ALJABAR LINIER

PUTARAN 2
Kelompok 6
1. Lia Rahmawati 16600009
2. Rina Apriyani 16600035
3. Ardi Rahmat P 16600052
4. Defsi Septiani 16600076
5. Laela Faiqotul H 16600085

2. Diberikan T, F : ℝ𝑛 ⟶ ℝ𝑚 adalah transformasi-transformasi linear. Buktikan T + F :

ℝ𝑛 ⟶ ℝ𝑚 adalah transformasi linear dengan definisi (T + F)(v) = T(v) + F(v) untuk
setiap v di ℝ𝑛 .
Jawaban :
Syarat Transformasi linear :
Jika ℝ𝑛 dan ℝ𝑚 ruang vektor atas lapangan ℝ. Suatu fungsi atau pemetaan T : ℝ𝑛 ⟶ ℝ𝑚
disebut transformasi linear jika ∀𝑝, 𝑞 ∈ ℝ𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑎 ∈ ℝ, berlaku:
1. 𝑇 (𝑝 + 𝑞) = 𝑇(𝑝) + 𝑇(𝑞)
2. 𝑇 (∝. 𝑝) = ∝. 𝑇(𝑝)

Akan ditunjukkan bahwa (𝑇 + 𝐹) adalah fungsi

(𝑇 + 𝐹): ℝ𝑛 ⟶ ℝ𝑚 , ∀𝑝, 𝑞 ∈ ℝ𝑛 , 𝑝 = 𝑞 ⇒ 𝑓(𝑝) = 𝑓(𝑞)
𝐴𝑏𝑠 𝑝, 𝑞 ∈ ℝ𝑛
𝑝 = 𝑞 ⇒ 𝑓(𝑝) = 𝑓(𝑦)
Adib (𝑇 + 𝐹)(𝑝) = (𝑇 + 𝐹)(𝑞)
(𝑇 + 𝐹)(𝑝) = 𝑇(𝑝) + 𝐹(𝑞)
= 𝑇(𝑞) + 𝐹(𝑞)
= (𝑇 + 𝐹)(𝑞)
Terbukti bahwa (𝑇 + 𝐹) merupakan fungsi.

Akan ditunjukkan bahwa (𝑇 + 𝐹) merupakan transformasi linier

Abs 𝑝, 𝑞 є Rn

1) . (𝑇 + 𝐹)(𝑝 + 𝑞) = (𝑇 + 𝐹)(𝑝) + (𝑇 + 𝐹) (𝑞)

⇔ (𝑇 + 𝐹)(𝑝) + (𝑇 + 𝐹) (𝑞) =( 𝑇(𝑝) + 𝐹(𝑝)) + ( 𝑇(𝑞) + 𝐹(𝑞))

 =( 𝑇(𝑝) + 𝑇(𝑞) + 𝐹(𝑝) + 𝐹(𝑞))

= ( 𝑇(𝑝) + 𝑇(𝑞)) + ( 𝐹(𝑝) + 𝐹(𝑞))

= 𝑇 (𝑝 + 𝑞) + 𝐹 (𝑝 + 𝑞)

= (𝑇 + 𝐹) (𝑝 + 𝑞)

2). (𝑇 + 𝐹) (∝.p) = ∝.((𝑇 + 𝐹)(p))

⇔ (𝑇 + 𝐹) (∝. 𝑝) = (𝑇 + 𝐹) (∝ 𝑝)

= ( (𝑇 + 𝐹) ∝ 𝑝 )

= ( 𝑇(∝ 𝑝) + 𝐹(∝ 𝑝) )

= ∝ . 𝑇(𝑝) +∝ . 𝐹(𝑝)

=∝ . ( 𝑇(𝑝) + 𝐹(𝑝) )

= ∝ . (𝑇 + 𝐹) (𝑝)

Dari 1) dan 2) dapat disimpulkan bahwa T + F : ℝ𝑛 ⟶ ℝ𝑚 adalah transformasi

linear

4. Diketahui suatu transformasi linear T : ℝ3 ⟶ ℝ3 dan {v1 , v2 , v3 } adalah basis di ℝ3 .

Diketahui pula bayangan elemen-elemen basis tersebut oleh T sebagai berikut :

2 −1 0
T (v1 ) = [2] , T (v2 ) = [ 4 ] , T (v3 ) = [−3]
0 3 1
a) Tentukan basis Im (T);
b) Tentukan basis Ker (T);
1
c) Selidiki apakah vektor [−3] terletak pada Ker (T).
7
Jawaban :
 Akan dicari definisi dari T
Abs u ∈ ℝ3 dengan u = (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ), 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ∈ ℝ
2 −1 0
A𝑇 = (2 4 −3)
0 3 1
2 −1 0
A 𝑇 (u) = (2 4 −3) . u
0 3 1
 2 −1 0 𝑥1
= (2 4 −3) . (𝑥2 )
0 3 1 𝑥3
2𝑥1 − 𝑥2
T (u) = (2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 )
3𝑥2 + 𝑥3

