net/publication/328858021
CITATION READS
1 739
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Koko Tampubolon on 10 November 2018.
1
Program Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155
2
Program Studi Pendidikan Tataniaga, Fakultas Ekonomi UNIMED, Medan 20221
Penulis Korespondensi : koko.tampubolon@gmail.com
Abstrak
Curah hujan dan hari hujan merupakan faktor iklim yang dapat mempengaruhi produksi pertanian. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan terhadap produksi pertanian dan hubungannya
dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas harga berlaku di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dengan mengambil data curah hujan, hari hujan, produksi pertanian, dan PDRB atas harga berlaku
secara time-series selama 5 tahun (2011-2015). Analisis data menggunakan regresi linier berganda dan sederhana
dengan software IBM SPSS Statistic v.20. pengujian data menggunakan uji F (keseluruhan), uji t (parsial), koefisien
korelasi (r), koefisien determinasi (R), uji autokorelasi (durbin-watson) dan uji multikolinieritas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi curah hujan di Kota Medan maka dapat menurunkan produksi pertanian sebesar
5,90 ton. Sedangkan hari hujan dapat menurunkan produksi pertanian sebesar 16,21 ton. Hubungan curah hujan dan
hari hujan terhadap produksi pertanian sebesar 91,80% dan hubungan produksi pertanian terhadap PDRB atas harga
berlaku sebesar 51,70%.
Abstract
Rainfall and rain day are climatic factors which may affect agricultural production. This study aims to
determine the effect of rainfall and rain day on agricultural production and it ’s relation to the GDP (Gross
Domestic Product) at current market prices in Medan city. This research uses descriptive method to retrieve the
data of rainfall, rain day, agricultural production, and GDP at current market prices in a time-series for 5 years
(2011-2015). Analysis of data using multiple linear regression and simple with IBM SPSS Statistics software v.20.
Data testing using F (overall), t test (partial), the correlation coefficient (r), the coefficient of determination (R),
autocorrelation (durbin-watson) and a test multicollinearity. The results showed that the higher the rainfall in
Medan it can reduce agricultural production amounted to 5.90 tons. While the rainy day can reduce agricultural
production amounted to 16.21 tons. Relations rainfall and rain day on agricultural production amounted to 91.80%
and agricultural production relationship to the GDP at current market prices amounted to 51.70%.
35
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
pada saat kondisi curah hujan menyimpang dari Domestik Regional Bruto). Sehingga diperlukan
kondisi normalnya. Pada saat terjadi El-Nino, curah analisis pengaruh curah hujan dan hari hujan di Kota
hujan di wilayah Indonesia umumnya akan berada di Medan terhadap produksi pertanian. Penelitian ini
bawah normal (di bawah rata-rata jangka bertujuan untuk mengetahui pengaruh curah hujan
panjangnya). Sebaliknya pada saat terjadi La-Nina, dan hari hujan terhadap produksi pertanian dan
curah hujan akan berada di atas normalnya. Pada saat bagaimana hubungan antara produksi pertanian
terjadi La-Nina, curah hujan turun lebih awal dan terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
dalam selang waktu yang lebih lama sehingga waktu atas harga berlaku di Kota Medan dari tahun 2011
tanam padi bisa lebih awal bahkan dapat dilakukan sampai 2015.
sepanjang tahun. Pada peristiwa El-Nino, semakin
kuat kejadian El-Nino maka curah hujan maksimum Metode
menjadi mundur waktunya dibandingkan pada Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan,
kondisi normal. El-Nino dapat menyebabkan Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan
lambatnya onset dan mundurnya awal musim hujan metode deskriptif (descriptive analysis). Jenis data
(Lansigan, et al., 2000). yang digunakan adalah data time-series dengan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menggunakan data 5 tahun (2011-2015) di Kota
faktor curah hujan dan hari hujan sangat Medan. Data curah hujan, hari hujan, produksi
mempengaruhi produksi pertanian. Menurut pertanian dan PDRB atas harga berlaku sektor
Simanjutak, dkk., (2014) yang menyatakan bahwa pertanian dikumpulkan, disusun, dan dianalisis
curah hujan dan hari hujan berpengaruh nyata dengan 2 tahap yaitu tahap I analisis regresi linier
terhadap peningkatan produksi TBS (Tandan Buah berganda antara variabel curah hujan dan hari hujan
Segar) kelapa sawit pada umur 5 tahun. Nilai terhadap produksi pertanian. Tahap II yaitu analisis
koefisien determinasi (R) yang diperoleh sebesar regresi inier sederhana antara variabel produksi
53,8%. Hal ini berarti 53,8% variasi produksi TBS pertanian dengan PDRB atas harga berlaku sektor
dapat dijelaskan oleh variasi variabel curah hujan dan pertanian menggunakan IBM SPSS Statistic v.20.
