penangkapan
TIM intelijen Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Negeri Jakarta Barat
berhasil menangkap Anis Alwainy, terpidana kasus korupsi lahan PJKA
(PT KAI), di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat, sekitar pukul 13.50
WIB, Jumat (8/2).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Mukri,
mengemukakan pelanggaran hukum yang dilakukan Anis telah
menyebabkan kerugian negara hingga Rp39,7 miliar.
Penangkapan tersebut merupakan wujud pelaksanaan program Tangkap
Buronan (Tabur) 31.1 yang digagas oleh Jaksa Agung Muda Intelijen
Jan Samuel Maringka. Program itu merupakan rekomendasi rapat kerja
Kejaksaan Agung pada Desember 2017.
Program Tabur 31.1 itu dilakukan untuk eksekusi pelaku tidak pidana,
baik tersangka, terdakwa, maupun terpidana. Program itu bermakna 31
Kejati di seluruh Indonesia harus menangkap minimal satu buron per
bulannya.
Dampa akibat korupsi menurut hokum
Hukuman yang di beri menurut hukum
"Terpidana telah dijatuhi hukuman pidana penjara 7 tahun, serta pidana
denda sejumlah Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan dan diwajibkan
membayar uang pengganti sebesar Rp39,7 miliar," ujarnya.
Menurut dia, Direktur PT Dwiputra Metropolitan itu sudah lama masuk
daftar pencarian orang (DPO). Eksekusi tersebut pun merujuk putusan
Mahkamah Agung Nomor 1704K/PID.SUS/2016 tanggal 13 Maret
2017.