Anda di halaman 1dari 8

FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS TIPE 2

Fatma Nuraisyah
Program Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Ahmad Dahlan
E-mail: fatma.nuraisyah@gmail.com

Abstract: Type II Diabetes Mellitus (DM) was not infectious and


prevalence multifactorial to increased on Indonesia. It was the fourth
largest in the world of type II DM.People awareness was about type
II DM needed to can help prevent the incidence increased incidence
and prevalence it. Objective to identify risk factors type II DM associated
with outpatients at Panjatan II Public Health Center. Method Cross
sectional study was conducted on 82 outpatient of Public Health
Panjatan II. We used purposive sampling with spesific clasification
criterias. Data collection were characteristic physical test and laboratory
test. family history and age were significantly to outpatients with type II
DM.

Keywords: risk factor, type II DM

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko DM


tipe 2 pasien rawat jalan di Puskesmas Panjatan II. Jenis penelitian ini
adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional
study. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
samplingdengan sampel sebanyak 82 orang.Pengumpulan data meliputi
karakteristik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Faktor
risiko yang berpengaruh terhadap kejadian DM tipe 2 adalah umur,
dan riwayat keluarga Probability orang yang memiliki riwayat keluarga
berisiko terkena DM tipe 2 sebanyak 4 kali dibandingkan dengan orang
yang tidak memiliki riwayat keluarga DM tipe 2.

Kata Kunci: faktor risiko, DM Tipe 2


Fatma Nuraisyah, Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 121

PENDAHULUAN ethnicity, family history, obesity and


Masalah kesehatan dipengaruhi oleh hypertension with type 2 diabetes mel-
pola hidup, pola makan, faktor lingkungan litus in Trinidad dengan desain kohort,
kerja, olahraga dan stres. Perubahan gaya diperoleh hasil usia merupakan faktor risiko
hidup terutama di kota besar menyebabkan yang signifikan dari diabetes tipe 2 (p=0,01)
peningkatan prevalensi penyakit degeneratif kemudian riwayat keluarga, etnis, lingkar
seperti penyakit jantung koroner, diabetes pinggang dan hipertensi (p=0,05) sedangkan
melitus (DM), obesitas dan tekanan darah jenis kelamin dan BMI tidak signifikan.
tinggi. DM adalah penyakit kronik yang ter- Penelitian oleh Sheng et al., (2012)
jadi ketika pankreas tidak menghasilkan Body mass index (BMI), waist circumfe-
cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat rences (WC), waist-to-height ratio
secara efektif menggunakan insulin yang (WHtR), visceral fat index (VFI) and bo-
dihasilkan. Insulin adalah hormon yang dy fat index (BFI): Which Indictor is the
mengatur gula darah. Hiperglikemia adalah Most Efficient Screening Index on Type
efek umum dari DM yang tidak terkontrol 2 Diabetes in Chinese Community Popu-
dan lambat laun menyebabkan kerusakan lation dengan desain cross sectional
serius pada banyak sistem tubuh, khususnya diketahui bahwa obesitas sentral signifikan
saraf dan pembuluh darah (NIDDK, 2012). dengan diabetes mellitus tipe 2 (OR=2,50;
Menurut WHO (2011) sebanyak 347 95% CI 1,83–3,43).
juta orang mengidap DM tipe 2 di seluruh Berdasarkan penelitian Lipoeto, I. N,
dunia. Pada tahun 2004, sekitar 3,4 juta et al., (2007) tentang hubungan nilai antro-
orang meninggal akibat konsekuensi dari pometri dengan kadar glukosa darah meng-
tingginya gula darah puasa. Lebih dari 80% gunakan desain penelitian cross sectional
kematian diabetes terjadi di negara berpeng- study. Diperoleh hasil bahwa tidak ada
hasilan rendah dan menengah. Diperkirakan hubungan antara antropometri, lingkar
diabetes akan menjadi penyebab utama pinggang dengan kadar gula puasa.
kematian ke-7 tahun 2030. Penelitian Wicaksono (2011) dengan
Menurut ADA (2014) dijelaskan bah- judul ‘Faktor-faktor yang berhubungan
wa faktor risiko DM tipe II dibagi menjadi dengan kejadian DM Tipe 2’ menyatakan
2 yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah bahwa faktor risiko yang terbukti berhu-
berupa umur, ras atau ethnik, jenis kelamin, bungan dengan kejadian DM tipe 2 adalah
dan riwayat keluarga sedangkan faktor usia > 45 tahun (OR=9,3; 95% CI 2,8-
risiko yang dapat diubah berupa obesitas, 30,6), inaktivitas (OR 3,0; 95% CI 1,04-
kadar gula darah yang tinggi, hipertensi, 8,60), dan riwayat keluarga (OR= 42,3;
abnormal lipid metabolism, aktivitas fisik, 95% CI 9,5-187,2). Riwayat keluarga dan
dan merokok. kebiasaan merokok berpengaruh sebesar
Dalam penelitian Cheema et al., (2014) 75% terhadap kejadian DM tipe 2.
Urbanization and Prevalence of type 2 Dari hasil penelitian Trisnawati et al.,
Diabetes in Southern Asia: A Systematic (2013) tentang faktor risiko DM tipe 2
analysis diperoleh hasil umur, jenis kelamin, pasien rawat jalan di Puskesmas Wilayah
dan tempat tinggal sangat kuat pengaruhnya Kecamatan Denpasar Selatan dengan
terhadap angka prevalensi diabetes mellitus pendekatan case control, diperoleh hasil
tipe II (p<0,001) . bahwa obesitas berdasarkan linggar ping-
Berdasarkan hasil penelitian Nayak et gang sebesar 5,2 (95% CI 2,31–11,68)
al., (2014)The association of age, gender, dengan p=0,001 dan umur > 50 tahun
122 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 120-127

