Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584

Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

PENULISAN PARAGRAF ARGUMENTASI: PEKERJAAN RUMAH DI


PERGURUAN TINGGI

Sri Hapsari Wijayanti


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
sri.hapsari@atmajaya.ac.id

Abstrak
Menulis paragraf argumentasi merupakan keterampilan berbahasa yang
sudah diajarkan sejak duduk di bangku sekolah. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan bagaimana subjek, yaitu mahasiswa baru, yang notabene
lulusan SMA/SMK, di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, menulis
paragraf argumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dari segi
konten dan organisasi paragraf argumentasi. Sejumlah 16 subjek menyatakan
setuju dengan topik tersebut, sedangkan sisanya tidak setuju. Subjek
umumnya memandang optimis terhadap profesi lulusan fakultas ekonomi
pada masa depan. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam paragraf
argumentasi, organisasi tulisan subjek menunjukkan cara berpikir yang
berputar-putar, mengulang-ulang, tidak runtun, tidak jelas, tidak tuntas,
adanya kalimat tidak relevan, adanya bukti-bukti pendukung yang tidak
logis, dan simpulan yang kurang tepat.

Kata kunci : paragraf argumentasi, bahasa Indonesia, menulis, karya ilmiah

Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di semua jenjang pendidikan di
Indonesia. Penekanan pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat pada pengembangan
keterampilan berbahasa (Dardjowijojo, 2004). Pembelajar dilatih dan diberi tubian untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam komunikasi sehari-hari,
baik lisan maupun tulis, formal atau informal. Salah satu keterampilan berbahasa yang
diajarkan sejak pendidikan dasar adalah menulis. Menulis adalah
proses menemukan ide, mengorganisasikan ide, menuliskan ide, dan merevisi hasilnya
(Meyers, 2005).

Menulis merupakan keterampilan yang dibutuhkan pada era global sekarang ini
(Kurniasih, 2014). Namun, pembelajaran menulis sering kali diabaikan, sulit dikuasai
siswa, dan sulit diajarkan guru (Alwasilah, 2000). Alasan yang utama mengapa siswa
tidak dapat menulis dengan baik adalah mereka tidak menerima instruksi dengan jelas,
kurang banyak latihan menulis, dan tidak ada umpan balik dari guru (Smith, 1991 dalam
Baharuddin, 2008). Menulis bukan semata-mata bakat, melainkan keahlian yang
membutuhkan latihan (Meyers, 2005). Kelemahan dalam menulis ditemukan pada cara
berpikir yang tidak bernalar (Soekamto, 2003), alur pikiran yang tidak runtun (Soekamto,
2003; Sriasih, 2005), dan kurang berpikir secara kritis (Kurniasih, 2014).

Kemampuan menulis sebuah paragraf penting dikuasai sebelum menulis wacana yang
lebih panjang, seperti karya ilmiah. Dalam perdebatan dan karya ilmiah, paragraf
argumentasi merupakan salah satu jenis paragraf yang digunakan (Moeliono, 2004)
sehingga penting dikuasai oleh pembelajar. Khususnya dalam karya ilmiah, paragraf
argumentasi lazim terdapat dalam bagian Pendahuluan (Safnil & Wardhana, 2014) dan

43
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

Hasil dan Pembahasan (Wardhana, 2016). Dalam paragraf argumentasi dibutuhkan


argumen atau alasan dan pendapat yang tidak lepas dari penalaran untuk meyakinkan
pembaca (Moeliono, 2004). Untuk itu, dibutuhkan dukungan fakta, opini, dan persuasi
serta simpulan yang berhubungan dengan aspek berpikir kritis (Rohayati, et al., 2014). Hal
ini didukung Moeliono (1989) yang menekankan bahwa bukti-bukti itu penting, terutama
jika tulisan bersifat paparan dan persuasi, ketika penulis akan mengambil simpulan.
Penelitian ini mendeskripsikan apakah paragraf argumentasi mahasiswa baru yang
notabene baru saja lulus dari SMA/SMK sudah baik dan benar. Dengan mengetahui lebih
awal kemampuan mahasiswa, dapat direncanakan penekanan pembelajaran paragraf
argumentasi di perguruan tinggi.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini melibatkan 29 subjek, yaitu mahasiswa baru jurusan manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di sebuah universitas swasta di Jakarta pada semester ganjil TA
2017/2018. Subjek penelitian adalah mereka yang hadir pada pertemuan pertama
perkuliahan Bahasa Indonesia. Data dikumpulkan melalui tes menulis sebuah paragraf
dengan topik lulusan fakultas ekonomi memiliki masa depan yang cerah. Objek penelitian
adalah konten dan organisasi paragraf.

