A. Kontrol terhadap akuntansi biaya adalah semua yang terkait dengan persediaan fisik dan
biaya-biaya terkait mulai bahan baku diminta sampai kepada proses produksi selesai dan
ditransfer ke gudang penyimpanan. Dua macam pengendalian ini bisa dibedakan menjadi 2
kategori :
1. Kontrol Fisik terhadap persediaan bahan baku . barang dalam proses, dan barang jadi
Beberapa kontrol utama untuk melindungi aset yaitu
pemisahan secara fisik, keterbatasan akses ke tempat penyimpanan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi
Penggunaan Dokumen bernomor urut tercetak yang telah ditorisasi untuk
melakukan pemindahan persediaan; kemudian salinannya harus disampaikan ke
bagian akuntansi oleh pembuat.
2. Kontrol terhadap biaya-biaya terkait
Adanya internal kontrol yang memadai untuk mengintegrasikan catatan akuntansi
dengan catatan produksi. Keberadaan dari catatan biaya yang memadai sangat
penting untul pricing. Mengontol biaya dan menialai biaya persediaan.
B. Pengujian Terhadap Akuntansi Biaya
Dalam audit atas akuntansi biaya auditor berkepentingan dengan empat aspek:
1. Pengendalian Fisik
Test terhadap kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi harus dibatasi hanya pada obsevasi dan daftar pertanyaan
(wawancara). Sebagai contoh Auditor bisa memeriksa ruang penyimpanan bahan
baku untuk menentukan apaakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan
peyalahgunaan dengan meliahat apakah ada gudang yang terkunci.
2. Catatan dan Dokumen dalam Pentransferan/Pemindahan Persediaan
Auditor fokus utama pada verifikasi pada transfer inventory dari satu lokasi ke lokasi
lain adalah apakah transfer dalam catatan memang benar ada, serta kuantitas ,
deskripsi , dan tanggal dari semua transfer tercatat akurat.
Cara pertama adalah penting untuk mengetahui internal control dari klien
sebelummenentukan tes yang akan dilakukan. Setelah internal controlnya diketahui
baru kita melakukan pengujian terhadap dokumen-dokumen dan catatan. Contoh
untuk menguji keberadaan dan akurasi dari pengiriman bahan baku dari gudang
bahan baku ke departemen produksi untuk diolah;ialah dengan memeriksa apakah ada
otorisasi dalam Daftar Requisition, membandingkan kuantitas, deskripsi barang , dan
tanggal dengan informasi bahan baku pada file induk persediaan perpetual.
3. File Induk Persediaan Perpetual
File induk persediaan perpetual yang memadai memiliki efek yang besar terhadap
penetapan waktu pelaksanaan dan luasnya pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.
Bila file induk persediaan akurat biasanya dimungkinkan pengujian fisik setelah
tanggal neraca. Persediaan fisik interim dapat menghemat biaya auditor dan klien
secara signifikan dan mempercepat penyelesaian laporan audit klien. Pengujian
terhadap File induk persediaan perpetual bertujuan mengurangi tes fisik persediaan.
Dokumen yang digunakan untuk memverifikasi perolehan bahan baku dapat
diperiksa sekaligus saat menverifikasi perolehan dalam siklus perolehan dan
pembayaran
4. Catatan Biaya Per Unit
Dalam pengujian catatan biaya persediaan , auditor harus memahami pengendalian
internal. Ini seringkali bisa memakan waktu banyak karena arus biaya biasanya
terintegrasi dengan catatan akuntansi lain. Saat auditor sudah memahami
pengendalian internal; maka pendekatan verifikasi internal melibatkan konsep yang
sama dengan verifikasi pada transaksi penjualan dan perolehan.
21-4 PROSEDUR ANALISIS
Prosedur analisis dalam siklus persediaan dan pergudangan sama pentingnya
dengan pada siklus lain. Contoh Prosedur analisi yang dilakukan pada siklus ini:
21-5 Observasi Fisik Persediaan
obeservasi terhadap keberadaan barang persediaan diperlukan :
sangat umum diperlukan bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan
, melalui observasi , pengujian , dan daftar pertanyaan yang tepat , memuaskan
pengetahuannya sehubungan dnegan keefektifan dari metode pengambilan persediaan
dan mengukur keandalan dari penyajian klien mengenai jumlah dan kondisi fisik barang
persediaan”
Hal penting perbedaan antara observasi terhadap perhitungan fisik dengan
tanggung jawab melakuakn penghitungan tersebut. Klien bertanggungjawab menyusun
prosedur yang akurat untuk perhitungan fisik persediaan , serta betul-betul melaksanakan
dan membukuknnya. Tanggung jawab auditor adalah mengevaluasi dan mengamati
prosedur perhitungan fisik tadi dan mengambil kesimpulan atas keberadaan fisik
persediaan.