Anda di halaman 1dari 66

HORMON

PADA TUMBUHAN
Dr. Mayta Novaliza Isda
Hormon tumbuhan (Fitohormon)
• Adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara
(nutrien), yang berfungsi mendorong,
menghambat, atau mengubah pertumbuhan,
perkembangan, dan pergerakan (taksis)
tumbuhan.
• Hormon merupakan substansi kimia yang sangat
aktif yang tersusun atas senyawa protein. Hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan ini sering
disebut juga zat tumbuh.
• Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh
suatu kelenjar sebagaimana pada hewan,
melainkan dibentuk oleh sel-sel yang
terletak di titik-titik tertentu pada
tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian
pucuk tunas maupun ujung akar.
• Selanjutnya, hormon akan bekerja pada
jaringan di sekitarnya atau, lebih umum
ditranslokasi ke bagian tumbuhan yang lain
untuk aktif bekerja di sana.
• Pergerakan hormon dapat terjadi melalui
pembuluh tapis, pembuluh kayu, maupun ruang-
ruang antarsel.
• Peranannya bersifat Pleiotropik yaitu satu
hormon berperan pada beberapa fenomena
biologi
• Beberapa jenis hormon dapat bekerja pada satu
respon yang sama
• Hormon yang sama dapat disintesis di tempat
yang berbada
Zat Pengatur Tumbuh
• Bedanya adalah bahwa zpt tidak disintesis
dalam tumbuhan itu sendiri dan tidak
memiliki semua kriteria seperti hormon
tumbuhan.
• Berbagai zpt adalah sintesis (buatan)
misalnya herbisida, perontok daun,
senyawa yang merangsang perakaran dan
beberapa senyawa utk kultur jaringan
Kelompok Hormon
Boysen-Jensen (1913)
• Menggunakan sepotong mika
• Jika disisipkan dibawah pucuk dibagian
yang tidak terkena cahaya maka tidak ada
pembelokan
• Jika disisipkan pada sisi yang terkena
cahaya langsung maka ada pembelokan
• Kesimpulan : untuk terjadinya pembelokan
perlu transport sinyal disepanjang sisi yang
tidak terkena cahaya secara langsung
Frits Went (1926) :
• Dalam percobaannya Went menggunakan
bahan potongan agar-agar,ujung koleoptil
dipotong dan diletakkan pada potongan
agar-agar
• jika potongan agar tersebut diletakkan
kembali pada kecambah yang telah
dipotong ujungnya, terjadi pertumbuhan
dan pembelokan arah tumbuh ujung
koleoptil.
• jika yang digunakan potongan agar
tanpa auksin maka tidak terjadi
pertumbuhan dan pembelokan arah
tumbuh
Kesimpulan :
• Ada sinyal yang berdifusi dari potongan
pucuk koleoptil ke dalam potongan
agar-agar, yang menstimulasi
pertumbuhan pada sisi yang tidak
langsung terkena cahaya.
Transport Auksin
• Pada batang auksin ditransport secara basipetal (away
from apex)
• Pada akar, transport auksin secara akropetal ke arah ujung
melalui parenkim vaskuler.
1892 Weisner
• Pembelahan sel tanaman diduga diatur oleh suatu
senyawa tertentu
• Cara untuk mempelajari hormon tanaman 
mempelajari kerja hormon pada sel tunggal

1902 Haberlandt
• usahanya gagal untuk menginduksi sel agar
membelah secara in vitro
1913 Haberlandt
• Cairan floem menginduksi pembelahan sel parenkim
kentang
• Berarti terdapat senyawa yang merangsang
pembelahan sel

1921 Haberlandt
• Jika ada luka maka ada proses induksi pembelahan sel
untuk menutup permukaan yang luka
• Senyawa perangsang pembelahan sel diduga
merupakan molekul yang kecil
• Tahun 1940, Johanes van Dverbeek
menemukan bahwa air kelapa muda mengandung
senyawa yang memacu pembelahan sel.

• Tahun 1950 Folke Skoog et al


Skoog melakukan penelitian pada kultur jaringan.
Ketika auksin diaplikasikan (alone) pada empulur batang tembakau  sel
membesar tapi tidak membelah.
• Senyawa alami apakah yang mengandung senyawa yang dapat
merangsang pembelahan sel ??

