net/publication/329175626
CITATIONS READS
0 2,181
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yoseph Leonardo Samodra on 25 November 2018.
Zat Gizi
adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan
yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, serat, air, dan komponen lain yang:
A. memberikan energi;
B. diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan/
atau pemeliharaan kesehatan; atau
C. bila kekurangan atau kelebihan dapat menyebabkan
perubahan karakteristik biokimia dan fisiologis tubuh.
AKG Indonesia
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan
Bagi Bangsa Indonesia selanjutnya
disingkat AKG adalah suatu kecukupan
rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua
orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
(Permenkes 75/2013)
Kegunaan AKG
A. acuan dalam menilai kecukupan gizi;
B. acuan dalam menyusun makanan sehari-hari
termasuk perencanaan makanan di institusi;
C. acuan perhitungan dalam perencanaan
penyediaan pangan tingkat regional maupun
nasional;
D. acuan pendidikan gizi; dan
E. acuan label pangan yang
mencantumkan informasi nilai gizi.
Sumber: Permenkes 75/2013
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
– Examples of AI nutrients:
Fl, Cl, Mn, K, Na, total
fiber, Water.
Sumber: mcla.instructure.com/courses/1727362/files/76716129/download
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
AKG 2018
• Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi
penduduk Indonesia sebesar 2100 Kilokalori
dan 57 gram perorang perhari pada tingkat
konsumsi.
• Masih berupa rekomendasi WNPG XI
(Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke-11)
Pangan
adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan,
bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Pangan Olahan
adalah makanan atau
minuman hasil proses
dengan cara atau
metode tertentu dengan
atau tanpa bahan
tambahan.
Bahan Pangan
• Bahan Baku Pangan yang selanjutnya
disebut Bahan Baku adalah bahan dasar
yang dapat berupa pangan segar dan
pangan olahan yang dapat digunakan untuk
memproduksi pangan.
• Bahan Tambahan Pangan yang selanjutnya
disingkat BTP adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam Pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk Pangan.
Bahan Pangan
• Bahan Penolong (Processing Aids) adalah bahan,
tidak termasuk peralatan, yang lazimnya tidak
dikonsumsi sebagai Pangan, sengaja digunakan
dalam proses pengolahan Pangan untuk
memenuhi tujuan teknologi tertentu dan tidak
meninggalkan residu pada produk akhir, tetapi
apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau
turunannya dalam produk akhir tidak
menimbulkan risiko terhadap kesehatan serta
tidak mempunyai fungsi teknologi.
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Tipografi Label
• Keterangan pada Label yang berbentuk tulisan wajib
dicantumkan secara teratur, jelas, mudah dibaca, dan
proporsional dengan luas permukaan Label.
• Tulisan harus dicantumkan dengan ukuran huruf paling
kecil sama dengan atau lebih besar dari huruf kecil “o”
pada jenis huruf Arial dengan ukuran 1 mm (Arial 6 point).
• Keterangan mengenai nama produk dan peringatan
pada Label harus dicantumkan dengan ukuran huruf
paling kecil sama dengan atau lebih besar dari huruf kecil
“o” pada jenis huruf Arial dengan ukuran 2 mm.
Tipografi Label
Keterangan berupa peringatan pada Label meliputi:
A. peringatan terkait penggunaan pemanis buatan;
B. keterangan tentang Pangan Olahan yang proses
pembuatannya bersinggungan dan/atau menggunakan
fasilitas bersama dengan bahan bersumber babi;
C. keterangan tentang alergen;
D. peringatan pada label minuman beralkohol; dan/atau
E. peringatan pada label produk susu.
Nama Produk
• Nama jenis pangan olahan wajib dicantumkan
pada Label Pangan Olahan.
• Nama dagang dapat dicantumkan pada Label
Pangan Olahan.
Nama Dagang
tidak dapat digunakan
apabila memuat unsur
sebagai berikut: • menggunakan kata sifat yang
• bertentangan dengan dapat memengaruhi
ketentuan peraturan penafsiran
perundang-undangan, • menggunakan kata yang
moralitas agama, budaya, terkait aspek keamanan
kesusilaan, dan/atau pangan, gizi, dan/atau
ketertiban umum; kesehatan; dan/atau
• tidak memiliki daya • menggunakan nama dagang
pembeda; yang telah mempunyai
• telah menjadi milik umum; sertifikat merek untuk Pangan
Olahan sejenis atas nama
• menggunakan nama jenis orang dan/atau badan usaha
atau nama umum/generik lain.
