S DENGAN TTN dd
PNEUMONIA KONGENITAL GAGAL CPAP
TAHUN 2022
Diajukan sebagai salah satu persyaratan mengikuti uji kompetensi PK I
NIK : 2022101023
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ridho-Nya, tak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW sehingga Penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus yang berjudul
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A G5P2A2 GRAVIDA 39 MINGGU DENGAN PEB
ini.
Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji kompetensi PK III
Level 2A di Rumah Sakit Hermina Arcamanik. Dalam proses pembuatan makalah ini,
Penulis dibantu oleh berbagai pihak yang senantiasa mendorong, meluangkan waktu dan
perhatiannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada :
1. Manager Keperawatan RSU Hermina Arcamanik, Ibu Lenny Perzanti, Amd. Kep.,
2. Komite Keperawatan RSU Hermina Arcamanik, Ibu Desi Maryati, Amd. Kep.,
3. Kepala Ruangan PONEK RSU Hermina Arcamanik, Ibu Elis Danurhayati, Amd.
Kep.,
4. Perawat Pendidik II Kebidanan, Ibu Afriyeni, Am. Keb,
5. Teman- teman sejawat Perawat/Bidan RSU Hermina Arcamanik tercinta,
6. Keluarga tercinta
Yang telah memberikan kesempatan, bantuan dan dukungan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati Penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan Pembaca
pada umumnya, serta semoga segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan,
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
B. TUJUAN ............................................. 4
PREEKLAMPSIA BERAT
1. Definisi ............................................. 5
2. Etiologi ............................................. 5
5. Patofisiologis ............................................. 8
6. Penatalaksanaan ............................................. 9
IUFD
1. Definisi ............................................. 15
2. Etiologi ............................................. 15
5. Patofisiologis ............................................. 17
6. Penatalaksaan ............................................. 18
1. Pengkajian ............................................. 52
2. Interpretasi data ............................................. 52
5. Perencanaan ............................................. 54
A. LATAR BELAKANG
Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan
yang ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan edema
yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah
persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan
tambahan gejala kejang-kejang atau koma.
Sampai saat ini preeklamsi merupakan salah satu penyebab langsung angka
kematian ibu dan bayi. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun
2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa. Beberapa negara
memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan
69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara
Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 27 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2017)
hal tersebut diakibatkan oleh perdarahan (28%), preeklampsia (24%) dan infeksi
(11%).
Prof. DR. Johanes C. Mose, dr., SpOG(K) sebagai Chairman of International
Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP) Indonesia mengatakan
hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab kematian pada ibu hamil dan
penyumbang angka kematian ibu tertinggi di Indonesia.
Menurut Survei Angka Sensus (Supas) tahun 2015 Angka Kematian Ibu (AKI)
berkisar 305 per 100.000. dari 14.640 total kematian ibu yang dilaporkan hanya 4.999
berati ada total 9.641 yang tidak dilaporkan ke pusat. Dipaparkan pula tentang
penyebab kematian ibu terjadi akibat gangguan hipertensi sebanyak 33,07%,
perdarahan obstetrik 27,03%, komplikasi non obstetrik 15,7%, komplikasi obstetrik
lainnya 12,04%, infeksi pada kehamilan 6,06% dan penyebab lainnya 4,81%.
Sementara angka kematian neonatal 15 per 1000 kelahiran hidup menurut SDKI tahun
2017. Penyebab kematian neonatal tertinggi disebabkan oleh komplikasi kejadian
intrapartum tercatat 28,3%, akibat gangguan respiratori dan kardiovaskular 21,3%,
BBLR dan premature 19%, kelahiran kongenital 14,8%, akibat tetanus neonatorum
1,2% dan akibat lainnya 8,2%. (www.kesmas.kemkes.go.id).
Pre eklampsia merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas ibu dan
bayinya. Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa berkurangnya
perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang terjadi setelah umur kehamilan 20
minggu sampai segera setelah persalinan. Pre eklampsia diyakini menimbulkan
iskemik uteroplasenta yang dapat menurunkan suplai oksigen dan nutrisi ke janin
yang dapat mengganggu pertumbuhan janin hingga kematian janin dalam kandungan.
Angka kejadian preeklampsi sendiri di RSU Hermina Arcamanik cukup
tinggi. Dalam 3 bulan terakhir (juni- agustus) tercatat ada 42 ibu dari 884 ( 1,18%) ibu
yang diperiksa di RSU Hermina Arcamanik yang terdiagnosa hipertensi maupun
preeklampsi. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengambil presentasi kasus
ini.
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM :
Untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dengan pendekatan managemen kebidanan pada kasus preeklampsi
berat.
TUJUAN KHUSUS :
C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang mengidentifikasi,
mendiagnosa, memberikan penanganan awal serta asuhan kebidanan sesuai
kewenangan pada kasus preeklampsi berat.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam
penanganan kasus preeklampsi berat sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan di RSU Hermina Arcamanik.
3. Bagi Bidan
Sebagai bahan evaluasi, implementasi, dan proses pembelajaran bidan secara
klinis dalam penatalaksanaan kasus preeklampsi berat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. DEFINISI
Preeklampsi adalah timbulnya hipertensi dapat diserati proteinuri akibat
persalinan. Dibedakan :
1) Hipertensi kronik adalah hipertensi pada ibu hamil yang sudah ditemukan
sebelum kehamilan atau yang ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20
wanita yang tekanan darah sebelumnya normal dan tidak mempunyai gejala-
proteinuri). Gejala ini akan hilang dalam waktu < 12 minggu pasca persalinan.
