Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KASUS

LEUKIMIA
Dosen Pengampu: Ns. Betty Sukmawati, S.Kep.

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. 8. Heni Rohayati
2. 9. Ikha Yulia Widayanti
3. 10. Ilham Azis Purnama
4. 11. Indah Novitasari
5. 12. Indriani Safitri
6. 13. Irvan Nova Diansyah
7. 14. Janurika Purnamawati

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2019
BAB I
ANALIS KASUS

Conto Kasus :
An. Q usia 7 tahun, agama Islam, alamat tinggal jln. Ratu Jambi Cidolod, kelas 2 SD, masuk
rumah sakit tanggal 8/09/2019. Klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas,
demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi. Saat pemeriksaan fisik didapatkan:
menggunakan otot bantu nafas, CRT > 3 detik, , konjungtiva anemis, akral dingin, BB klien
turun, mual (+) dan muntah (+). Selain itu terdapat pembesaran limfa (splenomegali) dan
hati (hepatomegali). Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital diperoleh : TD : 80/50 mmHg,
N : 80x/I, RR : 37x/I, S : 38,60C. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab :
Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3, trombosit: 44.000 ml3.

Diagnosa Medis : Akut Leukimia Limpositik

1. Klasifikasi istilah-istilah yang ada dalam kasus.


a. Dypsnoe : sesak napas
b. Hipertermi : demam
c. Head Ache : sakit kepala
d. Maligna : nyeri sendi dan tulang
e. CRT : capillary reflex time
f. Konjungtiva : membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak dan
melipat ke bola mata untuk melapisi bagian depan bola mata.
g. Anemis : menandakan kekurangan darah (hemoglobin)
h. Akral dingin : telapak tangan dan kakinya terasa dingin
i. Splenomegali : Pembesaran klenjar limpa
j. hepatomegali : pembesaran hati
k. Hemoglobin : komponen darah yang mengngkut/menangkap oksigen
l. Leukosit : sel darah putih
m. Trombosit : sel (yang mempertahankan) pembeku darah

2. Identifikasi Masalah yang terjadi dalam kasus.


a. Klien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, demam, sakit kepala, dan nyeri
tulang dan sendi.
b. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: CRT > 3 detik, , konjungtiva anemis, akral dingin,
BB klien turun, mual (+) dan muntah (+).
c. Terdapat pembesaran limfa (splenomegali) dan hati (hepatomegali).
d. Pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab : Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3,
trombosit: 44.000 ml3.

3. Analisa Masalah yang terjadi dalam kasus.


1. Sesak Nafas
Sesak nafas terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang
disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus meningkat,
membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam
tubuh sedikit, hemoglobin dalam tubuhpun akan berkurang, daya ikat oksigen dan
hemoglobin akan menurun, terjadilah gangguan difusi, oksigen yang sudah masuk ke
alveoli tidak bisa ditangkap/masuk keseluruh tubuh semuanya karena komponen yang
mengikat oksigennya sedikit (hemoglobin), kebutuhan tubuh akan oksigenpun akan tidak
adekuat, sebagai konpensasinya untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen yanga
dekuat tubuh akan meningkatkan/mempercepat pernafasannya, lalu terjadilah sesak
(dypsnoe).

2. Demam
Demam terjadi karena adanya proses inflamasi yang menyebabkan terangsangnya
produksi pirogen endogen dan pirogen eksogen, yang emenyebabkan aktifnya angiotensi I
sehingga mengatifasi prostaglandin di hipotalamus dan mengaktifasi angiotensi II yang
meningkatkan setpoin di hipotalamus, hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih
rendah dari patokan yang baru, maka akan memicu mekanisme-mekanisme untuk
meningkatkan panas antaralain menggigil, fasokontriksi kulit, dan mekanisme volunter
seperti pigin memakai selimut, sehingga akan terjadi peningkatan produksi panas dan
penurunan pengurangan panas, lalu terjadilah demam.

3. Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang
disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus meningkat,
membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam
tubuh sedikit, hemoglobin dalam tubuhpun akan berkurang darah yang disuplai ke otak
tidak adekuat, kebutuhan otak akan oksigen dan nutrien tidak terpenuhi, maka sel-sel otak
akan mengadakan metabolism anaerob yang menghasilkan 2 ATP dan molekul asam laktat
yang merangsang aktifitas nyeri.

