Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................6

2.1 Ringkasan Eksekutif..................................................................................6

2.1.1 Sinopsis Kejadian...............................................................................8

2.1.2 Penukar Panas Aluminium Brazed.....................................................9

2.1.3 Pengantar Fatigue Termal dalam BAHX.........................................10

2.2 Insisden....................................................................................................11

2.3 Kemungkinan Skenario Gagal.................................................................15

2.3.1 Titik Kegagalan Awal dan Kemungkinan Mekanisme Kerusakan...15

2.3.2 Skenario Kegagalan Paling Memungkinan......................................17

2.3.3 Kejadian Kelelahan Thermal............................................................22

2.4 Kelelahan Thermal pada BAHXs di Pascagoula Gas Plant....................23

2.5 Manajemen Keselamatan Proses di PGP.................................................24

2.5.1 Penilaian Bahaya dan Persepsi Risiko Kelelahan Termal di PGP.. .25

2.5.2 Hierarki Kontrol dan Penilaian Risiko.............................................27

1
2.6 Tanggap Darurat, Pemberitahuan Komunitas, dan Penggunaan Media
Sosial 28

2.6.1 Rencana dan Tanggap Darurat.........................................................29

BAB III..................................................................................................................30

PENUTUP..............................................................................................................30

3.1 Kesimpulan..............................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................32

LAMPIRAN...........................................................................................................33

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggaraman adalah reaksi kimia yang dihasilkan garam.setiap reaksi kimia


pasti menghasilkan unsur lain yang berbeda.disini,akan ditunjukan bagaimana
reaksi penggaraman terjadi dan unsur apa saja yang akan dihasilkan.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari hari.asam dan basa cukup penting bagi kita.secara
umum zat zat yang termasuk asam mempunyai beberapa ciri yaitu rasanya
asam,ph <7 misalnya asam sitrat pada jeruk dan asam cuka.sedangkan basa
pada umumnya mempunyai sifat licin terasa pahit,ph >7 misalnya sabun.

Air merupakan elektrolit sangat lemah yang terionisasi menjadi ion h+ dan
ion h-.dalam air asam melepaskan ion h+ sedangkan basa melepaskan ion
h-.dalam air asam kuat dan basa kuet terionisasi seluruhnya.sedangkan asam
lemah dan basa lemah hanya terionisasi sebagian.ph larutan menyatakan
konsentrasi h+ dalam larutan.penetralan asam oleh basa menghasilkan
air,menurut lowry asam merupakan donor proton (h+) dan basa merupakan
akseptor proton (oh-).

1.2 Tujuan Penelitian

Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat


1. Mahasiswa dapat memahami reaksi penggaraman.
2. Mahasiswa dapat mengetahui hasil reaksi penggaraman
3. Mahasiswa dapat mengenali reaksi penggaraman yang terjadi dan zat
yang dihasilkan.

3
BAB II

TEORI

2.1 Landasan Teori

1. Reaksi asam basa

Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini
disebut reaksi penetralan atau reaksi penggaraman.

Asam + Basa → Garam + Air

Garam adalah senyawa ion yang terbentuk dari ion positif basa
dengan ion negatif sisa asam. Perhatikanlah contoh-contoh berikut.

Contoh:
Reaksi antara larutan natrium hidroksida dengan larutan asam sulfat.

Persamaan setara untuk reaksi ini:

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Karena NaOH, H2SO4 dan Na2SO4 tergolong elektrolit kuat, maka zat-
zat ini dapat ditulis sebagai ion-ion yang terpisah.
Persamaan ion lengkapnya:

2Na+(aq) + 2OH-(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq → 2Na+(aq) + SO42-(aq) +


2H2O(l)

Persamaan ion bersih:

2OH- + 2H+(aq) → 2H2O(l) (semua koefisien dibagi dua)

2. Reaksi oksida basa dengan asam

Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa
dan dengan asam membentuk garam dan air. Oksida logam yang larut
dalam air membentuk basa hanya oksida dari logam golongan alkali dan
alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak larut dalam air).

Oksida Basa + Asam → Garam + Air

Contoh:
a. Kalsium oksida larut dalam air membentuk kalsium hidroksida:

CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)

4
b. Reaksi kalsium oksida dengan asam klorida encer

Persamaan reaksinya:

CaO(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l)

HCI dan CaCI2 tergolong elektrolit kuat sehingga ditulis sebagai ion ion
yang terpisah. Persamaan ion lengkapnya:

CaO(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2O(l)

Persamaan ion bersih:

CaO(s) + 2H+(aq) → Ca2+(aq) + H2O(l)

3. Reaksi oksida asam dengan basa

Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air


membentuk asam dan dengan basa membentuk garam dan air.