2. ETIOLOGI
Penyebab preeklampsi dan eklampsi belum diketahui secara pasti, tetapi pada
umumnya disebabkan oleh vasospasme arteriola.
Faktor Penyebab
Faktor – faktor penyebab yang mempengaruhi timbulnya preeklampsi antara lain :
1) Primigravida
2) Hiperplasentosis (Molahidatidosa, Kehamilan Ganda, DM, Bayi Besar)
3) Usia ibu hamil kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun
4) Riwayat keluarga yang pernah Preeklampsi/eklampsi
5) Penyakit Ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6) Obesitas
Kenaikan berat badan berlebih jika berat badan naik 500 gr sampai 1kg per
Gejala Preeklampsi
1) Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastole 15 mmHg atau
4. PEMERIKSAAN PENUNJAN
1) Pemeriksaaan urine : adanya proteinuria
2) Pemeriksaan darah :
1. Hemoglobin dan hematokrit
Peningkatan HB dan berarti adanya hemokonsentrasi yang mendukung
diagnosis preeklampsia, menggambarkan adanya hypovolemia penurunan
hb dan ht bila terjadi hemolisis.
2. Trombosit
Trombositopenia menggambarkan preeklampsia berat.
3. Kreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darah
Peningkatannya menggambarkan : beratnya hipovolemia, tanda
menurunnya aliran darah ke ginjal, oligouria, tanda preeklampsia berat
4. Transaminasi serum (SGOT, SGPT)
Peningkatan transaminase serum menggambarkan preeklampsia berat
dengan gangguan funsi hepar.
5. Lactid acid dehydrosegenase
Menggambarkan adanya hemolisis.
5. PATOFISIOLOGI
terhadap suplai darah ke organ- organ seperti otak, ginjal, hati dan plasenta
menurun 40-60 %.
menurun, garam dan air ditahan, tekanan osmotic plasma menurun, cairan
5. Pada preeklampsi berat terjadi penurunan volume darah dan berat badan naik
dengan cepat.
6. Penurunan fungsi hati menimbulkan gangguan fungsi hati, edema hepar dan
atau nyeri pada kuadran atas. Ruptur hepar jarang terjadi, namun dapat terjadi
bila komplikasi sudah hebat. Enzym hati seperti SGOT, SGPT meningkat.
symptom visual seperti skotoma (blind spot) dan penerangan kabur, patologi
6. PENATALAKSANAAN
Penataklasanaan umum yang dapat dilakukan bidan dalam kasus baik
3) Memberi dukungan pada ibu dan keluarga kalau ibu bisa menjalani kehamilan
medikamentosa.
Preeklampsi
Penanganan preeklampsi dapat dilakukan dengan dua cara tergantung dari gejala yang
timbul, yaitu :
● Diet cukup protein, rendah karbohidrat, rendah garam dan rendah lemak.
hari.
perbaikan.
● Kenaikan BB ibu 1 kg/minggu selama 2 minggu menjadi 2 kg.
preeklampsi berat.
● Jika 1 minggu peawatan sudah ada perbaikan maka dilanjutkan dengan rawat
jalan.
II.
Preeklampsi Berat
medikamentosa.
pengobatan medis.
Perawatan Aktif
(NST) dan ultrasonografi (USG). Dengan indikasi salah satu atau lebih yaitu :
1. Usia kehamilan > 37 minggu disertai tanda dan gejala eklampsi, kegagalan terapi
konservatif, terjadi desakan darah setelah 6-24 jam perawatan medis, perawatan
2. Hasil NST menunjukkan fetal distress dan atau USG tampak IUGR.
3. Hasil laboratorium menunjukkan tanda HELP syndrome yaitu hemolysis,
Perawatan Konservatif
1. Rawat inap untuk memberikan tindakan seperti memasang infus dan pemberian
MgSO4, observasi TTV tiap 30 menit, reflek patella tiap 1 jam, terapi antasida,
terapi diuretic jika ditemukan edema paru, payah jantung dan edema, diet cukup
protein, rendah karbohidrat, rendah garam, dan rendah lemak, tirah baring miring
ke kiri.
2. Antihipertensi diberikan jika TD sistol >180 mmHg dan diastole >110 mmHg,
nifedipine slow release (Adalat oros) per oral, maksimum 120 mg dalam 24 jam
4. Konsultasi dengan bagian lain seperti dokter penyakit dalam, jantung dan mata.
5. Jika disertai dengan demam dan nyeri, pasien boleh diberikan antipiretik dan
2. Adanya gejala dan tanda impending eklampsi atau perburukan keadaan ibu/janin.
memburuk.
(IUGR).
8. Terjadi oligohidramnion.
10. Jika trombosit 50.000 atau kurang sebaiknya perbaiki keadaan umum dulu (tidak
boleh SC), namun apabila syarat perioperative terpenuhi boleh dilakukan SC.
seperti:
1. Istirahat total.
2. Beri oksigen.
3. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, rendah garam dan rendah lemak.