sebesar (OR =4; 95% CI 1,74–9,21; 1,2%-2,3% dari penduduk usia lebih 15
p=0,001). Dari penelitian ini dapat disim- tahun (Bustan, 2007).
pulkan bahwa pasien dengan obesitas Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007)
berdasarkan lingkar pinggang dan umur menunjukkan diabetes merupakan penyebab
> 50 tahun dapat meningkatkan risiko DM kematian nomor 6 dari seluruh kematian pada
Tipe 2 sebesar 5,2 kali dan 4 kali diban- semua kelompok umur. Sementara itu,
dingkan dengan non pasien DM tipe II. prevalensi diabetes di Indonesia di daerah
Dalam jumlah, prevalensi penduduk perkotaan adalah 5,7%, sebanyak 73,7%
dunia dengan DM diperhitungkan mencapai pasien diabetes tidak terdiagnosa dan tidak
125 juta per-tahun, dengan prediksi berlipat mengonsumsi obat, dan prevalensi Toleransi
ganda mencapai 250 juta dalam setiap 10 Glukosa Terganggu adalah 10,2%. Di Provinsi
tahun. Prevalensi DM di Indonesia besarnya DIY prevalensi diabetes sebesar 5,4%.
Tabel 1. Variabel Penelitian

No Variabel Skala Keterangan


1. Jenis Kelamin Nominal 1. bila Perempuan
2. bila Laki-laki
2. Umur Nominal 1. bila ≥45 tahun
2. bila <45tahun
3. Pekerjaan Ordinal 1. Bila Pegawai Negeri
2. Bila Pensiunan
3. Bila IRT
4. Bila Swasta
5. Bila Wiraswasta
6. Bila Pedagang
7. Bila Tani
8. Lain-lain
4. IMT Nominal 1. Normal bila<24 kg/m2
2. Tidak Normal bila ≥24 kg/m2(WHO, 2011).
5. Riwayat keluarga Nominal 2. Bila ya
1. Bila tidak
6. Lingkar Pinggang Nominal 1. Tidak Normal bila≥90 cm pada pria dan ≥80 cm
(LP) pada wanita
2. Normal bila<90 cm pada priadan, <80 cm pada
wanita (WHO, 2011).
7. Kadar gula darah Nominal 1. Tidak Normal bila GDS ≥200mg/dL atau GDP
≥126 mg/dL dikatakan DM tipe II
2. Normal bila GDS <200mg/dL atau GDP<126
mg/dL dikatakan bukan DM tipe II (Perkeni,
2011)
8. Tekanan darah Nominal 1. Hipertensi Bila ≥140/90 mmHg
2. Tidak Hipertensi bila <140/90mmHg (NIDKK,
2008)
9. Aktifitas Fisik Nominal 1. Berisiko bila jenis olah raga (jalan, jogging,
bersepeda atau berenang), frekwensi latihan fisik
<3x/minggu dengan lama latihan <30 menit.
2. Tidak berisiko bila jenis olah raga (jalan, jogging,
bersepeda atau berenang), frekwensi latihan fisik
≥3x/minggu dengan lama latihan ≥30 menit
(NIDKK, 2008)
Fatma Nuraisyah, Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 123

Pada tahun 2013, proporsi penduduk Uji statistik untuk analisis bivariat pada
Indonesia yang berusia >15 tahun dengan variabel dengan jenis skala numerik menggu-
DM adalah 6,9 persen. Prevalensi diabetes nakan uji Koefisien Korelasi Pearson jika
yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat data berdiatribusi normal, namun jika data
di DI Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta tidak berdistribusi tidak normal maka meng-
