Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2018-2019 yaitu

bulan Maret 2019 sampai dengan bulan Desember 2019. Penelitian ini dilakukan

dengan memperoleh data sekunder dari perusahaan yang mencakup gambaran

umum dari objek yang diteliti yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2016-2018. Laporan keuangan tersebut telah

diaudit oleh akuntansi publik. Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini diperoleh

dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id,

http://sahamok.com dan www.finance.yahoo.com

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan penelitian kausal yaitu hubungan yang

bersifat sebab akibat ( Sugiyono, 2014). Tujuan utama dari riset kausal ini adalah

untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga dapat diketahui mana

yang menjadi variabel yang mempengaruhi dan mana variabel yang dipengaruhi

yaitu untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel

terhadap variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji tentang pengaruh

variabel independen yang terdiri dari Investmemt Opportunity Set, Kebijakan

Deviden, Growth Opportunity dan Perputaran Aset terhadap variabel dependen

yaitu nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) Periode 2016-2018.

30
31

C. Definisi dan Operasional Variabel

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta

skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian

hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan

judul penelitian mengenai pengaruh Investment opportunity set, Kebijakan Deviden

, Growth Opportunity dan Perputaran Aset terhadap nilai perusahaan. Variabel yang

akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen dengan skala pengukurannya adalah skala rasio dan skala ordinal.

Adapun variabel independennya adalah Investment Oppotuntity Set (X1),

Kebijakan Deviden (X2), Growth Opportunity (X3), Perputaran Aset (X4)

Sedangkan variabel dependennya adalah Nilai Perusahaan (Y) diukur dengan

Indikator Price to Book Value (PBV).

1. Definisi Variabel

Sugiyono (2014:3) menjelaskan bahwa variabel penelitian merupakan suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan ditarik kesimpulnnya.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis

dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar dan sesuai dengan judul

penelitian, maka variabel terkait dalam penelitan ini yaitu :


32

a. Variabel Terikat ( Variabel Dependen Y)

Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2014:4) Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

perusahaan. Menurut purnaya (2016, 27:28) menyatakan bahwa nilai perusahaan

merupakan harga jual yang dianggap layak oleh calon investor sehingga mereka

mau membayarnya, jika suatu perusahaan akan dijual, bagi perusahaan yang

menjual saham ke masyarakat.indikator nilai perusahaan adalah harga saham yang

diperjual belikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pendapat ini berdasarkan

pemikiran bahwa peningkatan harga saham identik dengan peningkatan

kemakmuran para pemegang saham, dan peningkatan harga saham identik dengan

peningkatan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan diproksikan dengan rasio PBV semakin tinggi rasio PBV

perusahaan semakin dipandang memiliki prospek yang baik dan menunjukan

penilaian atau harapan investor terhadap perusahaan. Ukuran yang sering

digunakan dalam menghitung nilai perusahaan Menurut Brighan dan Gapenski,

2016.

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


PBV = x 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

b. Variabel Bebas ( Variabel Indpendet-X)

Variabel bebas atau variabel idependen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel


33

dependen terikat (Sugiyono,2014:4) variabel dependen dalam penelitian ini adalah

invesment opprtunity set, kebijakan deviden, growth opportunity dan perputaran

aset.

a. Investment Opportunity Set

investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan datang.

Investment Opportunity Set merupakan nilai sekarang dan Pilihan

perusahaan untuk membuat invetasi dimasa mendatang. Investment

opportunity set menurut wardani dan siregar (2009) di ukur dengan

Nilai Pasar
MBVE = Nilai Buku Aset

b. Kebijakan Deviden

Kebijakan deviden adalah kebijakan yang diambil

manajemen perusahaan untuk memutuskan membayarkan sebagian

keutungan perusahaan kepada pemegang saham daripada

menahannya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan kembali.

Kebijakan dividen diukur dengan dividen payout ratio (DPR).

Rumus perhitungan DPR menurut Sunariyah, 2014 adalah sebagai

berikut:

Dividen per lembar saham


DPR = x 100%
laba per lembar saham
34

c. Growth Opportunity

Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan suatu

perusahaan di masa depan. Proksi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan rumus Price Earnings Rasio (PER)

menurut Mai, 2006 yaitu dapat dihitung sebagai berkikut :

Harga Persaham (t−1)


PER (t-1) = Laba Persaham (t−1)

d. Perputaran Aset

salah satu yang penting untuk mengukur perputaran semua

aset yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah

penjualannya yang diperoleh dari tiap rupiah aset yang dimiliki

adalah rasio perputaran aset ( Total Aset Turnover). Total asset

turnover merupakan rasio yang digunakan untuk menilai efektifitas

dan intensitas aset dalam menghasilkan penjualan. Menurut

Riyanto, 2010 Cara menghitungnya adalah sebagai berikut :