5. Beri dosis awal terapi anti kejang MgSO4 40% sebanyak 4 gr/IV dicampur
dengan aquabides 1:1 selama 20 menit. Jika IV sulit berikan secara IM masing-
masing 5 gr.
6. Lanjut dosis pemeliharaan 6 gr MgSO4 40% drip kolf I habis dalam 6 jam. (Dosis
10% 1gr IV selama 3 menit, reflek patella positif kuat, frekuensi pernafasan >16
9. Beri antihipertensi diberikan jika TD diastole >180 mmHg dan diastole >110
mmHg, nifedipine slow release (Adalat oros) per oral, maksimum 120 mg dalam
11. Observasi TTV tiap 30 menit dan reflek patella tiap 1 jam.
Catatan :
1. Jika ibu belum memasuki inpartu, terminasi dapat dilakukan dengan induksi
2. Jika ibu memasuki kala I, terminasi dapat dilakukan dengan induksi atau
3. Jika ibu memasuki kala II, persalinan dilakukan dengan memperpendek kala II
4. Jika janin IUFD maka tindakan induksi dan persalinan pervaginam dapat
dilakukan.
dengan induksi pada persalinan dan pemberian oksitosin drip, serta efek terasa
Eklampsi
1. Jaga ibu dari trauma. Hindari pasien terjatuh, bebaskan jalan nafas dengan
memberi tongspatel pada lidah agar terhindar dari jatuhnya pangkal lidah ke
tenggorokan.
3. Litic koktail yang terdiri atas petidin 100mg, kloromazin 100mg, dan prometezin
4. Posisi berbaring trendelenburg pada ruang isolasi dan jangan tinggalkan ibu
sendirian.
Eklampsia
Preeklampsia disertai kejang menyeluruh dan koma.
3 Interpretasi data
a. diagnosa Preeklampsia Ringan
Preeklampsia Berat
Eklampsia
b. Masalah 1. Rasa nyaman nyeri
2. Cemas
3. Pandangan mata kabur
c. Kebutuhan 1. Bedrest
2. Teknik rileksasi
3. Bantuan ADL
4. Suport mental
5. Libatkan keluarga untuk suport mental
4 Antisipasi masalah 1. Solusio plasenta
2. Eklampsia
3. HELPP Sindrom
4. Gawat janin
5. Persalinan prematur
6. IUGR
7. Kelainan mata
8. Nekrosis hati
9. Payah ginjal, payah jantung, ayah paru
5 Tindakan segera Tindakan segera dikategorikan pada tindakan mandiri,
kolaborasi dan rujukan. Jika terdapat kondisi kegawat
daruratan pada asien maka harus ditentukan langkah
tindakan segera untuk mengatasi kegawatan.
6 Intervensi kebidanan 1. Observasi KU dan TTV
2. Observasi tanda-tanda inending eklampsia (nyeri ulu
hati,nyeri daerah frontal, kejang)
3. Observasi BJA
4. Observasi tanda-tanda gawat janin
5. Observasi tanda-tanda kelebihan cairan ( adanya sesak)
6. CTG tiap 6 jam
7. Hitung balance cairan
8. Observasi tanda-tanda keracunan MgSo4
9. Manajemen nyeri : teknik rileksasi dan distraksi
10. Berikan suport mental
11. Libatkan keluarga agar mendampingi pasien untuk
memberikan suport mental
12. Kolaborasi dengan DPJP untuk :
a. Pemerikasaan penunjang : paket PEB
b. Pemberian terapi MgSo4 (sesuai PPK yanmed)
c. Pemberian terapi pematangan paru
d. Pemberian terapi anti hipertensi
e. Pembatasan cairan
f. Konsul SpJp
g. Konsul perinatologi intra uterin
7 Informasi dan edukasi 1. Edukasi nyeri
2. Pentingnya pembatasan cairan
3. Edukasi penyakit dan tata laksananya serta komplikasi
pada ibu dan janin
8 Evaluasi Mengevaluasi asuhan dengan metode SOAP untuk
mengetahui keberhasilan asuhan yang telah dilakukan dan
merencanakan asuhan selanjutnya
9 Kepustakaan 1. 1. Varney, helen. Buku Asuhan Kebidanan. Volume 1
edisi 4, jakarta : EGC, 2008
2. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Edisi ke 4 cetakan ke
2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka sarmono
prawirihardjo.2010
3. PPK OBGYN No. 013/Revisi 01/tahun 2018
TGL
□ PD : Jam ...........
oleh : .................
Porsio...............
Pembukaan cm
Ketuban Presentasi.
.....Penurunan..............
□Pengeluaran pervaginam
□ Ada □Tidak ada
□ CTG jam Hasil
□NST .........□ CST ..............
□ USG..................
□ Pelvimetri.........
□ Hasil
Laboratorium :
Protein Urine ......
Trombosit :
□ Balance cairan ........
□ Diuresis ............