(2,5%), Sulawesi Utara (2,4%), dan Kali- gunakan analisis Spearmen Rank. Sedang-
mantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes kan uji analisis dengan variabel dengan jenis
yang terdiagnosis dokter atau berdasarkan skala kategorik atau ordinal menggunakan
gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah uji Chi-quare. Selanjutnya untuk uji analisis
(3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi multivariat menggunakan regresi sederhana.
Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur
(3,3%) (Kemenkes, 2013). HASIL PENELITIAN
Berdasarkan karakteristik responden
METODE PENELITIAN yang telah berpartisipasi menurut jenis
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kelamin, umur, riwayat keluarga, BMI,
mengetaui hubungan antara faktor risiko lingkar pinggang, dan tekanan darah dapat
umur, jenis kelamin, BMI, riwayat keluarga, dilihat Tabel 2.
lingkar pinggang, aktifitas fisik dan tekanan
darah dengan kejadian penyakit DM tipe Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berda-
IIdi Puskesmas Panjatan IIJenis penelitian sarkan Karakteristik di
ini adalah penelitian cross sectional study. Puskesmas Panjatan II
Teknik pengambilan sampel penelitian adalah
Jumlah
purposive sampling dengan menggunakan Karakteristik
n %
kriteria inklusi yaitu belum pernah didiagnosa Jenis Kelamin
DM tipe II oleh dokter, bersedia menjadi Perempuan 50 60,98
respoden, dan mampu berkomunikasi de- Laki-laki 32 39,02
Umur
ngan baik. Populasi dalam penelitian ini ada- <45 Tahun 34 41,46
lah pasien rawat jalan sebanyak 82 orang ≥45 Tahun 48 58,54
di Puskesmas Panjatan II. Riwayat Keluarga
Instrumen penelitian ini menggunakan Tidak 67 81,71
Ya 15 18,29
kuesioner karakteristik dan pengukuran fisik BMI
dan pemeriksaan laboratorium. Pengukuran Normal 42 51,22
yang dilakukan yaitu: antropometri, peme- Tidak Normal 40 48,78
riksaan tekanan darah, pemeriksaan kadar Lingkar Pinggang
Tidak Normal 48 58,54
gula darah sewaktu atau gula darah puasa Normal 34 41,46
yang dilakukan oleh petugas analis puskes- Tekanan Darah
mas.Tekanan darah diukur dengan alat Tidak Hipertensi 55 67,07
Hipertensi 27 32,93
sphygmomanometer air raksa NOVA. Kadar Gula Darah
Pengukuran tekanan darah diambil Tidak Normal 41 50
dengan posisi duduk, setelah responden
sebelumnya diistirahatkan minimal 15 menit Tabel 2 menunjukkan deskripsi ka-
selanjutnya dilakukan pengukuran kadar rakteristik responden. Diperoleh hasil bah-
gula darah dengan metode Rapid Diag- wa respoden yang paling banyak berjenis
nostic Test (RDT). kelamin perempuan (60,98%). Responden
124 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 120-127

