Abstrak
Menulis paragraf argumentasi merupakan keterampilan berbahasa yang
sudah diajarkan sejak duduk di bangku sekolah. Penelitian ini bertujuan
mendeskripsikan bagaimana subjek, yaitu mahasiswa baru, yang notabene
lulusan SMA/SMK, di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, menulis
paragraf argumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dari segi
konten dan organisasi paragraf argumentasi. Sejumlah 16 subjek menyatakan
setuju dengan topik tersebut, sedangkan sisanya tidak setuju. Subjek
umumnya memandang optimis terhadap profesi lulusan fakultas ekonomi
pada masa depan. Penelitian ini juga menemukan bahwa dalam paragraf
argumentasi, organisasi tulisan subjek menunjukkan cara berpikir yang
berputar-putar, mengulang-ulang, tidak runtun, tidak jelas, tidak tuntas,
adanya kalimat tidak relevan, adanya bukti-bukti pendukung yang tidak
logis, dan simpulan yang kurang tepat.
Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di semua jenjang pendidikan di
Indonesia. Penekanan pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat pada pengembangan
keterampilan berbahasa (Dardjowijojo, 2004). Pembelajar dilatih dan diberi tubian untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam komunikasi sehari-hari,
baik lisan maupun tulis, formal atau informal. Salah satu keterampilan berbahasa yang
diajarkan sejak pendidikan dasar adalah menulis. Menulis adalah
proses menemukan ide, mengorganisasikan ide, menuliskan ide, dan merevisi hasilnya
(Meyers, 2005).
Menulis merupakan keterampilan yang dibutuhkan pada era global sekarang ini
(Kurniasih, 2014). Namun, pembelajaran menulis sering kali diabaikan, sulit dikuasai
siswa, dan sulit diajarkan guru (Alwasilah, 2000). Alasan yang utama mengapa siswa
tidak dapat menulis dengan baik adalah mereka tidak menerima instruksi dengan jelas,
kurang banyak latihan menulis, dan tidak ada umpan balik dari guru (Smith, 1991 dalam
Baharuddin, 2008). Menulis bukan semata-mata bakat, melainkan keahlian yang
membutuhkan latihan (Meyers, 2005). Kelemahan dalam menulis ditemukan pada cara
berpikir yang tidak bernalar (Soekamto, 2003), alur pikiran yang tidak runtun (Soekamto,
2003; Sriasih, 2005), dan kurang berpikir secara kritis (Kurniasih, 2014).
Kemampuan menulis sebuah paragraf penting dikuasai sebelum menulis wacana yang
lebih panjang, seperti karya ilmiah. Dalam perdebatan dan karya ilmiah, paragraf
argumentasi merupakan salah satu jenis paragraf yang digunakan (Moeliono, 2004)
sehingga penting dikuasai oleh pembelajar. Khususnya dalam karya ilmiah, paragraf
argumentasi lazim terdapat dalam bagian Pendahuluan (Safnil & Wardhana, 2014) dan
43
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
Metodologi Penelitian
Penelitian ini melibatkan 29 subjek, yaitu mahasiswa baru jurusan manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis di sebuah universitas swasta di Jakarta pada semester ganjil TA
2017/2018. Subjek penelitian adalah mereka yang hadir pada pertemuan pertama
perkuliahan Bahasa Indonesia. Data dikumpulkan melalui tes menulis sebuah paragraf
dengan topik lulusan fakultas ekonomi memiliki masa depan yang cerah. Objek penelitian
adalah konten dan organisasi paragraf.
Alasan yang dikemukakan oleh mereka yang setuju adalah kebutuhan perusahaan
terhadap lulusan ekonomi cukup besar; jurusan manajemen (khususnya) mempelajari
banyak aspek yang berguna untuk bekerja di perusahaan; perusahaan membutuhkan
lulusan yang mampu mengatur keuangan; perusahaan mencari manajer yang andal dari
lulusan ekonomi; banyak mata kuliah di fakultas ekonomi yang mendukung dunia kerja;
bidang pekerjaan ekonomi luas, lulusan bisa menjadi manajer atau wirausahawan;
mahasiswa dibekali hardskill dan softkill untuk terjun ke dunia kerja; pengajarnya
berkualitas.