2. Masalah
□ Cemas
□ Nyeri
kepala/nyeri daerah
frontal
□ Pandangan kabur
□ Nyeri ulu hati
3. Kebutuhan
□ Istirahat
□ Support mental
□ Penkes
tentang
kehamilan
dengan
preeklamsia
□ Teknik relaksasi
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. A G5P2A2 GRAVIDA 39 MINGGU DENGAN
PEB DI RSU HERMINA ARCAMANIK
I. PENGKAJIAN
Cara masuk : √ Jalan tanpa bantuan □ Jalan dengan bantuan □ Dengan kursi roda □ Dengan
Stretcher
I. Status Sosial , Ekonomi, Agama, Suku/ Budaya, Nilai Kepercayaan Dan Kebutuhan Privasi
1. Pekerjaan pasien : □ PNS/TNI/POLRI √ Swasta □ Pensiun □ Pelajar/ Mahasiswa □ Lain-lain
:…………………
Pekerjaan Penanggung jawab / OT Pasien : √ PNS/TNI/POLRI □ Swasta □ Pensiun □ Lain-lain :
…………….
Pendidikan pasien : □ TK □ SD □ SMP □ SLTA √ Akademi /PT □ Pasca sarjana □ Lain-lain :
……………………..
Pendidikan suami / penanggung jawab / OT : □ SD □ SMP □ SLTA √ Akademi /PT □ Pasca sarjana
□ Lain-lain : ……………………..
Cara pembayaran : □ Pribadi □ Perusahaan □ Asuransi √ Lain-lain : BPJS
Tinggal bersama : √ Keluarga □ Orang tua □ Anak □ Mertua □ Teman □ Sendiri □ Panti asuhan
□ panti jompo □ lain-lain ……………………………………….
II. Anamnesis :
1. Diagnosa medis saat masuk : G5P2A2 Hamil 39 minggu > 2 hari dengan Preeklamsi Berat
2. Keluhan Utama : mules masih jarang, sakit kepala ada, nyeri ulu hati tidak ada
3. Riwayat penyakit sekarang : tidak ada
4. Riwayat penyakit dahulu termasuk riwayat pembedahan :
a. Pernah dirawat : √ Tidak □ Pernah, Kapan…………………………………, Diagnosis
medis………………..
b. Pernah operasi / tindakan : □ Tidak √ Ya, Kapan : 2017 & 2018
Jenis operasi : Kuretase
c. Masalah operasi /pembiusan : √ Tidak □ Ya , Sebutkan
…………………………………………………………
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Obat dari rumah : √ Tidak ada □ Ada , sebutkan.........................., gunakan formulir rekonsiliasi obat
7. Apakah pernah mendapatkan obat pengencer darah ( aspirin, warfarin, Plavix dll )
√ Tidak , □ Ya, kapan
…………………………………………………………………………………………………
8. Riwayat alergi : √ Tidak ada □ Ada, Sebutkan
…………………………………………………………
9. Nyeri : □ Tidak ada √ Ada, Dengan skala nyeri : √ VAS/ NRS, □ FLACCS □ Wong Baker
Deskripsi : Provokes : □ Benturan □ Tindakan √ Proses penyakit, □ lain –lain ,…………..
Quality : □ Seperti tertusuk –tusuk benda tajam / tumpul □ Berdenyut □ Terbakar
□ Tertindih benda berat √ Diremas □ Terpelintir □ Teriris
Region : □ Lokasi: kepala □ Menyebar : √ Tidak □ Ya
Severity : □ FLACCS, Score :……□ Wong Baker Faces , Score:...............√ VAS / NRS, Score :3-4
□ BPS,Score:…..
Time / durasi nyeri : 20 detik
Jika ada keluhan nyeri lakukan asesmen lanjutan dan intervensi
10.Riwayat Transfusi darah : √ Tidak Pernah □ Pernah, Kapan ……………………………………….
Timbul reaksi □ Tidak / Ya ………………………………………
11.Golongan darah / Rh : □ A □ B □ O □ AB Rh : □ Positif □ Negatif √ tidak diperiksa
12.Khusus pasien dengan riwayat kemoterapi & radioterapi :
a. √ Tidak Pernah □ Pernah , Kapan ……….Sudah berapa kali…….., terakhir
……………………
b. Cara pemberian : □ Melalui suntik □ Melalui infus □ Melalui oral / minum
c. Riwayat radioterapi : □ Tidak pernah □ Pernah, kapan …….., berapa kali …………
d. Efek samping : □ Mual □ Muntah □ Jantung berdebar □ Pusing □ Rambut rontok □ Lain-lain
13.Riwayat merokok :√ Tidak □ Ya, Jumlah / hari
…………………………Lamanya……………………………….
14. Riwayat minum minuman keras : √ Tidak □ Ya, Jenis …………..Jumlah / hari
……………………….
15. Riwayat penggunaan obat penenang : √ Tidak □ Ya, Jenis …………..Jumlah / hari ………………
16. Riwayat pernikahan : □ Belum menikah √ Menikah, Lama menikah : 1 tahun Pernikahan
keberapa : 1
4. Proteksi
a. Status mental : □ Orientasi □ Tidak ada respon □ Agitasi □ Menyerang √ Kooperatif
□ Letargi □ Disorientasi □ Orang □ Waktu
b. Penggunaan Restrain : √ Tidak
□ Ya , alasan : □ Membahayakan diri sendiri □
Membahayakan orang lain □ Merusak lingkungan / peralatan
□ Gaduh gelisah □ Pembatasan gerak □ Kesadaran menurun
□ Pasien geriatric dengan keteterbatasan
5. Psikologis
Status psikologis : □ Tenang √ Cemas □ Sedih □ Depresi □ Marah □ Hiperaktif □ Mengganggu
sekitar □ Lain-lain …………………………………………
6. Kebutuhan Pendidikan / Komunikasi dan pengajaran
a. Bicara : √ Normal □ Tidak , Gangguan bicara sejak ………
b. Bahasa sehari-hari : √ Indonesia □ Daerah □ Inggris aktif / pasif □ lain-lain
c. Penerjemah : √ Tidak □ Ya , Bahasa : …….Bahasa isyarat □ Ya □ Tidak
d. Hambatan belajar : √ Tidak □ Ya □ Bahasa □ Cemas □ Kognitif □ Pendengaran □ Emosi □
Hilang memori □ Motivasi buruk □ Masalah penglihatan □ Kesulitan bicara □ Lain-lain :
………..