yang memiliki umur >45 tahun merupakan kan dengan orang yang berumur kurang dari
responden paling banyak (58,54%). Selan- 45 tahun. Dalam penelitian ini diperoleh hasil
jutnya variabel yang akan dianalisis bivariat bahwa nilai p-value yang diperoleh bermak-
yaitu: umur, jenis kelamin, BMI, riwayat na namun bukan merupakan faktor risiko.
keluarga, lingkar pinggang, aktivitas fisik dan Menurut penulis, umur bukanlah men-
tekanan darah dengan kadar gula darah. jadi faktor risiko DM tipe II karena seseo-
rang yang melakukan aktifitas fisik secara
Tabel 3. HasilAnalisis Multivariate rutin serta menjaga pola makan sehari-hari
secara teratur diiringi dengan bertambahnya
Variabel r p-value CI (95%) umur kemungkinan untuk terkena DM tipe
Umur II sangatlah kecil. Probabilitas pasien rawat
≥ 45 tahun 0,37 0,04 0,14-0,97 jalan yang menjadi responden memiliki
Riwayat Keluarga tingkat kesadaran yang tinggi terhadap
Ya 4,93 0,02 1,24-19,66
kadar gula darah sehingga hasil dari analisis
Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa secara statistik variabel umur bukan meru-
umur bermakna secara statistik yang artinya pakan faktor risiko.
bahwa umur berhubungan dengan kejadian Orang yang memiliki salah satu atau
DM tipe II (p=0,04) namun bukan meru- lebih anggota keluarga baik dari orang tua,
pakan faktor risiko sebesar 0,37. Selain itu saudara, atau anak yang menderita DM,
riwayat keluarga diperoleh (p=0,000) de- memiliki kemungkinan 2 sampai 6 kali
ngan nilai Odds Ratio sebesar 4,93. Hal lebih besar untuk menderita DM dibanding-
ini berarti bahwa orang yang memiliki kan dengan orang-orang yang tidak memiliki
riwayat keluarga menderita DM, berisiko anggota keluarga yang menderita diabetes
5 kali lebih besar terkena DM Tipe 2 diban- (CDC, 2011). Dijelaskan bahwa riwayat
dingkan dengan orang yang tidak memiliki keluarga merupakan salah satu penyumbang
riwayat keluarga menderita DM. diabetes tipe 2. Bukan hanya disebabkan
oleh gen genotip yang menjadi faktor risiko
PEMBAHASAN penunjang dari riwayat keluarga pengidap
Dari hasil analisis multivariate diperoleh DM tipe 2, namun ada hal lain yang menjadi
bahwa pvalue<0,05 adalah variabel umur faktor risiko penunjang yaitu pola makan
(p=0,04), dan riwayat keluarga (p=0,02) yang tanpa disadari orang tua pengidap DM
memiliki nilai bermakna terhadap kejadian tipe 2 telah mendidik anaknya untuk meng-
DM tipe II pada pasien rawat jalan di Pus- konsumsi makanan manis hingga dewasa
kesmas Panjatan II secara statistik sedang- (WHO, 1999).
kan aktifitas fisik (p=0,36) tidak memiliki Hasil penelitian ini menurut nilai kemak-
kemaknaan secara statistik. Hasil penelitian naan dari variabel riwayat keluarga sejalan
ini berbeda dengan penelitian oleh Zahtamal dengan penelitian sebelumnya Nayak(2014)
(2007) terhadap 152 responden yang me- namun tidak sejalan menurut variabel umur.
nunjukkan bahwa hubungan antara umur Hasil penelitian menurut riwayat keluarga
dengan kejadian DM Tipe 2 pada pasien sesuai juga dengan teori yang dijelaskan
rawat jalan di RSUD Arifin Achmad Pro- bahwa risiko seseorang untuk menderita
vinsi Riau bermakna secara statistik DM Tipe 2 lebih besar jika orang tersebut
(p=0,00), dimana orang yang berumur mempunyai orang tua yang menderita DM
>45 tahun memiliki risiko 6 kali lebih besar (ADA, 2014). Berdasarkan ADA(2013)
terkena penyakit DM Tipe 2 dibanding- bahwa seseorang yang berusia >45 tahun
Fatma Nuraisyah, Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 125