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Komposisi
Nama bahan yang dicantumkan dalam daftar bahan yang
digunakan harus:
• merupakan nama lazim yang lengkap dan tidak berupa
singkatan; dan
• disusun secara berurutan dimulai dari bahan yang
digunakan paling banyak.
Komposisi
• Pangan Olahan yang diproduksi menggunakan lebih dari
satu bahan Pangan wajib mencantumkan persentase
bahan baku utama pada daftar bahan yang digunakan.
• Bahan baku utama merupakan bahan yang digunakan
untuk memproduksi Pangan Olahan dengan jumlah
terbanyak dan atau yang dapat memberikan identitas dari
produk.
• Gambar buah, daging, ikan atau bahan Pangan lainnya
hanya boleh dicantumkan apabila Pangan Olahan
mengandung Bahan Baku tersebut, bukan sebagai BTP.
Pemanis Buatan
• Keterangan pada Pangan Olahan yang mengandung pemanis
buatan, wajib dicantumkan tulisan ”Mengandung pemanis
buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima)
tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui”.
• Keterangan pada Pangan Olahan untuk penderita diabetes dan/
atau makanan berkalori rendah yang menggunakan pemanis
buatan wajib dicantumkan "Untuk penderita diabetes dan/atau
orang yang membutuhkan makanan berkalori rendah”.
• Untuk yang menggunakan aspartam, wajib dicantumkan
“Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita
fenilketonurik”.
• Untuk yang mengandung poliol, wajib dicantumkan “Konsumsi
berlebihan mempunyai efek laksatif”.
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Cara Penggunaan
• Pangan Olahan yang memerlukan penyiapan sebelum
disajikan atau digunakan harus mencantumkan cara
penyiapan seperti dilarutkan dengan air, direbus atau
digoreng.
• Dalam hal Pangan Olahan mencantumkan saran
penyajian maka wajib mencantumkan tulisan “saran
penyajian” yang berdekatan dengan gambar tersebut, dan
dapat disertakan gambar bahan Pangan lainnya.
Alergen
• Keterangan tentang Alergen wajib dicantumkan
• Alergen dapat berupa: serealia mengandung gluten, yaitu
gandum, rye, barley, oats, spelt atau strain hibrida; telur;
ikan, krustase, moluska; kacang tanah (peanut), kedelai;
susu (termasuk laktosa); kacang pohon (tree nuts)
termasuk kacang kenari, almond, hazelnut, walnut,
kacang pecan, kacang Brazil, kacang pistachio, kacang
Macadamia atau kacang Queensland; kacang mede; dan
sulfit.
Alergen
• Bahan alergen wajib dicantumkan dalam daftar bahan
dengan tulisan yang dicetak tebal dan mencantumkan
tulisan informasi Alergen berupa “Mengandung alergen,
lihat daftar bahan yang dicetak tebal”.
• Pangan Olahan yang diproduksi menggunakan sarana
produksi yang sama dengan Pangan Olahan yang
mengandung alergen wajib mencantumkan tulisan:
• “Diproduksi menggunakan peralatan yang juga memproses ...”;
• “Mungkin mengandung ...”; atau
• “Dapat mengandung …” diikuti dengan nama Alergen.
Penjualan Langsung
• Dalam hal Pangan Olahan yang dijual dan dikemas
secara langsung dihadapan konsumen, keterangan
tentang Pangan Olahan tersebut dicantumkan pada
media informasi lain yang diletakkan di tempat penjualan
atau berdekatan dengan tempat penjualan sedemikian
rupa sehingga dapat dilihat dan dibaca.
• Paling sedikit memuat informasi mengenai: nama produk;
daftar bahan yang digunakan; halal bagi yang
dipersyaratkan; dan keterangan kedaluwarsa.
