Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tingginya angka kematian ibu dan anak di karenakan dua penyebab yaitu
penyebab langsung dan tidak langsung. Beberpa penyebab langsung yaitu pendarahan,
infeksi, eklamsi, persalinan lama dan komplikasi abortus. Untuk penyebab tidak langsung
terbagi dalam 3T yakni terlambat mengambil keputusan, terlambat ke tempat rujukan
serta terlambat memberi pertolongan di tempat rujukan.
Berdasarkan hal di atas peranan bidan sangat penting yaitu memberikan
pelayanan asuhan managemen kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang
bermutu tinggi. Seorang ibu hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya dan
asuhan pelayanan yang dilakukan merupakan prosedur rutin untuk membinah suatu
hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persalinan. Asuhan antenatal
adalah suatu program yang terencana berupa observasi edukasi dan penangan medis pada
ibu hamil untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan. Karena pentingnya hal tersebut maka dibuatlah kunjungan awal dan
kunjungan ulang pada asuhan antenatal demi kesejahteraan ibu dan janin. Dalam
kunjungan awal. Asuhan yang diberikan pada saat kunjungan awal yaitu berupa
pemeriksan panggul dan pengkajian emosional.
Bentuk pemeriksaan pada panggul dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan panggul
luar dan panggul dalam. Bentuk pengkajian emosional dibagi menjadi 3 trimester .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan asuhan antenatal pada saat kunjungan awal?
2. Apa saja Asuhan antenatal tentang pemeriksaan panggul pada saat kunjungan awal?
3. Apa saja Asuhan antenatal tentang pengkajian emosional pada saat kunjungan awal?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui asuhan antenatal pada saat kunjungan awal.
2. Untuk mengetahui asuhan antenatal tentang pemeriksaan panggul pada saat
kunjungan awal.
3. Untuk mengetahui asuhan antenatal tentang pengkajian emosional pada saat
kunjungan awal.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui asuhan antenatal pada saat kunjungan awal.
2. Dapat mengetahui asuhan antenatal tentang pemeriksaan panggul pada saat kunjungan
awal.
3. Dapat mengetahui asuhan antenatal tentang pengkajian emosional pada saat
kunjungan awal
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kunjungan awal kehamilan.


Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke
tempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga
sebelum minggu ke-14, Asuhan Kehamilan Kehamilan Kunjungan awal adalah suatu
kunjungan yang dilakukan pertama kali saat ibu hamil. Tujuan dari kunjungan awal ini
yaitu sebagai berikut: Membina hubungan saling percaya antara bidan dan ibu,
Mendeteksi masalah yang dapat diobati, Mencegah masalah dan penggunaan praktek
tradisional yang merugikan, Memulai persiapan persalinan dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi, mendorong perilaku yang sehat. Mendapatkan perawatan
kehamilan, Memperoleh rujukan konseling genetik, Menentukan apakah kehamilan akan
dilanjutkan atau tidak., Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan, Menentukan usia
kehamilan dan perkiraan persalinan, Menentukan status kesehatan ibu dan janin,
Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko
kehamilan, Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
Peranan bidan sangat penting yaitu memberikan pelayanan asuhan managemen
kehamilan dengan menerapkan pelayanan kebidanan yang bermutu tinggi. Seorang ibu
hamil membutuhkan informasi tentang kehamilannya dan asuhan pelayanan yang
dilakukan merupakan prosedur rutin untuk membinah suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil untuk persalinan. Asuhan antenatal adalah suatu program yang
terencana berupa observasi edukasi dan penangan medis pada ibu hamil untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Karena
pentingnya hal tersebut maka dibuatlah kunjungan awal dan kunjungan ulang pada
asuhan antenatal demi kesejahteraan ibu dan janin. Dalam kunjungan awal. Asuhan yang
diberikan pada saat kunjungan awal yaitu berupa pemeriksan panggul dan pengkajian
emosional.