Oksida Asam + Asam → Garam + Air

Contoh:

CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)

Persamaan ion lengkap:

CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH– → CaCO3(s) + H2O(l)

4. Reaksi Iogam dengan asam

Hampir semua logam larut dalam asam kuat (HCI atau H2SO4)
membentuk garam dan gas hidrogen. Logam yang tidak larut dalam
asam kuat encer yaitu Cu, Hg, Ag, Pt, dan Au. Reaksi logam dengan
asam merupakan reaksi redoks. Pada reaksi ini logam teroksidasi
membentuk ion logam dengan tingkat oksidasi terendah, sedangkan ion
H+ mengalami reduksi membentuk gas hidrogen. Logam yang lebih
reaktif dapat mendesak logam yang kurang reaktif dari larutannya.
Urutan kereaktifan dari beberapa logam adalah sebagai berikut:

Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–AI–Zn–Cr–Fe–Ni–Sn–Pb–(H)–Cu–Hg–Ag–Pt–
Au

Contoh:

Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat.

5
Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ yang selanjutnya bergabung dengan
ion SO42- membentuk larutan ZnSO4, sedangkan ion Cu2+ tereduksi
menjadi logam Cu.

Persamaan reaksi:

Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

CuSO4 dan ZnSO4 tergolong elektrolit kuat.

Persamaan ion lengkap:

Zn(s) + Cu2+(aq) + SO42-(aq) → Zn2+(aq) + SO42-(aq) + Cu(s)

Persamaan ion bersih:

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

5. Reaksi antara dua jenis garam

Garam 1 + Garam 2 Garam 3 + Garam 4

Garam 3 dan (atau) garam 4 sukar larut dalam air.

Contoh:
Reaksi larutan timbal(II)nitrat, Pb(NO3)2, dengan larutan kalium iodida,
KI, membentuk endapan timbal(II)iodida, PbI2.

Persamaan reaksi :

Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)

Persamaan ion lengkapnya :

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2K+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s) + 2K+(aq) + 2NO3-(aq)

Persamaan Ion Bersih :

Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s)

6. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan basa

Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2

Garam 2 dan (atau) basa 2 sukar larut daIam air

Contoh:

6
Reaksi larutan tembaga(II)sulfat dengan larutan kalsium hidroksida
membentuk endapan tembaga(II)hidroksida dan larutan kalsium sulfat
(jika konsentrasi larutan yang direaksikan cukup pekat, maka kalsium
sulfat yang terbentuk akan mengendap).

Persamaan reaksi:

CuSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) → Cu(OH)2(s) + CaSO4(aq)

Persamaan ion lengkap:

Cu2+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) → + Cu(OH)2(s) + Ca2+(aq) + SO42-


(aq)

Persamaan ion bersih:

Cu2+(aq) + 2OH–(aq) → Cu(OH)2(s)

7. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan asam

Garam 1 + Asam 1 → Garam 2 + Asam 2

Garam 2 sukar larut dalam air.

Contoh:

Reaksi larutan perak nitrat dengan larutan asam klorida, membentuk


endapan perak klorida.

AgNO3(aq) + HCI(aq) → AgCI(s) + HNO3(aq)

Persamaan ion lengkap:

Ag+(aq) + NO3-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s) + H+(aq) + NO3-(aq)

Persamaan ion bersih :

Ag+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s)

7
BAB III

HASIL PRAKTIKUM

3.1 Cara Kerja

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


 Rak tabung reaksi
 Tabung reaksi

Bahan – bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


 Logam Al ; Cu ; Fe ; dan Zn
 Larutan HNO3 pekat
 Larutan H2SO4 pekat dan H2SO4 5%
 Larutan HCl 5%
 Larutan KOH 5%
 Larutan BaCl2 5%
 Larutan MgCl2 5%
 Larutan Pb (NO3)2 5%
 Larutan ZnSO4 5%
 Lartuan Na2CO3 5%
 Larutan CuSO4 5%

Prosedur percobaan :
1. Siapkan 12 tabung reaksi,masing-masing diberi tanda nomor

Catatan

a. penambahan bahan kimia kedalam tabung reaksi cukup dengan

system tuang langsung dari botol bahan kimia.

Setiap penambahan kira-kira 1/8 tinggi tabung reaksi.

b. amati dan catat perubahan yang terjadi selama reaksi.apakah

timbul gas,timbul endapan (tuliskan warna endapannya) atau

justru tidak timbul reaksi.

2. Selanjutnya lakukan langkah kerja sebagai berikut:

a. tabung 1 diisi logam AL, kemudian ditambahkan larutan HCL

b. tabung 2 diisi logam AL, kemudian ditambahkan larutan KOH

8
c. tabung 3 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HCL

d. tabung 4 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan HCL

e. tabung 5 diisi logam Zn, kemudian ditambahkan larutan HCL

f. tabung 6 diisi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HNO3 (pekat)

g. tabung 7 diisi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan H2SO4(pekat)

