Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar memiliki kaitan yang sangat erat. Kemampuan
mengembangkan variasi pembelajaran penting dimiliki seorang pendidik.
Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan suasan belajar yang dapat
membantu memfokuskan perhatian peserta didik. Tidak dipungkiri bahwa
faktor berupa rasa bosan yang sering dialami peserta didik sering terjadi
pada kegiatan pembelajaran. Kebosanan tersebut, disebabkan karena
penyajian kegiatan belajar yang monoton sehingga menyebabkan perhatian,
minat, dan motivasi peserta didik terhadap materi yang dipelajari menurun
(Pupuh, 2009).
Motivasi menjadi faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan
keberhasilan pembelajaran. Motivasi tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal diantaranya mengenai variasi
pendidik dalam mengajar, persepsi siswa mengenai penggunaan media
pembelajaran, fasilitas belajar, lingkungan belajar, sarana belajar dan
suasana belajar (Hasibuan, 2006)
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran tersebut
yang juga akan berpengaruh terhadap kualitas perhatian, motivasi, dan
minat siswa untuk belajar. Oleh karena itu, dibutuhkan kajian mengenai
perlunya variasi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa pengertian variasi pembelajaran ?
1.2.2 Apa tujuan dari variasi pembelajaran ?
1.2.3 Bagaimana prinsip dari variasi pembelajaran ?
1.2.4 Bagaimana komponen keterampilan mengadakan variasi
pembelajaran ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang disusun dapat diambil tujuan sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian variasi pembelajaran.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan variasi pembelajaran.
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip variasi pembelajaran.
1.3.4 Untuk mengetahui komponen keterampilan mengadakan variasi
pembelajaran.
1.4 Manfaat

1
Adapun manfaat yang diharapkan dari penyusunan makalah ini sebagai
berikut.
1.4.1 Bagi penulis dapat memberikan pengetahuan mengenai prinsip dan
komponen keterampilan mengadakan variasi pembelajaran.
1.4.2 Bagi pembaca dapat digunakan sebagai sumber referensi berkaitan
dengan tujuan, prinsip, fungsi, dan komponen keterampilan
mengadakan variasi pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Variasi Pembelajaran
Variasi pada pembelajaran dimaknai sebagai bentuk ragam perubahan
dalam proses interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan
(Sardiman, 2012). Adapun pada konteks implementasinya, variasi merujuk
pada perilaku atau tindakan pendidik baik sengaja maupun tidak sengaja,
langsung atau tidak langsung berguna dalam peningkatan aktivitas

2
pembelajaran dan penarik fokus peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung agar terpusat pada pelajaran yang sedang dipelajari.
Menurut Djamarah (2010) menyatakan bahwa pembelajaran ada
variasi apabila pendidik dapat menunjukkan perubahan dalam gaya
mengajar, perubahan media yang digunakan dan perubahan dalam pola
interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
2.2 Tujuan Variasi Pembelajaran
Variasi pembelajaran penting diperhatikan oleh pendidik untuk
mengatasi rasa bosan peserta didik ketika pembelajaran. Menurut Syaiful
Bahri (2013) tujuan dari diadakannya variasi pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Mampu meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang
diajarkan.
b. Memberikan kesempatan bagi peserta didik dalam pengembangan
bakat terhadap beragam hal baru selama pembelajaran.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
e. Memberi pilihan dan fasilitas dalam kegiatan belajar individual.
f. Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam berbagai pengalaman
yang menarik sesuai tingkat kognitifnya.
g. Mampu merangsang timbulnya sikap positif dari peserta didik
terhadap pembelajaran.
h. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar sesuai
dengan tingkat perkembangan kemampuannya.
2.3 Prinsip Variasi Pembelajaran
Terdapat prinsip yang perlu diperhatikan dalam menggunakan atau
memilih variasi pembelajaran bagi peserta didik. Penggunaan variasi
mengajar harus disesuaikan dengan rencana yang didasarkan pada tujuan
pembelajaran. Untuk itu, pendidik diharuskan memperhatikan prinsip dalam
penggunaan variasi pembelajaran. Adapun langkah yang dapat digunakan
untuk mewujudkan prinsip tersebut sebagaimana berikut.
a. Variasi pengajaran yang diselenggarakan harus menunjang realisasi
tujuan pembelajaran.
b. Penggunaan variasi pembelajaran harus berkesinambungan serta tidak
mengganggu proses belajar mengajar sehingga peserta didik dapat
memperhatikan berbagai proses pembelajaran secara utuh.
c. Penggunaan variasi pembelajaran harus terstruktur, terencana dan
sistematik.