4. Mual, muntah dan tidak nafsu makan


Ini terjadi karena produksi leukosit yang abnormal, sel leukosit masuk ke GIT,
menyebabkan teraktifasinya asam lambung yang berlebihan sehingga terjadilah mual dan
munta itu yang menyebabkan klien tidak nafsu makan.

5. Nyeri tulang dan sendi


Nyeri tulang dan sendi terjdi karena sel leukosit yang abnormal masuk ke pembuluh darah
lalu masuk ke tulang dan sendi melalui pembuluh feriper, terjadilah respon inflamasi.
Akibat adanya inflamasi dalam tubuh, tubuh merespon dengan cara mengeluarkan
mediator kimia (histamine, bradikinin, dan prostaglandin), reseptor nyeri di tingkat feriper
akan teraktipasi yang disampaikan oleh delta A dan delta C ke dorsal born di medulla
spinalis, dari spinal disampaikan lago oleh traktus spinotalamikus ke thalamus, lalu masuk
ke cortex serebri dan nyeri diperspsikan.

6. CRT > 3 detik, sianosis, dan Akral dingin


Ini terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang membuat
produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam tubuh sedikit,
darah yang disuplai ke jaringan perifer tidak adekuat terjadilah CRT > 3 detik, Akibat
suplai darah ke tingkat perifer tidak adekuat sehingga menyebabkan kebutuhan oksigen di
tingkat perifer tidak adekuat maka terjadilah sianosi (kebiruan) dan metabolism tingkat
perifer terganggu sehingga menyebabkan akral dingin.

7. Splenomegali (pembesaran limpa)


Pembesaran limpa disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang
abnormal/berlebihan yang menyebabkan limpa (tempat produksi leukosit) kecapean dan
sebagai proses kompensasi tubuh limpa menebalkan jaringannya, sehingga menyebabkan
splenomegali.
8. Hepatomegali (pembesaran hati)
Pembesaran hati disebabkan oleh produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang
abnormal/berlebihan yang menyebabkan hati (tempat produksi leukosit) kecapean dan
sebagai respon kompensasi tubuh hati menebalkan jaringannya, terjadilah splenomegali.

9. Berat badan menurun


Disebabkan karena hilangnya napsu makan akibat mual dan muntah yang menyebabkan
tubuh kekurang nutrien, sebagai kompensasinya supaya kebutuhan nutrien tubuh tetap
terpenuhi, tubuh melakukan katabolisme ( karbohidrat, protein dan lemak) sehingga
cadangan lemak dan protein yang ada dalam jaringan adiposa dan otot berkurang,
sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

10. Konjungtiva anemis


Ini terjadi karena jumlah sel darah merah (eritrosit) didalam tubuh sedikit, yang
disebabkan karena abnormalnya produksi sel darah putih (leukosit) yang terus meningkat,
membuat produksi sel darah merah terganggu, akibatnya sel darah merah di dadalam
tubuh sedikit, darah yang disuplai ke jaringan mata tidak salasatunya konjungtiva anemis.

11. Hemoglobin 6,7 gr/dl


Ini terjadi karena adanya sebuah keganasan yang menyerang pusat produksi sel darah
(eritrosit/hemoglobin) yaitu sumsum tulang belakang yang menyebabkan terganggunya
produksi sel darah. berlebihan produksi sel darah putih (leukimia) yang diakibatkan oleh
keganasan tadi dan efeknya menyebabkan terganggunya peroduksi sel darah merah.

12. Leukosit 70.500 ml3


Ini terjadi karena adanya infeksi atau kegenasan yang menyerang pusat produksi sel darah
(sumsum tulang belakang) sehinga menyebabkan proliferasi sel leukosit yang abnormal
dengan jumlah yang berlebihan.

13. Trombosit 44.000 ml3


Ini terjadi karena adanya sebuah keganasan yang menyerang pusat produksi sel darah
(eritrosit/hemoglobin) yaitu sumsum tulang belakang yang menyebabkan terganggunya
produksi sel darah. Salasatu akibat dari keganasan terganggunya produksi trombosit
sehingga jumlah trombosit kurang dari batas normal

Anda mungkin juga menyukai