KERANGKA ACUAN
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN BALITA KEP
PUSKESMAS MANGGAR BARU
I. Pendahuluan
Gizi Buruk terjadi karena kekurangan Gizi tingkat berat, yang apabila tidak ditangani dengan
segera dapat mengakibatkan kematian. Untuk itu surveilen gizi buruk dengan baik sehingga upaya
menanggulangi gizi buruk dapat ditingkatkan. Berdasarkan Riskesda tahun 2017 dikota Balikpapan
sebesar 10,8 %, anak bersatatus gizi kurang diantaranya berstatus gizi underweiht 17,7%, saat
yang bersamaan data stunting sebesar 30,2% dan gemuk 4,7%. Keadaan ini menunjukkan
tingginya masalah gizi di kota Balikpapan. Sesuai dengan standar WHO, suatu wilayah dikatakan
kategori baik bila prevalensi balita pendek kurang dari 20% dan prevalensi balita kurus kurang dari
5%. Oleh karna itu masalah gizi buruk dan gizi kurang serta stunting perlu ditangani dengan segera.
Masalah kekurangan gizi ini merupakan dampak dari rendahnya pemberian asi eksklusif
sampai 6 bulan dikota Balikpapan yaitu 45.1% sedangkan dikalimantan timur juga menunjukkan
rendahnya capaian ASi Eksklusif sampai 6 bulan yaitu sebesar 34,4% dimana belum sesuai dengan
target pencapaian Indikator program gizi tahun 2017 yaitu 55% dan Tahun 2018 sebesar 60%. Dan
Pemebrian MP Asi yang terlalu dini dan terlalu lama dan jumlahnya yang tidak mmenuhi kebutuhan
pertumbuhan, hanya 41% keluarga yang mempunyai perilaku pemberian makan bayi yang benar.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga terutama anak balita
berdampak pada asupan makanan yang dikonsumsi balita dari sumber karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral akibatnya mengalami gizi buruk yang akan menghambat factor pembangunan
nasional.
Salah satu cara menanggulangi gizi kurang dan buruk adalah dengan melaksanakan
tatalaksana gizi buruk. Berdasarkan kasus yang ditemukan gizi buruk ada 2 tipe yaitu tanpa
komplikasi dan dengan komplikasi. Gizi buruk tanpa komplikasi ditangani dengan rawat jalan
sedangkan gizi buruk dengan komplikasi harus dirawat dirumah sakit. Dan yang dilakukan di FKTP
adalah pendekatan tanpa komplikasi yang dilakukan dirumah singgah. Yaitu dengan pemberian
PMT pemulihan 90 hari. Penangan Gizi buruk rawat jalan dan rawat inap merupakan jawaban
terhadap SPM ( standar pelayanan minimal )bidang perbaikan gizi yaitu setiap anak gizi buruk
yang ditemukan mendapat perawatan sesuai standar. Serta mewujudkan Visi Puskesmas Manggar
Baru yaitu Menjadikan Puskesmas Manggar Baru sebagai Puskesmas yang bermutu dan
profesional serta menjadi pendamping masyarakat dalam menuju kota Balikpapan sehat
III. Tujuan
A. Tujuan umum : Mengurangi angka kejadian ibu hamil KEK di wilayah Puskesmas Manggar
Baru
B. Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi ibu hamil KEK
2. Tercapainya peningkatan status gizi ibu hamil KEK
3. Mencegah anak lahir stunting
4. Mencegah peningkatan BBLR
5. Melakukan evaluasi hasil pelayanan gizi ibu hamil KEK.
V. SASARAN
1. Anak Gizi Buruk dan Gizi kurang
VI. JADWAL KEGIATAN (Gambarkan dalam bagan gantt untuk rencana satu tahun)
2018 2019
No Kegiatan
No De Ma Ap Me Ju Ag Se Ok No
Jan Feb Jun Des
v s r r i l s p t v
1 Kerjasama dengan x x
lintas sektor
2 Koordinasi dengan x x
kader gizi dan kader
KP-ASI
3 Makan Bersama x x x
Agenda :
1. Dipaparkan cara penularan DBD dan pemutusan mata rantai
Penularan DBD.
2. Dijelaskan manajemen resiko fogging dan mekanisme fogging
3. Analisa hasil PJB Triwulan I 2016.
4. Membandingkan hasil PJB Tw.I 2016 dengan hasil uji sampling
Petugas.
5. Evaluasi peran kader.
Kegiatan Rapat :
1. Kata Pembukaan dari pimpinan Puskesmas Manggar Baru.
2. Dipaparkan tentang cara penularan dan pemutusan mata rantai penularan DBD.
3. Dijelaskan tentang fogging, bahaya/resiko dan alur pelaksanaan fogging..
4. Dilakukan analisa hasil PJB Triwulan I 2016 dan dibandingkan dengan hasil sampling
PJB petugas.
5. Evaluasi peran kader sebagai kader jumantik di RT masing-masing.
Dr.Karunia Nente
NIP.196601212000031005