Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen : UKP/ / SOP/PKM-DP/2019


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit :

LUKA BAKAR

PenanggungJawab

Disiapkan Diperiksa Disahkan


Koordinator UKP Ketua Akreditasi Kepala Puskesmas

dr. Chusnul Aini Ria Listiawati, AMK H. Irfani, S.Kep,Ns


NIP.19801018 200904 2003 NIP.198607222010012015 NIP.197309061993031007

DINAS KESEHATAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA


UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DANAU PANGGANG
Jl. Suka Ramai RT. III Kecamatan Danau Panggang Kode Pos 71453
LUKA BAKAR

No. : UKP/ /SOP/


S Dokumen PKM-DP/2019
No. :
O Revisi
Tanggal :
P Terbit
Halaman : 1/4

UPT
Puskesmas H. Irfani, S.Kep, Ns
Rawat Inap Danau NIP.197309061993031007

Panggang

1. Pengertian Luka bakar adalah kerusakan kulit yang disebabkan oleh


kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan
kimia, dan radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu
rendah.
a. Luka bakar derajat I:
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis, kulit hiperemi
berupa eritema, teraba hangat, tidak didapatkan bula,
terasa nyeri karena ujung saraf sensorik teriritasi.
b. Luka bakar derajat II:
Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis (masih
tersisa folikel rambut dan kelenjar), terasa nyeri, terdapat
bula dan eksudasi. Ada dua jenis luka bakar ini:
1) Derajat II dangkal (IIA): mengenai epidermis dan lapisan
atas dermis
2) Derajat II dalam (II B): mengenai hampir seluruh dermis,
lebih sulit sembuh dan disertai parut
c. Luka bakar derajat III:
Kerusakan meliputi seluruh kedalaman kulit hingga
subkutis/organ lebih dalam. Luka bakar tampak putih,
tanpa bula, dan tidak nyeri.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk dapat memahami dan
memberikan penanganan yang tepat pada pasien luka bakar
di UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Danau Panggang
No. 440/31/PKM-DP/2019 Tentang Standar Layanan Klinis

1/4
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan
Dasar di Puskesmas;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama;
3. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC Jilid 2, 2015.
5. Prosedur 1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas harus menjauhkan pasien dari sumber trauma
terlebih dahulu, memadamkan api dengan menyiram pasien
dengan air (kecuali jika luka bakar >10%) apabila pasien
masih terbakar/ terpapar api
3. Petugas melakukan anamnesa singkat tentang jenis trauma
yang menimbulkan luka bakar, waktu terpapar trauma, dan
kemungkinan adanya trauma inhalasi
4. Petugas memeriksa jalan napas pasien untuk mencari
tanda obstruksi jalan napas
5. Petugas melakukan pembersihan jalan nafas dengan
suction lalu pasien diberi oksigen 6L/menit masker (Jika
ada obstruksi akibat trauma inhalasi jalan napas)
6. Petugas menilai dengan cepat tanda vital pasien, derajat
dan luas luka bakar dengan rule of nine untuk dewasa dan
rumus Lund dan Browder untuk anak.
7. Petugas memasang jalur intra vena untuk resusitasi cairan
dengan Ringer Laktat atau kristaloid lainnya untuk luka
bakar derajat 2 atau 3 dengan menggunakan rumus
hitungan Baxter berdasarkan luas luka bakar:
HARI PERTAMA:
Dewasa: Ringer laktat sebesar luka bakar x BB (kg) x 4 cc
Anak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : 3
2cc x BB(kg) x % luka bakar + kebutuhan faali
Kebutuhan faali anak:
< 1 tahun : berat badan x 100 cc
1 – 3 tahun : berat badan x 75 cc
3 – 5 tahun : berat badan x 50 cc

2/4
Separuh jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama,
sisanya dalam 16 jam berikutnya.
HARI KEDUA:
Jumlah kebutuhan cairan hari kedua diberikan setengah
dari jumlah hari pertama. Khusus untuk anak hanya
diberikan sejumlah kebutuhan faali
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai
kaki untuk mencari tanda trauma lain yang ada pada tubuh.
9. Petugas memasang kateter urin jika pasien diberi terapi
cairan untuk memantau diuresis
10. Petugas memberikan analgetik untuk pasien
11. Petugas memberikan krim silver sulfadiazin 1% atau silver
nitrat 0,5% di tempat luka bakar pasien
12. Petugas membalut luka bakar dengan kassa gulung kering
steril
13. Petugas memberikan antibiotik spektrum luas pada luka
bakar sedang dan berat
14. Pasien dirujuk bila :
a) Pasien syok atau luka bakar >10% pada anak atau
>15% pada dewasa
b) Mengalami edema laring akibat trauma inhalasi, atau
ada trauma lain yang perlu dirujuk (contoh; fraktur)
c) Luka bakar pada wajah, mata, tangan, kaki, atau
perineum
d) Cedera luka bakar akibat listrik
15. Petugas menuliskan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan tatalaksana pada rekam medis serta memberi tanda
tangan pada rekam medis

3/4
6. Diagram Alir Petugas menerima pasien

Menjauhkan pasien dari


sumber api/trauma terlebih Melakukan anamnesa
dahulu (jika ada) singkat (penyebab, waktu
terpapar dan
kemungkinan adanya
Memeriksa jalan napas trauma inhalasi
pasien untuk mencari
apakah ada tanda
obstruksi jalan napas Melakukan suction lalu
memberikan oksigen (jika
ditemukan obstuksi jalan
Menilai tanda vital, derajat napas)
dan luas luka bakar dengan
cepat
Memasang jalur intra
vena (Ringer Laktat atau
Memasang kateter urin kristaloid lainnya)

Memberikan terapi Memberikan krim silver


analgetik sulfadiazine atau silver nitrat

Memberikan antibiotik Membalut luka bakar


spectrum luas pada luka dengan kassa gulung kering
bakar sedang dan berat steril

Merujuk pasien apabila:

-Pasien syok atau luka bakar > 10%

-Mengalami edema laring

-Luka bakar pada wajah, mata, tangan, kaki atau perineum

Cedera luka bakar akibat listrik

Menuliskan hasil anamnesa,


pemeriksaan fisik, dan
tatalaksana pada rekam medis
serta memberi tanda tangan

7. Unit Terkait 1. UGD


2. Rawat Inap

4/4

Anda mungkin juga menyukai