Attachment
Attachment
METODE PENULISAN
A. Rancangan Penelitian
Karya tulis ilmiah ini bersifat deskriptif yaitu memberi penjelasan tentang
suatu fenomena atau situasi yang dialami manusia dalam bentuk narasi, dapat
berupa rangkaian kata atau gambar yang diperoleh dari wawancara, observasi,
ataupun dari penelusuran dokumen (Yati A & Rachmawati, 2014 p. 6) .Karya tulis
ilmiah ini berbentuk studi kasus yang menggambarkan pengelolaan keperawatan
intoleransi aktivitas pada pasien anak dengan bronchopneumonia. Studi kasus
adalah rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara
intensif terhadap satu klien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi
(Nursalam, 2015 p. 161).
B. Subjek Penelitian
Responden dalam studi kasus ini adalah dua pasien anak dengan
bronchopneumonia yang mengalami masalah intoleransi aktivitas di Ruang
Sekarjagad RSUD Bendan Kota Pekalongan. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah convinience sampling dimana penetapan sampel dengan mencari
responden atas dasar hal-hal yang dapat mempermudah penulis (Nursalam, 2015 p.
174). Penulis memilih menggunakan metode convinience sampling dengan alasan
agar penulis lebih mudah menentukan waktu dan cara penulis untuk mengakses atau
menemui para responden.
Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, pengambilan
sample karya tulis ilmiah ini berdasarkan pada:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
popolusi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015 p 172).
Kriteria inklusi dalam karya tulis ilmiah ini antara lain:
20
21
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2015 p. 181)
Asuhan keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa
pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun
sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal (Nursalam, 2015 p. 20)
Intoleransi aktivitas adalah resiko mengalami ketidakcukupan energi
fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau menyelesaikan aktivitas sehari –
hari yang harus atau ingin dilakukan (Wilkinson dan Ahern, 2013 p. 30)
Bronchopneumonia adalah peradangan yang terjadi pada paru – paru yang
disebabkan oleh berbagai macam penyebab seperti : bakteri virus, jamur dan
benda asing. Bronchopneumonia merupakan bagian dari pneumonia menurut
dasar anatomic. Pembagian pneumonia menurut dasar anatomic yaitu :
pneumonia lobaris, pneumonia loburalis (bronchopneumonia), pneumonia
interstisialis (bronchiolitis) (Wijaya & Putri, 2013).
E. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010), instrument penulisan karya tulis ilmiah
merupakan alat ukur dalam studi kasus. Instrumen yang digunakan penulis
sebagai alat pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Format asuhan keperawatan anak
b. Format pengkajian aktivitas sehari – hari
c. Alat tulis
d. Alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik, meliputi:
tensimeter, stetoskop, thermometer, jam tangan / stopwatch
e. Laporan hasil pemeriksaan meliputi : pemeriksaan laboratorium dan
rontgen thoraks
23
G. Etika Penelitian
Menurut Yati A & Rachmawiati (2014 p. 29 – 33) Prinsip dasar etik
merupakan landasan untuk mengatur iikegiatan suatu penelitian. Pengaturan ini
dilakukan untuk mencapai kesepakatan sesuai kaidah penelitian antara peneliti
dan subjek penelitian. Subjek pada penelitian kualitatif adalah manusia dan
peneliti wajib mengikuti seluruh prinsip etik penelitian selama melakukan
penelitian.
1. Prinsip Menghargai Harkat dan Martabat Partisipan
Penerapan prinsip ini dapat dilakukan peneliti untuk memenuhi hak-
hak partisipan dengan cara menjaga kerahasiaan identitas partisipan
(anonymity), kerahasiaan data (confidentiality), menghargai privacy dan
dignity dan menghormati otonomi (respect for autonomy).
2. Prinsip Memerhatikan Kesejahteraan Partisipan
Penerapan prinsip ini dilakukan peneliti dengan memenuhi hak – hak
partisipan dengan cara memerhatikan kemanfaatan (beneficience) dan
meminimalkan risiko (nonmaleficience) dari kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan memerhatikan kebebasan dari bahaya (free from harm),
eksploitasi (free from exploitation), dan ketidaknyamanan (free from
discomfort).
3. Prinsip Keadilan (Justice) untuk Semua Partisipan
Hak ini memberikan semua partisipan hak yang sama untuk dipilih
atau berkontribusi dalam penelitian tanpa diskriminasi. Semua partisipan
25