e. Cara belajar yang disukai : □ Menulis √ Diskusi √ Mendengar □ Demonstrasi □ Membaca
□ Audio / visual
f. Pasien atau keluarga menginginkan informasi / bersedia : √ Bersedia □ Tidak
g. Perencanaan edukasi yang diinginkan pasien :
√ Proses penyakit √ Terapi atau obat
□ Nutrisi □Penggunaan alat medis √ Tindakan □ Manajemen nyeri □ Pencegahan risiko
jatuh
□ Lain –lain ………………………………………………………………………….
Dewasa
No Kriteria Skor
0 1 2 3
1 Penurunan BB sebesar > 5% : √ Tidak □ Ya, Jika ya dalam kurun 0
waktu : 3 bulan terakhir (skor 1), 2 bulan (skor 2), 1 bulan (skor 3)
2 ATAU ada penurunan asupan makanan dari kebutuhan dalam 0
seminggu terakhir :
√ Tidak □ Ya, jika ya sebesar : penurunan 25 % (skor 1), 50% (skor
2), 75 % (skor 3)
Bila ada indikasi keduanya pilih skor tertinggi
3 Ada penyakit penyerta / kebutuhan khusus : √ Tidak □ Ya 0
4 Usia pasien < 70 tahun (skor 0) ≥ 70 tahun (skor 1) 0
Total Skor 0
Risiko Nutrisi : √ Tidak (Total skor 1-2) □ Ya (Total skor ≥ 3)
Rencana Keperawatan :
1. Geriatri □ Ya √ Tidak
2. Umur ≥ 65 tahun □ Ya √ Tidak
3. Keterbatasan mobilitas □ Ya √ Tidak
4. Perawatan Lanjutan (menggunakan alat, perawatan luka, dll) □ Ya √ Tidak
5. Pengobatan lanjutan (DM,TBC,Jantung,Kemoterapi, dll) □ Ya √ Tidak
6. Bantuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari □ Ya √ Tidak
Lama perawatan rata-rata :3-5 hari, tanggal rencana pulang: 18 September 2021
Edukasi :
□ Pemantauan diet
□ Lain –lain
………………………………………………………………………………………………….
Asesmen Transportasi
A. Asesmen Obstetri
1. Riwayat pernikahan □ Belum menikah √ Menikah 1 kali, lamanya 18 tahun
Pkl √ tidak
3. HPHT : 12 – 12- 2020 ,Taksiran Partus : 19 – 09 -2021,Usia menarche : 13
tahun Riwayat haid sebelumnya : haid √ teratur □ tidak teratur Siklus 28
hari
4. Pemeriksaan ANC : oleh √ Dokter √ Bidan, □ Terdaftar □ Tidak terdaftar
C. Riwayat KB
Metode KB yang pernah dipakai : □ Pil □ Suntik □ IUD □ Implant □ Tubektomi □ Lainnya tidak
KB
D. Asesmen Gynekologi >>>> tidak dikaji
□ Infertilitas □ Polip Servix □ Post Coital Bleeding □ Endometriosis □ Myoma □ Kista
□ Menoragia □ Metrorhagia □ Lain-lain
□ Flour Albus : □ Ya □ Tidak , berbau □ Ya □ Tidak, Warna
Riwayat Pemeriksaan Gynekologi : Papsmear, tanggal Sekret Vagina, tanggal
E. Asesmen Gizi
1. Obstetri (Kehamilan) dan Nifas
Metode MST (Malnutrition Screening Tools)
No Kriteria Penilaian
Ya Tidak
1 Asupan makan berkurang karena tidak nafsu √
makan
2 Ada gangguan metabolisme : √
□ DM □ Fungsi Tiroid
Infeksi kronis : □ HIV/AIDS □ TBC □ Lupus □
………………..
3 Penambahan BB yang kurang atau berlebih √
selama kehamilan
4 Nilai Hb < 10 g / dl √
Total Nilai 0
Jika jawaban “Ya” ≥ 1, lanjutkan asuhan gizi oleh ahli gizi
2. Ginekologi
No Kriteria Penilaian
0 1 2 3
1 Penurunan BB sebesar > 5 % : □ Tidak □ Ya, jika ya dalam
kurun waktu : 3 bulan terakhir (skor 1), 2 bulan (skor 2), 1
bulan ( skor 3)
2 ATAU ada penurunan asupan makan dari kebutuhan dalam
seminggu terakhir : □ Tidak □ Ya
Jika ya sebesar: penurunan 25% (skor 1), 50% (skor 2), 75%
(skor 3) Bila ada indikasi keduanya pilih skor tertinggi
3 Ada penyakit penyerta / kebutuhan khusus : □ Tidak □ Ya,
skor 3
4 Usia pasien < 70 tahun (skor 0) ≥ 70 tahun (skor 1)
Total skor
Risiko Nutrisi : √ Tidak (Total skor 1-2) □ Ya (Total skor ≥ 3), lanjutkan asuhan gizi
oleh ahli gizi
F. Pemeriksaan Obstetri
TFU _33_ Cm , TBJ_3255 gram Letak _memanjang _Presentasi _kepala_ Penurunan
_4/5_, Kontraksi/HIS: _1-2x10 mnt
Kekuatan: ringan sedang lamanya 20-35 detik, BJJ 135 – 141 x/mnt √ Teratur □ Tidak
teratur
Tgl / jam 14-09-2021/jam 20.30 PD a/I penilaian awal . oleh bd. F Portio tebal lunak
Pembukaan servik 2 cm , Ketuban utuh kep , Hodge I
Pemeriksaan panggul : □ Luas □ Sedang □ Sempit √ Tidak dilakukan
pemeriksaan
G. Pemeriksaan Ginekologi
Periksa Dalam : Hasil : pembukaan 2 cm
Inspekulo : Dilakukan / tidak, Hasil : tidak dilakukan
H. Pemeriksaan Penunjang
CTG : Dilakukan , Hasil : Kategori I
USG : Tidak dilakukan
Laboratorium : Dilakukan , Hasil : Protein +++3, HR1 : 10,3/34,2/11620/24.6000, GDS 90,
BT/CT : 3’/14’, SGOT/SGPT: 27/14, Ureum 15, Kreatinin 0,61, Antigen negative.
I. Diagnosa : Ibu G5P2A2 Gravida 39 minggu > 2 hari kala 1 fase laten dengan
Preeklamsi berat.
Janin Tunggal hidup intra uteri presentasi
kepala Prognosa : Ibu : Buruk
Bayi : Buruk
Jam 21.00 : Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang kondisi kehamilan saat ini:
pasien dan keluarga sudah dijelaskan dan mengerti.
Jam 21.30 : Mengobservasi tanda-tanda keracunan MgSO4: pasien tidak ada keluhan ke
arah keracunan MgSO4
Jam 21.40 : Mengobservasi tanda-tanda oedema: pasien ada oedema di bagian tungkai
bawah kanan kiri namun tidak bertambah.
Jam 21.45 : Memberikan support mental pada pasien: pasien sudah diberikan support
mental untuk menghadapi proses persalinan.
Jam 21.45 : Melibatkan keluarga pasien agar mendampingi pasien untuk memberikan
support mental: keluarga kooperatif dalam proses pemenuhan kebutuhan pasien.
Jam 21.46 : Memberikan penkes tentang : Kehamilan dengan preeklampsi, Posisi yang
nyaman dan pentingnya istirahat serta pencegahan resiko jatuh: pasien nyaman
dengan
posisi semi fowler.
Jam 21.48 : Mengajarkan teknik relaksasi: pasien mampu melakukan teknik nafas dalam
dari
CTG hasil reaktif ( BHR 144x/m, akselerasi ada, deselerasi tidak ada
variabilitas lebih dari 5 bpm, gerakan janin aktif, his 1-2x/10 menit ringan
sedang 20-35 detik, Hasil PD : 2 cm
VII. EVALUASI
S : Pasien mengatakan pusing , nyeri ulu hati tidak ada, mules masih jarang.
O : KU baik, Kes CM, akral hangat, nadi kuat, mukosa bibir lembab, turgor kulit
elastis,TD 180/110, N 90x/m, RR 20x/m, suhu 36,5 celcius, DJJ 140 x/m his: 1-
2x10 mnt, ringan sedang lamanya 20-30 detik. PD v/v tidak ada kelainan,
pembukaan 2 cm, portio tebal lunak, ketuban utuh, presentasi kepala, H1. Hasil
CTG Kategori I
A : G5P2A2 Gravida 39 minggu > 2hari kala 1 fase laten dengan
PEB Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala
Antisipasi gawat janin, eklamsi dan solusio plasenta
Tindakan segera pemasangan infus , pemasangan kateter dan pemberian
oksigen
dr. IGD
22.10 Menghubungi Dr. M. SpPD untuk lapor
kondisi pasien
Advice:
-Dopamet 3x500 mg
- Nifediphine 10 mg
- Komfirmasi Dokter Ansatesi apakah dr. M. SpPD
acc sc cito dengan TD 180/110 mmHg
Evaluasi Sore
S : Pasien mengatakan pusing, mules
masih jarang.
O : KU baik, Kes CM, akral hangat,
nadi kuat, mukosa bibir lembab,
turgor kulit elastis,TD 180/110, N
90x/m, RR 20x/m, suhu 36,4 celcius,
DJJ 140 x/m his 1-2x 10 menit, ringan
sedang lamanya 20-30 detik. PD v/v
tidak ada
kelainan, portio tebal
lunak,pembukaan2 cm, ketuban utuh,
presentasi kepala, H1. Hasil CTG
Kategori I
A : G5P2A2 Gravida 39 minggu > 2 hari
dengan kala 1 fase laten dengan PEB
Janin tunggal hidup intrauterine
P : Melakukan transfer pasien ke
ruangan kamar operasi.
