Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha pengsih lagi maha
penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ILMU GIZI dengan
judul DIET PADA IBU HAMIL HIPEREMESIS GRAVIDARUM ini tepat pada
waktunya.

Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada yang terhormat dan yang saya hormati yaitu
yang telah memberikan tugas ini sebagai refrensi bagi saya.

Makalah ini merupakan tugas yang dibuat untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut
tentang mata kuliah ILMU GIZI. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan
proses belajar kami para mahasiswa/i, agar kreativitas dan penguasaan materi dapat optimal
sesuai dengan yang diharapkan .

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi kriteria penilaian dalam


perkuliahan karena makalah ini sangat berhubungan dengan profesi kami dibidang kesehatan.
Untuk itu, makalah ini disusun untuk dipelajari demi tuntutan pendidikan.

Tangerang, 12 September 2019

Mega Amelia

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................3
B. Tujuan .....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian................................................................................................................4
B. Penanganan Hiperemesis Gravidarum....................................................................4
C. Komposisi Makanan................................................................................................5
D. Tujuan Diet Hiperemesis.........................................................................................7
E. Macam-macam diet Hiperemesis Gravidarum........................................................7
F. Protein pada diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum............................................8
G. Kalori pada diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum..............................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................................10
B. Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam 42
hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan
disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi
tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya(Sarwono, 2006: 22).
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, perubahan-perubahan
anatomik pada anak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin.
Beberapa faktor predisposisi yang sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa,
diabetes dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG, faktor organik karena
masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, faktor
psikologis keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan
dan persalinan, takut memikul tanggung jawab dan faktor endoktrin lainnya. Gejala yang
sering terjadi pada 60% – 80% primigravida dan 40% – 60% multigravida. Mual biasanya
terjadi pagi hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan
dan berakhir pada bulan keempat, namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya
hingga 9 bulan. (Khaidirmuhaj, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan gizi baik ibu maupun bayi, selain itu juga bermanfaat untuk
peningkatan mutu generasi yang akan datang.

2. Tujuan khusus
 Untuk mengetahui komposisi makanan
 Untuk mengetahui tujuan diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum
 Untuk mengetahui protein diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum
 Untuk mengetahui kalori dalam diet ibu hamil Hiperemesis Gravidarum
 Untuk mengetahui contoh makanan sehari-hari diet ibu hamil Hiperemesis
Gravidarum

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( trimester II) yang ditandai
rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu lama. Keadaan ini bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan dehidrasi dan penurunan berat badan (DR. Merryana Adriani,
SKM.,M.Kes.).
Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan kadar elektrolit dalam darah, sehingga darah
menjadi terlalu asam. Ciri khas diet Hiperemesis adalah penekanan pada pemberian
karbohidrat
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada
organ tubuh, diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal.
Adapun kelainan organ pada hepar menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa
nekrosis; pada jantung menyebabkan jantungatrofi, kecil dan biasa;
pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan pada ginjal menyebabkan pucat,
degenerasi lemak pada tubuli kontroli.

B. Penanganan Hiperemesis Gravidarum


1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai
dengan emesis gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar
terjadi adaptasi aliran darahmenuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering,
menghindari makananyang merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang;
penambahancairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium
dan vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati
(SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K,
glukosa, kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.

4
C. Komposisi makanan

Diet Hiperemesis I

WAKTU BAHAN MAKANAN JUMLAH

Pukul 08.00 Roti panggang 2 iris

Pukul 10.00 Air jeruk 1 gls

Gula pasir 1 sdm

Pukul 12.00 Roti panggang 2 iris

Pepaya 2 ptg sdg

Gula pasir 1 sdm

Pukul 14.00 Air jeruk 1 gls

Gula pasir 1 sdm

Pukul 16.00 Pepaya 1 ptg sdg

Pukul 18.00 Roti panggang 2 iris

Pisang 1 bh sdg

Gula pasir 1 sdm

Pukul 20.00 Air jeruk 1 gls

Gula pasir 1 sdm

5
Diet Hiperemesis II dan III

BAHAN DIET DIET


WAKTU MAKANAN HIPEREMESIS II HIPEREMESIS III

Berat (g) Urt Berat (g) Urt

2 iris 2 iris
Roti 1 butir 1 butir
Telur Ayam ½ sdm 1 sdm
Margarine 1 ptg sdg 1 ptg sdg
PAGI Buah 40505100 papaya 405010100 pepaya

Pukul Gula pasir 1 sdm


10.00 Biskuit 10 1 sdm– 1020 2 buah

1 1/2 gls
Beras nasi
Daging 1 gls nasi 1 ptg sdg
Sayuran 1 ptg sdg ½ bh besar
Buah ¾ gls 100505010 1 ptg sdg
SIANG Minyak 755075100 1 ptg sdg 05 ½ sdm

1 ptg sdg
Buah papaya
Gula pasir 1 ptg sdg 2 sdm2
Biscuit pepaya1 buah
Pukul Agar-agar sdm 100 202022 ½ sdm
16.00 Susu 100 1020 2 buah 00 1g

½ gls nasi
Beras 1 gls nasi 1 ptg sdg
Ayam 1 ptg sdg 2ptg sdg
Tempe 1 ptg sdg ¾ gls
Sayuran ¼ gls 1 ptg sdg
Buah 755025751 1 ptg sdg 100507575 papaya
MALAM Minyak 00 papaya 100 5 ½ sdm

6
D. Tujuan Diet hiperemesis
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
2. Secara berangsur memberikan makanan dan zat gizi yang cukup (DR. Merryana
Adriani, SKM.,M.Kes.).
3. Menurunkan rasa mual dan muntah
4. Mengganti kehilangan cairan elektrolit
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil ( Atikah
proverawati).