Penjuaan
Total Asset Turn Over = Total Aset

3. Operasional Variabel

Terdapat 5 Variabel pengukuran dalam penelitian ini. Variabel indepenen

sebagai menjadi 4 variabel yaitu investment opportunity set, kebijakan deviden,

Growth opportnity dan perputaran aset dengan satu varibel dependen yaitu nilai

perusahaan.
35

Tabel 3.1

Pengukuran Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala


Pengukuran
Nilai Perusahaan harga saham Rasio
PBV = nilai buku per saham

Investment Opportunity set Nilai Pasar Rasio


MBVE = Nilai Buku Aset

Kebijakan Deviden dividen per lembar saham Rasio


DPR = x 100%
laba per lembar saham

Growth Opportunity Harga Persaham (t−1) Rasio


PER (t-1) = Laba Persaham (t−1)

Perputaran Aset Penjuaan Rasio


Total Aset Turn over = Total Aset

D. Populasi Dan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:16).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur.


36

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2014:62). Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan

metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu yang dipiih berdasarkan kriteria (Sugiyono, 2014:68). Adapun kriteria

untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah :

1. Perusahaan Manufaktur Sector aneka industri untuk periode 2016 sampai

2018

2. Perusahaan manufaktur sector aneka industri yang tidak menerbitkan laporan

keuangan secara berturut-turut periode 2016 sampai dengan 2018

3. Perusahaan yang telah didelisting oleh Bursa Efek Indonesia dan telah

berpindah sector lain

Adapun proses seleksi sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut:


37

Tabel 3.2
Rincian Kriteria Sampel

NO KRITERIA TOTAL

1 Perusahaan manufaktur dalam sector aneka 43

industri untuk periode 2016 sampai 2018

2 Perusahaan manufaktur sector aneka industri (8)

yang tidak menerbitkan laporan keuangan

secara berturut-turut periode 2016 sampai

dengan 2018

3 Perusahaan yang telah didelisting oleh Bursa (2)

Efek Indonesia dan telah berpindah sektor

lain

Jumlah sampel penelitian 33

Tahun penelitian 3

Jumlah data Penelitian Yang digunakan 99

Sumber: www.idx.co.id
38

Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Sampel

NO Kode Nama Perusahaan

1 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk

2 AMIN PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk

3 ARGO PT Argo Pantes Tbk.

4 ASII PT Astra International

5 AUTO PT Astra Otoparts Tbk.

6 BATA PT Sepatu Bata Tbk

7 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

8 BRAM PT Indo Kordsa

9 ERTX PT Eratec djaya Tbk

10 ESTI PT Ever shine Tex Tbk

11 HDTX PT Panasia Indo Recources Tbk

12 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk

13 IMAS PT Indomobil sukses international Tbk

14 INDS PT Indospring Tbk

15 INDR PT Indo Rama Syinthetic Tbk

16 JECC Jembo Cable Company Tbk

17 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk.

18 KBLM Kabelindo murni Tbk.

19 LPIN Multi Prima Sejahtera

20 MASA PT Multistada Arah Sarana Tbk


39

21 PBRX Pan Brother

22 POLY Asia Pasific Vibers

23 PTSN Sat Nusa Persada

24 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk

25 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk.

26 SCCO PT Supreme Cable Manufakturing Corp

27 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

28 SRIL PT Sri Rezeki Isman Tbk

29 SSTM PT Sunson Textile Manufactur

30 TFCO PT Tifico Fiber Indonesia Tbk

31 TRIS PT Trisula International Tbk

32 UNIT PT Nusantara Inti Corpora

33 VOKS PT Voksel Electric Tbk

Sumber : www.idx.com

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik pengumpulan data arsip (dokumen) atau data sekunder yaitu data yang

diperoleh secara tidak langsung dengan cara mengumpulkan data berupa annual

report periode tahun 2016-2018. Sumber data diperoleh dari http://idx.co.id dan

situs pendukung http://sahamok.com dan www.finance.com selain itu juga

dilakukan penelusuran dari berbagai jurnal, artikel, dan berbagai buku referensi

sebagai acuan dalam penelitian ini.


40

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah metode analisis

regresi linear berganda. Metode ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu

atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel bebas terhadap variabel terkait

(Ghozali, 2016). Tahapan dalam analisis regresi linear berganda dalam penelitian

ini yaitu:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skenes (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2016) Statistik deskriptif digunakan oleh penelitian

untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel. Tujuan

analisis statistik deskiptif dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat

strukur investment oppotunity set, kebijakan deviden, growth opportunity

dan perputaran aset terhadap nilai perusahaan.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan suatu metode yang digunakan untuk

mengetahui hubungan antar variabel penelitian yang ada dalam model


41

regresi, uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa data yang

dihasilkan distribusi normal. Sebelum melakukan uji hipotesis.

