MODULASI AMPLITUDO
A. TUJUAN
A.1. PENGAMATAN RANGKAIAN AM
1.Mengamati bentuk rangkaian sinyal modulasi amplitudo
2.Mengamati pengaruh induktor dan kapasitor terhadap sinyal modulasi
A.2. PENGAMATAN DOMAIN WAKTU
1.Mengamati bentuk sinyal keluaran dari modulasi amplitudo pada domain
waktu
2.Mengamati pengaruh indeks modulasi terhadap sinyal modulasi
A.2. PENGAMATAN DOMAIN FREKUENSI
1.Mengamati bentuk sinyal keluaran dari modulasi amplitudo domain frekuensi
2.Menentukan nilai upper side band (USB) dan lower side band (LSB) dari
pengamatan spektrum sinyal AM
B. DASAR TEORI
B.1. Pengertian dan Tujuan Modulasi
Pengertian Modulasi:
Jika sinyal pemodulasi berupa sinyal sinusoida maka persamaan di atas dapat
dituliskan menjadi:
dimana:
Vm = amplitudo puncak sinyal pemodulasi (volt)
wm = frekuensi sinyal pemodulasi (radian per detik)
variabel yang lain sama seperti pada persamaan sebelumnya.
m =Vm / Vc (3)
Nilai indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen, yaitu dengan
mengalikan m dengan 100.
Jika persamaan (3) disubstitusikan dengan persamaan (2) maka didapatkan
persamaan:
Gambar 1.7
(5)
(6)
(7)
D. LANGKAH PERCOBAAN
D.1. Mengamati Rangkaian Am
L=2 mH
C=2 nF
L=3 mH
C=3 nF
L= 2 mH
C= 4 nF
L= 3 mH
C= 4 nF
L=4 mH
C=4 nF
L= 5 mH
C= 5 nF
L= 1 mH
C= 6 nF
L= 3 mH
C= 6 nF
L= 5 mH
C = 6 nF
E.2.Tabel hasil pengamatan domain waktu.
CARIER
R1 D1
10k
1N4001
MODULATING A
MODULATION B
R2 R3 L1 C
10k R4 C1 1mH
10k 10k 1nF D
Pada rangkaian proteus diatas terdapat dua altenator yang berfungsi untuk
mensuplai sinyal carrier (pembawa) dan sinyal pemodulasi (informasi). Sinyal carrier
dihubungkan pada channel A osiloskop yang berguna untuk menampilkan output sinyal
carrier. Sinyal pemodulasi (informasi) dihubungkan pada channel B osiloskop untuk
menampilkan output sinyal pemodulasi (informasi). Pada rangkaian proses modulasi
AM terjadi pada komponen kapasitor (C) dan induktor (L). Induktor (L) berfungsi untuk
filter yang berguna untuk menyaring frekuensi tertentu sehingga dapat diblok atau
diloloskan dan penghilang dengung dan noise sedangkan kapasitor (C) berfungsi untuk
pembangkit frekuensi dan filter frekuensi rendah. Sebelum proses modulasi AM, sinyal-
sinyal (baik carrier dan informasi) terlebih dahulu melalui komponen resistor (R) dan
dioda. Resistor (R) berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dari frekuensi
rendah sedangkan dioda (dioda detector) berfungsi sebagai pendeteksi frekuensi
modulasi, untuk sinyal AM berbentuk Double Side, akan diperoleh sinyal Single Side.
Setelah proses modulasi, kemudian dihubungkan pada channel C pada osiloskop untuk
menampilkan sinyal modulasinya.
Pada rangkaian diatas dapat diamati bahwa sinyal carrier selain terhubung
dengan channel A osiloskop juga dihubungkan dengan resistor R1. Sinyal informasi
juga selain terhubung dengan channel B osiloskop, juga tehubung dengan resistor R2.
Hasil keluaran R2 dihubungkan dengan keluaran R1 yang dihubungkan lagi dengan
resistor R3 dan dioda (D1). R3 langsung terhubung dengan ground. Sedangkan dioda
terhubung langsung dengan induktor (L1) dan resistor R4. Positif R3 terhubung ke
negatif R4 dan terhubung ke sebuah kapasitor sebelum akhirnya masuk ke channel C
osiloskop. Pada rangkaian diatas komponen induktor dan kapasitor sebagai acuan atau
yang paling berperan dalam proses modulasi. Dimana induktor sangat berpengaruh
terhadap perubahan gelombang dibandingkan dengan kapasitor. Semakin besar nilai
induktornya maka semakin besar gelombang yang dihasilkan pada sinyal AM.
Pada gambar 1.10 dapat dilihat bahwa channel A merupakan sinyal informasi,
channel B merupakan sinyal carrier, dan channel C sinyal AM. Dimana pada gambar
diatas pada channel A, channel B dan channel C menggunakan 2 mV. Sehingga dalam 1
kotak memiliki tegangan sebesar 2mV. Berikut penjelasan untuk setiap sinyalnya :
1. Tegangan puncaknya adalah 1 kotak atau 1 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita
setting adalah 2V maka hasil perhitungannya adalah 2V ( 1 DIV x 2 V = 2 V)
2. Sedangkan Tegangan puncak ke puncaknya adalah 2 V dengan perhitungan
sebagai berikut : 1 DIV x 2 V = 2 V
Maka hasil pengukuran tegangan AC tersebut adalah 2 V.