Hasil dan Pembahasan


Konten paragraf
Berdasarkan isu atau topik yang diberikan, semua subjek menulis dalam bentuk paragraf
argumentasi. Ini dibuktikan dari caranya mencoba mengemukakan pendapatnya dengan
meyakinkan pembaca tentang topik tulisan. Ungkapan yang umum digunakan di awal
kalimat adalah Menurut saya,…atau Saya setuju/tidak setuju…. Sejumlah 16 subjek
menjawab setuju dan 13 subjek tidak setuju mengenai anggapan bahwa lulusan fakultas
ekonomi memiliki masa depan cerah.

Alasan yang dikemukakan oleh mereka yang setuju adalah kebutuhan perusahaan
terhadap lulusan ekonomi cukup besar; jurusan manajemen (khususnya) mempelajari
banyak aspek yang berguna untuk bekerja di perusahaan; perusahaan membutuhkan
lulusan yang mampu mengatur keuangan; perusahaan mencari manajer yang andal dari
lulusan ekonomi; banyak mata kuliah di fakultas ekonomi yang mendukung dunia kerja;
bidang pekerjaan ekonomi luas, lulusan bisa menjadi manajer atau wirausahawan;
mahasiswa dibekali hardskill dan softkill untuk terjun ke dunia kerja; pengajarnya
berkualitas.

Alasan yang dikemukakan oleh mereka yang tidak setuju bahwa lulusan ekonomi
mempunyai masa depan cerah adalah masa depan seseorang tergantung pada diri
sendiri, bukan prodi atau fakultas; dunia kerja membutuhkan mereka yang rajin, mau
berusaha, beretika, bermoral, tekun, berdaya saing kuat, disiplin, dapat memanfaatkan
ilmu, dan berkemauan kuat.

Dari topik yang diberikan, subjek menuliskan pendapatnya setuju atau tidak setuju
dalam satu atau lebih alasan. Dari alasan-alasan yang disampaikan tampak bahwa
mereka yang setuju ini menunjukkan sikap optimis terhadap masa depannya:

44
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

(1) .. karena menurut saya setiap bidang usaha membutuhkan orang-orang yang ahli
dibidang ekonomi untuk mengatur usaha-usaha yang dijalankan. Selain itu,
Indonesia juga memilliki banyak peluang investor untuk berinvestasi sehingga akan
banyak menyerap tenaga kerja. (VG, perempuan)
Akan tetapi, mereka yang menyatakan tidak setuju berpendapat bahwa masa depan
lulusan fakultas ekonomi akan cerah jika kepribadian lulusan baik: disiplin, tanggung
jawab, dan beretika. Mereka menganggap faktor dalam diri yang berperan dalam
menentukan keberhasilan masa depan.
(2) … Menurut saya yang menentukan cerah atau tidaknya lulusan manajemen fakultas
ekonomi ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri. Dari kemauan dan usaha-usaha
untuk menggapai masa depan yang cerah. (MK, laki-laki)

Organisasi paragraf
Semua subjek menggunakan metode pengembangan alasan atau sebab dalam menulis
paragraf argumentasi. Akan tetapi, tidak semua paragraf disampaikan dengan organisasi
yang lengkap: memiliki kalimat topik, kalimat pendukung, dan kadang-kadang kalimat
simpulan (Oshima & Hoque, 2006).

Kalimat topik
Kalimat topik penting dalam sebuah paragraf karena mengontrol semua kalimat agar
tetap berada pada jalur ide pokok yang dibicarakan (Blancard & Root, 2004). Dalam data
ditemukan posisi kalimat topik berada di awal, tengah, akhir, dan awal dan akhir
paragraf. Berikut secara berurutan kalimat topik yang berada di awal, tengah, akhir, dan
awal dan akhir.
(3) Saya tidak setuju dengan pernyataan yang mengatakan lulusan manajemen fakultas
ekonomi cerah pada masa depan. […] (MK, laki-laki)
(4) […] Saya setuju bahwa prospek lulusan FE manajemen sangat menjanjikan di masa
depan. […] (S, perempuan)
(5) […] Saya merasa prospek lulusan manajemen tidak selalu cerah. (RAH, laki-laki)
(6) Setuju dengan lulusan FE manajemen akan sangat menjanjikan di masa depan […] …
saya setuju bahwa prospek lulusan FE manajemen akan sangat berguna di masa
depan (RS, laki-laki)