∴ Jadi dari penyelesaian diatas diperoleh bahwa definisi dari T : ℝ3 ⟶ ℝ3 adalah T(u)
2𝑥1 − 𝑥2
= (2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 ).
3𝑥2 + 𝑥3

a) Tentukan basis Im (T);

 Akan dicari Im (T)

Im (T) = {𝑦 ∈ ℝ3 |𝑦 = 𝑇 (𝑥) , 𝑥 ∈ ℝ3 }

𝑦1 𝑦1 𝑥1
3
= {(𝑦2 ) ∈ ℝ | (𝑦2 ) = 𝑇 ((𝑥2 )) 𝑑𝑎𝑛 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ∈ ℝ }
𝑦3 𝑦3 𝑥3

𝑦1 𝑦1 2𝑥1 − 𝑥2
3
={(𝑦2 ) ∈ ℝ | (𝑦2 ) = (2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 ) , 2𝑥1 − 𝑥2 , 2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 , 3𝑥2 + 𝑥3 ∈ ℝ }
𝑦3 𝑦3 3𝑥2 + 𝑥3

𝑦1
= {(𝑦2 ) |𝑦1 = 2𝑥1 − 𝑥2 , 𝑦2 = 2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 , 𝑦3 = 3𝑥2 + 𝑥3 }
𝑦3

2𝑥1 − 𝑥2
= {(2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 ) | , 2𝑥1 − 𝑥2 , 2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 , 3𝑥2 + 𝑥3 ∈ ℝ }
3𝑥2 + 𝑥3

ℝ
= (ℝ)
ℝ

= ℝ3

 Akan dicari basisi dari Im (T).

2 −1 0
Diberikan J = { e , f , g } ⊂ Im (T), dengan e = (2) , f = ( 4 ) , g = (−3),
0 3 1
Apakah J basis dari Im (T) ?
1) Adit J membangun Im (T).
 2 −1 0
e = (2) , f = ( 4 ) , g = (−3) ∈ ℝ3 , maka dapat dibentuk kombinasi linear
0 3 1
sebagai berikut.
r1 𝑒 + r2 𝑓 + r3 𝑔 = 𝑤, dimana w adalah vektor di ℝ3 .
Akan dicari r1 , r2 , r3 , yaitu
𝑦1
r1 𝑒 + r2 𝑓 + r3 𝑔 = (𝑦2 )
𝑦3
2 −1 0 𝑦1
𝑦
⟺ r 1 (2) + r2 ( 4 ) + r3 (−3) = ( 2 )
0 3 1 𝑦3
2r1 −1r2 0 𝑦1
⟺ (2r1 4r2 −3r3 ) = (𝑦2 )
0 3r2 1r3 𝑦3
Persamaan vektor diatas ekuivalen dengan SPL berikut :
 2𝑟1 − 𝑟2 = 𝑦1
 2𝑟1 + 4𝑟2 − 3𝑟3 = 𝑦2
 3𝑟2 + 𝑟3 = 𝑦3
Dapat dibentuk SPL sebagai berikut :
2 −1 0 𝑟1 𝑦1
(2 4 −3) (𝑟2 ) = (𝑦2 )
0 3 1 𝑟3 𝑦3
Selanjutnya akan dioperasikan menggunakan OBE sebagai berikut :
2 −1 0 𝑦1 𝐵21 (−1) 2 −1 0 𝑦1
(2 4 −3|𝑦2 ) → (0 5 −3| 𝑦2 −𝑦1)
0 3 1 𝑦3 0 3 1 𝑦3
1 1
𝐵23 (3) 2 −1 0 𝑦1 𝐵1 ( ) 1
1 − 2 0 2 𝑦1
2
→ 𝑦 −
(0 14 0| 2 𝑦1 + 3𝑦3 ) → (0 14 0| 𝑦2 −𝑦1 + 3𝑦3 )
0 3 1 𝑦3 0 3 1 𝑦3
Sehingga diperoleh SPL :
1 1
 𝑟1 − 2 𝑟2 = 2 𝑦1 .............................(1)

 𝑟2 = 𝑦2 − 𝑦1 + 3𝑦3 ............(2)
 3𝑟2 + 𝑟3 = 𝑦3 ................................(3)

Persamaan (2) substitusi ke persamaan (1)