• Ekstrak batang tembakau memberikan pengaruh yang tidak konsisten

• Air kelapa, malt, ekstrak yeast, DNA sperma ikan herring yang diotoklaf
merangsang pembelahan sel empulur tembakau
Menamakan senyawa tsb dengan nama sitokinin.
• 1955 Miller et al.
Kinetin (furfurylamino purine) berhasil
diidentifikasi dari DNA ikan hering yang
diautoklaf sebagai zat kimia yang dapat
merangsang pembelahan sel.

• 1964 Letham
Sitokinin alamiah yang umum adalah zeatin,
yang pertama kali diambil dari endosperma
biji jagung kernel.
Sitokinin Alami

• Zeatin (Z), pertama kali berhasil diisolasi dari


jagung (Zea mays) merupakan sitokinin yang
paling terkenal
• Sitokinin alami lainnya:
dihydrozeatin (DHZ) &
isopentenyladenosine (IPA).
Sitokinin sintetik
• kinetin merupakan produk samping dari
degradasi (pemecahan zeatin)

• Ada beberapa senyawa lain yang memiliki zat


aktif sitokinin yaitu benzyl adenine
(benzylaminopurine; BA).
Effects
Pembelahan sel
Morfogenesis
Pertumbuhan tunas samping
Penundaan penuaan daun
Perkembangan kloroplas
Sitokinin
Lanjutan…………
Pengaturan Dominansi Apikal
• Sitokinin, auksin, dan faktor lainnya berinteraksi
dalam mengontrol dominasi apikal, yaitu suatu
kemampuan dari tunas terminal untuk menekan
perkembangan tunas aksilar.
Hormon Cytokinin
The auxin:cytokinin ratio regulates
morphogenesis in cultured tissues
Shoots
Callus No
Plant
Roots growth
tissue

Nutrient
agar
Auxin
Kinetin
Ratio: 15 150 0.003

High auxin/cytokinin ratio: root Low auxin/cytokinin ratio: shoot


Intermediate levels: callus
Growth Regulators - Cytokinins

Cytokinin - essential for


shoot development
HORMON GIBERELIN
• Awalnya giberelin ditemukan oleh Eiichi
Kurowasa, orang Jepang, pada tahun 1926.
• Kurosawa berhasil mengisolasi jamur penyebab
penyakit pada tanaman padi yang dinamakan
Giberrella fujikori (Fusarium moniliformae).
• Jamur ini kemudian diberi nama Gibberella
fujikuroi yang menyekresikan zat kimia bernama
giberelin
Biosintesis dan Transport Giberelin

• Biji yang belum matang mengandung giberelin


dalam jumlah yang cukup tinggi dibandingkan
bagian tumbuhan lainnya.
• Beberapa hasil percobaan menunjukkan
bahwa sebagian besar giberelin yang
terkandung dalam biji diperoleh dari
biosintesis.
Biosintesis dan Transport Giberelin
• Daun muda dan akar menjadi tempat
utama sintesis giberelin seperti halnya
auksin.
• Hipotesis ini sesuai dengan kenyataan
bahwa jika ujung tajuk dan daun muda
dipangkas dan tunggul batangnya diberi
giberelin atau auksin, pemanjangan
batangnya terpacu jika dibandingkan
dengan batang terpotong yang tidak diberi
hormon.
Fungsi Fisiologis Giberelin
1. Merangsang batang dengan merangsang
pembelahan sel dan perpanjangan sel.
 Menyebabkan tinggi tanaman 3 - 5 kali tinggi
normal
2. Sebagai Genetik Dwarsfism (sifat genetik)
adalah suatu gejala kerdil yang disebabkan
oleh adanya mutasi genetik.
 Penyemprotan giberelin pada tanaman yang
kerdil bisa mengubah tanaman kerdil menjadi
tinggi.
3. Dapat meningkatkan pembungaan pada
tanaman
4. Pemberian giberelin dapat memperlambat
pematangan buah
5. Pematahan dormansi pada proses perkecambahan
6. Pemberian giberelin bermanfaat dalam proses
partenocarpi
7. Dapat meningkatkan kerenyahan dan ukuran
buah.
Pengaruh giberelin
Buah partenocarpi akibat Giberelin
HORMON ETILEN
• Pada tahun 1934, R.Gane berhasil membuktikan
bahwa etilen disintesis oleh tumbuhan dan berperan
untuk mempercepat pematang buah.
• Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama oleh
buah yang sudah tua.
• Jika buah yang sudah tua diletakkan di suatu tempat
tertutup, buah akan cepat masak.
• Hal itu karena buah tersebut mengeluarkan gas
etilen yang mempercepat pemasakan buah. Para
pedagang sering memeram buah dengan gas etilen
agar cepat masak.
Pengaruh yang merugikan dari Etilen
terhadap komoditi yang mudah rusak
a. Mempercepat senensen dan menghilangkan
warna hijau pada buah seperti mentimun dan
sayuran daun.
b. Mempercepat pemasakan buah selama
penanganan dan penyimpanan
c. “Russet spoting” pada selada.
d. Pembentukan rasa pahit pada wortel.
e. Pertunasan kentang.
Lanjutan…………
f. Menstimulasi perkecambahan
g. Menstimulasi pertumbuhan secara
isodiametrical lebih besar dibandingkan
dengan pertumbuhan secara longitudinal
h Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar
i. Mendukung terjadinya abscission pada daun
j. Mendukung proses pembungaan pada nanas
Gambar beberapa sayur yang rusak akibat etilen
Gambar beberapa sayur dan buah
yang rusak dan masak akibat etilen
Akibat Etilen
Zat yang menghambat pematangan buah