3
d. Perubahan yang digunakan bersifat efektif.
e. Penggunaan komponen variasi pemebelajaran harus luwes dan
spontan berdasarkan respon atau feedback siswa (Aziz, 2012).
2.4 Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Pembelajaran
2.4.1. Variasi Gaya Mengajar
Di dalam pembelajaran terdapat keterampilan yang digunakan
seorang guru untuk mengembangkan minat siswa salah satunya yaitu
melalui variasi mengajar. Keterampilan mengadakan variasi mengajar
yaitu keanekaragaman dalam penyajian pembelajaran atau perbuatan
guru dalam proses belajarmengajar yang bertujuan mengatasi
kebosanan siswa (Krismania, 2017). Menurut Soewarno (1976) gaya
mengajar guru meliputi :
a. Variasi kontak suara, suara sangat mempengaruhi supaya perhatian
siswa terfokus pada guru serta terdengar oleh seluruh isi kelas,
sehingga siswa bisa antusias dan semangat dalam mengikuti
pembelajaran
b. Variasi kontak pandang, hendaknya guru memendang secara merata
keseluruh isi kelas, sehingga guru dapat melihat seluruh kegiatan
yang dilakukan siswa. Kontak pandang yang dilakukan oleh guru
memicu semangat dari siswa, karena merasa diperhatikan. Kontak
pandang yang dilakukan guru sangat berpengaruh dalam proses
belajar, dengan adanya tatapan yang membangun dari guru
membuat siswa kembali terlibat aktif dalam belajar, misalnya
dengan cara memberikan penjelasan kembali dan membantu siswa
yang kesulitan mengerjakan soal-soal, sehingga siswa merasa
tertarik dan menimbulkan perhatian dalam belajar.
c. Variasi sikap berdiri, guru sebaiknya berdiri pada tempat yang bisa
dilihat seleruh isi kelas, sehingga perhatian siswa juga terfokus
pada guru tersebut.
d. Variasi cara menulis, ketika menulis di papan tulis guru sebaiknya
menulis dengan tulisan yang terbaca oleh siswa .
e. Variasi mimik, sebaiknya guru memberikan mimic yang ramah tapi
memberikan kesan tegas dan berwibawa. Ekspresi dari wajah guru
juga sebaiknya tidak monoton dalam keadaan apapun, sehingga
siswa dapat mengerti apa yang disampaikan oleh guru.
2.4.2. Variasi dalam Menggunakan Media dan Sumber Belajar

4
Variasi media pembelajaran memudahkan peserta didik dalam
rangka mencerna konsep pembelajaran. Hal tersebut dilakukan
supaya siswa terhindar dari kejenuhan dalam proses pembelajaran.
Dalam pengembangan variasi mengajar harus ada tujuan yang
hendak dicapai, yaitu meningkatkan dan memelihara perhatian
anak didik terhadap relevansi proses belajar mengajar,
memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi,
membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah, memberi
kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual, dan
mendorong anak didik untuk belajar (Meisendi, 2017). Variasi
menurut .. variasi dalam menggunakan media dan sumber belajar
adalah seperti berikut:
a. Variasi alat dan bahan ajar yang dapat dilihat
b. Variasi alat dan bahan ajar yang dapat didengar
c. Variasi alat dan bahan ajar yang dapat diraba dan dimanipulasi
d. Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar
2.4.3. Variasi Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah interaksi yang disengaja oleh manusia
sebagai interaksi belajar mengajar yang berintikan pada kegiatan
memotivasi. Melalui pendidikan, manusia pada dasarnya harus
mampu menghayati dan melaksnakan nilai-nilai secara kreatif dan
dapat meningkatkan kemampuan (Aziz, 2016). Kegiatan interaksi
edukatif merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dilakukan oleh
guru, atas dasar kesadaran itulah guru membuat rencana pengajaran
dengan prosedur dan langkahlangkah yang dijalankan dengan baik dan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Variasi perencanaan edukatif
terdiri dari :
a. Variasi dalam membentuk kelompok belajar peserta didik, seperti
kelompok belajar klasikal, kelompok belajar besar, kelompok belajar
kecil dan perorangan. Hal ini sangat dibutuhkan supaya siswa dapat
berkolaborasi dengan temannya.
b. Variasi menciptakan tempat kegiatan belajar, seperti di dalam dan
diluar kelas.
c. Variasi dalam membentuk pola pengaturan guru, seperti guru seorang
atau dalam bentuk tim work.