h. tabung 8 diisi larutan BaCL2, kemudian ditambahkan larutan H2SO4

i. tabung 9 diisi larutan MgCL2, kemudian ditambahkan larutan Pb(NO3)2

j. tabung 10 diisi larutan CuSo4, kemudian ditambahkan larutan KOH

k. tabung 11 diisi larutan ZnSO4, kemudian ditambahkan larutan KOH

l. tabung 12 diisi endapan tabung 11, kemudian ditambahkan larutan KOH

3. Setelah direaksikan, diamkan beberapa saat dan amati.

4. Catat perubahan yang terjadi selama reaksi, seperti timbul gas, timbul
endapan atau tidak timbul reaksi.

3.2 Hasil dan Pembahasan

 Hasil pengamatan
No Zat yang direaksi pengamatan
.
1. Al + HCl Timbul sedikit gelembung, warna
tidak berubah
2. Al + KOH Timbul sedikit gelembung, warna
tidak berubah.
3. Cu + HCl Timbul sangat sedikit gelembung,
seperti tidak bereaksi.
4. Fe + HCl Terdapt gelembung pada logam fe,
warna tetap.
5. Zn +HCl Timbul gelembung pada logam zn,
yang semakin lama semakin
membesar
6. Cu + HNO3(pekat) Bergelembung, larutan berubah
dari warna kuning menjadi hijau,
timbul asap berwarna kuning, bau
tak sedap. Tabung bawah terasa
panas, dan terdapat bekas warna

9
coklat pada tabung.
7 Fe + H2 SO4(pekat) Timbul banyak gelembung, warna
keruh.
8. BaCl2 + H2SO4 Timbul banyak gelembung,
mengendap, berwarna putih.
9. Timbul endapan, berwarna putih
MgCl2 + Pb(NO3)2
10. CuSO4 + KOH Berwarna biru muda menjadi biru
pekat, endapan berwarna hijau.
11. ZnSO4 + KOH Mengendapkan zat, dan berwarna
putih .
12. Endapan no. 11 + KOH Warna menjadi jernih kembali.

 Pembahasan

Dari tabel diatas dapat kita lihat beberapa hasil percobaan reaksi
penggaraman antara senyawa asam basa kuat dan lemah dengan beberapa
logam,dari hasil yang telah terlampir setiap tabung memberikan hasil yang
berbeda-beda tergantung jenis larutan dan logam yang direaksiakan.

Contoh saja pada tabung no.1 antara logam al dan larutan asam kuat HCl
menghasilkan gelembung-gelembung yang muncul pada tabung tersebut
yang biasa kita sebut sebagai hydrogen yang bersifat korosif

Pada tabung no.3 logam Cu yang direaksikan dengan larutan asam kuat
yang sama yaitu HCL tidak menghasilkan reaksi apapun,dan jika kita
pelajari lebih lanjut itu dikarenakan logam Cu yang tidak larut pada larutan
HCL.Dan reaksi lainnya seperti tabung NO.6 antara logam Cu yang
direaksikan dengan larutan HNO3(pekat) menghasilkan gelembung, larutan
berubah dari warna kuning menjadi hijau, timbul asap berwarna kuning, bau
tak sedap. Tabung bawah terasa panas, dan terdapat bekas warna coklat
pada tabung,ini disebabkan pencampuran garam dari larutan HNO3 yang
merupakan larutan sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar dan ketika
suhu tinggi menghasilkan asap berwarna coklat kemerahan.Cairan HNO3
ketika bereaksi dengan logam Cu akan menghasilkan garam yang biasanya
berada dalam keadaan teroksidasi yang lebih tinggi. Berbeda dengan reaksi
penggaraman tabung NO.8 antara larutan BaCl2 dan larutan H2SO4 yang
menghasilkan endapan dibagian bawah tabung berwarna putih yang serupa
dengan tabung NO.9 reksi penggaraman antara larutan MgCl2 dan
Pb(NO3)2 yang memberikan reaksi yang sama dengan penggaraman tabung
NO.8.Sedangkan pada tabung NO.10 campuran larutan CuSO4 dengan
larutan KOH menghasilkan endapan dibagian bawah tabung dan perubahan
warna menjadi warna hijau pekat, itu dikarenakan campuran CuSO4

10
memiliki bentuk anhidrat(campuran yang tidak mengandung air) yang
berbentuk hijau sehingga endapan berwarna hijau.sedangkan tabung NO.11
pencampuran pada tabung tersebut hanya menghasilkan endapan warna
putih begitupun dengan tabung NO.12 yang memeberikan reaksi yang
serupa dengan tabung NO.11.

Persamaan Reaksi

1. 2Al + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2


2. Al +KOH → AlOH + K
3. Cu + 2HCl → CuCl2 + H2
4. Fe + HCl → FeCl3 + H2
5. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2
6. Cu + HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + NO2 + H2O
7. 2Fe + H2SO4 pekat → Fe2(SO4)3 + 3H2
8. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HCl
9. MgCl2 + Pb (NO3)2 → PbCl2 + Mg(NO3)2
10. CuSO4 + 2KOH → Cu(OH)2 + K2SO4
11. ZnSO4 + 2KOH → Zn(OH)2 + K2SO4
12. Endapan no.11 + KOH → Endapan + KOH

11

Anda mungkin juga menyukai