Alasan yang dikemukakan oleh mereka yang tidak setuju bahwa lulusan ekonomi
mempunyai masa depan cerah adalah masa depan seseorang tergantung pada diri
sendiri, bukan prodi atau fakultas; dunia kerja membutuhkan mereka yang rajin, mau
berusaha, beretika, bermoral, tekun, berdaya saing kuat, disiplin, dapat memanfaatkan
ilmu, dan berkemauan kuat.
Dari topik yang diberikan, subjek menuliskan pendapatnya setuju atau tidak setuju
dalam satu atau lebih alasan. Dari alasan-alasan yang disampaikan tampak bahwa
mereka yang setuju ini menunjukkan sikap optimis terhadap masa depannya:
44
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
(1) .. karena menurut saya setiap bidang usaha membutuhkan orang-orang yang ahli
dibidang ekonomi untuk mengatur usaha-usaha yang dijalankan. Selain itu,
Indonesia juga memilliki banyak peluang investor untuk berinvestasi sehingga akan
banyak menyerap tenaga kerja. (VG, perempuan)
Akan tetapi, mereka yang menyatakan tidak setuju berpendapat bahwa masa depan
lulusan fakultas ekonomi akan cerah jika kepribadian lulusan baik: disiplin, tanggung
jawab, dan beretika. Mereka menganggap faktor dalam diri yang berperan dalam
menentukan keberhasilan masa depan.
(2) … Menurut saya yang menentukan cerah atau tidaknya lulusan manajemen fakultas
ekonomi ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri. Dari kemauan dan usaha-usaha
untuk menggapai masa depan yang cerah. (MK, laki-laki)
Organisasi paragraf
Semua subjek menggunakan metode pengembangan alasan atau sebab dalam menulis
paragraf argumentasi. Akan tetapi, tidak semua paragraf disampaikan dengan organisasi
yang lengkap: memiliki kalimat topik, kalimat pendukung, dan kadang-kadang kalimat
simpulan (Oshima & Hoque, 2006).
Kalimat topik
Kalimat topik penting dalam sebuah paragraf karena mengontrol semua kalimat agar
tetap berada pada jalur ide pokok yang dibicarakan (Blancard & Root, 2004). Dalam data
ditemukan posisi kalimat topik berada di awal, tengah, akhir, dan awal dan akhir
paragraf. Berikut secara berurutan kalimat topik yang berada di awal, tengah, akhir, dan
awal dan akhir.
(3) Saya tidak setuju dengan pernyataan yang mengatakan lulusan manajemen fakultas
ekonomi cerah pada masa depan. […] (MK, laki-laki)
(4) […] Saya setuju bahwa prospek lulusan FE manajemen sangat menjanjikan di masa
depan. […] (S, perempuan)
(5) […] Saya merasa prospek lulusan manajemen tidak selalu cerah. (RAH, laki-laki)
(6) Setuju dengan lulusan FE manajemen akan sangat menjanjikan di masa depan […] …
saya setuju bahwa prospek lulusan FE manajemen akan sangat berguna di masa
depan (RS, laki-laki)
Kalimat pendukung
Kalimat topik memerlukan pengembangan di dalam kalimat-kalimat selanjutnya yang
dinamakan kalimat pendukung. Dalam contoh (7) subjek mengembangkan kalimat topik
dengan bukti-bukti yang kuat (lihat huruf yang dimiringkan):
(7) Menurut saya, prospek lulusan manajemen UAJ sangat menjanjikan. Hal ini
dikarenakan UAJ sudah dikenal dengan kualitas lulusannya. UAJ juga memiliki berbagai
program studi yang menunjang para mahasiswa fakultas manajemen untuk lebih dapat
mengembangkan kemampuannya baik sisi akademik maupun softskill. Disamping itu, UAJ
juga tidak hanya memperhatikan kualitas lulusannya dari segi akademik tapi ia juga
memperhatikan kualitas lulusannya dari segi moral. Hampir sebagian mahasiswa yang sudah
keluar dari UAJ dikenal memiliki tingkat profesionalitas yang tinggi dan kemampuan
bersosialisai yang sangat baik (EJ, perempuan)
Berbeda dengan paragraf di atas, kalimat topik di bawah ini tidak didukung oleh bukti
atau alasan yang jelas.