2.2 Pemeriksaan Panggul pada saat Kunjungan Awal.


Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk
panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit
persalinan, apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul.
Pengukuran panggul dilakukan pada setiap wanita hamil yang akan direncanakan untuk
lahir secara per vaginam. Pemeriksaan panggul ini dilakukan pada usia kehamilan > 32
minggu pada setiap pemeriksaan antenatal.
1. Pemeriksaan Panggul dilakukan:
1. Pada pemeriksaan pertama pada ibu hamil.
2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
2. Prosedur :
1. Ujung jari telunjuk kanan dan kiri berada pada ujung jangka panggul
2. Jari tengah mencari tempat-tempat yang akan diukur
3. Tempatkan ujung jangka pangul pada tempat yang sudah di temukan lihat dan
baca skala pada jangka panggul
4. catat hasilnya
A. Cara Pemeriksaan Panggul Luar:
a) Persetujuan Pemeriksaan
1. Jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
2. Jelaskan tentang tujuan pemeriksaan
3. Jelaskan bahwa proses pemeriksaan mungkin akan menimbulkan perasaan
kuatir atau kurang menyenangkan tetapi tidak akan menimbulkan gangguan
pada kandungan.
4. Pastikan bahwa ibu telah mengerti prosedur dan tujuan pemeriksaan.
5. Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan.
b) Persiapan
Alat dan Bahan :
- Ibu
- Pita meteran (pita pengukur)
- Jangka panggul
- Buku catatan
c) Kemudian ukur panggul ibu, ukuran- ukuran yang perlu diukur :
Distansia Spinarum
1. Klien berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan
2. Perawat menghadap klien, ambil jangka panggul
3. Cari dengan telunjuk tulang SIAS (spina iliaka anterior superior) di kiri
dan kanan panggul
4. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing tulang tersebut
5. Jarak normal adalah: 23-26 cm
Distansia Tuberum:
1. Pengukuran melintang dari pintu bawah panggul (PBP)
2. Klien berbaring terlentang dengan kedua kaki diluruskan
3. Perawat menghadap klien
4. Cari dengan telunjuk tulang iskiadium di kanan dan di kiri panggul
5. Tempatkan ujung jangka panggul pada masing-masing tulang tersebut
6. Jarak normal adalah: 10,5-11
Konjugata externa
1. Klien berbaring miring membelakangi perawat dengan kedua kaki di
luruskan
2. Perawat dengan posisi di belakang klien mengambil jangka panggul
3. cari dengan telunjuk tulang lumbal V tempatkan ujung jangka panggul
kemudian cari tulang simfisis pubis bagian atas dan tempatkan ujung
jangka panggul yang lain
4. jarak normal adalah : 18-20 cm
Lingkar panggul luar Jarak normal adalah: 80-90 cm
2.3 Jenis-jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
(1) Ginekoid : Paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan
diameter transversa bulat : 45%
(2) Android : Panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum.
segitiga : 15%
(3) Antropoid : Agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar daripada
diameter transversa.
(4) Platipeloid : Picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior,
menyempit arah muka belakang : 5%
Pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai
keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat
menimbulkan penyulit persalinan. Ada empat cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu
dengan pemeriksaan pangdang (inspeksi) dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan
panggul atau kelainan panggul, misalnya pasien sangat pendek, bejalan pincang, terdapat
kelainan seperti kifosis atau lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan
pemeriksaan raba, pasien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan panggul
bial pada pemeriksaan raba pasien didapatkan: primigravida pada kehmilan aterm
terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif fengan melakukan pengukuran ukuran-
ukuran panggul luar. Beberapa hal yang perlu di tinjau adalah:
2.3.1 Jalan Lahir.
1. Jalan lahir terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jaln lahir bagian lunak. Jalan
lahir bagian tulang terdiri atas Tulang-tulang panggul dan sendi-sendinya,
sedang bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen. Dalam
peros persalinan per vaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan
lahir khusus nya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata-rata normal
serta ukuran janinnya pun rata-rata normal, Maka dengan kekuatan yang
normal pula persalinan P pula persalinan per vaginam akan berlangsuntanpa
kesulitan.
2. Penolong persalinan harus mampu mengenal panggul normal dalam kehamilan,
serta mampu pula mengenal penyimpangan dari keadaan normal. Kelainan
panggul bawaan atau karena sesuatu penyakit pada umumnya jarang, dan kalau
pun ada mudah di kenal secara klinis.