Kalimat pendukung
Kalimat topik memerlukan pengembangan di dalam kalimat-kalimat selanjutnya yang
dinamakan kalimat pendukung. Dalam contoh (7) subjek mengembangkan kalimat topik
dengan bukti-bukti yang kuat (lihat huruf yang dimiringkan):
(7) Menurut saya, prospek lulusan manajemen UAJ sangat menjanjikan. Hal ini
dikarenakan UAJ sudah dikenal dengan kualitas lulusannya. UAJ juga memiliki berbagai
program studi yang menunjang para mahasiswa fakultas manajemen untuk lebih dapat
mengembangkan kemampuannya baik sisi akademik maupun softskill. Disamping itu, UAJ
juga tidak hanya memperhatikan kualitas lulusannya dari segi akademik tapi ia juga
memperhatikan kualitas lulusannya dari segi moral. Hampir sebagian mahasiswa yang sudah
keluar dari UAJ dikenal memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi dan kemampuan
bersosialisai yang sangat baik (EJ, perempuan)
Berbeda dengan paragraf di atas, kalimat topik di bawah ini tidak didukung oleh bukti
atau alasan yang jelas.
(8) Menurut pendapat saya prospek lulusan manajemen fakultas ekonomi cerah pada
masa depan tergantung dengan kemampuan orangnya bila orang tersebut memiliki
kriteria yang baik maka lulusan fakultas ekonomi manajemen akan memiliki masa
depan yang cerah. (JT, laki-laki)

45
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

Paragraf (8) kurang dikembangan, terasa dangkal dan tidak memenuhi syarat ketuntasan
sebagaimana paragraf yang baik (Alwi, 2001). Pembaca tidak menemukan informasi yang
detail mengenai ide pokok paragraf tersebut. Paragraf itu tergolong tidak berkembang
karena kurang dari 50 kata (Moeliono, 2004).

Senada dengan Ohsima & Hoque (2006), penelitian ini menemukan bahwa subjek masih
belum dapat mengembangkan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat pendukung.
Penelitian ini juga mendukung penelitian Rohayati, Susilo, dan Utari (2014) yang
mengatakan bahwa menulis secara meyakinkan disertai dengan bukti-bukti yang kuat
merupakan kelemahan mahasiswa. Bukti-bukti sebagai pendukung ini merupakan
pengembangan dari kalimat topik. Jika kalimat topik tidak dikembangkan, biasanya
paragraf itu sangat pendek, hanya satu hingga tiga kalimat.

Dua contoh berikut ini adalah paragraf yang mengandung kalimat topik sekaligus
disusul oleh kalimat-kalimat pendukung di dalam satu kalimat. Paragraf yang demikian
bukan paragraf yang baik karena menumpukkan semua gagasan dalam satu kalimat.
(9) Saya tidak setuju karena yang membuat kualitas lulusan itu cerah atau tidaknya dari
mahasiswa itu sendiri dan juga tidak semua lulusan manajemen mempunyai kualitas
yang baik dalam lulusannya dan walaupun mereka mendapat hasil yang baik tidak
menjamin mendapat pekerjaan yang layak (GI, laki-laki)
(10) Saya setuju dengan pendapat tersebut karena menurut saya semakin tahun semakin
bertambah banyak pula mahasiswa berprestasi yang ada di fakultas ekonomi, dengan
banyaknya mahasiswa berprestasi yang ada di fakultas ekonomi tersebut
memberikan pengaruh besar kepada mahasiswa atau mahasiswi lainnya yang akan
lulus dengan hasil yang baik bahkan sangat baik dan mahasiswa atau mahasiswi
tersebut telah banyak ditunggu dan dicari oleh perusahaan besar (DA, laki-kaki)