hari hujan. Menurut Depari, dkk., (2015) menyatakan
bahwa curah hujan dan hari hujan memiliki hubungan
yang kuat, nyata dan positif terhadap produksi TBS
pada umur 12, 15 dan 18 tahun dengan nilai korelasi X1 X2
masing-masing 0.895, 0.887, 0.911. (Curah Hujan) (Hari Hujan)
Perubahan produksi pertanian akibat curah
hujan tidak hanya berdampak pada komoditas
perkebunan saja, tetapi akan berdampak pada
komoditas pertanian di perkotaan. Salah satunya Kota
Medan, produksi pertaniannya fruktuatif dari dari Regresi Linier Berganda
2011-2015. Selain itu curah hujan merupakan
karakteristik lahan yang tidak dapat
diperbaiki/diubah. Sehingga terjadi juga perubahan Yawal
karakteristik lahan untuk setiap komoditi pertanian di (Produksi Pertanian)
Kota Medan dari sangat sesuai (S1) menjadi cukup
sesuai (S2), sesuai marginal (S3) bahkan tidak sesuai
(N) untuk proses pertumbuhan dan produksi tanaman
pada setiap tahunnya. Tahap II Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota
Medan, (2016) menyatakan bahwa hari hujan di Kota Yakhir
Medan pada tahun 2015 per bulannya terdapat 14
hari. Sedangkan rata-rata curah hujan sebesar 141
(PDRB Sektor Pertanian)
mm/bulan. Produktifitas pertanian di Kota Medan
pada tahun 2015 sebesar 5,53 ton/ha atau sekitar Gambar 1. Bagan analisis regresi penelitian.
8,37% dari produksi tanaman pertanian (66,09 ton)
Provinsi Sumatera Utara (Badan Pusat Statistik Model regresi linier berganda pada tahap I
Sumatera Utara, 2016). penelitian ini sebagai berikut :
Rendahnya produksi pertanian di Kota Medan Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ɛ
yang disebabkan oleh curah hujan dan hari hujan Y : Produksi pertanian
tidak hanya berdampak pada produktifitas tanaman a : Intersep dari garis pada sumbu Y
pertanian tetapi akan berdampak pada PDRB (Produk b : Koefisien regresi linier berganda
36
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
37
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
2012 2162 201 31120 Hasil pengujian nilai t (parsial) dari curah
hujan dan hari hujan terhadap produksi pertanian
2013 1179 204 38589 dapat dilihat pada tabel 6.
2014 2040 176 34670 Tabel 6. Hasil uji t (parsial)
2015 1696 165 36798
Model t Sig.
Sumber :
Stasiun Klimatologi Sampali Medan * (Constant) 11.678 .007
Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan ** Curah Hujan -3.584 .070
Hari Hujan -.668 .573
Hasil analisis regresi linier berganda dari curah
hujan dan hari hujan terhadap produksi pertanian
Uji t di atas menunjukkan bahwa nilai t atau
dapat dilihat pada tabel 4.
sig curah hujan (0,070) maupun hari hujan (0,573)
lebih besar dari nilai probabilitas (Sig > 0,05) maka
Tabel 4. Analisis regresi linier berganda
curah hujan dan hari hujan secara parsial tidak
Unstandardized Standardized berpengaruh nyata (H0 diterima) terhadap produksi
Model Coefficients Coefficients pertanian di Kota Medan.
B Std. Error Beta Nilai koefisien korelasi (r) dan koefisien
(Constant) 48921.18 4189.02 determinasi (R) dari curah hujan dan hari hujan
Curah Hujan -5.90 1.65 -.862 terhadap produksi pertanian dapat dilihat pada tabel
Hari Hujan -16.21 24.26 -.161 7.
Tabel 7. Koefisien korelasi dan determinasi
Berdasarkan tabel 4 diperoleh persamaan R Adjusted R Std. Error of
Model R
regresi linier berganda, yaitu : Square Square the Estimate
Y = 48.921,18 – 5,90 X1 – 16,21 X2 1 .958a .918 .836 1469.383
Hasil persamaan atau uji regresi linier berganda
diatas menunjukkan bahwa : nilai variabel curah Uji koefisien korelasi menunjukkan bahwa
hujan (X1 ) sebesar -5,90 artinya setiap kenaikan 1 nilai (r) sebesar 0,958. Hal ini menunjukkan bahwa
(satu) nilai variabel curah hujan akan menurunkan curah hujan dan hari hujan berkorelasi linier yang
produksi pertanian di Kota Medan sebesar 5,90 ton. positif, searah dan tergolong sangat kuat terhadap
Nilai variabel hari hujan (X2 ) sebesar -16,21 artinya produksi pertanian di Kota Medan.
setiap kenaikan 1 (satu) nilai variabel hari hujan akan Uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (R
menurunkan produksi pertanian di Kota Medan Square) sebesar 0,918. Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 16,21 ton. pengaruh curah hujan dan hari hujan terhadap
Hasil pengujian nilai Fhitung dari curah hujan produksi pertanian di Kota Medan sebesar 91,80%
dan hari hujan terhadap produksi pertanian dapat melalui hubungan linier dan sisanya 8,20%
dilihat pada tabel 5. dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 5. Hasil uji F Hasil pengujian autokorelasi dari curah hujan
Model SS df MS F Sig. dan hari hujan terhadap produks i pertanian dapat
Regressio 48413325.3 24206662.6 .082 dilihat pada tabel 8.
