
Sequence Sistem Kontrol HPH
Bled Steam Bled Steam Bled Steam 5
7 6  
  HPH 7  1 HPH 6
3 HPH 5

Feedwater to
economizer
  Normal
Normal Normal drain 5
drain 7 4 drain 6
2 to Condensor
to
6 to Condensor
  Bled Condensor  
Steam4  
Feedwater from   DEAERATOR
low pressure heater   5
#3 Boiler Feed
Feedwater Pump
Legend:
Drain  HPH
 
1) Ketika level HPH 7 high air ditrasnfer ke HPH 6 dan ketika level high high air di transfer ke
condensor
2) Ketika level HPH 6 high air ditranfer ke HPH 5 dan ketika level high high air di transfer ke
condensor
3) Ketika level HPH 5 high air ditranfer ke deaerator dan ketika level high high air di transfer ke
condensor
POKOK PEMBAHASAN

1 Pendahuluan

2 Logic Diagram

3 Sequence

4 Ptoteksi & Interlock

47
Pengertian Proteksi
1) Berfungsi untuk mengamankan peralatan tersebut dari
bahaya kerusakan.
2) Karena kerusakan akan berakibat berhentinya produksi atau
pelayanan
3) Dan bertambahnya biaya pengeluaran untuk perbaikan dan
biaya-biaya lainnya.

48
Mengapa Diperlukan Proteksi
NO DESCRIPTION

1 Boiler, Turbine dan Generator merupakan peralatan utama dan mahal dalam
sistem pembangkit listrik.

2 Sehingga dibutuhkan sebuah sistem proteksi yang handal dengan akurasi tinggi

3 Mengapa demikian? Karena bila terjadi bagian-bagian yang rusak, maka sulit sekali
untuk diperbaiki dan dibutuhkan biaya yang tinggi

4 Pengamanan dititikberatkan untuk meng offkan peralatan dengan cepat.

49
Interlock System
Interlock system adalah suatu peralatan yang di
rancang untuk mengamankan suatu peralatan yang
satu terhadap yang lainnya.

50
Plant Interlock
Schematic flow is shown as following table

- Generator shall be tripped by turbine trip in order to prevent


generator motoring as a turbine protection measure
- MFT shall be activated by turbine trip, because turbine trip
items are essential and it takes time to check what caused
the trip. And it is not necessary to generate steam, after the
turbine is tripped

51
Interlock Tekanan Rendah Turbine
1) Turbin termasuk peralatan yang mahal jadi sangat
diperlukan sistem proteksi terhadapnya.
2) Umumnya pengaman turbin dikelompokkan di dalam suatu
wadah yang disebut Protective Device”
3) Jika Vacum menjadi sangat rendah, berarti sudu turbin
tingkat akhir akan berputar pada ruang bertekanan karena
adanya back pressure.
4) Akibatnya kerusakan pada low pressure turbine dan
kondensor.

53
Interlock Starting Pompa Air Pengisi
1. Level deaerator lebih tinggi dari low level
2. Katup suction terbuka
3. Sistem pelumasan berjalan normal
4. Pressure seal water normal
5. Interlock trip sudah di reset
6. Minimum sirkulasi line normal
7. Level minyak pelumas lebih tinggi dari level minimum
8. Temperatur coupling lebih kecil dari maksimum