2.3.2 Sendi Panggul


1. Terdapat 4 sendi panggul yaitu 2 artikulasio sakroliaka, simfisis pubis, dan
artikulasi sakrokoksigeal . dalam kehamilan dan persalinan artkulasio ini dapat
bergeser sedikit dan lebih longgar . pada disproporsi sefalopelvik “ringan”
kelonggaran ini kadang-kadang dapat memungkinkan lahirnya janin per
vaginam.
2. Artikulasi sakroiliaka menghubungkan sakrum dengan ilium, memungkinkan
gerakan terbatas ke depan dan ke belakang. Pergeseran yang terlalu lebar pada
artikulasio ini sering menimbulkan rasa nyeri di daerah persendihan.
3. Simfisis pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis. Longgarnya hubungan
simfisis ini dapat menimbulkan simfisiolosis yang terasa sangat nyeri.
4. Artikulasio sakrokoksigea merupakan hubungan os sakrum dengan os
koksigis.Adanya sendi ini memungkinkan os koksigis tertekan kebelakang pada
waktu kepala janin lahir.

2.3.3 Ligamen –Ligamen Panggul


1. Ligamen yang menghubungkan Os sakrum dengan os ilium pada artikulasio
sakroiliaka merupakan yang terkuat di seluruh tubuh.
2. Ligamen Sakrotuberosum mengikat sakrum dengan tubrer iskhii, sedang
ligamen sakrospinosum menghubungkan sakrum dengan spina iskhiadika.
Kedua Ligamen ini membentuk dinding posterior dari pintu bawah panggul.

2.3.4 Jenis Panggul menurut Caldwell-Moloy


1. Jenis Genekoid; ditemukan pada 45% wanita. Panjang Diameter anteroposterior
hampir sama dengan diameter transversa.
2. Jenis android; bentuk pintu atas panggul hampir segitiga. Pria umumnya
mempunyai panggul jenis ini. Walaupun diameter anteroposterior hampir sama
panjang dengan diametr tranversal , tetapi diameter transversa dekat dengan
sakrum. Bagian dorsal ari pintu atas panggul gepeng, bagian ventral menyempit
kemuka. Ditemukan pada 15% wanita.
3. Jenis antropoid; di temukan pada 35% wanita.
Bentuk pintu atas panggul agak lonjong seperti telor.Diameter anteoposterior
lebih besar daripada diametar transversa.
4. Jenis Platipelloid; ditemukan pada 5% wanita. Diameter transversa lebih
daripada diameter antroposterior.

2.3.5 Tulang Panggul


Tulang panggul itu sebetulnya terdiri atas 4buah tulaang;
1. 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
2. 1 tulang kelangkang (os Sacrum)
3. 1 Tulang tungging (os coccygis)

2.3.6 Ukuran-Ukuran Panggul


1. Pengukuran secara Klinis
a) Pintu atas panggul/PAP.
Dari ukuran PAP conjugata vera adalah ukuranan yang terpenting dan satu-
satunya ukuran yang dapat diukur secara indirect ialah dengan mengurangi
conjugata diagonalis dengan 1,5 – 2 cm, tergantung dari lebar dan inklinasi
symphysis.
Cara mengukur conjugata diagalis;
a) Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari
sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba
promontorium.
b) Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggiran bawah
symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
c) Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari kita dengan pemeriksaan
dalam pada panggul yang sempit. Pada panggul dengan ukuran normal,
promontorium tak tercapai, tapi ini menandakan bahwa CV cukup
besar.
d) Kalau CV lebih besar dari 10 cm, maka p.a.p. dianggap cukup luas
(biasanya CV = 11cm). Sebetulnya ini tidak tepat, karena CV cukup
besar, masih ada kemungkinan bahwa ukuran lain, misalnya ukuran
melintang sempit.Sayang sekali diameter transversa tak dapat diukur
e) sacara klinis. Tapi kesempitan diametr transversa tanpa kesempitan CV
jarang dsekali terdapat.
f) Selain dengan pengukuran CD kita juga dapat mengatahui secara klinis
bahwa p.a.p. mencukupi kalau kepal anak dengan ukuran terbesarnya
sudah melewati p.a.p.