2 11.21 b Tabel 8. Hasil uji autokorelasi
n 7 9
2159087.71 Model Durbin-Watson
Residual 4318175.43 2
3
52731500.8 1 2.158
Total 4
0
Uji autokorelasi di atas menunjukkan bahwa
Uji F di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung nilai Durbin Watson model regresi ini sebesar 2,158.
sebesar 11,21 dengan Sig 0.082 yang lebih besar dari Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadinya
nilai probabilitas (Sig > 0,05) maka curah hujan dan autokorelasi atau tidak adanya penyimpangan yang
hari hujan tidak berpengaruh nyata (H0 diterima) terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
terhadap produksi pertanian di Kota Medan. pengamatan lain pada model regresi ini.
38
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
39
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
40
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017
Volume 5 Nomor 1
p-ISSN: 2338-6754
Nilai koefisien korelasi (r) dan koefisien Berdasarkan Prakiraan Curah Hujan Di
determinasi (R) dari produksi pertanian terhadap Sentra Produksi Pangan. Balai Penelitian
PDRB atas harga berlaku dapat dilihat pada tabel 13. Agroklimat dan Hidrologi, Bogor. Jurnal
Tabel 13. Koefisien korelasi dan determinasi Meteorologi dan Geofisika, 9 (2) : 65 – 77.
R Adjusted R Std. Error of the Helmi, S. 2010. Analisis Data. USU Press , Medan
Model R Lansigan, F. P., Santos, W. L. D. L., Coladilla, J. O.
Square Square Estimate
2000. Agronomic Impacts of Climate
1 .719a .517 .356 19233.26320
Variability on Rice Production in the
Philippines. Agric Ecosyst Environ, 82 :
Uji koefisien korelasi menunjukkan bahwa 129-137.
nilai (r) sebesar 0,719. Hal ini menunjukkan bahwa Simanjuntak, L. N., R. Sipayung dan Irsal. 2014.
produksi pertanian berkorelasi linier yang positif, Pengaruh Curah Hujan dan Hari Hujan
searah dan tergolong kuat terhadap PDRB atas harga terhadap Produksi Kelapa Sawit Berumur 5,
berlaku di Kota Medan. 10 dan 15 Tahun di Kebun Begerpang Estate
Uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (R PT. PP London Sumatra Indonesia, Tbk.
Square) sebesar 0,517. Hal ini menunjukkan bahwa Jurnal Online Agroekoteknologi, vol. 2 (3) :
hubungan produksi pertanian terhadap PDRB atas 1141-1151
harga berlaku di Kota Medan sebesar 51,70% melalui Trihendardi, C. 2007. Kupas Tuntas Analisis Regresi,
hubungan linier dan sisanya 48,30% dipengaruhi oleh Strategi Jitu Melakukan Analisis Hubungan
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kausal. Penerbit Andi, Yogyakarta
Kesimpulan
Pengaruh curah hujan di Kota Medan dapat
mengakibatkan penurunan produksi pertanian sebesar
5,90 ton sedangkan hari hujan mengakibatkan
penurunan produksi pertanian sebesar 16,21 ton.
Hubungan curah hujan dan hari hujan terhadap
produksi pertanian di Kota Medan sebesar 91,80%.
Hubungan produksi pertanian terhadap PDRB atas
harga berlaku sebesar 51,70%.
Daftar Pustaka
Anwar, M. R., Liu, D. L., Farquharson, R.,
Macadam, I., Abadi, A., Finlayson, J.,
Wang, B., Ramilan, T. 2015. Climate
Change Impacts on Phenology and Yields of
Five Broadacre Crops at Four
Climatologically Distinct Locations in
Australia. Agricultural Systems , 132 : 133-
144.
Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2015. Kota
Medan Dalam Angka 2015. Medan
_______________________________. 2016. Kota
Medan Dalam Angka 2016. Medan
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2016.
Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka
2016. Medan
Depari, C. N., Irsal., dan J. Ginting. 2015. Pengaruh
Curah Hujan dan Hari Hujan terhadap
Produksi Kelapa Sawit Berumur 12,15,18
Tahun di PTPN II Unit Sawit Seberang –
Babalan Kecamatan Sawit Seberang
Kabupaten Langkat. Jurnal Online
Agroekoteknologi, vol. 3 (1) : 299-309
Estiningtyas, W., Surmaini, E., dan Kharmila, S.H.
2008. Penyusunan Skenario Masa Tanam
41
Jurnal Pembangunan Perkotaan, Vol.5 No.1, Juni 2017