memiliki peningkatan risikoterhadap jantung dan pembuluh darah. LP >90 cm


terjadinya DM dan intoleransi glukosa oleh untuk laki-laki dan >80 cm untuk perem-
karena faktor degenerativeyaitu menurunnya puan (obesitas sentral) akan meningkatkan
fungsi tubuh untuk memetabolisme glukosa. risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
Namun teori ini tidak sejalan dengan hasil (Kemenkes, 2009). Namun hal teori terse-
penelitian ini. but tidak sesuai dengan hasil penelitian ini,
Pada penelitian ini, orang yang berusia namun sejalan dengan penelitian (Lipoeto,
>45 tahun bukan merupakan faktor risiko I. N, et al., 2007).
terkena DMdibandingkan dengan orang Akibat resistensi insulin glukosa sulit
berusia <45 tahun namun secara biologis masuk ke dalam sel keadaan ini membuat
ada hubungan antara umur terhadap keja- glukosa darah tetap tinggi (hiperglikemi) dan
dian DM tipe II. Hal ini tidak sesuai dengan terjadilah diabetes. Selain itu, saat hamil
teori yang dijelaskan bahwa tingkat keren- biasanya terjadi penambahan berat badan
tanan terhadap penyakit DM tipe-2sejalan dan peningkatan konsumsi makanan sehing-
dengan bertambahnya umur (ADA, 2014). ga keadaan ini dapat berdampak pada
Dalam penelitian ini, probabilitas orang yang meningkatnya gula darah diatas normal
memiliki riwayat keluarga menderita DM (Maryunani, 2008). Dari hasil penelitian ini
lebih berisiko daripada orang yang tidak membuktikan bahwa orang dengan tekanan
memiliki riwayat keluarga menderita DM. darah tinggi/hipertensi tidak sejalan dengan
Hal ini selaras dengan penelitian Nayak teori (Maryunani, 2008) namun sejalan
(2014), yang diperoleh bahwa terjadinya dengan penelitian (Tseng, 2007).
DM tipe 2 akan meningkat dua sampai enam Aktifitas fisik adalah setiap gerakan
kali lipat jika orang tua atau saudara kandung tubuh yang dihasilkan oleh ototrangka yang
mengalami penyakit ini. memerlukan pengeluaran energi.Aktivitas
Obesitas atau berat badan berlebih fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas
berkaitan erat dengan DM. Obesitas (kege- fisik) merupakan faktor risiko independen
mukan) merupakan keadaan berlebihnya untuk penyakit kronis, dan secara keselu-
lemak tubuh secara absolut maupun relatif. ruhan diperkirakanmenyebabkan kematian
Kelebihan lemak tubuh umumnya mengaki- secara global (WHO, 2010). Namun dari
batkan peningkatan berat badan, IMT, dan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori
LP (Bustan, 2007). Berdasarkan teori (Bus- tersebut, akan tetapi penelitian ini sejalan
tan, 2007) menjelaskan bahwa kelebihan dengan penelitian (Wicaksono, 2011).
berat badan merupakan salah satu faktor
risiko terkena DM II namun dari hasil pene- SIMPULAN DAN SARAN
litian ini membuktikan bahwa faktor berat
badan/obesitas bukan merupakan faktor Simpulan
risiko terkena DM II. Akan tetapi, hal ini Faktor risiko yang berpengaruh terha-
sejalan dengan penelitian yang telah dilaku- dap kejadian DM tipe 2 adalah umur, dan
kan (Lipoeto, I. N, et al.,2007, Doshani riwayat keluarga.
dan Konje, 2009).
Obesitas yang diukur dari IMT dan LP Saran
dikatakan sebagai faktor risiko utama ber- Untuk dinas kesehatan setempat salah
kembangnya resistensi insulin pada DM tipe satu usaha pencegahan adalah diagnosis dini
2. Penumpukan lemak di bagian sentral melalui program penyaringan yang meru-
tubuh akan meningkatkan risiko penyakit pakan deteksi dini dari suatu penyakit atau
126 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 120-127

usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau Kementrian Kesehatan. 2013. Riset Kese-
kelainan secara klinis belum jelas dengan hatan Dasar (Riskesdas). Jakarta:
menggunakan test pemeriksaan atau prose- Badan Penelitian dan Pengembang-
dur tertentu yang dapat digunakan secara an Kesehatan. Kemenkes RI.
cepat untuk membedakan orang-orang yang Gabrielle, F., Ronny, A. Bell, Deborah, F.
kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya Farmer, and David, C. Goff. 2005.
menderita suatu kelainan. ’Smoking and Incidence of Dia-
betes among U.S. Adults’. Do you
DAFTAR RUJUKAN diagnose patients with type 2
American Diabetes Association. 2011. diabetes [online], Vol.20, 10:
Diagnosis and Classification of 2501-2507.< http://care.diabetes
Diabetes. [online], <http://www. jo urnals.o rg/co nt ent /28/10/
care.diabetesjournals.org> 2501.full >
American Diabetes Association 2014. Lipoeto, I. N, Yerizel, E. Zulkarnain, E. dan
Modifiable Risk Factors And Widuri, I. 2007. ‘Hubungan Nilai
Non-Modifiable Risk Factors Antropo metri dengan Kadar
that can contribute to a person’s Glukosa Darah’.Medika, [online],
overall likelihood of developing Januari 2007, hal 23-28 <http://
type 2 diabetes. [online], http:// reposit ory.unand.ac.id/49/1/
professional.diabetes.org gula_darah_dan_antro>
Cheema, A., Adeloye, D., Sidhu, S., Sri- Nayak, B. S.,Maharaj, N., Fatt, L. A. L.
dhar, D., and Chan, Y. K. 2014. (2012).‘Association between al-
‘Urbanization and Prevalence of tered lipid profile, body mass index,
type 2 Diabetes in Southern Asia: A low plasma adiponectin and varied
Systematic analysis’. Journal Glo- blood pressure in Trinidadian type
bal Health [online],Vol. 4 No. 1, 2 diabetic and non-diabetic sub-
Juni 2014. www.ncbi.nlm.nih.gov/ jects’. Indian Journal of Medical
pmc Science [online],Volume 88, Issue
Dinas Kesehatan Kulon Progo 2013. Data 9, 18 Juli 2013, Page 214-221
Kependudukan dan Informatika <http://www.indianjmedsci.org/
Tahun Data Tahun 2012. Yogya- art icle.asp?issn=0019-5359;
karta: Dinas Kesehatan Kulon- year=2012;volume=66;issue=9;spage=
progo. 214;epage=221;aulast=Nayak>
Dongseng, H.U., Liang, S., Pengyu, F., Jing, Nayak, B. S.,Sobrian, A., Latiff, K.,Pope,
X., Jie, L., Jing, Z., Dahai, Y., Paul D.,Rampersad, A.,Lourenço, K.,
K., Whelton, Jiang, and Dongfeng, and Samuel, N. 2014.‘The associa-
G. 2009. ‘Prevalence and Risk Fac- tion of age, gender, ethnicity, family
tors For Type 2 Diabetes Mellitus history, obesity and hypertension
In The Chinese Adult Population: with type 2 DM in Trinidad’. Dia-
The Interasia Study’.Diabetes betes & Metabolic Syndrome: Cli-
Research and Clinical Practice nical Research & Reviews [online],
[online],Volume 84, Issue 3, June Vol 8, Issue 2, April–Juni 2014,
2009, Pages 288-295. <http:// Hal.91–95.<http://www.ncbi.
www.sciencedirect.com> nlm.nih.gov/pubmed/24907173>
Fatma Nuraisyah, Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 127