2.4 Pengkajian Emosional


a. Trimester Pertama Selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil
biasanya gampang sekali berubah.Pergolakan emosi menyebabkan anda sensitif,
mudah menangis, gampang lelah, takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan
“sakit” dari pada hamil.Perubahan emosi anda lebih disebabkan adanya aktifitas
hormonal yang meningkat pesat dan sebagai faktor fisik.Misalnya kelelahan, mual,
muntah, morning sickness atau perubahan bentuk tubuh.
b. Trimester kedua Pada usia kehamilan ini, emosi anda jauh lebih baik dan tidak banyak
keluhan yang anda rasakan pada trimester sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini
bisa disebut periode keemasan.Anda mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
hormonal kehamilan.Selain itu, tidak banyak muncul keluhan keluhan fisik.Inilah
yang membuat anda bisa menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak sedramatis
sebeumnya.
c. Trimester tiga Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut anda akan semakin besar
dan mengakibatkan anda susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gampang
cemas. Emosi kembali sukar untuk dikendalikan, bahkan anda menjadi lebih sensitif.
Tetapi seiring bertambahnya usia kehamilan, anda menjadi lebih siap mental untuk
mempersiapkan persalinan dan kelahiran buah hati yang telah dilahirkan.
Tips Menghadapi Perubahan Emosi:
1. Mengetahui perubahan emosi yang anda rasakan adalah normal dan bisa membantu
2. Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalani komunikasi yang
lebih terbuka
3. Makan maknan yang bergizi sert berolahraga teratur juga bisa membantu anda untuk
membentuk pola pikir positif tentang kondisi anda
4. Mengikuti kelas kehamilan bersama dengan pasangan
5. Berbagi pengalaman dengan orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan
anda
6.Memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dari buku, internet,
majalah atau sumber lain.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke
tempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga
sebelum minggu ke-14. Tujuan dari kunjungan awal ini sebagai memulai persiapan
persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. Pada ibu hamil perlu dilakukan
pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau
keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan.
Pemeriksaan Panggul dilakukan:
1 Pada pemeriksaan pertama pada ibu hamil.
2 Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
Sedangkan Jenis-jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :
(1) Ginekoid : Paling ideal, panggul perempuan, diameter anteroposterior sama dengan
diameter transversa bulat : 45%
(2) Android : Panggul pria, PAP segitiga, diameter transversa dekat dengan sacrum.
segitiga : 15%
(3) Antropoid : Agak lonjong seperti telur, diameter anteroposterior lebih besar daripada
diameter transversa.
(4) Platipeloid : Picak, diameter transversa lebih besar daripada diameter anteroposterior,
menyempit arah muka belakang : 5%
Seiring bertambahnya usia kehamilan, ibu hamil menjadi lebih siap mental untuk
mempersiapkan persalinan dan kelahiran buah hati yang telah dilahirkan.
Pengkajian Emosional.
a. Trimester Pertama Selama bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil
biasanya gampang sekali berubah.
b. Trimester kedua Pada usia kehamilan ini, emosi anda jauh lebih baik dan tidak
banyak keluhan yang anda rasakan pada trimester sebelumnya.
c. Trimester tiga Memasuki trimester akhir ini, kondisi perut anda akan semakin besar
dan mengakibatkan anda susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gampang
cemas.
3.2 Saran
Kunjungan awal pada kehamilan sangat perlu diperhatikan terutama bagi ibu muda
dengan Primigravida, karena kunjungan awal kehamilan dapat membantu persiapan
persalinan dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi pada ibu hamil, Dalam
pemeriksaan ANC ibu hamil juga dapat mengetahui ukuran pinggul untuk melakukan
persalinan normal sehingga ibu dapat mempersiapkan diri menjelang persalinan yang
akan dilakukan. Sedangkan pada ibu hamil primigravida perlu dilakukan pemeriksaan
untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang
dapat menimbulkan penyulit persalinan Ibu juga dapat berkonsultasi masalah psikologi
yang menyertai kehamilannya sehingga ibu dapat memenuhi kebutuhan psikologinya
untuk menerima kehadiran buah hatinya.
Oleh karena itu, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengikuti prosedur kunjungan
awal pada kehamilan hingga kunjungan akhir pada kehamilannya. Sehingga ibu dapat
memelihara kehamilannya dengan sehat dan melakukan persalinan tanpa resiko yang
menyertainya.

Anda mungkin juga menyukai