METODE PENELITIAN
39
40
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
Lombok Timur.
41
Federer :
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan :
t = Jumlah Perlakuan
r = Jumlah Pengulangan
hal yaitu :
1. Derajat ketelitian
(Hanafiah, 2016).
sebanyak 12 ekor hewan uji, dimana setiap kelompok terdapat 4 ekor hewan
+ Glukosa
auct. Amer) dan daun okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench) yang
adalah bahwa setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Alat Bahan
1. Kandang mencit 1. Aquadest
2. Timbangan analitik 2. Glukosa
3. Timbangan mencit 3. Metformin
4. Blender 4. Etanol
5. Bejana maserasi 5. Alkohol
6. Batang pengaduk 6. Biji kelici (Caesalpinia
7. Mangkok kaca crista auct. Amer)
8. Evaporator 7. Daun okra (Abelmoschus
9. Sudip esculentus (L.) Moench)
10. Cawan porselin 8. Na – CMC
11. Gelas ukur 9. Darah mencit
12. Beaker gelas 10. Strip test glukosa
13. Erlenmeyer
14. Pipet tetes
15. Spuit 1 ml
16. Sonde atau spuit tumpul
17. Spidol
18. Stopwatch
19. Glukometer
44
a. Penyiapan Bahan
b. Pembuatan Ekstrak
ditimbang.
20 g adalah :
3𝑔
Tikus 200 g = 200 g x ⁄𝑘𝑔 = 0,6 g ~ 600 mg
= 0,14 x 600 mg = 84 mg
aquadest.
adalah :
47
BB Mencit 20 g
Dosis Pada Mencit = BB Standar x Dosis = 20 x 1,3 mg = 1,3 mg
g
BB Mencit
Volume Pemberian = BB Standar x vol. obat
20 g
= 20 g
x 0,13 ml = 0,13 ml
dihomogenkan.
Moench)
tikus secara oral dengan dosis yang berbeda adalah 200 – 400
adalah :
11,2 𝑚𝑔
- Dosis 11,2 mg/20 g BB = Mencit 20 g = 20 g x 20 g
= 11,2 mg
22,40 𝑚𝑔
- Dosis 22,40 mg/20 g BB = Mencit 20 g = 20 g x 20 g
= 22,40 mg
Moench)
0,3 % hingga 2,5 ml. Dari larutan stok tersebut yang diberikan
kepada hewan uji adalah 22,40 mg/ 0,2 ml per ekor mencit.
pakan standar.
mencit.
glukosa.
glukosa.
darah.
51
diteteskan darah.
sudah dipersiapkan.
Hewan uji kontrol positif (+) diberikan metformin, kontrol negatif (-) diberikan
aquadest, kelompok III diberikan kombinasi ekstrak etanol biji kelici (Caesalpinia
crista auct. Amer) dan daun okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench)
Pengukuran kadar glukosa darah 30 menit setelah diberikan obat atau bahan
uji kemudian masing – masing kelompok perlakuan diinduksi glukosa
setelah pemberian bahan uji), 𝑇g30 (kadar glukosa darah 30 menit setelah
𝑇g120 (kadar glukosa darah 120 menit setelah induksi glukosa), 𝑇g150
(kadar glukosa darah 150 menit setelah induksi glukosa), 𝑇g180 (kadar
glukosa darah 180 menit setelah induksi glukosa), kemudian data hasil
K I - (Aquadest)
K II + (Metformin)
Package for the Social Sciences). Analisis menggunakan uji statistik One
normal dan memiliki varian yang sama. Oleh karena itu, data hasil
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05). Apabila data yang diperoleh terdistribusi
normal dan homogen, maka uji selanjutnya yang dilakukan adalah uji
parametrik ANOVA. Jika data hasil penelitian tidak terdistribusi normal dan
tidak homogen nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) maka uji
selanjutnya yang dilakukan adalah uji non parametrik Kruskal – Wallis pada
Kriteria pembacaan hasil uji statistik adalah apabila probabilitas < dari
biji kelici (Caesalpinia crista auct. Amer) dan daun okra (Abelmoschus
apabila probabilitas > dari α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
kombinasi ekstrak etanol biji kelici (Caesalpinia crista auct. Amer) dan
55