1 1
𝑟1 − 2 𝑟2 = 2 𝑦1
 1 1
⟺ 𝑟1 − 2 (𝑦2 − 𝑦1 + 3𝑦3 ) = 𝑦
2 1

⟺ 2𝑟1 − (𝑦2 − 𝑦1 + 3𝑦3 ) = 𝑦1

⟺ 2𝑟1 = 𝑦1 + 𝑦2 − 𝑦1 + 3𝑦3

𝑦2 +3𝑦3
⟺ 𝑟1 = 2

Persamaan (2) substitusi ke persamaan (3)

3𝑟2 + 𝑟3 = 𝑦3

⟺ 3(𝑦2 − 𝑦1 + 3𝑦3 ) +𝑟3 = 𝑦3

⟺ 3𝑦2 − 3𝑦1 + 9𝑦3 +𝑟3 = 𝑦3

⟺ 𝑟3 = 𝑦3 − 3𝑦2 + 3𝑦1 − 9𝑦3

⟺ 𝑟3 = 3𝑦1 − 3𝑦2 −8𝑦3

∴Dari hasil OBE diatas diperoleh bahwa SPL memiliki penyelesaian sehingga
J membangun Im(T).
2) Adit J bebas linear
2 −1 0
e = (2) , f = ( 4 ) , g = (−3) ∈ ℝ3 , maka dapat dibentuk kombinasi linear
0 3 1
sebagai berikut.
k1 𝑒 + k 2 𝑓 + k 3 𝑔 = o, dimana o adalah vektor di ∈ ℝ3
Akan dicari k1 , k 2 , k 3 , yaitu
0
k1 𝑒 + k 2 𝑓 + k 3 𝑔 = (0 )
0
2 −1 0 0
⟺ k1 (2) + k 2 ( 4 ) + k 3 (−3) = (0)
0 3 1 0
2k1 −1k 2 0 0
⟺ (2k1 4k 2 −3k 3 ) = (0 )
0 3k 2 1k 3 0
Persamaan vektor diatas ekuivalen dengan SPL berikut :
 2k1 − k 2 =0
 2k1 + 4k 2 − 3k 3 =0
  3k 2 + k 3 =0
Dapat dibentuk SPL sebagai berikut :
2 −1 0 𝑘1 0
(2 4 −3) (𝑘2 ) = (0)
0 3 1 𝑘3 0
Dari SPL akan dicari menggunakan OBE sebagai berikut :
2 −1 0 0 𝐵21 (−1) 2 −1 0 0 𝐵23 (3) 2 −1 0 0
(2 4 −3|0) → (0 5 −3| 0) → (0 14 0| 0)
0 3 1 0 0 3 1 0 0 3 1 0
1
1
𝐵1 ( ) 1 −2 0 0
2
→ (0 14 0| 0)
0 3 1 0
Dari OBE diatas dapat dihasilkan persamaan sebagai berikut :
1
i. k1 − 2 𝑘2 = 0 ⟺ k1 − 0 = 0 ⟺ 𝑘1 = 0

ii. 14𝑘2 = 0 ⟺ 𝑘2 = 0
iii. 3𝑘2 + 𝑘3 = 0 ⟺ 0 + 𝑘3 = 0 ⟺ 𝑘3 = 0
∴ Dari penyelesaian diatas diperoleh bahwa SPL memiliki penyelesaian
tunggal sehingga J bebas linear.
∴ Dari penyelesaian 1) dan 2) diperoleh bahwa J basis dari Im (T).
b) Tentukan basis dari Ker (T);
 AdiT Ker (T)
𝑥1 𝑥1 0 0
Ker (T) = {(𝑥2 ) ∈ ℝ │T (𝑥2 ) = (0) , (0) ∈ ℝ3 }
3
𝑥3 𝑥3 0 0
𝑥1 2𝑥1 − 𝑥2 0
= {(𝑥2 ) │ (2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 ) = (0)}
𝑥3 3𝑥2 + 𝑥3 0
𝑥1 2𝑥1 − 𝑥2 = 0
= {(𝑥2 ) │2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 = 0 }
𝑥3 3𝑥2 + 𝑥3 = 0
𝑥1 𝑥1 = 0
= {(𝑥2 ) │ 𝑥2 = 0 }
𝑥3 𝑥3 = 0
0
= {(0)}
0
= {𝑜}
  Karena ker(T) = {0} sehingga elemen-elemen dalam ker(T) hanya memuat vektor
nol, berdasarkan teorema 1.2.4 himpunan vektor-vektor yang memuat vektor
nol tidak bebas linear, sehingga ker (T) tidak memiliki basis.
1
c) Selidiki apakah vektor [−3] terletak pada Ker (T).
7
1
Karena elemen dari Ker (T) hanya memuat vektor 0, maka jelas bahwa [−3] tidak
7
terletak pada Ker (T).