Di samping bertumpuknya ide atau gagasan penulis, subjek memperlihatkan cara


berpikir yang berputar-putar, artinya ide kalimat sebelumnya disampaikan secara
berulang-ulang. Pola menulis seperti ini digolongkan oleh Kaplan (1966) dengan pola
berpikir melingkar karena kalimat-kalimat berikutnya hanya mengulang-ulang kalimat-
kalimat sebelumnya. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan Khak (2009) yang
menemukan bahwa tulisan argumentasi mahasiswa membingungkan, tidak jelas,
berbelit-belit karena kelemahan penggunaan Bahasa Indonesia dan kekacauan organisasi
tulisan. Ini dapat dilihat pada kalimat yang dimiringkan di bawah ini.
(11) Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut saya kesuksesan dapat diraih
oleh semua mahasiswa dari lulusan fakultas dan jurusan manapun, bergantung dari
kerajinan dan niat dari masing-masing mahasiswa. Masa depan yang cerah tidak
bergantung dari fakultas dan jurusan apa yang diambil. (AM, perempuan)
(12) Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Karena menurut saya masa depan cerah
tidak bergantung dari 1 fakultas, melainkan itu semua datang dari kemauan diri sendiri
untuk menjadi pribadi yang sukses. Semua mahasiswa dari semua fakultas bisa
mempunyai masa depan yang cerah (KK, perempuan)

Selain ditemukan pengulangan gagasan, paragraf berikut mengandung kalimat tidak


relevan yang menyisip di dalam kalimat-kalimat pendukung (lihat kalimat berhuruf
miring). Bahkan, penulisnya menggunakan kata transisi jadi, seolah-olah penulis akan
memberikan simpulan, tetapi ternyata hanya pengulangan dari kalimat topik di awal
paragraf (lihat kalimat berhuruf tebal).

46
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

(13) Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa lulusan manajemen memiliki prospek
yang cerah di masa depan. Karena menurut saya kembali pada pribadi masing-
masing sendiri. Di zaman sekarang banyak sekali saingan dari Universitas-Univesitas lain.
Jadi, untuk menentukan prospek cerah atau tidak cerahnya kembali bergantung
pada diri sendiri. Karena mahasiswa lulus pasti, tetapi yang rajin and tekun itu
perbedaan masing-masing mahasiswa. (JJ, laki-laki)
Paragraf dengan bukti yang kurang kuat seperti hanya asumsi penulis tampak pada data
berikut:
(14) Saya kurang setuju dengan pernyataan prospek lulusan fakultas ekonomi jurusan
manajemen cerah karena pada umumnya mahasiswa yang kuliah di jurusan
manajemen sudah tidak tahu lagi ingin mengambil jurusan apa. Di sisi lain ketika
ingin bekerja, calon pekerja yang berlatar belakang manajemen disampingkan karena
jurusan manajemen tidak mempunyai spesialisasi dan pada dasar setiap orang secara
tidak langsung bisa mengurus/me-manage sesuatu tanpa mereka pelajari. (MP, laki-
laki)
Paragraf di atas memberikan bukti-bukti yang kurang didukung data yang akurat.
Bagaimana penulisnya membuktikan alasan yang pertama: pada umumnya mahasiswa yang
kuliah di jurusan manajemen sudah tidak tahu lagi ingin mengambil jurusan apa; alasan kedua:
pekerja yang berlatar belakang manajemen disampingkan; alasan ketiga: jurusan manajemen
tidak mempunyai spesialisasi; alasan keempat: pada dasar setiap orang secara tidak langsung
bisa mengurus/me-manage sesuatu tanpa mereka pelajari. Penulis paragraf di atas terlalu cepat
beralasan tanpa dapat menunjukkan bukti pendukung atas ketidaksetujuannya terhadap
topik.

Kalimat simpulan
Kalimat simpulan atau kalimat penutup berguna untuk menandai akhir paragraf, bukan
membuka celah untuk topik baru. Dengan adanya kalimat simpulan, pembaca diingatkan
kembali mengenai ide pokok paragraf. Jika paragraf yang ditulis cukup panjang,
keberadaan kalimat simpulan penting agar pembaca dapat mengingat butir-burtir yang
disampaikan dalam paragraf. Penanda jadi dalam paragraf di bawah ini menandai
simpulan.
(15) Ya, saya setuju prospek lulusan manajemen fakultas ekonomi cerah pada masa
depan. Karena di Indonesia mulai banyak perusahaan baru yang tentunya sangat
membutuhkan sarjana manajemen untuk mengatur perusahaan agar menjadi
berkembang untuk kedepannya. Selain itu, satu perusahaan membutuhkan cukup
banyak lulusan-lulusan manajemen. Jadi, akan sangat banyak lowongan pekerjaan
bagi sarjana manajemen. (SW, laki-laki)

Simpulan dan Saran


Penelitian ini menyimpulkan bahwa subjek masih belum terampil dalam menulis
paragraf argumentasi dengan baik dan benar. Subjek masih kurang cermat menata ide-
ide pikirannya. Bahkan cenderung paragraf yang ditulis subjek menunjukkan cara
berpikir yang berputar-putar, mengulang-ulang, tidak runtun, tidak jelas, tidak tuntas,
adanya kalimat pendukung yang tidak relevan, kalimat pendukung yang kurang
memberikan bukti yang logis, dan pengambilan simpulan yang kurang tepat. Hal ini
menunjukkan bahwa di tingkat pendidikan sebelumnya (SMA/SMK) siswa kurang
menguasai penulisan paragraf. Karena penekanan Bahasa Indonesia di perguruan tinggi
adalah menulis akademik, pembelajaran paragraf membutuhkan penekanan khusus.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan
sebelumnya masih belum dapat dikatakan mampu memahirkan siswa berpikir logis,
sistematis dalam menulis paragraf argumentasi khususnya. Penelitian selanjutnya

47
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

diharapkan menyempurnakan penelitian ini dengan mengamati sejauh mana


pengetahuan mahasiswa mengenai paragraf argumentasi melalui teknik wawancara atau
mengukur secara kuantitatif ada tidaknya peningkatkan keterampilan menulis paragraf
argumentasi.

Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. (2000). Membentuk perkuliahan MKDU Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa, 677-694.

Alwi, Hasan. (2001). Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Departemen.
Pendidikan Nasional.

Baharuddin, Maria. (2008). Enhancing paragraph writing achievement and developing


character of the tenth grades through the teaching of Haiku. Tenth Conference on English
Studies. Atma Jaya Catholic University of Indonesia, 1-12.

Blancard, Karen dan Christine Root. (2004). Ready to Write More (2nd edition). N.Y.:
Longman.

Dardjowidjojo, Soenjono. (2004). Bahasa sebagai cermin pola berpikir. Pendidikan Manusia
Indonesia. Dalam Tonny D. Widiastono (Ed.). Jakarta: Yayasan Toyota, Astra, dan Penerbit
Buku Kompas.

Khak, Muh Abdul. (2009). Penalaran dalam Bahasa Indonesia: Kajian semantic kognitif.
Medan Bahasa, 4, 2, 11-18.

Kaplan, Robert B. (1966). Cultural thought patterns in inter-cultural education. Language


Learning: A Jorunal of Research in Language Studies, 16, 1-2, 1-20.

Kurniasih, Esti. (2014), The profile of students’ critical thinking through their
argumentative essay writing. The 61th TEFLIN International Conference, 1273-1277.

Meyers, Alan. (2005). Gateways to Academic Writing: Effective Sentences, Paragraph, and
Essays. N.Y.: Longman

Moeliono, Anton. (1989). Penalaran dan pembuatan paragraf dalam karangan ilmiah.
Kembara Bahasa Kumpulan Karangan Tersebar, 124-138.

Moeliono, Anton. (2004). Pengajaran Bahasa Indonesia untuk tujuan akademis. Linguistik
Indonesia, 22, 2, 209-226.

Oshima, Alice & Ann Hoque. (2006). Writing Academic Writing.N.Y.: Pearson Education.

Rohayati, Dedeh, Susilo, Bernadetta Ririn Yuliani, Utari, Ratna. (2014). Assessment of
critical thinking through writing an English argumentative essay. Prosiding Kolita, 12, 341-
345.

Safnil & Wardhana, Dian Eka Chandra. (2014). Indonesian argument style: An analysis on
the ways Indonesia writers argue for their research project in their research article
introductions. The 61th TEFLIN International Conference UNS Solo, 1335-1240.

48
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343

Soekamto, Katharina E. (2003). Rampai Bahasa, Pendidikan, dan Budaya. Kmpulan Esai
Soenjono Dardjowidjojo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sriasih. (2005). Perkembangan struktur wacana tulis argumentatif siswa sekolah dasar.
Linguistik Indonesia, 23, 1, 61-80.

Wardhana, Dian Eka Chandra. (2016). Representasi bahasa penulis dalam bab temuan
dan pembahasan artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia jurnal terakreditasi bidang
penelitian kebahasaan yang merefleksikan gaya berargumentasi setiap tahapan. Buku
Kumpulan Makalah KIMLI, 150-153.

49

Anda mungkin juga menyukai