(8) Menurut pendapat saya prospek lulusan manajemen fakultas ekonomi cerah pada
masa depan tergantung dengan kemampuan orangnya bila orang tersebut memiliki
kriteria yang baik maka lulusan fakultas ekonomi manajemen akan memiliki masa
depan yang cerah. (JT, laki-laki)
45
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
Paragraf (8) kurang dikembangan, terasa dangkal dan tidak memenuhi syarat ketuntasan
sebagaimana paragraf yang baik (Alwi, 2001). Pembaca tidak menemukan informasi yang
detail mengenai ide pokok paragraf tersebut. Paragraf itu tergolong tidak berkembang
karena kurang dari 50 kata (Moeliono, 2004).
Senada dengan Ohsima & Hoque (2006), penelitian ini menemukan bahwa subjek masih
belum dapat mengembangkan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat pendukung.
Penelitian ini juga mendukung penelitian Rohayati, Susilo, dan Utari (2014) yang
mengatakan bahwa menulis secara meyakinkan disertai dengan bukti-bukti yang kuat
merupakan kelemahan mahasiswa. Bukti-bukti sebagai pendukung ini merupakan
pengembangan dari kalimat topik. Jika kalimat topik tidak dikembangkan, biasanya
paragraf itu sangat pendek, hanya satu hingga tiga kalimat.
Dua contoh berikut ini adalah paragraf yang mengandung kalimat topik sekaligus
disusul oleh kalimat-kalimat pendukung di dalam satu kalimat. Paragraf yang demikian
bukan paragraf yang baik karena menumpukkan semua gagasan dalam satu kalimat.
(9) Saya tidak setuju karena yang membuat kualitas lulusan itu cerah atau tidaknya dari
mahasiswa itu sendiri dan juga tidak semua lulusan manajemen mempunyai kualitas
yang baik dalam lulusannya dan walaupun mereka mendapat hasil yang baik tidak
menjamin mendapat pekerjaan yang layak (GI, laki-laki)
(10) Saya setuju dengan pendapat tersebut karena menurut saya semakin tahun semakin
bertambah banyak pula mahasiswa berprestasi yang ada di fakultas ekonomi, dengan
banyaknya mahasiswa berprestasi yang ada di fakultas ekonomi tersebut
memberikan pengaruh besar kepada mahasiswa atau mahasiswi lainnya yang akan
lulus dengan hasil yang baik bahkan sangat baik dan mahasiswa atau mahasiswi
tersebut telah banyak ditunggu dan dicari oleh perusahaan besar (DA, laki-kaki)
46
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
(13) Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa lulusan manajemen memiliki prospek
yang cerah di masa depan. Karena menurut saya kembali pada pribadi masing-
masing sendiri. Di zaman sekarang banyak sekali saingan dari Universitas-Univesitas lain.
Jadi, untuk menentukan prospek cerah atau tidak cerahnya kembali bergantung
pada diri sendiri. Karena mahasiswa lulus pasti, tetapi yang rajin and tekun itu
perbedaan masing-masing mahasiswa. (JJ, laki-laki)
Paragraf dengan bukti yang kurang kuat seperti hanya asumsi penulis tampak pada data
berikut:
(14) Saya kurang setuju dengan pernyataan prospek lulusan fakultas ekonomi jurusan
manajemen cerah karena pada umumnya mahasiswa yang kuliah di jurusan
manajemen sudah tidak tahu lagi ingin mengambil jurusan apa. Di sisi lain ketika
ingin bekerja, calon pekerja yang berlatar belakang manajemen disampingkan karena
jurusan manajemen tidak mempunyai spesialisasi dan pada dasar setiap orang secara
tidak langsung bisa mengurus/me-manage sesuatu tanpa mereka pelajari. (MP, laki-
laki)
Paragraf di atas memberikan bukti-bukti yang kurang didukung data yang akurat.
Bagaimana penulisnya membuktikan alasan yang pertama: pada umumnya mahasiswa yang
kuliah di jurusan manajemen sudah tidak tahu lagi ingin mengambil jurusan apa; alasan kedua:
pekerja yang berlatar belakang manajemen disampingkan; alasan ketiga: jurusan manajemen
tidak mempunyai spesialisasi; alasan keempat: pada dasar setiap orang secara tidak langsung
bisa mengurus/me-manage sesuatu tanpa mereka pelajari. Penulis paragraf di atas terlalu cepat
beralasan tanpa dapat menunjukkan bukti pendukung atas ketidaksetujuannya terhadap
topik.
