TINJAUAN PUSTAKA
D. Status
“...human beings love to buy and to consume, and yet are so little attached
to what they buy, finds its most significant answer in the marketing character
phenomenon. The marketing characters' lack of attachment also makes them in
different to things” ” (Fromm. 1976 : 122)
Pada dimensi ini penggunaan barang atau jasa digunakan hanya untuk
mencapai sebuah status. Dari kegiatan ini, mengkonsumsi barang atau jasa tersebut
sudah tidak memiliki makna, karena digunakan untuk mencapai sebuah keinginan,
yaitu keinginan dalam mendapatkan sebuah status.
2.3 Pengertian remaja
Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa
ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan
anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan oleh Calon, (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini &
Siti Sundari (2004) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Adolescence adalah sebuah periode perkembangan dimana terjadi transisi dari
masa anak-anak ke masa dewasa meliputi perubahan dalam biologis atau fisik, kognitif,
dan sosioemosional yang dimulai di usia 10-13 tahun dan berakhir di 18-21 tahun
(Santrock,2012).
Remaj
2.5 Kerangka berpikir :
a
Kebutuhan
&
Keinginan
Kognitif yang
Keinginan >< Kebutuhan Konsonan
Disonansi Perilaku
Kognitif Konsumtif