Pengujian ini harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah

data penelitian terdistibusi secara normal atau tidak. Pengujian asumsi

klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji

Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal,

dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji one sample

kolmogorov-smirnov Test. Variabel-variabel yang mempunyai asymp

sig (Ghoozali,2016:160). Dengan melihat kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikasi > 0.05, maka data berdistribusi secara normal

2. Jika nilai signifikasi < 0.05 maka data tidak berdistribusi secara

Normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi dalam Variabel independen. Pengujian ini

layak dilakukan untuk peneltian yang variabel independenya lebih dari

satu. Untuk menguji multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat

nilai tolerance dan warlance inflantion factor (VIF). Mulikoloniertas


42

dapat di lihat juga dari nilai toleransi dan lawannya variance inflantion

(VIF) nilai yang sama renda dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/

Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai adanya multikolonieritas

adalah nilai Toleance . 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali,

2016:103)

c. Uji Autokorelasi

Ghozali (2013), Uji Autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi linear terjadi kolerasi antara kesalahan

pengangguan pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (sebelumnya). Regresi yang bebas dari autokorelasi adalah model

regresi yang baik.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya autokorelasi

yaitu dengan Uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin-Watson hanya

digunakan untuk autokorelasi tingkat satu(first order autocorrelation) dan

mensyaratkan adanya intercept(konstanta) dalam model regresi dan tidak

ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji

adalah :

H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)

HA : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi


43

Tabel 3.4
Keputusan Uji Durbin Watson

Hipotesis nol Keputusan jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl


Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl < d <
Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak Du<d<4-du
Atau negatif
Sumber : Ghozali (2013)

d. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2013), Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variane dari

reisidual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, mak disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut homoskedastisitas. Model

regersi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau terjadi

heteroskedastisitas.

Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan

uji glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual

terhadap variabel independen. Dasar pengambilan keputusan pada uji

heteroskedastisitas yaitu :
44

1) Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0.05, kesimpulannya adalah

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas

2) Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0.05, kesimpulannya adalah

terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Kelayakan Model

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh ketertarikan atau keeratan variabel, antara variabel

dependen degan variabel independen. Koefisien determinasi (R2)

pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Koefisien korelasi berganda

biasanya diberi simbol dengan R2. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

varihaabel dependen (Ghozali,2016).

Kelemahan penggunaan uji koefisien determinan adalah

bias terhadap jumlah vaiabel independen yang dimasukan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat, tidak peduli apakah variabel dependen oleh karena itu,

banyak peneliti mengajukan nilai Adjusted R2 pada saat


45

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 nilai

Adjuste R2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen

ditambahkan kedalam model ( Ghozali,2016:95). Jika dalam uji

empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2

dianggap bernilai nol.

b. Uji Signifikasi Simultan ( Uji Statistik F)

Pengujian ini pada dasarnya mennjuka apakah semua variabel

independen dalam model regersi mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2016:98). Untuk kepentingan

pengambilan keputusan maka digunakan signifikasi level 0,05 (5%).

Ketentuan diteima atau ditolaknya hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel independen secara

simultan tidak signifkan mempengaruhi variabel terkait.

2) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka variabel indpenden secara

simultan signifikasi mempengaruhi variabel terikat.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik t)

pegujian ini pada dasarnya menunjuk seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel depeden. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat


46

signifikasi sebesar 0.05 (α = 5%) ( Ghozali, 2016). Ketentuan

penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai signifikasi 1 > 0,05 atau t hitung < 1 tabel maka Ho

diterima dan Ha (Koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini

menunjukan bahwa secara parsial variabel independen tersebut

tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikasi 1 < 0,05 atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak

dan menerima Ha ( Koefisien regresi signifikan). Hal ini

menunjukan bahwa secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda merupakan alat ukur untuk mengenai

pengaruh antara variabel terikat atau variabel depeden (Y) dengan

dua atau lebih variabel independen (X). Sehingga suatu variabel

dapat diprediksikan dari variabel yang lain. Bentuk persamaan

dalam penelitian ini adalah :

Y= α + β1 XI+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + е

Keterangan :

Y = Variabel Dependen ( Nilai Perusahaan)

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi
47

X1 = Investment Opportunity Set

X2 = Kebijakan Deviden

X3 = Growth Opportunity

X4 = Perputaran Aset

е = Error

Anda mungkin juga menyukai