00.00.00.000 A 1/3
TANGGAL TERBIT Ditetapkan,
SPO
K3 dr.P.Lanjar Sugiyanto,MARS
Direktur
PENGERTIAN Kecelakaan kerja (occupational accident) adalah kecelakaan yang timbul pada
tenaga kerja pada saat melakukan pekerjaannya dan merupakan akibat
langsung dari resiko pekerjaannya.
Kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan (work related accident)
terjadi mulai saat tenaga kerja berangkat dari tempat tinggalnya menuju
tempat kerja sampai tenaga kerja kembali ke tempat tinggalnya, selama yang
bersangkutan menggunakan angkutan atau menempuh rute yang terpendek
dan wajar dari tempat kerja menuju tempat tinggalnya, dan tidak
berhubungan secara langsung dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya atau
bukan merupakan resiko langsung dari pekerjaannya.
Koordinator keselamatan kerja adalah staf tim K3 yang membidangi
keselamatan kerja.
Safety Representative adalah staf unit yang ditunjuk oleh supervisor unit
untuk mendapat pelatihan K3 dan menangani kasus – kasus yang
berhubungan dengan K3 di masing - masing unit.
Klasifikasi Cedera adalah klasifikasi korban kecelakaan kerja dan kecelakaan
yang berhubungan dengan pekerjaan berdasarkan jenis cederanya dan
kemampuan pasien kembali ke pekerjaannya. Dibagi menjadi :
1. Ringan
a. Luka lecet, memar, laserasi kecil yang tidak memerlukan penjahitan.
b. Tidak ada defisit neurologis dan nyeri yang timbul tidak mengganggu
korban walau tanpa obat penahan sakit.
c. Tanda vital korban dalam keadaan baik, dan dalam observasi kurang
dari 4 jam tidak ada pemburukan gejala.
3. Sedang
a. Luka yang memerlukan tindakan penjahitan.
b. Pasien memerlukan obat injeksi, baik analgesik, suntikan anti tetanus,
ataupun obat lain.
c. Memerlukan observasi lebih dari 4 jam di RS.
d. Cedera kepala ringan.
4. Berat, jika yang bersangkutan masih boleh bekerja pada shift berikutnya
namun dengan pembatasan.
a. Sprain (keseleo)
b. Finger tip fracture pada korban yang dapat bekerja dengan beberapa
jarinya di splint
c. Acute low back pain
d. Mild food poisoning, yang dapat diatasi kurang dari 6 jam dan tidak
memerlukan rawat inap
5. Loss Time, jika yang bersangkutan tidak dapat melakukan pekerjaannya
seperti semula pada shift berikutnya.
a. Semua kecelakaan yang memerlukan konsul dan rawat inap
b. Trauma pada mata baik tembus maupun tidak tembus
PELAPORAN KECELAKAAN KERJA
NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN
SPO
A 2/3
K3
Penanganan kecelakaan kerja dilakukan di klinik umum dan / atau UGD RS.
Penanganan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan sebisa mungkin
ditangani di UGD RS Sentra Medika Cibinong Kecuali jika kondisi korban tidak
memungkinkan dan ditangani di fasilitas kesehatan terdekat. Dalam hal
demikian, koordinator keselamatan kerja beserta dokter pemeriksa tenaga
kerja/ ketua tim K3 sesegera mungkin mengunjungi korban guna memeriksa
kondisi korban.
Penanganan korban kecelakaan kerja dilakukan sesuai standar yang berlaku di
bidang penanganan kecelakaan (PPGD/ ATLS) tergantung dari kondisi dan
jenis kecelakaan korban. Dalam hal korban ditangani di fasilitas kesehatan
lain, begitu keadaan stabil, korban harus segera ditransfer ke RS Sentra
Medika Cibinong.
Penilaian akhir kondisi korban oleh dokter pemeriksa tenaga kerja.
Pelaporan kecelakaan kerja ke dinas tenaga kerja dilakukan oleh Tim K3
dengan sepengetahuan Direktur.
UNIT TERKAIT Tim K3, semua unit di RS Sentra Medika Cibinong