54
PLTU ENDE
Furge Permissive Interlock

PERMISSIVE 1 OR

A PURGE
5 MN S
N COMPLETE
A D
R
PERMISSIVE 2 N
D

NOT

PERMISSIVE 3 NOT

NOT
A
N LAMP
D
MFT

NO BOILER TRIP

56
Furging Permissive Interlock PLTU
UBJOM
PERMIT FURGING

FURGING

FURGING FAULT

MFT
PURGING FINISH

FURGING START

ALL VALVE OPEN

57
Aplikasi Logic UBJOM

A OUTL SEC
DAMPER OPEN

A OUTL SEC
DAMPER
CLOSE

58
Loss Reheat Protection di PLTU Paiton
PRP AREA

MSV+IV CLOSE A TOTAL FUEL FLOW > 20 %


N
D
A
HP BYPASS < 5 %
N REHEAT PROTECTION
D

LP BYPASS A <5 % A
N 10 s
D

LP BYPASS B <5 %

FUEL FLOW A
Σ H/L N
S3 = 1 D
S3 > 5 %
MAIN STEAM FLOW S4 = -1

TURBINE TRIP

59
Inadequate Waterwall Trip
DIFF PRESS 1 LOW
< 0.56 BAR OR

OR BCWP A NOT PROVEN

DIFF PRESS 2 LOW


< 0.56 BAR

BCWP A RUNNING
NOT RUNNING

DISC VALVE A NOT OPEN

A
INADEQUETE WATER
BCWP B NOT PROVEN N WALL TRIP
D

BCWP C NOT PROVEN

60
Contoh Proteksi Turbine
Emergency Turbine Trip

T/G bearing vibration (> 175 um)


MTS MTV
Thrust bearing front rear (<0.5 bar) WO Energized
Energized Trip
De-Energized
T/G bearing oil (<0.7 bar)

Exhaust hood > 107 ˚C 3sec

Condesor vacum < 572 mmHg EOP: PSL-O263A < 7 bar

Back up over speed 111,5 % 0.5sec

MOP discharge press


<7.4 bar & Turbine speed > 75 %

D-EHC failure

Turbinetrip
Turbine trip dari
dari 86-1
86-1 & 86-2
& 86-2
D-EHC sent Trip Device Governor Valve
PS detect low PS sent signal
signal to drained control loss power & Turbine trip
pressure trip to D-EHC
Energize MTS oil closed
1 DRAIN

3
5

OIL BLOCK

4
LOCK

TURBINE TRIP
1
3 DRAIN

ATAU TERGANTUNG
TURBINE MASING-
MASING UNIT

TURBINE RESET
1 DRAIN

3
5

4
7

TURBINE NORMAL OPERATION


Frequency

NO DESCRIPTION FREQUENCY TIME

1 ALARM 48.5 HZ 0.5 DETIK

2 HOUSE LOAD 47.5 HZ 2 DETIK

3 TRIP 45 HZ 1 DETIK

66
Rate to Limiting
DEMAND TO
NO DESCRIPTION RUNBACK RATE

1 AIR FLOW LIMITING 0% 25 %/MIN

2 FUEL FLOW LIMITING 0% 25 % / MIN

3 FEED WATER 0% 25 % / MIN


LIMITING

67
Demand and Rate to Runback
DEMAND TO
NO DESCRIPTION RUNBACK RATE

1 FD FAN RUNBACK 50 % 100 %/MIN

2 ID FAN RUNBACK 45 % 100 %/MIN


3 PA FAN RUNBACK 45 % 100 %/MIN
4 CWP RUNBACK 53 % 100 %/MIN
5 BFP RUNBACK 30 % 100 %/MIN
6 CEP RUNBACK 45 % 25 %/MIN
7 STATOR COOLING RUNBACK 18 % 25 %/MIN

8 CONDENSOR AVAILABLE 45 % 25 % /MIN

9 BCWP 45 % 100 %/MIN


68
Runback dan Limiting
2 7

69
Air Flow Limiting
4 5 6
TD S AIR FLOW LIMITING
H/L R

S3 = 10
S4 = 2.5

3
1
AIR FLOW SP
Σ
AIR FLOW
: :
S3 = 1
S4 = -1

MAIN STEAM FLOW 2

O2 ANALYZER

70
Fuel Flow Limiting
1
A= 7.5
Σ
AVAILABLE AIR FLOW
2

TOTAL FUEL FLOW Σ


S3 = 1
S4 = -1

3 4 5
TD S FUEL FLOW LIMITING
H/L R

S3 = 14
S4 = 2.5

71
Feed Water Limiting
1 3
MAIN STEAM FLOW
Σ Σ
FEED WATER FLOW S3 = 0.6
S3 = -0.6 S3 = 0.8
S3 = 1
2
DRUM LEVEL
Σ
DRUM LEVEL SP S3 = 1
S3 = - 1

5
3 ELEMENT
Σ
6
4 TD S FEED WATER LIMITING

H/L R

S3 = 12
S4 = 2.5

72
Thank You
PT PJB Services
Jl. Raya Juanda No. 17 Sidoarjo 61253
Jawa Timur - Indonesia
Telp. 031-854 8391 / 855 7909
Fax. 031 854 8360
e-mail : info@pjbservices.com

Anda mungkin juga menyukai