E. Macam-macam diet hiperemesis gravidarum, yaitu:


1. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum
berat. Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar
atau rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang, maka
tidak diberikan dalam waktu lama.

2. Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan bahan
makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali kebutuhan
energi.

3. Diet hiperemesis III


Diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet diberikan sesuai
kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada
diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

7
F. Protein pada diet ibu hamil Hiperemesis gravidarum
Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy Makanan diberikan dalam
bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per
hari
makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan sering
dalam porsikecil Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada
makan malam dan selingan malam Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien.
Apabila ibu hamil kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan
berkurang. Cadangan protein dalam tubuh juga akan berkurang. Akibatnya anak yang
lahir mengalami gizi kurang dan tumbuh dengan tidak normal serta kurang cerdas.
Akibat kekurangan protein semasa kehamilan dapat berpengaruh pada bayi, bayi akan
mengalami Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan
perkembangan otak bayi tidak optimal.
Bagi ibu hamil yang kekurangan protein, proses konsepsi pun bisa gagal. Karena
protein yang fungsinya membangun sel-sel ini, gagal membentuk sel. Selain itu, Bumil
bisa mengalami anemia akibat janin yang kekurangan protein, karena janin mengambil
protein ibunya. Bahkan, jika bumil kekurangan protein bisa menimbulkan
terjadinya preeklampsia (keracunan kehamilan).

G. Kalori pada diet ibu hamil Hiperemesis gravidarum


Selama mengandung ibu hamil memerlukan energy sekitar 27.000 kkal atau 100
kkal/hari. Kebutuhan kalori untuk orang hamil adalah kira-kira perlu tambahan 80.000
kalori/280 hari selama kehamilan. Akan tetapi karena kebutuhan energi selama hamil
berbeda, maka dibagi pada trimester I dibutuhkan penambahan 150 Kkal seharinya dan
pada trimester II dibutuhkan penambahan 350 Kkal seharinya. Asupan kalori ±3000
Kkal/kg BB/hari. Kalori digunakan untuk produksi energi akan diambil dari pembakaran
protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Kalori dapat didapat seperti bahan
makanan nasi, jagung, ubi, mie dan roti.

8
Contoh makanan dalam sehari-hari
PAGI SIANG MALAM

Roti panggang isi selai Nasi Nasi

Telur rebus Perkedel daging panggang Ayam & tempe, semur

Tahu bacam Setup wortel

Setup bayam Pisang

Papaya

Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 20,00

Selada buah Selada buah Roti panggang isi selai

Biskuit Teh

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( trimester II) yang ditandai
rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam waktu lama. Keadaan ini bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan dehidrasi dan penurunan berat badan (DR. Merryana Adriani,
SKM.,M.Kes.).
Tujuan Diet hiperemesis :
1. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
2. Secara berangsur memberikan makanan dan zat gizi yang cukup (DR. Merryana
Adriani, SKM.,M.Kes.).
3. Menurunkan rasa mual dan muntah
4. Mengganti kehilangan cariran elektrolit
5. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil ( Atikah
proverawati).

B. Saran

Bagi Klien/ Keluarga , diharapkan agar setiap ibu hamil memeriksakan kehamilannya
secara teratur untuk mendeteksi adanya kelainan yang bisa terjadi pada masa kehamilan.
Mengkonsumsi makanan yang tinggi akan zat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Ida. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Hlm 41-53.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Hlm. 39-40.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 195-
197.
Anonim. 2006. Hyperemesis Gravidarum.
americanpregnancy.org/pregnancyhealth/hyperemesisgravidarum.html Diunduh
12 September 2019, Pukul 22.20 WIB.
Meti, 2010. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Hiperemesis
Gravidarum di Ruang Rawat InapKebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. Yuliddin Away Tapaktuan. meti-de0rentz.blogspot.com/2010/11/asuhan-
keperawatan-pada-ny-w-dengan.html Diunduh 12 September 2019, Pukul 22.17
WIB.
Rahmawati,
Nur. 2012. Makalah Journal Reading. Hiperemesis
Gravidarummhs.blog.ui.ac.id/aryanti.wardiyah/wp-
content/blogs.dir/14235/files/2012/03/Stigma-pada-Hiperemesis-
Gravidarum.pdf Diunduh 12 September 2019, Pukul 20.47 WIB.
Image, rightatrium.tumblr.com.

11

Anda mungkin juga menyukai