Bd. F
15-09-2021 dr. SpOG S: nyeri luka operasi
O: KU: baik, TD: 160/100 mmHg, N: 90
01.00 x/mnt, R: 22 x/mnt, S: 36⠁C, p/v:
minimal, TFU: 1 jari dibawah pusat
A: P3A2 post sc
P: - Bactesyn 2x750 mg IV
- suprafenid 3x1 supp
- Dopamet 3x500 mg PO
- MgsO4 maintenance selama 24 jam
- konsul IPD untuk pemberian
nicardipin drip, bila TD > 160/100
mmHg Dr. H. SpOG
- Rawat ruang ICU
- Cek HR1 6 jam post op
Obs KU, TTV, perdarahan
Plika vesika uterin √disayat/ tidak disayat, semilunar, kandung kemih disisihkan ke bawah
Tunggal : jenis kelamin : √laki-laki □perempuan, AS: 7/10 / BB: 3025 gam , PB: 48cm
Air Ketuban : √Jernih □Putih keruh □Hijau encer/hijau kental □berbau/tidak *jumlah:
cukup/kurang/habis
Lahir secara/dengan : □Tarikan ringan tali pusat □Manual *lengkap/tidak, Tindakan: □eksplorasi
□kuretase
Keadaan/kelainan:
ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN DENGAN PREEKLAMSIA
TGL
kepala/nyeri daerah
frontal
□ Pandangan kabur
□ Nyeri ulu hati
3. Kebutuhan
□ Istirahat
√ Support mental
√ Penkes tentang
kehamilan
dengan
preeklamsia
√ Teknik relaksasi
BUKTI PEMBERIAN KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI ( KIE )
Tgl Status Informasi / Edukasi yang Diberikan Metode Pemberi Penerima KIE Evaluasi/Verifikasi
Jam Rawat KIE Nama &TTD
Durasi & Nama PS/Keluarga
waktu Lokasi &TTD
14/09/ DOKTER SPES/DOKTER UMUM √ Diskusi Dr. H Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah SpOG Mampu
Jam √ Penjelasan penyakit PEB Demonstrasi mendemonstrasi
21.00 √ Penyebab Praktik kan
Waktu Tanda dan Gejala langsung Re-Edukasi/Re-
5menit Hasil pemeriksaan penunjang Leaflet Demonstrasi
√ Tindakan/Penatalaksanaan Re tgl
Perkiraan hari rawat ..................
Penjelasan komplikasi yang mungkin terjadi
Asuhan atau pengobatan yang tak diharapkan
.......................................
.......................................
14/09/ HAK PASIEN DAN KELUARGA √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
√ Penjelasan tentang hak pasien dan keluarga Demonstrasi mendemonstrasi
Jam √ Informasi tentang Profesional Pemberi Asuhan Praktik kan
21.05 (PPA) langsung Re-Edukasi/Re-
Waktu .................. Leaflet Demonstrasi
3 .................. Re tgl
menit ..................
14/09/ GELANG IDENTITAS/ GELANG RESIKO √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam √ Gelang identitas pasien Demonstrasi mendemonstrasi
21.08 Gelang resiko Praktik kan
Waktu ................... langsung Re-Edukasi/Re-
2 Leaflet Demonstrasi
menit Re tgl
..................
14/09/ NUTRISI √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam ✔ Status giji dan pelayanan makan di RS Demonstrasi mendemonstrasi
21.10 Diet selama perawatan Praktik kan
2 Diet untuk di rumah langsung Re-Edukasi/Re-
menit Diet khusus Leaflet Demonstrasi
Re tgl
..................
14/09/ MANAJEMEN NYERI √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Farmakologi............ Demonstrasi mendemonstrasi
Jam Non Farmakologi..... Praktik kan
21.12 ✔ Tekhnik relaxasi langsung Re-Edukasi/Re-
waktu ................. Leaflet Demonstrasi
2 Re tgl
menit ..................
PELAYANAN KEROHANIAN
Bimbingan rohani
Konseling rohani
....................
FARMASI
Nama obat dan kegunaannya
Aturan pemakaian dan dosis obat
Jumlah obat yang diberikan
Cara penyimpanan obat
Efek samping obat
Kontraindikasi obat
Interaksi obat dalam makanan
........................
.........................
REHABILITASI MEDIK
Okupasi terapi
Fisioterapi
Terapi wicara
Ortotik prostetik
Inhalasi
Chest terapi
Diatermi
US
Tens
......................
14/00/ MANAJEMEN RESIKO JATUH √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam √ Informasi gelang resiko Demonstrasi mendemonstrasi
21.14 Pencegahan jatuh Praktik kan
Waktu Tanda di TT langsung Re-Edukasi/Re-
2 Faktor-faktor resiko jatuh Leaflet Demonstrasi
menit ...................... Re tgl
..................
14/09/ KEBERSIHAN TANGAN / CUCI TANGAN √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam ✔ Tujuan dan kapan harus cuci tangan Demonstrasi mendemonstrasi
21.16 ✔ Cara cuci tangan dengan sabun dan langkah Praktik kan
waktu ✔ Cuci tangan berbasis alkohol langsung Re-Edukasi/Re-
2 ............... Leaflet Demonstrasi
menit Re tgl
..................
