SKENARIO 1
Seorang dokter ingin meneliti hubungan ASI exsklusif dengan obesitas pada masa
remaja. Kelompok dibagi menjadi remaja dengan obesitas dan tidak obesitas,
kemudian ditanyakan riwayat asi eksklusifnya, untuk membuktikan hipotesisnya,
penelitian memilih untuk menggunakan metode penelitian observasional analitik
dengan desain case control.
Step 1
Step 2
Step 3
1. Kelebihan
- Melihat penyakit yang jarang ditemukan
- Mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakit tersebut
2
Kekurangan
3. - Mengdeskripsikan aktivitas
- Perspektif yang dialami
- Ada faktor variable terkait
4. Observasional
- Cross sectional
- Case control
- Cohort
5. Terdapat hubungan asi ekslusif dengan obesitas pada remaja
Step 4
1. Kelebihan
- Hasil cepat
- Biaya murah
- Subjek sedikit
- Dapat digunakan untuk identifikasi fakter resiko
- Peneliti bersifat terbuka dan berorientasi
- Efisien
3
Kekurangan
- Menghitung insiden
- Sulit dipastikan
- Daya ingat responden lupa
- Validasi sukar di peroleh
- Faktor dapat dipakai lebih dari 1 dependen
2. - variable
- Memilih sampel
- Beri pertanyaan pada remaja dan ibu
- Membandingkan antara asi eklusif dengan obesitas
- Analisi data tiap variable di analisis
3. Tujuan secara umum
- Memperoleh pengetahuan dapat memecah masalah
- Memperoleh pengetahuan ilmia untuk operasionlisasi daro metode
yang digunakan
- Mencari faktor resiko obesitas
4. Observasional
- Cross
- Case control
- Cohort
- Sudi kasus
- Survei
- Konvelasional
- Komparatif
- Waktu
- Pendekatan kuantitatif dan komullatif
- Populasi tempat remaja dengan atau tanpa obesitas
- Sebjek remaja
4
5. Hipotensis
- Deskriptif = makna dan teori
- Vesifikatif = hubungan 2 vasiabel
Mind map
Kelebihan &
kekurangan
DESAIN Hipotesa
Macam macam
PENELITIAN
metode
Step 5
Step 7
1. Pendekatan penelitian
a. Pendekatan Kuantitatif
Penelitian kuantitatif yaitu riset yang berdasarkan pada pengukuran
secara kuantitatif pada berbagai karakter (variabel). Penelitian ini dapat
hanya digunakan pada fenomena yang dikuatifikasi. Karakteristik
penelitian kuantitatif antara lain:
- Melakukan pengumpulan dan analisis data numerik.
- Melakukan pengukuran terhadap masalah penelitian (skala,
jarak, frekuensi, dsb).
- Lebih detail dan terstruktur.
- Hasilnya lebih mudah digabungkan dan disajikan secara
statistik.
- Kebih sulit dalam penyusunan proposal.
b. Pendekatan kualitatif
Penelitian kualitatif menitiberatkan kegiatan pada fenomena kualitatif,
yakni fenomena yang berhubungan dengan atau di dalamnya terdapat
sejenis kualitas. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh
jawaban atau informasi mendalam tentang pendapat, persepsi, dan
perasaan seseorang. Karakteristik penelitian kualitatif antara lain:
- Lebih subjektif dari kuantitatif.
- Lebih menggambarkan aspek yang tidak terlihat dari permasalahan
(misalny: perilaku, persepsi, nilai-nilai).
- Lebih mudah dalam penyusunan proposal.
- Hasilnya lebih sulit diinterpretasikan dan memerlukan tantangan
tersendiri.
6
Jenis-jenis penelitian
A. Penelitian observasional
Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
aktivitas, dan makna kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang
terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Hasil observasi menjadi
data penting karena beberapa hal, antara lain:
a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang
konteks dalam hal yang diteliti. Observasi memungkinkan
peneliti untuk bersifat terbuak, berorientasi pada penemuan dari
pada pembuktian danmempertahankan pilihan untuk mendelati
masalah secara induktif.
b. Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh
subjek penelitian sendiri kurang sadari.
c. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang
hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh
subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
1) Studi Cross-Sectional
Dalam pengukuran cross-sectional peneliti melakukan observasi
atau pengukuran variable pada saat tertentu. Subyek yang diamati
hanya di osevasi satu kali saja dan pengukuran variable subyek
dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Jadi, pada studi Cross
Sectional peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap
pengukuran yang dilakukan.
Desain cross-sectional merupakan desain yang dapat digunakan
untuk penelitian deskriptif, namun juga dapat untuk penelitian
analitik sehingga sering digunakan untuk studi klinis.
7
Kelebihan :
a. Keuntungan yang utama dari desain cross-sectional adalah
memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum,
tidak hanya para pasien yang mencari pengobatan, hingga
generalisasinya cukup memadai.
b. Desain ini relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat dapat
diperoleh.
c. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus.
d. Jarang terancam loss to follow-up (drop out).
e. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian
kohort atau eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali
menambah biaya.
f. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya yang
bersifat lebih konklusif.
