Anda di halaman 1dari 3

KEJANG PADA NEONATUS KELOM POK 4B :

DEFINISI Perubahan paroksismal dari fungsi neurologik


(prilaku,sensorik,motorik,dan fungsi otonom sistem saraf) yang terjadi pada bayi yang
berumur sampai dengan 28 hari pertama kehidupan pada bayi cukup bulan atau sampai
usia konsepsi 44 minggu pada bayi kurang bualan. SDKI 2002-2003 angka kematian
pada neonatus di Indonesia menduduki angka 57% dari angka kematian bayi (AKB)
sedangkan kematian neonatus yang diakibatkan oleh kejang skitar 10%.

Epidemiologi Angka kejadian kejang di negara maju berkisar antara 0,8-1,2 setiap
1000 nenatus per tahun. Insidens meningkat pada bayi kurang bulan yaitu sebesar 20%
atau 60/1000 lahir hidup bayi kurang bulan, dibanding pada bayi cukup bulan sebesar
1,4% atau 3/1000 lahir kurang. Memuat

ETIOLOGI Primer proses intrakranial (meningitis,cerebrovasculer


accident,encephalitis,perdarahan intrakranial,tumor) Skunder sistemik atau metabolik
(iskemia,hipoksia,hipokalsemia,hipogli kemia,hiponatremia)

KLASIFIKASI Bentuk kejang neonatus : Subtle : menghisap,mengunyah,sesak


nafas,julur lidah,keluar air liur. Tonik : kekeuan simetris pada batang tubuh,leher dan
tungkai. Memuat Klonik : kontraksi ritmik otot tungkai,batang tubuh. Myoklonik :
kontraksi mendadak secara acak,berulag pada otot tungkai dan badan.

PATOFISIOLOGI Susunan dendrit dan remifikasi axonal yang masih dalam proses
pertumbuhan Sinaptogenesis belum sempurna GANGGUAN KESEIMBANGAN
Sinaps exitatori berkembang mendahului inhibisi Neuron kortikal dan hipocampal
masih imatur Mielinisasi pada system efferent di cortical belum lengkap
DEPOLARISASI BERLEBIHAN Inhibisi kejang oleh system substansia nigra belum
berkembang KEJANG

MANIFESTASI KLINIK a.subtle 50 % kejang pada neonatus * gerakan berulang pada


alis. * gerakan pada mulut : mencucu/menghisap. * gerakan ekstemitas. b.tonik
c.klonik d.mioklonik e.alternes atau kejang

FAKTOR RESIKO *riwayat kejang dalam keluarga *riwayat prenatal 1.infeksi


TORCH 2.preeklampsi,gawat janin 3.pemakaian obat : narkotika 4.imunisasi
antitetanus *riwayat persalinan : asfiksia,trauma *riwayat pascanatal : infeksi,ikterus

DIAGNOSIS 1.Anamnesis - Riwayat kejang dalam keluarga - Riwayat


kehamilan/pranatal - Riwayat persalinan - Riwayat pascanatal - Obat-obatan yang
diminum ibu - Trauma kelahiran
2.Pemeriksaan fisik Identifikasi manifestasi kejang. Pantau perubahan tanda vital.
Pemeriksaan kepala : fraktur,depresi,moulding. Funduskopi : kelainan perdarahan
retina,korioretinitis. Transluminasi : penimbunan cairan subdural,kelainan kongenital
seperti hidransefali. Pemeriksaan tali pusat. Pemeriksaan jantung dan paru.
Pemeriksaan kulit : ptekie,sianosis,ikterus,dsb.

3.Pemeriksaan Penunjang o o o Laboratorium 1.pemeriksaan gula darah,elektrolit


(Na,Ca,Mg),amonia,laktat. 2.Darah rutin. 3.Analisa gas darah. 4.Analisa cairan
serebrospinal. 5.Septic work up. 6.bilirubin. EEG Memuat Pencitraan : USG
kepala,ct-scan,mri

DIAGNOSIS BANDING Hipoglikemia Tetanus neonatorum Meningitis Asfiksia


neonatorum Perdarahan intraventrikuler

TATALAKSANA 1.Management Awal Kejang. Bersihkan jalan nafas dan


terbuka,pemberian oksigen. Pasang infus IV beri cairan dosis rumatan. Jika GD < 45
mg/dl : tangani hipoglikemia. Injeksi fenobarbital 20 mg/kgbb iv. Bila jalur im belum
terpasang,injeksi fenobarbtal 20 mg/kgbb im dosis tunggal. Kejang berlanjut dalam 30
menit : fenobarbital 10 mg/kgbb iv/im,dapat di ulangi 30 menit kemudian.dosis
maksimal 40 mg/kgbb. Jika kejang masih berlanjut injeksi fenitoin 20 mg/kgbb iv.

Obat Dosis Keterangan Efek samping Benzodiazepin Lorazepam 0,05-0,1 mg/kgbb


Diazepam 0,1-0,3 mg/kgbb Secara IV Ulangi setiap 15 menit untuk 2-3 dosis jika perlu
Dapat diberikan sekalia sebagai dosis oral 0,1-0,3 mg/kgbb Gawat napas Menghambat
peningkatan bilirubin terhadap albumin Phenytoin Dosis awal 15-20 mg/kgbb Dosis
lanjutan 3-5 mg/kgbb/hari Brikan iv max 0,5 mg/kgbb/min Dosis lanjutan 4-8
mg/kg/hari iv cepat/ po Dosis total dibagi dan berikan setiap 12 jam iv Jangan beri im
Keracunan Aritmia jantung Kerusakan otak phenobarbital Dosis awal 10-20 mg/kgbb.
Tambah 5 mg/kgbb sampai max 40mg/kgbb Pemeliharaan 3-5mg/kgbb/hari bagi dalam
beberapa dosis dan berikan setiap 12 jam Merupakan obat pilihan utama Di berikan iv
selama 5 menit Berikan im,iv atau po setiap 12 jam Hipotensi Apnea

KOMPLIKASI Malformasi otak (15-20%) Retardasi mental Serebral palsy

PROGNOSIS Prognosis buruk bila : Nilai apgar menit ke 5 dibawah 6. Resusitasi yang
tidak adekuat. Kejang berkepanjangan. Kejang timbul < 12 jam setelah lahir. BBLR.
Defisit neurologi sampai umur 10 hari. Hipoglikemia,anoxia,malformasi otak.
Prognosis baik bila : hipocalsemia,defisiensi piridoksin,dan perdarahan subarachnoid.

KESIMPULAN Kejang neonatus adalah perubahan paroksismal dan fungsi neurologik


yang terjadi pada bayi,dimana penyebabnya ada primer dan skunder. Kejang neonatus
tidak sama dengan kejang pada anak atau orang dewasa karena konfulsi tonik-klonik
cenderung tidak terjadi pada usia bulan pertama.penanganan yg baik dan benar
diharapkan memperkecil angka kejadian kejang pada neonatus.

DAFTAR PUSTAKA Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus.Anik


maryunani, Nurhayati; Jakarta : TIM, 2009 Standar Pelayanan Medis Perinatologi
Dalam.pusponegoro HD, Harun SR, Kosim MS.Jakarta:IDAI,2004 Pedoman Klinis
Pediatri.M.William Schwartz.Jakarta : EGC,2004

Anda mungkin juga menyukai