5
d. Variasi dalam bentuk pengaturan hubungan guru dengan peserta didik
berupa kegiatan tatap muka atau melalui perantara media, misalnya e-
learning.
e. Variasi dalam pengorganisasian pesan pembelajaran, baik secara
deduktif (umum ke khusus) maupun induktif (khusus ke umum).
f. Variasi pengelolaan pesan pembelajaran , apakah dalam bentuk
ekspositorik (pendalilan teoritik), heuristic (bersifat penemuan),
ataukah hipotetik (dugaan-dugaan ilmiah).

2.4.4. Variasi dalam Bertindak dalam Suasana Pembelajaran


Variasi dalam berkegiatan atau berttindak dalam suasana
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara (Marwiyah, 2018) :
a. Variasi dalam menggunakan pendekatan, model, strategi, dan teknik
dalam pembelajaran.
b. Variasi dalam menggunakan media dan sumber belajar.
c. Variasi dalam meberikan contoh, pemberian ilustrasi dan juga
pendeskripsian terhadap sesuatu yang dibahas.
d. Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dapat disimpulkan bahwa:
3.1.1 Variasi pembelajaran merupakan Variasi pada pembelajaran
dimaknai sebagai bentuk ragam perubahan dalam proses interaksi
belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan dalam
kegiatan belajar.
3.1.2 Tujuan dari variasi pembelajaran yaitu untuk meningkatkan perhatian
peserta didik terhadap materi yang diajarkan, memberikan kesempatan
bagi peserta didik dalam pengembangan bakat terhadap beragam hal
baru selama pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar siswa
sehingga mampu menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan.
3.1.3 Prinsip dari penggunaan variasi pembelajaran diantaranya harus
menunjang realisasi tujuan pembelajaran, berkesinambungan serta
tidak mengganggu proses belajar mengajar, testruktur, terencana,
sistematik, efektif.
3.1.4 Komponen keterampilan mengadakan variasi pembelajaran
diantaranya yaitu, variasi gaya mengajar, variasi menggunakan media
dan sumber belajar, variasi interaksi edukatif, variasi dalam kegiatan
dalam suasana pembelajaran.
3.2 Saran
Diharapkan pendidik mampu memperhatikan situasi peserta didik dan
kondisi lingkungan dalam mempraktikkan berbagai variasi pembelajaran
agar dapat tepat sasaran dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif
dan efisien.

7
DAFTAR RUJUKAN
Aziz, A. 2016. Hubungan antara Interaksi Edukatif Guru dan Siswa dengan
Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu (SMKT)
Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang .
Salatiga: IAIN Salatiga.
Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika
Aditama.
Hasibuan, J.J., 2006. Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosda Karya.
Krismania, K. Rustiyarso. Salim, I. 2017. Keterampilan Variasi Gaya Mengajar
Guru Sosiologi dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas XA
di SMA Negeri 4 Sungai Raya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 6 (9).
Marwiyah, S. Alauddin,. dan Ummah, M.K. 2018. Perencanaan Pembelajaran
Kontemporer Berbasis Penerapan Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Meisendi., Yemin, D., dan Fiestawa, R. 2016. Pengaruh Penggunan Variasi Media
Pembelajaran IPS terhadap Ketercapaian Kompetensi Inti dalam Kurikulum
2013 di Kota Bandung. Jurnal Pedagody of Social Studies, 1 (2).
Sadirman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Depok: PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai