Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dendi Siswanto

NIM : 0105171057
Kelas : IKOM II / Jurnalistik /V
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kualitatif

A. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif


1. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
Pendekatan fenomenologi berhubungan dengan pemahaman tentang bagaimana
keseharian, dunia intersubyektif (dunia kehidupan). Fenomenologi bertujuan untuk
menginterpretasikan tindakan sosial kita dan orang lain sebagai sebuah yang bermakna
(dimaknai) serta dapat merekonstruksi kembali turunan makna (makna yang digunakan saat
berikutnya) dari tindakan yang bermakna pada komunikasi intersubjektif individu dalam
dunia kehidupan sosial. (Rini Sudarmanti, 2005)
Contoh Judul :
 Ketergantungan Bermedia Sosial dalam Kehidupan Sosial.
 Pola Belajar Mahasiswa Tipe Organisatoris dengan yang Hanya Kuliah – Pulang
dalam Proses Belajar didalam Kampus.

2. Biografi
Penelitian biografi merupakan penelitian mengenai kehidupan seseorang dan
pengalamannya yang dianggap penting dan bermanfaat bagi masyarakat umum maupun
komunitas tertentu yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen, arsip-arsip,
keterangan dari orang yang ditulis biografinya maupun keterangan dari orang lain yang
mengetahui tentang orang yang ditulis. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap epipani
yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Data
yang diperoleh diinterpretasi oleh si peneliti seolah-olah peneliti sedang menuliskan
pengalaman dirinya sendiri.
Contoh Judul :
Biografi Arsamid Al-Ashur : Pikiran dan Tindakannya.

3. Grounded Theory
Penelitian untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan
situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam
suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
Ungkapan Grounded Theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari
satu kumpulan data. Bila dilakukan dengan baik, maka teori yang dihasilkan akan sangat
sesuai dengan kumpulan data tadi. Menurut Glasser and Strauss:
 Metode ini baik digunakan bila peneliti ingin membangun teori, baik teori substanstif
maupun teori formal dalam seperangkat kode-kode maupun dalam diskusi teoritis .
 Metode GT merupakan pilihan apabila bidang yang diteliti mempunyai variabel
dependen yang sensitif, seperti bidan kesehatan, bisnis, manajemen dan pendidikan.
Contoh Judul :
Strategi Tutor dalam Membangun Karakter Warga Belajar di PKBM Zamzam Kota Malang.

4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup
responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti
mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
Biasanya penelitian ini mengkaji kebudayaan dalam masyarakat yang merupakan
konstruksi peneliti dari pelbagai informasi yang diperoleh di lapangan. Dalam konteks
kebudayaan ini yang tergambar adalah tingkah laku sosial masyarakat yang dilihat
sebagaimana adanya.
Contoh Judul :
Persepsi Masyarakat Desa 3T dengan Wajib Belajar 9 Tahun.
5. Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari
berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Biasa digunakan dalam ilmu politik, sosiologi, evaluasi, studi masyarakat urban, dan
ilmu sosial lainnya. Pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi
suatu kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa intervensi pihak luar. Tren studi kasus
ialah menyoroti sutau keputusan atau seperangkat keputusan, mengapa keputusan itu diambil,
bagaimana ia diterapkan, dan apa hasilnya (Yin, 1981). Studi kasus berlaku apabila suatu
pertanyaan bagaimana (how) dan mengapa (why) diajukan terhadap seperangkat peristiwa
masa kini yang mustahil atau setidaknya sulit dikontrol.
Contoh Judul :
Pentingnya Evaluasi Belajar di Program Kesetaraan PKBM Zamzam Guna Meningkatkan
Semangat Belajar Warga Belajar.

6. Bibiografi
Penelitian biografi merupakan penelitian mengenai kehidupan seseorang dan
pengalamannya yang dianggap penting dan bermanfaat bagi masyarakat umum maupun
komunitas tertentu yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen, arsip-arsip,
keterangan dari orang yang ditulis biografinya maupun keterangan dari orang lain yang
mengetahui tentang orang yang ditulis. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap epipani
yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Data
yang diperoleh diinterpretasi oleh si peneliti seolah-olah peneliti sedang menuliskan
pengalaman dirinya sendiri.
Contoh Judul :
Kisah Perjalanan Sekolah Garasi bersama Kentar Budhojo.

7. Metode Historis
Penelitian selanjutnya adalah metode historis, yaitu penelitian yang memiliki fokus
penelitian berupa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu dan melakukan rekonstruksi masa
lalu denga sumber data atau saksi sejarah yang masih ada hingga saat ini. Sumber data
tersebut bisa diperoleh dari berbagai catatan sejarah, artifak, laporan verbal, maupun saksi
hidup yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran persaksiannya. Karena mengkaji
peristiwa yang sudah berlalu, ciri khas dari penelitian historis adalah waktu; dimana
fenomena dilihat perkembangan atau perubahannya berdasarkan pergeseran waktu.
Ciri lain dari metode historis adalah kajian penelitian lebih banyak bergantung pada
data observasi orang lain yang sudah terlebih dahulu melakukan penelitian, bukan hanya data
observasi milik peneliti itu sendiri. Selain itu, sumber data yang digunakan haruslah bersifat
objektif, sistematis, akurat, serta otentik yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
serta berasal dari sumber yang tepat. Karena metode historis memiliki konse dasar waktu,
perlu diperhatikan dengan lebih teliti mengenai urutan peristiwa dan waktu-waktunya dengan
detail dan jelas.
Contoh Judul :
Perkembangan Kesenian Ogel di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung : Suatu Tinjauan
Sosial Budaya Tahun 1988-2000.

8. Kritik Sosial
Teori kritik sosial yaitu filosofi lain dari sebuah metodologi kualitatif yang
unik.Dipandu dengan filsafat dari teori kritik sosial,peneliti mendapatkan pemahaman
mengenai cara seseorang berkomunikasi serta bagaimana ia mengembangkan makna-makna
simbolis dalam masyarakat.
Banyak pemahaman yang muncul dalam sebuah dunia, yang fakta kemasyarakatan
pasti di terima apa adanya,tidak didiskusikan terlebih dahulu atau diposisikan secara
dogmatik. Tatanan politik yang mapan itu dipersepsi tertutup bagi perubahan dan tidak patut
dipertanyakan.Tatanan politik semacam ini umumnya muncul pada masyarakat dibawah
pemerintahan yang otoriter.
Contoh Judul :
Kritik Sosial dalam Lirik Lagu pada Album Kamar Gelap Karya Efek Rumah Kaca: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.
B. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian Eksperimental
Penelitian ekpserimen merupakan salah satu bentuk penelitian dengan pendekatan
kuantitatif atau objektif, dan termasuk kedalam paham positivistik. Menurut Nasir Moh
(2011:63) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
manipulasi terhadap objek peneliti serta adanya kontrol.
Penelitian eksperimen, misalnya suatu eksperimen dimaksudkan untuk membuktikan
pengaruh perlakuan pendidikan pembelajaran dengan metode pemecahan soal) terhadap
prestasi belajar matematika pada siswa SMU atau untuk menguji hipotesis tentang ada
tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila dibandingkan ddengan metode pemahaman
konsep. Tindakan didalam eksperimen disebut treatmen, dan diartikan sebagai semua
tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya,
sedangkan yang dimaskud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan
deskripsi atas pengaruh treatmen yang dicobakan. Namun, juga ingin menguji sampai
seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan dan berarti tidaknya) pengaruh
tersebut bila dibandingan dengan kelompok yang sama, tetapi diberi perlakuan yang berbeda
Contoh Judul :
Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash dengan Media
Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

2. Penelitian Deskriptif
Merupakan penelitian yang mengungkap fenomena dan disajikan tanpa harus ada
tindakan ataupun pengontrolan.
Contoh Judul :
Pengaruh Model Pembelajaran Snowballing terhadap Hasil Belajar Geografi.

3. Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian
inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan
sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini
variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang
berbeda.
Tujuan Penelitian Komparatif :
 Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-
sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
 Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
 Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
 Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu.
Contoh Judul :
Perbedaan Tingkat Penguasaan IT Siswa SD N Sukamaju dengan Siswa SD N Sukamundur
Berkaitan dengan Ketersediaan Fasilitas IT di Masing-masing Sekolah.

4. Penelitian Kausal Komparatif


Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini
berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam
kondisi yang dikontrol.
Penelitian komparatif membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi-
situasi paralel yang berbeda, khusunya apabila peneliti tidak memiliki kontrol terhadap situasi
yang diteliti. Penelitian ini bisa memiliki perspektif makro (misal: internasional,nasional) dan
mikro (misal: komunitas, individu).
Contoh Judul :
Studi Komparatif Penerapan Model Contextual Teaching and Learning (CTL)dengan Model
Problem Based Learning (PBL) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Standar Kompetensi Menganalisis Rangkaian Listrik dan Elektronika Di SMKN 12 Bandung.
5. Penelitian Korelasional
Merupakan sebuah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan suatu
variabel dengan variabel lain. Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (1994:24)
adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.Sedangkan
menurut Gay dalam Emzir (2007:38); Tujuan penelitian korelasionaladalah untuk
menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakanhubungan tersebut untuk
membuat prediksi.
Contoh Judul :
Hubungan Antara Penerimaan Diri dengan Kompetensi Interpersonal Pada Remaja (Studi
korelasi pada remaja tunanetra yang mengalami ketunanetraan tidak sejak dari lahir di PSBN
Wyata Guna Bandung).

6. Penelitian Survey
Merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti guna mengumpulkan
informasi yang biasanya menjawab pertanyaan tentang apa, bagaimana dan berapa ( bukan
mengapa).
Contoh Judul :
Survei Minat Siswa terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani pada Madrasah Aliyah Negeri 1
Kota Magelang Tahun 2007.

Anda mungkin juga menyukai