Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam yang senantiasa memberikan
rahmat dan karunia-Nya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh panca
indera manusia.Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Ilahi Rabbi yang
telah memberikan kemampuan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang membahas tentang “Prinsip dan Kode Etik dalam Bisnis ,dan Kode
Etik Profesi Lainnya ”.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kemungkinan untukmengatur diri sendiri (self regulation). Soal untuk
dikerjakan dan dikumpulkan.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Profesi
Definisi yang sangat luas, profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara
khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang
bisa menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut.
3
Ciri-ciri Profesi :
Bisnis dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan
ciri-ciri suatu profesi, yaitu :
4
1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis
pekerjaan.
2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.
3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat.
4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis.
Adanya pro & kontra apakah Bisnis bisa disebut Sebagai profesi/ tidak?.
Pandangan yang mengganggap bisnis itu adalah Amoral. Bisnis tidak ada
hubungannya dengan etika. Yang lemah akan kalah, yang kuat akan
unggul. Banyaknya pandangan bisnis amoral ini akan ditinggalkan karena
saat Ini dan dimasa yang akan datang makin banyak yang menyadari
bahwa dalam berbisnis pun diperlukan komitmen moral yang tinggi.
2. Menurut Weiss :
martabat/hak
Kewajiban
Kewajaran
Keadilan
5
3. Menurut Sonny Keraf :
a) Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
b) Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan
lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama,
jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu
dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan.
c) Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara
sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang
rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
d) Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ;
menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak.
e) Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan
internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau
orang-orangnya maupun perusahaannya.
6
3) Perusakan lapisan ozon
4) Hujan asam
5) Deforestasi dan penggurunan
6) Serta kematian bentuk-bentuk kehidupan (keanekaragaman hayati)
Contoh Kasus :
Berbagai isu lingkungan hidup tidak dapat lagi diabaikan bila ingin
memahami dan menyadari bahwa perilaku manusia juga berpengaruh
terhadap keberadaan bumi beserta seluruh isinya, bukan hanya
menentukan keberadaam umat manusia saja. Sehubungan dengan hal ini,
ada beberapa paradigm (cara pandang/pola pikir) yang berkembang dalam
memahami etika dalam kaitannya dengan isu lingkungan hidup.
7
umat manusia pada generasi saat ini saja, tetapi juga kepentingan umat
manusia pada generasi-generasi mendatang.
2. Etika lingkungan biosentris, yang memandang perilaku etis bukan saja dari
sudut pandang manusia, tetapi juga dari sudut pandang nonmanusia (flora,
fauna, dan benda bumi nonorganisme) sebagai satu kesatuan sistem
lingkungan.
3. Etika ekosistem, menganggap Sang Pencipta (Tuhan) dan seluruh
ciptaannya (bumi dan seluruh isinya, sistem tata surya, sistem galaksi, dan
sistem alam jagat raya) dianggap sebagai moral patients.
8
1. Tanggung jawab (responsibilities), pelaku pemasaran harus
bertanggungjawab atas konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha
agar keputusan, rekomendasi dan fungsi tindakan mereka
mengidentifikasi, melayani, dan memuaskan masyarakat (publik) yang
relevan : para pelanggan, organisasi dan masyarakat.
2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus
menjaga dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi
pemasaran.
3. Rights and duties of parties (Hak (Rights) dan Kewajiaban (Duties), pihak-
pihak).
4. Organizational relationships (Hubungan Organisasi)
1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang
sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan
membuat laporan yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang
dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
9
2. Kerahasiaan
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan
informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan
untuk melakukan hal tersebut. Praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
3. Integritas
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari
kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan
mereka dalam menjunjung etika. Praktisi manajemen akuntansi dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
10
Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau
kendala lain yang dapat menghalangi penilaian tanggung jawab
kinerja dari suatu kegiatan.
Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta
yang menguntungkan dalam penilaian profesional.
Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara
wajar dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua
informasi relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user
terhadap pelaporan, komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab
untuk :
11
Kode Etik Keuangan :
Association for Investment Management and Research (AIMR)
12
apapun peran yang dimainkan oleh setiap elemen tersebut. Misalnya
bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian produksi tidak
berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang
dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah
sebagai berikut :Prinsip Otonomi, Prinsip Kejujuran, Prinsip Keadilan, Prinsip
Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle),Prinsip Integritas Moral ;
Prinsip dan isu etika untuk beberapa fungsi, seperti fungsi sumber daya
manusia (SDM), pemasaran, akuntansi, keuangan, teknologi informasi, dan
fungsi-fungsi lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15