14/098 ETIKA BATUK √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
/2021 Ceramah Mampu
Jam ✔ Tujuan dan kapan harus melakukan etika batuk Demonstrasi mendemonstrasi
21.18 ✔ Cara melakukan etika batuk Praktik kan
waktu ............... langsung Re-Edukasi/Re-
2 Leaflet Demonstrasi
menit Re tgl
..................
14/09/ PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam Infus pump Demonstrasi mendemonstrasi
21.20 Syringe Pump Praktik kan
waktu Ventilator langsung Re-Edukasi/Re-
2 Monitor tanda vital Leaflet Demonstrasi
menit Buble C-PAP Re tgl
Oksigen ..................
✔ EKG
Spirometri
Endoskopi telinga
Treadmill
Audiometri
Otoacoustic Emision
Elektro Cauter
√ CTG
USG/ Echocardiography
14/09/ HAND OVER √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam ✔ Rencana tindakan asuhan yang akan dilakukan Demonstrasi mendemonstrasi
21.22 kepada pasien Praktik kan
waktu ✔ Rencana pelayanan medis kepada pasien langsung Re-Edukasi/Re-
2 ✔ Informasi nama perawat/ bidan yang melakukan Leaflet Demonstrasi
menit asuhan kepada pasien Re tgl
.............. ..................
14/09/ ASI EKSLUSIF / RAWAT GABUNG √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam ✔ Pengertian ASI ekslusif/ Rawat gabung Demonstrasi mendemonstrasi
21.24 ✔ Tujuan ASI ekslusif/ Rawat gabung Praktik kan
waktu .............. langsung Re-Edukasi/Re-
2 Leaflet Demonstrasi
menit Re tgl
..................
15/09/ PERAWATAN LUKA √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
jam √ Pengertian perawatan luka Demonstrasi mendemonstrasi
10.00 √ tujuan perawatan luka Praktik kan
waktu √ cara perawatan luka Langsung Re-Edukasi/Re-
2 ............... Leaflet Demonstrasi
menit Re tgl
16/09/ PERENCANAAN PULANG √ Diskusi Bd. F Ny. A √ Sudah mengerti
2021 Ceramah Mampu
Jam 1. Jadwal kontrol ke dokter : Demonstrasi mendemonstrasi
12.00 ✔ Hari/tgl/jam : 24/09/2021 Praktik kan
waktu ✔ No Pendaftaran : 9 langsung Re-Edukasi/Re-
5 Leaflet Demonstrasi
menit 2, Dokumen yang dibawa : Re tgl
Buku catatan medis pasien ..................
surat keterangan sakit
√ Resume medis
Hasil pemeriksaan : Lab/RO/USG/Lain-lain ...
Rencana pemeriksaan penunjang lab/radiologi
PEMBAHASAN
I. PENGKAJIAN
Pada pengkajian didapatkan data subjektif dari pasien yang sesuai dengan teori
preeklamsi yaitu ada nya pusing kepala yang merupakan tanda dan gejala dari
preeklamsi. Data objektif ada nya oedem dan pada pemeriksaan tekanan darah
sesuai dengan klasifikasi preeklamsi berat , ditambah dengan data penunjang hasil
laboratorium protein urine, walaupun berdasarkan tata laksana preeklamsi tidak
lagi terpaku pada hasil protein uri. Jadi pada langkah pengkajian tidak ditemukan
adanya kesenjangan antara teori dan asuhan .
V. PERENCANAAN
Pada langkah ini bidan sudah sesuai menyusun rencana asuhan berdasarkan
kebutuhan pasien yang didapatkan data nya dari hasil pengkajian dan pemeriksaan
.Adapun perencanaan mengacu kepada panduan asuhan kebidanan pada pre
eklamsi , dimana ada perbedaan pada poin berkolaborasi dengan dokter spesialis
jantung dan dokter spesialis perinatology. Hal tersebut dilakukan karena adanya
perbedaan juknis penatalaksanaan pre eklamsi di Hermina Arcamanik bahwa
pasien dengan preeklamsi tidak perlu rutin konsul ke spesialis jantung, kecuali
pada pemeriksaan didapatkan hasil ada kelainan kearah kardiovaskular.
VI. PELAKSANAAN
Pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana asuhan yang disusun .
VII. EVALUASI
Pada langkah ini bidan sudah sesuai melakukan evaluasi terhadap asuhan yang
sudah disusun dan dilaksanakan .
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Asuhan yang dilakukan pada pasien dengan Preeklamsi sudah sesuai mengacu kepada
evidence base tatalaksana Preeklamsi ter Update dan asuhan yang dilakukan sudah sesuai
mengikuti dengan panduan asuhan kebidanan yang ada di RS Hermina Arcamanik, sehingga
memudahkan bidan dalam melakukan asuhan yang terintegrasi .
SARAN
Hanifa, Wiknjosastro, dkk. (2005). Ilmu Kebidanan, Edisi ke-3, Cetakan ke-7. Yayasan
Manuaba, dr. I. A. Chandranita, Sp.OG, dkk. (2008). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi
dan obstetric Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. EGC : Jakarta
RSU Hermina Arcamanik. (2017). PANDUAN PRAKTIK KLINIS PREEKLAMPSIA. Kode nomor
: S13/PPK-OBGYN, No.Revisi : 00, Halaman : ¼
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta
Varney, Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume I. EGC : Jakarta