Kalimat simpulan
Kalimat simpulan atau kalimat penutup berguna untuk menandai akhir paragraf, bukan
membuka celah untuk topik baru. Dengan adanya kalimat simpulan, pembaca diingatkan
kembali mengenai ide pokok paragraf. Jika paragraf yang ditulis cukup panjang,
keberadaan kalimat simpulan penting agar pembaca dapat mengingat butir-burtir yang
disampaikan dalam paragraf. Penanda jadi dalam paragraf di bawah ini menandai
simpulan.
(15) Ya, saya setuju prospek lulusan manajemen fakultas ekonomi cerah pada masa
depan. Karena di Indonesia mulai banyak perusahaan baru yang tentunya sangat
membutuhkan sarjana manajemen untuk mengatur perusahaan agar menjadi
berkembang untuk kedepannya. Selain itu, satu perusahaan membutuhkan cukup
banyak lulusan-lulusan manajemen. Jadi, akan sangat banyak lowongan pekerjaan
bagi sarjana manajemen. (SW, laki-laki)
47
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
Daftar Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. (2000). Membentuk perkuliahan MKDU Bahasa Indonesia di
perguruan tinggi. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moeliono Pereksa Bahasa, 677-694.
Alwi, Hasan. (2001). Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta: Departemen.
Pendidikan Nasional.
Blancard, Karen dan Christine Root. (2004). Ready to Write More (2nd edition). N.Y.:
Longman.
Dardjowidjojo, Soenjono. (2004). Bahasa sebagai cermin pola berpikir. Pendidikan Manusia
Indonesia. Dalam Tonny D. Widiastono (Ed.). Jakarta: Yayasan Toyota, Astra, dan Penerbit
Buku Kompas.
Khak, Muh Abdul. (2009). Penalaran dalam Bahasa Indonesia: Kajian semantic kognitif.
Medan Bahasa, 4, 2, 11-18.
Kurniasih, Esti. (2014), The profile of students’ critical thinking through their
argumentative essay writing. The 61th TEFLIN International Conference, 1273-1277.
Meyers, Alan. (2005). Gateways to Academic Writing: Effective Sentences, Paragraph, and
Essays. N.Y.: Longman
Moeliono, Anton. (1989). Penalaran dan pembuatan paragraf dalam karangan ilmiah.
Kembara Bahasa Kumpulan Karangan Tersebar, 124-138.
Moeliono, Anton. (2004). Pengajaran Bahasa Indonesia untuk tujuan akademis. Linguistik
Indonesia, 22, 2, 209-226.
Oshima, Alice & Ann Hoque. (2006). Writing Academic Writing.N.Y.: Pearson Education.
Rohayati, Dedeh, Susilo, Bernadetta Ririn Yuliani, Utari, Ratna. (2014). Assessment of
critical thinking through writing an English argumentative essay. Prosiding Kolita, 12, 341-
345.
Safnil & Wardhana, Dian Eka Chandra. (2014). Indonesian argument style: An analysis on
the ways Indonesia writers argue for their research project in their research article
introductions. The 61th TEFLIN International Conference UNS Solo, 1335-1240.
48
Seminar Nasional Pakar ke 1 Tahun 2018 ISSN (P) : 2615 - 2584
Buku 2 ISSN (E) : 2615 - 3343
Soekamto, Katharina E. (2003). Rampai Bahasa, Pendidikan, dan Budaya. Kmpulan Esai
Soenjono Dardjowidjojo. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sriasih. (2005). Perkembangan struktur wacana tulis argumentatif siswa sekolah dasar.
Linguistik Indonesia, 23, 1, 61-80.
Wardhana, Dian Eka Chandra. (2016). Representasi bahasa penulis dalam bab temuan
dan pembahasan artikel jurnal penelitian berbahasa Indonesia jurnal terakreditasi bidang
penelitian kebahasaan yang merefleksikan gaya berargumentasi setiap tahapan. Buku
Kumpulan Makalah KIMLI, 150-153.
49