1. CaCl2 (Kalsium Klorida)


 Untuk memperlambat /menunda pematangan
buah dengan merendam buah ke dalam larutan
CaCl2 (Kalsium Klorida).
2. KMnO4 atau kalium permanganate
 untuk menghambat pematangan buah, karena
bersifat oksidator kuat, karena daya
oksidatornya kuat maka KMnO4 dapat
mengoksidasi etilen.
ABA

• Asam absisat (ABA) adalah


hormon penghambat
pertumbuhan kerjanya
berlawanan dengan kerja
Giberelin.
ABA
Kerja ABA :
1. Memacu dormansi
2. Mencagah biji dari perkecambahan
3. Menyebabkan gugur daun, bunga dan buah
4. Secara alami tingginya konsentrasi ABA
Mempertahankan diri jika tumbuhan berada
pada lingkungan yang tidak sesuai (stress)
antara lain saat kekurangan air, tanahnya
bergaram, dan suhu dingin atau suhu panas.
ABA
Kerja ABA :
5. Merangsang penutupan mulut daun
(stomata) sehingga mengurangi penguapan.
6. Berperan dalam pembentukan zona absisi,
sehingga menyebabkan pengguguran daun,
bunga dan buah.
PENGARUH FISIOLOGI ABA
1. Penutupan stomata
Tt stres air ABA terakumulasi dlm daun
Sel penjaga kehilangan air dan turgiditas, shg
stomata menutup
Laju respirasi menurun tt menghemat air yg
ada dlm tubuh tt
2. Menghambat perkecambahan
Pertumbuhan dan sintesis amilase dihambat
oleh ABA. Efek hambatan hilang dgn
pemberian GA
3. . Menghambat pertumbuhan tunas pucuk
Dormansi kuncup kadar ABA naik tajam pd
daun dan kuncup ABA disintesis di daun dan
dialirkan ke kuncup untuk menginduksi
dormansi
Retardan (PGR)
Fungsi PGR
• Menghambat elongasi sel pd meristem sub
apikal
• Memperpendek ruas tanaman
• Mempertebal batang
• Mencegah kerebahan
• Menghambat senesens
Bunga dahlia kerdil dengan jumlah bunga yang
sangat banyak

Bunga Daisy ini juga mempunyai


bunga kompak dengan bantuan
PGR/retardant.
Tanaman Gloksinia (Gerneriaceae) dengan penyiraman
media (media drench) setelah 6 MSP
Tanaman Gloksinia dengan penyemprotan daun
( foliar spray) media setelah 6 MSP
SENYAWA ORGANIK LAIN
YANG EFEKNYA HAMPIR SAMA DENGAN
HORMON
Hormon Kalin
• Kalin merupakan hormon yang berperan dalam proses
organogenesis tumbuhan atau hormon yang dapat merangsang
pembentukan organ tanaman.

• Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dikelompokkan sebagai


berikut.
- Rizokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan akar.
sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin
identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Kaulokalin, yaitu hormon yg mempengaruhi pembtukan batang.
- Filokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
- Antokalin, yaitu hormon yg mempengaruhi pembentukan bunga
Asam traumalin
• Ditemukan pada tanaman dikotil
• Asam traumalin merupakan hormon yang
berperan dalam proses regenerasi sel yang
bersifat meritematik apabila tumbuhan
mengalami kerusakan jaringan atau terluka.
• Contoh: luka akibat pemetikan, pemangkasan,
maupun serangan hama seperti belalang
• Asam traumalin merupakan hormon hipotetik,
yaitu gabungan beberapa aktivitas hormon yang
ada (auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam
absisat)

Anda mungkin juga menyukai