F=1/T
F = 1 / (2ms x 2 DIV)
F = 1 / 4ms (harus dikonversikan ke second)
F = 1 / 0.004 second
F = 250 Hz
1. Tegangan puncak adalah 1 kotak atau 1 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita
setting adalah 2 V maka hasil perhitungannya adalah 2 V ( 1 DIV x 2 V = 2 V)
2. Sedangkan Tegangan puncak ke puncaknya adalah 4 V dengan perhitungan
sebagai berikut : 3 DIV x 2 V = 6 V
Maka hasil pengukuran tegangan AC tersebut adalah 4 V.
Kemudian untuk perhitungan frekuensinya sendiri menggunakan rumus : F = 1 / T.
Maka besar frekuensi pada gambar 1.10 yaitu :
F=1/T
F = 1 / (2ms x 2 DIV)
F = 1 / 4ms (harus dikonversikan ke second)
F = 1 / 0.004 second
F = 250 Hz
L C F
2 mH 2 nF F= = = 25.584,798 Hz
3 mH 3 nF F= = = 17.056,521 Hz
2 mH 4 nF F= = = 18.091,171 Hz
3 mH 4 nF F= = = 46.711,226 Hz
4 mH 4 nF F= = = 46.711,226 Hz
5 mH 5 nF F= = = 32.362,459 Hz
1 mH 6 nF F= = = 20.889,879 Hz
3 mH 6nF F= = = 38.139,538 Hz
5 mH 6 nF F= = = 9.342,238 Hz
Pada tabel 1.1 dapat diketahui bahwa semakin besar nilai L atau induktornya
maka frekuensi yang dihasilkan semakin kecil namun jika nilai L nya semakin kecil
maka frekuensi yang dihasilkan semakin besar. Kemudian jika nilai L dan C nya sama
dan bernilai kecil maka frekuensi yang dihasilkan akan besar, sedangkan jika nilai L dan
C nya sama-sama besar maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil. Induktor
(L) berfungsi untuk pembangkit frekuensi dan filter frekuensi rendah sehingga semakin
bertambah nilai induktornya maka semakin besar sinyal modulasi amplitudonya.
F.1. Analisasinyal domain waktu.
Diketahui:
Persamaan sinyal:
Sc(t) = Am cos (wmt)
Persamaan sinyal informasi: = Am cos (2π fc t)
Sm(t) = Am cos (wmt) = 1 cos (2 π 60t)
= Am cos ( 2π f m t) = 1 cos (120 π t)
= 0,2 cos ( 2π 6 t)
= 0,2 cos ( 12π t)
Persamaansinyal AM:
SAM(t) = Vc max (1 + m cos (2πfmt)) cos (2πfct)
= 1 (1 + 0,2 cos (2 x 3,14 x 6t) cos (2 x 60t)
= (1 + 0,2 cos 37,08t) cos 120t
Indeks modulasi AM
m= = 0,2/1= 0,2
Tabelanalisasinyal domain waktu:
1 0,2 6 0,2 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
2 0,4 6 0,4 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
3 0,6 6 0,6 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
4 0,8 6 0,8 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
5 1 6 1 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
6 1,2 6 1,2 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
7 1,4 6 1,4 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
8 1,6 6 1,6 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
9 1,8 6 1,8 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
10 2 6 2 cos ( 12π t) 1 60 1 cos (120 π t) 1 cos (120 πt) + 0,05 0,2
Analisa hubungan antara indeks modulasi dengan bentuk sinyal AM
Pada tabel sinyal domain waktu, Pada saat m < 1, maka sinyal AM terlihat
sampai dengan Vm mendekati 1. Kondisi ini merupakan modulasi kurang sempurna.
Pada saat m=1, sinyal akan termodulasi sempurna, kondisi ini kondisi ideal , dimana
amplitudo sinyal termodulasi akan bervarasi dari 0 sampai 2 kali amplitudo sinyal
carrier (sebelum termodulasi). Pada saat m > 1, sinyal AM yang dihasilkan akan
mengalami distorsi, sehingga sinyal termodulasi akan jauh berbeda dengan bentuk
sinyal informasi (over modulasi).
E.2 Analisa sinyal domain frekuensi
Diketahui:
fm = 10 (Hz)
(Gambar sinyal)
Persamaan sinyal:
Sc(t) = Vc cos (w fc t)
= 0,6 cos (2π 300 t )
(Gambar sinyal)
Persamaan sinyal:
Sm(t) = Vm cos (w m t)
= 0,6 cos (2π 10 t )
3. LSB merupakan bagian dari spektrum sinyal yang berfrekuensi rendah (fc-fm),
dan USB merupakan bagian dari spektrum sinyal yang berfrekuensi tinggi
(fc+fm) Lebar pita sinyal (Bandwith) tergantung pada nilai frekuensi informasi
(fm), semakin besar fm maka bandwith semakin lebar, semakin kecil fm, maka
bandwith juga akan semakin sempit. Lebar pita sinyal berbanding lurus dengan
nilai frekuensi informasi (fm).
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, Muhamad Syamsu. 2008. Modulasi. Diktat kuliah Dasar Telekomunikasi. Mataram .
Universitas Mataram
http://elektronika-dasar.web.id/modulasi-amplitudo-modulation-am/
http://sahirulala.blogspot.com/2013/02/amplitude-modulation.html