National Institute of Diabetes, and Digestive Trisnawati, Sri, Widarsa, T., dan Suastika,
and Kidney Diseases 2012. ‘Your K. 2012. ‘Faktor Risiko Diabetes
Guide To Diabetes Type 1 and Type Mellitus tipe II pasien Rawat Jalan
2’. Health and Human Services di puskesmas Wilayah Kecamatan
[online],<http://diabetes.niddk. Denpasar Selatan’. Public Health
nih.gov/dm/pubs/diagnosis> and Preventive Medicine Archive
National Institute of Diabetes, and Digestive [online], Volume 1, No. 1, Juli
and Kidney Diseases 2008. ‘Dia- 2013.<ht t p://unud.ac.id/
betes Overview’. Health and Hu- index.php>
man Services [online],<http:// Tseng, Hsiao., C. 2007. Body Mass Index
diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/ and Blood Pressure in Adult type 2
diagnosis> Diabetic Patients in Taiwan.
Mi Quen Seng,Yin., P., Hu., N., Li., J., H., Circulation Journal [Online], Vol.
Chen X., R., Chen B., Yan L., X ., 71, No. 1749-1754.
Zhao W., H. 2012. ‘BMI, WC, Wicaksono, R. 2011. Faktor yang
WHtR, VFI and BFI: Which Berhubungan dengan Kejadian
Indicator is The Most efficient Diabetes Melitus Tipe 2 (tesis),
Screening Index on Type 2 Diabetes Semarang: Universitas Diponegoro
in Chinese Community Population’. WHO. 1999. Definition and Diagnosis
besrjournal [Online], https:// OF Diabetes Mellitus And Inter-
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ mediate Hyperglycemia, Swit-
23816582 zerland
Rahmawati . 2011. ‘Pola Makan dan Akti- Zahtamal, F., Chandra, Suyanto, dan
vitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Restuastuti, T. 2007.‘Faktor-faktor
Darah Penderita DM Tipe 2 Rawat Risiko Pasien Diabetes Melitus’.
Jalan di RSUP Dr. Wahidin Su- Berita Kedokteran Masyarakat,
diro Husodo’ (tesis). Media Gizi [online],Vol. 23, No. 3 September
Masyarakat Indonesia [online],Vol 2007. Hal. 142-147 <jurnal
1, No 1, 2011<http://journal.unhas. kesmas.u i.ac.i d/index. php/
ac.id/index.php/mgmi/article/view/ kesmas/article>
420>
Sheng, Q. MI.,Peng Yin,Nan H.,Jian, H.
LI.,Xiao, R., CHN,.Bo CHEN,Liu,
X. Yan,Wen, H., Z. 2012. ‘BMI,
WC, WHtR, VFI and BFI: Which
Indictor is the Most Efficient
Screening Index on Type 2 Diabetes
in Chinese Community Population’.
Biomedical and Enviromental
Sciences [online], Vol. 26, Issue 6,
June 2013, Pages 485-491. http://
www.sciencedirect.com/science/
article/pii

Anda mungkin juga menyukai