Larangan
Pelaku Usaha dilarang mencantumkan pernyataan,
keterangan, tulisan, gambar, logo, klaim, dan/atau
visualisasi sebagai berikut:
• pernyataan bahwa Pangan Olahan mengandung suatu
zat Gizi lebih unggul daripada Pangan Olahan lain yang
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
• pernyataan bahwa Pangan Olahan dapat menyehatkan;
• pernyataan atau keterangan dalam bentuk apapun bahwa
Pangan yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai obat;
Larangan
• pernyataan bahwa Pangan Olahan dapat meningkatkan
kecerdasan;
• pernyataan keunggulan pada Pangan Olahan jika
keunggulan tersebut tidak seluruhnya berasal dari
Pangan Olahan tersebut tetapi sebagian diberikan dari
Pangan Olahan lain yang dapat dikonsumsi bersama-
sama;
• pernyataan yang memuat ketiadaan suatu komponen
yang secara alami tidak ada dalam Pangan Olahan,
kecuali ada data pendukung/standar umum Pangan
Olahan yang mengandung komponen tersebut;
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Larangan
• pernyataan bebas bahan tertentu tetapi mengandung bahan
tertentu tersebut baik tidak disengaja maupun sebagai
bahan/senyawa ikutan (Carry Over);
• tulisan atau gambar seolah-olah bahan Pangan sintetik
berasal dari alam;
• nama, logo, atau identitas lembaga yang melakukan
pembinaan, memberikan rekomendasi dan/atau melakukan
analisis tentang Pangan;
• gambar atau keterangan terkait tenaga kesehatan, tokoh
agama atau pejabat publik, atau berperan sebagai tenaga
kesehatan, tokoh agama, atau pejabat publik;
• nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik umum,
kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan;
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Larangan
• pernyataan atau keterangan yang secara langsung atau
tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa pihak
lain;
• keterangan, tulisan, atau gambar yang menyinggung
suku, agama, ras, dan/atau golongan tertentu;
• keterangan mengenai undian, sayembara, hadiah, dan
tulisan atau gambar apapun yang tidak sesuai dengan
Label yang disetujui yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari izin edar;
Larangan
• keterangan, tulisan, atau gambar lainnya yang
bertentangan dan dilarang oleh ketentuan
perundangundangan;
• keterangan yang menimbulkan gambaran/persepsi yang
bertentangan dengan norma kesusilaan, etika, atau
ketertiban umum;
• pernyataan bahwa konsumsi Pangan Olahan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan semua zat Gizi;
Larangan
• keterangan yang menyatakan Pangan Olahan
bersifat tonik, hanya karena Pangan Olahan
tersebut mengandung alkohol, gula atau
karbohidrat lain, protein, kafein, atau zat yang
berasal dari hidrolisis protein atau turunan purin;
• logo atau keterangan lain yang tidak terkait
Pangan Olahan atau berlebihan;
• keterangan teknologi terbaru/modern/terkini atau
kalimat semakna yang kondisinya dipengaruhi
oleh waktu;
Sumber: Per BPOM 31/2018
Angka Kecukupan Gizi dan Label Pangan - @dokteryoseph - Nov, 2018
Bagian Biokimia dan Gizi FK UKDW
Larangan
• Klaim Gizi, Klaim kesehatan, dan Klaim lainnya
pada label Pangan Olahan yang diperuntukkan
bagi bayi;
• Klaim fungsi lain, Klaim penurunan risiko
penyakit, dan Klaim tanpa penambahan gula
pada Pangan Olahan yang
diperuntukkan bagi anak
usia 1-3 tahun;
Larangan
• pernyataan/visualisasi yang menggambarkan bahwa susu
kental dan analognya disajikan sebagai hidangan tunggal
berupa minuman susu dan sebagai satu-satunya sumber
gizi;
• pernyataan/visualisasi yang semata-mata menampilkan
anak di bawah usia 5 (lima) tahun pada susu kental dan
analognya;
• pernyataan/visualisasi yang menggambarkan peruntukan
bagi kelompok tertentu pada Pangan Olahan umum; dan/
atau
Larangan
• keterangan tanpa BTP selain “tanpa pemanis buatan”;
“tanpa pengawet”; “tanpa pewarna sintetik”; “tanpa
antioksidan”; “dan/atau tanpa penguat rasa”, meliputi
penggunaan dan/atau pencantuman nama Jenis BTP,
keterangan atau pernyataan “bebas BTP”, “tidak
menggunakan BTP”, “tidak menambahkan BTP”, “tidak
terdapat BTP”, “tidak mengandung BTP”, atau yang
semakna.