Kekurangan :
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
taraf ada atau tidak adanya korelasi antara faktor risiko dan efek
(penyakit), sementara kedalaman korelasi sebab-akibat tidak dapat
dibuktikan secara empiris. Kesimpulan adanya mekanisme hubungan
sebab-akibat pada penelitian observasional hanya sampai pada level
dugaan atau ‘dugaan keras’ berdasarkan landasan teoritis atau
penelaahan logis yang dilakukan peneliti.
Bagaimana korelasi sebab akibat dapat diungkap melalui rancangan
eksperimental, adalah dengan adanya ‘manipulasi’ atau ‘perlakuan’
peneliti terhadap subjek penelitian, lalu efek manipulasi tersebut
diamati. Secara klasik rancangan eksperimental diwujudkan dalam
bentuk penelitian yang membagi subjek penelitian menjadi dua
kelompok yang sama persis kondisinya; satu kelompok diberi
perlakuan disebut sebagai kelompok perlakuan atau kelompok
eksperimen, sementara kelompok lain tidak diberi perlakuan atau
kelompok kontrol.
Terdapat tiga ciri esensial dalam rancangan penelitian eksperimental,
yakni:
Manipulasi suatu variabel,
Mengamati perubahan (efek) pada variabel lain (variabel
dependen), dan
Pengendalian pengaruh variabel lain yang tidak dikehendaki.
c. Desain Solomon
Desain yang merupakan penggabungan dari desain 1) dan
desain 2) disebut desain Solomon atau Randomized
Solomon Four-Group Design. Ada empat kelompok yang
18
2. Hipotesis
a. Definisi hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis, hupo artinya sementara
kebenarannya dan thesis artinya pernyataan atau teori. Jadi hipotesis
adalah pernyataan sementara yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis
ini merupakan jawaban sementara berdasarkan pada teori yang belum
dibuktikan dengan data atau fakta.Pembuktian dilakukan dengan
pengujian hipotesis melalui uji statistik.Dalam hal ini hipotesis
menjadi panduan dalam menganalisis hasil penelitian, sementara hasil
penelitian harus dapat menjawab tujuan penelitian terutama tujuan
khusus, jadi sebelum merumuskan hipotesis harus dilihat dulu tujuan
penelitiannya.Hasil pengujian yang diperoleh dapat disimpulkan benar
atau salah, berhubungan atau tidak, diterima atau ditolak. Hasil akhir
penelitian tersebut merupakan kesimpulan penelitian sebagai
generalisasi dan representasi dari populasi secara keseluruhan.
b. Fungsi hipotesis
1. Mengarahkan dalam mengidentifikasi variable-variabel yang akan
diteliti.
19
2) Hipotesis Komparatif
Merupakan hipotesis terhadap perbandingan nilai dua sampel atau
lebih. Hipotesis Komparatif terdiri dari beberapa macam yaitu:
komparatif berpasangan dan komparatif independen.
Contoh: (komparatif berpasangan)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan rata-rata berat badan
antara sebelum dan sesudah diet?
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum
dan sesudah diet.
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata berat badan antara sebelum dan
sesudah diet.
Contoh: (komparatif independen)
Rumusan Masalah: Apakah ada perbedaan pemberian ASI ekslusif
oleh ibu bekerja dan ibu yang tidak bekerja?
Ho: Tidak ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja
dan ibu yang tidak bekerja.
Ha: Ada perbedaan pemberian ASI ekslusif oleh ibu bekerja dan
ibu yang tidak bekerja.
3) Hipotesis Asosiatif
Merupakan hipotesis terhadap hubungan antara dua variabel atau
lebih.
Contoh:
Ho: Tidak ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya
keterlambatan pelaporan.
Ha: Ada hubungan pengetahuan petugas dengan terjadinya
keterlambatan pelaporan.
3. Populasi, kriteria, dan sampel
A. Populasi
Populasi adalah sekumpulan elemen-elemen yang lengkap
(misal: orang, institusi, pekerjaan) yang paling sedikit memiliki
satu karakteristik yang sama. Misalnya: kader posyandu di
22
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria yang akan menyaring
anggota populasi menjadi sampel yang memenuhi
kriteria secara teori yang sesuai dan terkait dengan topik
dan kondisi penelitian. Atau dengan kata lain, kriteria
inklusi merupakan ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel.
Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah kriteria yang dapat digunakan
untuk mengeluarkan anggota sampel dari kriteria
inklusi atau dengan kata lain ciri-ciri anggota populasi
yang tidak dapat diambil sebagai sampel.
C. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menguntungkan dibandingkan dengan penelitian menggunakan
populasi karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Dalam menentukan
sampel, langkah awal yang harus ditempuh adalah membatasi
jenis populasi atau menentukan populasi target.
DAFTAR PUSTAKA